NovelToon NovelToon
Dimensi Rakaluna

Dimensi Rakaluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Dunia Lain / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zoreyum

Seorang penjual keliling bernama Raka, yang punya jiwa petualang dan tidak takut melanggar aturan, menemukan sebuah alat kuno yang bisa membawanya ke berbagai dimensi. Tidak sengaja, ia bertemu dengan seorang putri dari dimensi sihir bernama Aluna, yang kabur dari kerajaan karena dijodohkan dengan pangeran yang tidak ia cintai.

Raka dan Aluna, dengan kepribadian yang bertolak belakang—Raka yang konyol dan selalu berpikir pendek, sementara Aluna yang cerdas namun sering gugup dalam situasi berbahaya—mulai berpetualang bersama. Mereka mencari cara untuk menghindari pengejaran dari para pemburu dimensi yang ingin menangkap mereka.

Hal tersebut membuat mereka mengalami banyak hal seperti bertemu dengan makhluk makhluk aneh dan kejadian kejadian berbahaya lainnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoreyum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai Pencarian Tuan Putri

Pangeran Radit berjalan dengan langkah berat di lorong-lorong istana, pikirannya penuh dengan tekanan dari pertemuannya dengan sang Raja. Dia tahu ini bukan sekadar pencarian biasa. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk membuktikan dirinya kepada ayahnya dan, lebih dari itu, untuk menyelamatkan aliansi penting antara kerajaan-kerajaan.

Sesaat sebelum keluar dari istana, Radit dihentikan oleh suara langkah kaki yang sudah sangat dikenalnya. Rudolf, pelayan setia yang telah menemaninya sejak kecil, berjalan mendekat dengan tenang. Rudolf mengenakan setelan jas rapi berwarna hitam yang memancarkan aura seorang pengawal kerajaan. Wajahnya selalu tenang dan penuh kontrol, meskipun di balik sikapnya yang tenang, ia memiliki kekuatan sihir yang tidak bisa dianggap remeh.

"Yang Mulia," kata Rudolf dengan suara dalam, penuh hormat. "Aku sudah mendengar apa yang terjadi di pertemuan dengan Raja. Apakah Anda berencana untuk pergi mencari Putri Aluna?"

Radit mengangguk pelan, meskipun ekspresinya tampak lelah. "Ya, Rudolf. Aku harus menemukan Aluna sebelum semuanya benar-benar hancur. Ini bukan hanya tentang perjodohan, ini tentang kehormatanku. Kalau aku gagal, aku tidak tahu apa lagi yang bisa kuperbuat."

Rudolf menatap tuannya dengan penuh simpati, meski sikapnya tetap formal. "Jika begitu, izinkan aku menemani Anda, Yang Mulia. Pencarian ini mungkin lebih sulit dari yang Anda bayangkan, dan saya tidak bisa membiarkan Anda melakukannya sendirian."

Radit tersenyum tipis. "Aku tahu aku bisa mengandalkanmu, Rudolf. Kau selalu ada untukku, bahkan ketika orang lain di kerajaan ini meragukanku."

Rudolf membungkuk sedikit. "Saya hanya menjalankan tugas saya, Tuan. Tapi lebih dari itu, saya tahu betapa pentingnya pencarian ini bagi Anda."

Radit menepuk bahu Rudolf dengan akrab. "Yah, tugas atau tidak, aku tetap menghargai keberadaanmu di sisiku. Sekarang, mari kita mulai perjalanan ini."

Mereka berdua meninggalkan istana, melangkah ke halaman kerajaan yang luas. Matahari sudah mulai tenggelam, dan langit mulai berubah warna menjadi jingga keemasan. Suasana di kerajaan terasa tenang, tetapi di dalam hati Radit, ada kegelisahan yang terus tumbuh.

"Aku masih belum tahu harus mulai dari mana," kata Radit dengan nada frustrasi. "Aluna kabur, dan prajurit istana sudah mencarinya. Jika mereka belum menemukannya, bagaimana mungkin aku bisa?"

Rudolf, yang selalu lebih tenang dan penuh perhitungan, memandang Radit sejenak sebelum menjawab. "Terkadang, jawaban tidak ditemukan di tempat yang kita duga. Putri Aluna adalah orang yang cerdas, dan saya yakin dia tidak akan meninggalkan jejak yang jelas. Tapi ada satu tempat yang mungkin bisa kita mulai—Kerajaan Eldar."

Radit memandang Rudolf dengan kening berkerut. "Kerajaan Eldar? Maksudmu kita pergi ke kerajaan Aluna?"

Rudolf mengangguk. "Benar. Aluna mungkin kabur dari perjodohan ini, tapi dia tidak akan melupakan kerajaannya. Di sana, kita mungkin bisa menemukan petunjuk lebih banyak tentang ke mana dia melarikan diri, atau siapa yang membantunya."

Radit menatap tanah, berpikir keras. "Itu masuk akal. Tapi... kerajaan Eldar sangat terlindungi, dan kita mungkin dianggap musuh jika mereka tahu aku datang untuk membawa pulang putri mereka."

Rudolf tersenyum tipis. "Tidak jika kita menyamar, Tuan. Saya bisa menggunakan sihir untuk menyamarkan identitas kita. Tidak akan ada yang mengenali Anda sebagai Pangeran Radit, dan kita bisa masuk tanpa menimbulkan kecurigaan."

Radit memandangi Rudolf dengan kagum. "Kadang-kadang aku lupa betapa bergunanya kau, Rudolf. Baiklah, mari kita coba. Semoga rencana ini berhasil."

Rudolf membungkuk dengan sopan, meski ada sedikit kilatan rasa bangga di matanya. "Saya selalu siap untuk membantu Anda, Tuan. Mari kita mulai perjalanan kita."

Tanpa membuang waktu lagi, mereka berdua meninggalkan istana dengan cepat, menaiki kuda yang sudah disiapkan di gerbang. Dengan Rudolf di sisinya, Radit merasa sedikit lebih percaya diri, meski di dalam hatinya masih ada banyak keraguan. Dia tahu bahwa pencarian ini tidak akan mudah, tetapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa menyerah sekarang.

Perjalanan menuju Kerajaan Eldar tidak memakan waktu lama. Meskipun terpisah oleh hutan lebat dan perbukitan, kerajaan itu masih berada di wilayah yang cukup dekat dengan kerajaan mereka. Dalam perjalanan, Radit mencoba memikirkan berbagai skenario yang mungkin terjadi ketika dia tiba di sana. Apakah Aluna sengaja kabur karena dia tidak ingin menikah dengannya? Ataukah ada alasan lain yang lebih mendesak?

Rudolf, yang duduk di atas kudanya di samping Radit, tampaknya bisa membaca kegelisahan tuannya. "Anda terlalu banyak berpikir, Yang Mulia."

Radit menoleh, sedikit terkejut oleh pernyataan itu. "Apa maksudmu?"

"Saya tahu Anda merasa cemas tentang pernikahan ini dan bagaimana pandangan Raja terhadap Anda," kata Rudolf dengan tenang. "Tapi saya percaya bahwa jika Anda tetap fokus pada tujuan, semua akan berjalan sesuai keinginan Anda."

Radit tertawa kecil, meskipun suaranya terdengar hambar. "Kau selalu tahu cara membuat semuanya terdengar lebih mudah, Rudolf. Tapi tetap saja, aku tidak yakin ini akan berhasil."

"Saya di sini untuk memastikan Anda tidak gagal, Tuan," jawab Rudolf tegas. "Kita akan menemukan Putri Aluna, dan kita akan mencari tahu mengapa dia kabur. Setelah itu, kita bisa membuat keputusan yang tepat."

Radit mengangguk, meski masih ada rasa ragu dalam dirinya. Dia tidak hanya merasa tertekan oleh harapan ayahnya, tetapi juga mulai menyadari bahwa pencarian ini bukan hanya tentang menyenangkan sang Raja. Ada sesuatu yang lebih dalam di balik pencarian ini—sesuatu yang berhubungan dengan Aluna sendiri.

Beberapa jam kemudian, mereka tiba di perbatasan Kerajaan Eldar. Di kejauhan, Radit bisa melihat menara-menara tinggi yang menjulang di balik kabut. Kerajaan itu tampak tenang, tetapi dia tahu bahwa di dalam dinding-dindingnya, ada banyak rahasia yang harus mereka ungkap.

"Sekarang kita masuk ke wilayah mereka," kata Radit dengan suara pelan. "Apa rencananya?"

Rudolf mengangkat tangannya, dan dengan gerakan halus, dia merapalkan mantra sihir yang membuat udara di sekitar mereka bergetar pelan. Seketika, wajah Radit berubah sedikit, rambutnya memendek, dan pakaiannya tampak seperti pakaian biasa seorang pedagang keliling. Bahkan kudanya tampak lebih lusuh daripada sebelumnya.

"Kita sekarang adalah dua pedagang keliling," kata Rudolf sambil tersenyum. "Tidak ada yang akan mengenali Anda, Yang Mulia."

Radit memandang dirinya sendiri dan tertawa kecil. "Wow, aku tidak terlihat seperti pangeran lagi. Ini luar biasa."

Rudolf mengangguk puas. "Sihir penyamaran ini akan bertahan cukup lama. Sekarang, kita bisa masuk ke dalam kerajaan dan mencari informasi tanpa menarik perhatian."

Mereka berdua melanjutkan perjalanan dengan tenang, kini menyamar sebagai pedagang keliling biasa. Radit merasa sedikit lebih tenang dengan identitas barunya, tetapi dia tahu bahwa tantangan terbesar mereka masih di depan. Mereka harus menemukan petunjuk tentang keberadaan Aluna tanpa memancing kecurigaan, dan lebih penting lagi, mereka harus melakukannya sebelum orang lain menemukannya.

Saat mereka mendekati gerbang utama Kerajaan Eldar, Radit tidak bisa menahan perasaan cemas yang merayap di hatinya. Ini adalah langkah pertama dalam perjalanan yang penuh risiko, tetapi dia tahu bahwa dia harus melakukannya—untuk Aluna, untuk kerajaannya, dan yang terpenting, untuk dirinya sendiri.

1
Delita bae
hadir semangat😁💪💪💪🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!