Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Satu
Keesokan paginya, Viona tampak sudah rapih dengan pakaian nya dan bersiap untuk kembali pulang.
Tidak ada koper besar seperti yang biasa pengantin baru bawa. Hanya satu paperbag berukuran besar yang Viona bawa pulang dari kamar hotel tempatnya menginap semalam.
Viona menghela nafas sepenuh dada sebelum masuk kedalam lift yang akan membawanya kelantai bawah.
Selama didalam lift Viona memikirkan kemana dia harus pulang saat ini. Kerumah Bunda Ana? Tentu tidak mungkin. Jika Viona pulang kesana maka status pernikahan nya yang hanya sebuah status saja akan diketahui oleh kakek dan neneknya itu.
Pulang kerumah William? Tentu tidak mungkin juga. Mengingat jika saat ini Viona sama sekali tidak tahu dimana rumah pria itu.
Meski pernah dua kali pergi k apartemen miliknya. Namun, Viona sama sekali lupa kemana arah jalan yang menuju ke apartemen milik William karena saat pergi kesana, Viona di bawa oleh William dalam keadaan pingsan dan yang kedua dibawa oleh dokter Novi.
Jadilah, saat ini Viona belum tahu dimana alamat apartemen milik suaminya itu.
Setelah dipikir lagi mungkin lebih baik pulang ke apartemen miliknya saja. Dengan begitu semua akan baik baik saja. Pernikahan nya dengan William yang tidak baik baik saja itu tidak akan diketahui oleh keluarganya.
Selain itu, Viona juga bisa melanjutkan kehidupan nya meski tidak tahu akan seperti apa nantinya setelah pernikahan itu terjadi.
Setelah memesan taksi online, Viona pun segera cek out kepada pihak hotel. Selesai dengan urusan nya dengan pihak hotel. Viona pun langsung menuju kedepan hotel, dimana taksi online yang dia pesan sudah menunggunya di sana.
"Pesanan atas nama Viona harumi?" seru seorang pemuda dari dalam mobilnya sembari membuka kaca mobil itu.
"Iya Mas, itu saya. Loh,kamu?" jawab Viona yang sedetik kemudian dibuat kaget dengan pertemuan nya dengan sang supir taksi setelah bertahun tahun lamanya mereka berpisah.
"Viona? Sudah ku duga. Ayo masuk, biar aku antar kemana pun kamu mau pergi." ujar pemuda itu tersenyum sumringah mendapatkan penumpang yang tidak lain adalah teman dekatnya sewaktu sekolah dulu.
"Ya ampun Anjar. Kamu kemana aja? Habis dinyatakan lulus langsung ngilang gitu aja. Bahkan sampai nggak hadir di acara perpisahan juga," tanya Viona saat sudah masuk dibagian depan tepat disamping kursi kemudi.
"Sorry. Waktu itu, bokap langsung bawa aku ke London. Makanya aku nggak bisa datang. Selama disana, bokap juga menyita ponsel aku yang ada kontak teman teman disini. Makanya nggak bisa berkabar," jawab pemuda yang bernama Anjar itu.
"Ok, sudah siap? Alamat sudah sesuai dengan yang di aplikasi ya Mbak? Mari kita berangkat," lanjut Anjar, sudah seperti supir taksi profesional saja.
"Iya, Mas. Sudah sesuai kok." jawab Viona yang ikut ikutan seperti seorang penumpang taksi biasanya.
Kedua teman yang dulu nya begitu akrab dan sempat hilang kontak selama 4 tahun lamanya itu pun tertawa bersama karena tingkah konyol mereka berdua saat ini.
Sejenak, Viona juga bisa melupakan kegundahan hatinya saat bertemu dengan sahabatnya, Anjar. Sepanjang perjalanan pulang ke apartemen, keduanya terlibat obrolan yang begitu seru. Mengenang kehidupan masa masa mereka sekolah dulu.
Dimana Anjar begitu jail dan juga nakal. Hingga sering membuat sang ayah marah karena selalu dipanggil oleh pihak sekolah.
Sementara Viona asik berbincang dengan sahabat masa sekolah nya dulu. Ditempat lain tampak seorang pria tengah kebingungan di depan pintu kamar hotel. Karena sudah sedari tadi, pria itu terus menerus menekan bel pintu kamar itu, tapi tidak ada respon sama sekali dari dalam kamar.
"Maaf, anda mencari siapa Tuan?" tanya salah satu petugas kebersihan yang kebetulan melintas.
"Saya mencari penghuni kamar ini," jawab nya datar dan juga dingin.
"Oh, Nona yang dikamar ini? Dia sudah cek out dari setengah jam yang lalu Tuan. Kamarnya juga baru saja saya bersihkan." jawab petugas itu dengan ramah.
"Loh, dia kemana ya? Kok main pergi ajah? Nggak memberi tahu saya?"
"Maaf, tapi untuk itu saya kurang tahu Tuan. Kalau begitu saya permisi." jawab sang cleaning service, berlalu pergi meninggalkan si pria yang masih terpaku di depan pintu kamar.
Setelah mendapati jika Viona sudah pergi dari hotel. Pria itu pun segera merogoh ponselnya untuk menghubungi Viona. Namun, sayangnya dia harus menelan kekecewaan lagi karena diponselnya, ternyata tidak ada nomor Viona tersimpan di sana.Dia baru saja ingat, kalau selama ini dia tidak pernah menyimpan kontak dari wanita itu.
"Sial." umpatnya yang kesal karena tidak tahu dimana keberadaan Viona saat ini.
...***...
"Kita langsung pulang aja nih? Nggak seru banget, gimana kalau kita jalan dulu? Aku masih pengen ngobrol banyak sama kamu. Gimana mau ya?" tanya Anjar pada Viona yang duduk disamping nya.
"Mmm... Gimana ya?" jawab Viona, ragu.
"Ayolah Vio. Ini hari terakhir aku jadi pengangguran loh. Besok sudah harus masuk perusahan Papa. Jadi mau ya? Temani si pengangguran ini, sehari saja. Please...." bujuk Anjar pada Viona.
"Mmm... Ok deh. Aku juga besok sudah mulai masuk kerja lagi. Jadi, tidak ada salahnya kalau kita santai dulu sebelum kembali sibuk,"
"Wah, jadi kamu juga sudah kerja? Kerja dimana?"
"Belum, masih koas,"
"Wih, hebat, calon ibu Dokter ternyata?"
"Aamiin, semoga bisa lulus tepat waktu, ya. Biar bisa segera menyandang gelar itu,"
"Aamiin. Jadi, setelah lulus dan mendapat gelar Dokter kamu mau kerja dirumah sakit mana?"
"Didaerah pelosok yang kekurangan tenaga medis mungkin,"
"Kenapa harus ke tempat seperti itu? Itukan tempat yang jauh dari kota dan akses kesana juga biasanya susah di lalui kendaraan normal pada umumnya,"
"Itu, karena aku ingin membantu mereka yang membutuhkan Dokter dan obat di tengah kesulitan mereka karena akses mereka yang sulit di jangkau,"
"Wah, kalau begitu. Nanti pasti akan sulit saat mau ketemu sama kamu, ya?"
"Ya, mau bagaimana lagi. Ini adalah cita citaku sejak dulu. Mengabdikan diriku dan berbagi ilmu yang aku punya pada masyarakat yang ada disana. Aku juga ingin membuat ilmu yang aku dapat tidak hanya berguna untuk warga kota tapi juga bisa berguna untuk warga dari daerah pelosok dan terpencil."
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*