NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Sang Pengawal

Terjerat Gairah Sang Pengawal

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.4
Nama Author: sendi andriyani

"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.


"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.


Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.


Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.


Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - TGSP

"Aaaahhh Juuaannn.." Syera memekik tertahan, tangan nya mencakar punggung Juan, menimbulkan sensasi panas dan perih. Tapi Juan tidak marah sedikit pun, dia paham benar kalau melakukan nya pertama kali akan terasa sangat sakit bagi si wanita.

"Sakit, sayang? Maafkan aku." Lirih Juan, sambil mengusap air mata di sudut mata sang gadis dengan lembut. 

"Ti-dak apa-apa, lanjutkan tapi pelan-pelan.." Pinta Syera tak kalah lirih nya. Juan pun menganggukan kepala nya dan mulai bergerak dengan perlahan. 

"Astaga, ini terlalu sempit, sayang. Nikmat sekali, milikmu menjepit milik ku, sayang." Racau Juan, dia bergerak cukup cepat saat ini. Entahlah, rasa nya dia ingin pipis dan saat ini sudah sangat di ujung.

"Pelan-pelan, sayang.. Aaahhh, penuh sekali.." Syera mendesaah lirih, tubuh nya terguncang perlahan karena gerakan Juan di atas tubuh nya. 

"Enak, sayang?"

"Yeahh, ini sangat nikmat, sayang." Jawab Syera, nafas nya sedikit tersengal. Juan menundukan kepala nya, lalu mencium bibir gadis di bawah nya dengan sensual, pemuda itu menyusupkan lidah nya dan mengajak Syera untuk bergulat lidah. 

"Sa-yang, aku ingin pipis.." 

"Iya, aku juga sayang." 

"Lebih cepathh, sayang." Pinta Syera, Juan pun mempercepat gerakan maju mundur nya, hingga dia mengerang tertahan setelah berhasil mendapatkan pelepasaan nya.

"Aaarrghhhh.." Juan menekan senjata nya lebih dalam ke dalam inti sang gadis, membuat Syera blingsatan karena dia juga berhasil mendapatkan klimaaks pertama nya selama hidup. 

Nafas kedua nya terengah-engah, Juan kembali mencium bibir Syera sebelum akhirnya di melepas penyatuan di bawah sana. 

"Terimakasih, sayang. Aku sangat menikmati nya, meskipun awalnya terasa sangat sakit." Ucap Syera, sambil membelai mesra rahang tegas sang gadis.

"Aku harap, kamu tidak menyesali semua yang sudah terjadi di antara kita, sayang." Ucap Juan lirih. Namun, ternyata Syera sudah tertidur lelap. Akhirnya, setelah melakukan pendinginan tubuh, akhirnya Syera bisa tidur juga. 

Juan melepaskan diri, begitu senjata nya di tarik keluar, dia melihat jelas ada cairan yang bercampur bercak-bercak kemerahan rembes dari sana. Bahkan, ada noda darah segar yang hampir mengering membekas di atas seprei. 

"Aku senang, karena aku adalah pria pertama mu, sayang." Gumam Juan, pemuda itu pun memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari keringat setelah percintaan yang luar biasa.

Juan mengguyur tubuh nya dengan air shower, lalu mengeringkan tubuh nya dengan bath robe berwarna putih yang sudah tersedia.

Pemuda itu membuka jendela, menikmati semilir angin malam yang terasa sejuk. Mata nya menerawang jauh, dia terlalu gegabah dalam mengambil tindakan tanpa memikirkan akibat nya. 

Merusak putri majikan nya yang seharus nya dia jaga, entah akan seperti apa reaksi Tuan Roberts saat mengetahui kalau dia sudah merampas keperawaanan putri nya. Membayangkan nya saja, sudah membuat Juan bergidik ketakutan, belum lagi ke kecewaan sang ibu. 

Mengingat hal itu, Juan menghembuskan nafas nya dengan kasar, lalu kembali menutup jendela, juga gorden nya. Pemuda tampan itu menatap Syera yang sedang tertidur dengan intens, tangan nya terulur mengusap lembut kepala Syera. 

"Cantik.." Puji Juan, yeah Syera memang gadis yang cantik. Mata nya bulat dengan bulu mata lentik, hidung nya mancung, juga bibir tipis kemerahan yang sanga menggoda. Syera juga memiliki tubuh yang indah, kedua bulatan nya nyaris sempurna. Benar-benar tipe wanita nya, tapi entahlah level mereka berbeda jauh.

Juan berbaring di samping Syera, memeluk gadis itu dengan erat, menyandarkan kepala nya di dada nya, dia mengusap nya dengan penuh kasih sayang. 

"Selamat tidur gadis cantik ku." Gumam Juan, dia sempat mengecup singkat kening Syera sebelum akhirnya ikut tertidur dengan nyenyak sambil memeluk erat tubuh polos Syera dalam dekapan hangat nya.

Sedangkan di sisi lain, Martin tengah merutuki kegagalan nya untuk menjebak sekalian menikmati tubuh Syera yang selama ini bermain-main di dalam fantasi nya. Tapi sial nya, Juan malah datang dan menggagalkan semua nya. Padahal, rencana nya sudah dia rancang serapih mungkin. 

"Aaargghh, sialan! Kenapa pria itu harus muncul sih? Rencana gue gagal lagi gara-gara pengawal sialan itu." Teriak Martin, namun sedetik kemudian dia meringis karena bekas pukulan Juan membuat sudut bibir nya terluka. 

"Pengawal sialan itu mengacaukan semua nya, sialan, sialan, sialan!" 

"Aassshhh, sakit.." Ringis Martin sambil mengusap sudut bibir nya. Namun, seperti nya amarah Martin pada Juan belum juga padam. Dia merasa sangat marah saat ini, karena gagal menjalankan aksi bejat nya. 

"Kamu kenapa babak belur gini?" Tanya seorang gadis, dia adalah kekasih Martin yang saat ini tengah mengandung buah hati mereka. Perut nya sedikit membuncit di usia kehamilan nya yang ke 4 bulan.

"Di hajar pengawal nya Syera." 

"Juan?" Tanya nya. 

"Iya, kok kamu tau dia sih?" Tanya Martin sambil menatap kekasih nya dengan tajam.

"Dia mantan aku waktu SMA." Jawab gadis itu sambil mengusap perut nya yang membuncit.

"What?"

"Kenapa? Kamu keliatan terkejut gitu."

"Serius, kamu mantan nya si Juan?" Tanya Martin.

"Iya, waktu SMA dulu. Kita putus, gara-gara aku pengen di anu, tapi dia nya gak mau." 

"Pengen di apa hah?"

"Gak usah munafik, Martin." Jawab nya sambil mendelik sebal ke arah sang kekasih.

"Ckkk.."

"Jadi, gimana kelanjutan nya? Aku butuh kepastian, Martin. Aku gak mau, bayi aku lahir tanpa seorang ayah!" Tegas nya, membuat Martin menghela nafas.

"Iya sayang, aku akan menikahi mu. Tapi tanpa pesta ya?" Bujuk Martin, sambil memegangi tangan sang kekasih.

"Hmm, baiklah. Dari pada tidak sama sekali." 

"Terimakasih, sayang." 

"Iya, sama-sama." Jawab gadis itu, Martin tersenyum semringah. Dia pun memeluk sang gadis, juga menduselkan wajah nya di perut sang gadis.

"Adek, mama sama papa mau nikah. Adek bahagia kan?" Gumam Martin sambil terus mengusapi perut gadis itu.

"Aku lelah sekali hari ini, kita tidur?"

"Luka mu, bagaimana? Harus di obati lebih dulu."

"Tidak perlu, aku hanya ingin tidur sambil memeluk mu, sayang."

"Baiklah kalau begitu, ayo." Martin pun menggenggam tangan gadis nya, kedua nya pun berjalan sambil berpegangan tangan menuju ke kamar.

Pagi hari nya, Syera terbangun sambil menggelengkan kepala nya yang terasa sangat pusing. Dia belum menyadari kalau dia tidak berpakaian sehelai benang pun, kecuali selimut yang tadi dia pakai.

"Aasshhh, pusing sekali." Gumam Syera, sambil menepuk-nepuk kepala nya.

"Dimana aku?" Gumam nya lagi, sambil mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru ruangan bernuansa serba putih. Hingga tiba-tiba saja pintu besar itu terbuka, menampilkan Juan dengan seragam serba hitam nya yang menenteng sebuah paperbag. 

"Juan.."

"Sudah bangun, sayang?" Tanya Juan, sambil tersenyum manis. 

"Hmmm, aku dimana?"

"Di kamar hotel, semalam kamu gak sadarkan diri. Awalnya, aku ingin membawa mu ke rumah sakit, tapi teman-teman kamu bilang jangan, karena katanya kamu phobia jarum suntik. Jadi, aku membawa mu kesini." Jawab Juan, lirih. Dia meletakan paperbag di atas nakas, lalu duduk di samping Syera.

"Sudah baikan, sayangku?"

"Hmmm, hanya pusing saja." Jawab Syera lirih.

"Tutupi tubuh mu, sayang." 

"Hah, maksud mu?" Tanya Syera, kening nya mengernyit heran.

"Lihat lah dirimu, sayang. Kamu menggoda ku, lihatlah junior ku kembali bangun karena melihat tubuh mu." 

Syera mengikuti arah pandang Juan, dia mengangguk-anggukan kepala nya belum menyadari apa yang sudah dia pertontonkan pada pemuda di depan nya.

"Pantas saja sedari tadi terasa dingin. Ehh, tapi tunggu…" 

"Apa yang sudah terjadi, Juan?" Tanya Syera pada Juan. Pemuda itu tersenyum smirk, dia sudah menduga kalau Syera akan melupakan nya.

"Kamu melupakan kejadian semalam, sayang?"

"Apa? Memang nya apa yang kita lakukan?" Juan menggelengkan kepala nya, lalu tersenyum manis ke arah Syera. Dia semakin merapatkan jarak nya, lalu memegang kedua sisi pundak Syera yang terbuka.

"Karena kamu lupa, biar aku yang mengingat kan mu, sayang. Semalam kita menikmati malam panjang bersama." 

"M-aksud nya?" Syera menunduk dan melihat kalau dia tidak mengenakan apapun selain selimut.

"Aaaaa.. Apa yang sudah kamu lakukan, Ju?" 

"Kamu yang meminta nya, sayang. Bahkan kamu memohon untuk hal itu semalam, aku hanya membantu mu untuk mendinginkan tubuh mu." Jelas Juan, membuat kedua mata Syera membulat. Dia berusaha mengingat-ingat semua nya, dan saat mengingat semua nya dia menunduk dalam.

"Aku sempat bertanya beberapa kali tadi malam, tapi jawaban mu.."

"Sudah, tak apa Juan." Jawab Syera sambil tersenyum kecut.

"Kamu menyesal?" Tanya Juan sambil membelai lembut wajah cantik Syera.

"Tidak, sama sekali tidak." 

"Serius?"

"Apa wajah ku terlihat bercanda, sayang?" Tanya Syera sambil tersenyum kecil.

"Tidak."

"Ya, itu kamu tau jawaban nya." Syera mengeratkan sedikit selimut nya.

"Mau mengulangi nya lagi, sayang?"

"H-ahhh?"

........

🌻🌻🌻🌻

1
Dewi Purnamasari
lanjut thor
Dewi Purnamasari
seru ngg neko neko
Cece Linda
ngiler bgt dah
Daryati Idar
lanjut thor
Ade Tri Yuliana
Luar biasa
s
batal
s
ya ampun
s
memangut
s
seharusnya syera
ruhe
Kecewa
ruhe
keren visual xu zhibin di ambil🤩
Cinta Alona putri
lnjut thor
Muliati Muliati
Biasa
Muliati Muliati
Buruk
Farida Rapalawa
Luar biasa
Bapak Adi
huhhhh lagi seru sinyal ga mendukung 😭
Bapak Adi
juaaannnn
Falentino Fahrudin
mantap.Lanjutkan cerita nya...
Anik Suprihatin
Kecewa
Anik Suprihatin
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!