Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
016 masih malu
Ara pun berlalu sedikit berlari, karena sudah saking malunya, , , ,di dalam kamar mandi lagi-lagi Ara tercengang, "sungguh luas sekali kamar mandinya, sama rumah ku di Desa saja masih besar kamar mandi ini, " , Ara pun mandi dengan cepat, karena takut Adam menunggu terlalu lama, karena di dalam kamar mandi kebutuhan Ara sudah terpenuhi, walopun Ara tidak suka aroma sabun nya tapi Ara tetap memakai, karena tak enak kalo menolak, " untuk sementara aku mandi pake shower saja biar cepat, takut mas Adam marah, tapi kalo di pikir-pikir , aku belum pernah melihat mas Adam marah sih, padahal kata karyawan kantor, mas Adam galak, suka menghukum kalo ada sedikit kesalahan, tapi bodo amatilah, yg penting selama beberapa hari aku bertemu dengannya selalu ramah " tersenyum dalam lamunannya,
Setelah selesai, Ara memakai handuk, tapi Ara lupa kalo tidak membawa baju, Arapun membuka pintu kamar mandi sedikit, sambil berteriak," permisi, mmmm mas Adam, apa kamu di situ"??
dg berdehem Adam pun menjawab tanpa menoleh, karena takut Ara malu " iya Ara ada apa, apa ada yg bisa aku bantu"?
Dengan sedikit terbata Ara mengatakan" em it em apa, maksudku, aku harus pakai baju apa,
"di kamar ganti sudah ada baju-baju , piama, lengkap dengan hijab , sekaligus mukenah, tapi masih sedikit, besok kita bisa belanja sesuai keinginanmu, untuk sementara kamu bisa pakai yg ada dulu" kata Adam dg sedikit lembut,
"baik , terima kasih mas, itu saja sudah cukup, " balas Ara
Tapi tik tik tik, beberapa menit kemudian Ara belum muncul juga, Adam pun menengok ke arah kamar mandi, " emm Ara, ! Apa yg kamu lakukan?! Kenapa tidak segera ganti?
" duh ini laki, gak ada pekanya juga, gimana mau keluar, aku hanya pakai handuk saja " gerutu Ara dalam hati
"maaf mas Adam, tapi aku malu untuk keluar, mas Adam tolong keluar dulu sebentar, aku belum terbiasa dengan semua ini" ucap Ara sedikit memohon
dengan senyuman nya Adam pun menurut, karena tidak mau Ara nya malu," baik , aku keluar sebentar sambil menyuruh pelayan membawakan makan malam untuk kita, gantilah bajumu sekarang, takut masuk angin kalo kelamaan di dalam kamar mandi"
"baik, terima kasih" ucap Ara dg tulus.
Setelah Adam keluar kamar, Ara pun keluar kamar mandi sambil mengendap endap, takut Adam masih di dalam kamar , tidak tau saja Ara, ternyata diam diam Adam sedang melihat pemandangan yg sangat indah , yah cctv yg ada di kamarnya langsung tersambung lewat ponsel Adam,
Adam pun merasa panas dingin setelah melihat pemandangan yg sungguh indah itu, Ara yg memakai handuk sepaha, rambut hitam panjang yg masih basah, sungguh sangat indah, Adam tak kuat melihat nya , akhirnya mematikan sambungan cctv tsb, Adam segera berjalan menuju dapur untuk membasahi tenggorokan nya yg tiba-tiba kering,
Glek glek glek, satu gelas langsung habis tak tersisa, Adam pun memijat pelipisnya sendiri, untuk menghilang kan pikiran pikiran mesumnya, " istri ku sungguh sempurna, beruntung sekali aku bisa memilikinya, sabar Adam, pelan-pelan semuanya benar-benar akan menjadi milikku" dg senyum senyum Adam memikirkan semua
Sang pelayan yg tidak sengaja lewatpun merasa heran dengan majikan nya, kenapa tuannya senyum-senyum sendiri sambil memegang gelas kosong,
Dg hati-hati sang pelayan pun menegur tuannya " maaf tuan, itu gelasnya sudah kosong, boleh saya bantu untuk meletakkan gelasnya"??"
Reflek, Adam pun sadar dengan lamunannya " tidak baik, biar aku saja yg meletakkan gelasnya, dan tolong siapkan makanan untuk due orang ya bik, dan bawa ke kamar saja, " perintah Adam
" baik pak Adam, segera saya siapkan dan langsung saya antar kan " dg patuh bibik mengangguk
Sementara di dalam kamar Ara segera bersiap-siap memakai pakaiannya dan menjalankan kewajiban nya , memakai piama yg pas di tubuhnya, dan hijab instan, Ara tidak memakai riasan apapun, padahal semuanya sudah tersedia di meja riasnya " enak sekali ternyata jadi Sultan, apa aja sudah tersedia, " terimakasih ya Allah, semoga engkau meridhoi pernikahan ini, dan semua berjalan lancar , " dengan penuh harapan
Tok tok tok, Adam mengetuk pintu pelan, Arapun membukakan pintunya dg berlahan,
"Eh mas Adam, maaf menunggu terlalu lama" ucap Ara penuh sesal
" tidak apa-apa, sekarang aku mau mandi"! Jawab Adam
"kalau begitu bolehkah aku menyiapkan baju ganti untuk mu" dengan ekspresi malu-malu Ara mencoba untuk belajar menjadi istri yg baik
Dengan senyuman nya Adam pun mengangguk kan kepalanya " baiklah, terserah kamu saja, aku akan pakai." dan Adam pun berlalu kekamar mandi
blushhh"" lagi-lagi muka ku kepanasan, lama-lama bisa gosong ini muka, kalo setiap hari melihat senyuman nya" gumam Ara sambil mengipas- ngipas mukanya dg tangannya , huh tenang Ara , semua akan baik-baik saja, tinggal ikuti saja alurnya, Ara menyemangati diri sendiri
Dan didalam kamar mandi , lagi lagi Adam mengingat kejadian tadi," sial sekali, seharusnya aku tidak penasaran dg apa yg di lakukan Ara, gara-gara mengintip aku jadi terbayang-bayang saja, dan membuat ku pusing, " maki Adam sendiri,
Adam langsung mengguyur tubuhnya dg air, mungkin bisa sedikit mendinginkan badannya yg sejak tadi merasa panas,
Arapun menyiapkan kan baju santai untuk Adam, sambil tersenyum geli ketika mengambil dalaman milik Adam , " duh jadi panas lagi kan ini muka, tahan Ara , tahan, lama-lama juga nanti terbiasa,
Tak lama pintu kamar mandi terbuka, muncullah sosok lelaki tampan dg wajah yg rupawan, hanya melilitkan handuk di pinggang nya, rahangnya yg tegas, badannya yg atletis, sungguh-sungguh, sempurna makhluk ciptaan Alloh ini, Arapun tanpa sadar menatap tanpa berkedip, sampai-sampai tidak merasa kan kalau Adam sudah berada di depannya,
" ehm " suara deheman Adam membuyarkan lamunan Ara, lagi-lagi Ara malu, panas lagi panas lagi ini muka, sial kenapa aku harus terpesona melihatnya, " gumam Ara dalam hati.arapun membalikkan badannya,
Adam pun memakai bajunya di belakang Ara sambil senyum-senyum," ah , istriku lucu sekali, ingin sekali aku memakannya, selera nya bagus juga, Adam memakai piama yg telah disiapkan istri nya
tok tok tok, suara ketukan pintu berbunyi, Arapun melirik Adam, dg maksud menunggu persetujuan untuk membuka pintu, Adampun mengangguk kan kepala nya tanda setuju,
Ceklek, setelah pintu terbuka, menampilkan sesosok wanita paruh baya yg sedang mendorong troli makanan, "permisi tuan, mohon maaf, makan malam sudah siap" ucap bibik hati-hati
" letakkan dimeja bik, setelah itu bisa langsung keluar "perintah Adam
"baik tuan " dengan patuh bibik menyusun makanan di meja
"terimakasih bik, nanti biar saya yg melanjutkan" ramah Ara
,
,
,
Bersambung
"