Hendry, pria dewasa berusia 32 tahun itu mulai merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya bersama sang istri yang sudah berjalan 5 tahun.
Di karuniai seorang putri cantik di usia pernikahan ke 4, tak membuat rumah tangganya dengan Julia lebih berwarna. Yang ada, Hendry di buat frustasi karna sang istri hanya fokus mengembalikan bentuk tubuhnya pasca melahirkan putri mereka 1 tahun yang lalu.
Julia seolah lupa jika dirinya masih memiliki tanggung jawab sebagai istri.
Wanita berusia 28 tahun itu juga mengabaikan putri kecil mereka. Alih-alih mengurus anak, Julia justru lebih senang menghabiskan waktu di salon dan tempat gym.
Tingkah Julia benar-benar membuat Hendry sangat muak. Kalau bukan karna cinta dan anak, mana mungkin dia masih bertahan dengan istri hanya mementingkan diri sendiri.
Sampai pada suatu ketika, Hendry tergoda dengan gadis yang mengasuh anaknya sejak 5 bulan terakhir. Gadis yang tak lain adalah adik tiri Julia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Tih,,, Tih,,," Celoteh Alessia dengan mata berbinar, kedua tangan gembulnya bergerak-gerak di udara seolah minta di gendong.
Hendry tampak mengulum senyum tipis melihat Ale sangat senang. Hendry tau putrinya sedang memanggil Bella, adik iparnya yang di panggil Aunty oleh Ale.
"Iya Ale,, Aunty sudah selesai mandi." Suara lembut itu terdengar cukup menenangkan, tanpa di buat-buat. Alessia bahkan lebih familiar dengan suara Bella di banding suara Ibunya sendiri.
Bella berdiri di depan Kakak iparnya yang tengah memangku Ale. Kedua tangannya mengulur untuk mengambil Ale dari pangkuan Hendry.
"Maaf Mas, agak lama mandinya." Bella menyengir kuda seraya mengambil Ale untuk di gendong.
Bella tampak santai berbicara Hendry tanpa ada rasa canggung sedikitpun, mungkin karna sudah biasa berinteraksi dalam mengasuh Ale, jadi keduanya banyak mengobrol tanpa di ketahui oleh Julia yang jarang di rumah.
"Sudah biasa. Padahal mandi lama pun tidak ada bedanya." Ledek Hendry sambil beranjak dari kursi taman. Raut wajahnya yang datar cukup membuat Bella kesal hingga bibirnya mengerucut. Kakak iparnya itu punya hobby baru 3 bulan belakangan ini, yaitu meledeknya.
"Terus saja menghinaku." Sahut Bella kesal, meskipun dia tidak tersinggung sama sekali dengan candaan Hendry.
"Aku bicara fakta." Balas Hendry tak mau kalah. Semakin Bella mengerucutkan bibir dengan ekspresi menggemaskan seperti itu, Hendry akan semakin puas meledeknya.
"Malas bicara lagi." Seru Bella dan melenggang pergi dari taman bersama Alessia dalam gendongannya.
"Ponakan Aunty yang cantik, kita sarapan dulu yah,," Bella mengajak Ale bicara, tak jauh dari tempat Hendry berdiri.
Dia memang masih berdiri di tempat, memperhatikan gestur tubuh Ale dan Bella yang tampak intim. Mereka lebih terlihat seperti anak dan Ibu di banding keponakan dan tantenya.
Kalau orang yang tidak tau siapa mereka berdua, pasti akan berpendapat sama.
Apalagi Ale lebih banyak tersenyum ketika bersama Bella, dibanding saat bersama Julia.
Bayi berumur 1 tahun itu juga lebih nyaman dalam gendongan Bella.
Sudah menjadi hal lumrah jika bayi lebih dekat dengan orang yang mengasuhnya, menghabiskan waktu lebih lama dengannya di banding orang tuanya sendiri. Jadi tidak heran kalau Ale lebih menempel pada Bella.
...******...
"Hendry tidak marah kamu keluyuran setiap hari.?" Cecar Angel, teman sosialita Julia yang statusnya sebagai istri sirih pejabat.
Wajar kalau Angel lebih banyak menghabiskan waktu di luar, dia belum memliki anak dan tidak perlu mengurus suami di rumah. Karna suaminya hanya datang 2 sampai 3 kali seminggu. Sedangkan Julia, wanita itu jelas memiliki anak dan suami sah.
"Mana mungkin Hendry marah. Kamu tau sendiri dia cinta mati sama aku." Jawab Julia penuh rada percaya diri yang tinggi. Bukan tanpa alasan Julia sangat yakin kalau Hendry cinta mati padanya, pasalnya selama 5 tahun menikah, Hendry tidak pernah memarahinya sekalipun. Pria itu bahkan selalu menuruti dan mengabulkan semua keinginannya.
"Kamu jangan percaya diri dulu Jul, mungkin saja Hendry malas berdebat."
"Kamu terlalu sibuk di luar, jangan sampai diam-diam suamimu jatuh ke pelukan perempuan lain. Seperti Mas Robby." Ujar Angel serius.
Dia memang belum pernah menjadi istri sah, tapi karna ada istri sah yang cuek pada suami dan jarang melayani suami, tidak heran kalau sekarang Angel jadi istri sirih. Itu karna suami sirihnya haus perhatian dan belaian.
"Hey.! Jangan samakan Hendry dengan suamimu yang mata keranjang.!" Protes Julia tak terima.
2 tahun menjadi pacar Hendry dan 5 tahun menjadi istrinya, Julia tau betul kalau Hendry tipe pria yang setia. Sekalipun Julia tidak pernah memergoki Hendry berselingkuh ataupun berkomunikasi dengan wanita lain melalui ponsel.
Julia hanya tau kalau dia satu-satunya wanita dalam hati dan hidup Hendry. Jadi sampai kapanpun Julia yakin tidak ada yang namanya perselingkuhan dalam rumah tangganya bersama Hendry.
"Sialan.! Mas Robby bukan mata keranjang asal kamu tau.!" Balas Angel yang juga tidak terima suami sirinya di cibir Julia.
"Nyatanya selama 4 tahun dia hanya setia padaku, tidak menjadi istri sirih lagi di luar sana. Itu artinya dia memang hanya butuh perhatian dan sentuhan dari wanita yang benar-benar bisa memberikan apa yang dia butuhkan." Jelas Angel panjang lebar.
"Aku hanya memberi tau kebenaran saja, jangan sampai kamu menyesal nantinya." Sambung Angel karna Julia hanya diam saja.
Jujur saja Julia sedikit merasa cemas setelah mencerna baik-baik ucapan Angel, namun lagi-lagi Julia merasa yakin kalau hal itu tidak akan pernah terjadi dalam pernikahannya. Dia percaya selama Hendry masih bersikap baik dan masih mau menuruti keinginannya, itu artinya dia masih menjadi satu-satunya wanita dalam hatinya.
...******...
Bella membawa Alessia ke ruang keluarga selesai sarapan. Bayi 1 tahun itu tidak pernah drama ketika di suapi oleh Bella. Alessia memiliki nafsu makan yang baik, tidak memilih makanan selama Bella yang membuatkan bubur untuknya. Tidak Heran kalau berat badan Alessia naik drastis selama 5 bulan terakhir di asuh oleh Bella.
Berbeda ketika masih di asuh baby sitter. Tubuh Alessia yang awalnya mungil, kini sudah bulat dan memliki pipi chubby serta tangan dan kaki gembul yang menggemaskan.
"Kamu bukannya belum sarapan.?" Suara berat Hendry cukup menggelitik telinga Bella. Hendry memiliki suara maskulin yang khas dan terkadang terdengar deep di saat-saat tertentu.
"Baru jam 7 Mas, 30 menit lagi." Bella sempat melirik sekilas ke arah Hendry yang langsung duduk di sofa. Menatap Bella dan Ale yang duduk di lantai beralaskan karpet bulu tepal.
Bella sedang mengajak Ale bermain, sesekali menyuruh Ale berdiri dan memintanya untuk jalan.
Sebenarnya Ale sudah bisa berjalan, melangkah beberapa kali dan dia akan langsung duduk setelah itu. Namun Bella terus melatih Ale agar semakin lancar berjalan.
1 bulan yang lalu, ketika pertama kali Bella melihat Ale mulai melangkah, dia berteriak bahagia sampai mengagetkan Hendry yang saat itu sedang makan siang sendirian di meja makan.
Hendry buru-buru menghampiri ke sumber suara, dia mematung di tempat begitu melihat dari kejauhan putri cantiknya tengah melangkah pelan ke arah Bella yang merentangkan kedua tangannya.
"Ayo sayang,, sini peluk Aunty,," Bujuk Bella antusias.
Sementara itu Hendry perlahan mendekat, memperhatikan Ale hingga putrinya itu berhasil sampai ke pelukan Bella.
"Yeayy,,,, Good job Ale,,," Bella mendekap erat tubuh bulat Ale, balita itu juga terkekeh senang. Bukan karna bisa berjalan, karna dia sama sekali belum paham hal itu. Ale terkekeh lantaran bisa menghampiri Bella dan di peluk oleh Auntynya itu.
Hendry dari tempatnya berdiri tidak tahan menahan kebahagiaannya sendiri. Dia setengah berlari menghampiri Ale dan memeluk balita bulat itu. Otomatis Hendry juga memeluk Bella karena Ale dalam pelukan Bella. Suasana sempat canggung saat keduanya bertatap mata, tapi Bella dengan cepat menghapus kecanggungan dengan menceritakan perkembangan Ale dalam belajar berjalan. Dan cerita itu di tanggapi antusias oleh Hendry.
padahal dia jahat, udah ngebunuh emaknya bella juga...
situ sehat julia 🙄