Cinta Tulus Gadis Bercadar

Makan malam pun tiba, Nabila melayani suaminya dengan baik, juga melayani tuan Abraham, walaupun ia sempat menolak...tapi Nabila tetap kekeuh.

tapi ada yang beda kali ini, Mike tak seperti biasanya, ia lebih banyak diamnya, bukan hanya Nabila yang merasakan, ayahnya juga ikut merasakan keterdiaman putranya.

" Mike, ayah perhatikan sedari kamu pulang kantor... lebih banyak diam, jangan membiarkan masalah berlarut-larut " tutur tuan Abraham mengingatkan putranya.

Nabila sekilas melirik suaminya, tapi ia tak membuka suaranya.

Nabila terus saja makan, walaupun kali ini porsinya hanya sedikit.

" iya yah... Nanti Mike akan berusaha menyelesaikannya" ucap Mike datar, dengan nada rendah, Mike tak pernah sedikitpun meninggikan suaranya di hadapan sang ayah, karena Mike begitu menghormati dan sangat menyayangi ayahnya itu.

tuan Abraham mengangguk,

" ayo habiskan makanannya, !" ajak tuan Abraham dan di angguki semuanya, karena malam ini Ara sudah kembali ke rumah nya sendiri.

setelah selesai, Mike memasuki kamarnya lebih dulu, tidak seperti biasanya... Selalu menunggu Nabila,dan mengantarkan istrinya ke kamar, kemudian barulah ia masuk ke kamar sebelahnya.

di dalam kamar, Nabila mulai termenung,... karena tidak suka di diamkan, apalagi ia merasa tidak berbuat salah, hanya tadi pulang terlalu sore, dan lagi pula sudah minta maaf... Nabila segera meraih ponselnya ,dan mengetikan sesuatu.

" assalamualaikum...malam mas?"

" apa ada masalah?/ atau aku berbuat salah?"tanya Nabila melalui chatnya.

menunggu beberapa saat ,,, tidak di balas juga, padahal sudah centang biru .

" kalau aku berbuat salah, aku minta maaf !" , tapi tolong, jangan diam saja ".

masih belum dapat balasan juga, sampai Nabila tertidur karena merasa lelah, padahal tadi dia juga sudah tertidur cukup lama di apartemen Om nya.

sampai pagi harinya, saat Nabila memasak, Mike dengan cepat berangkat ke perusahaan nya sangat pagi sekali, ia tak mau sarapan di rumah.

Nabila menghembuskan nafasnya kasar, ia tidak mengerti , Kenapa suaminya mendiamkannya dari kemarin. Apalagi setelah melihat balasan chat dari Mike, membuat hatinya begitu nyeri.

"mulai sekarang, tidak usah ikut campur urusanku, terserah mau kemana kau pergi dan dengan siapa, lakukan apapun yang membuat mu senang dan tidak usah meminta izin,... "

" ayo nak , di makan dulu sarapan nya, nanti keburu dingin" ajak tuan Abraham lembut.

" iya ayah" Nabila makan dengan pelan, tak ada selera sedikit pun, tapi ia berusaha menelan sesuap demi sesuap untuk menghormati ayah mertuanya... Juga untuk menambah asupan energi yang sepertinya akan terkuras hari ini.

" ayah... Nabila minta izin, mau ke makam ayah Abdullah dengan Om Dave." pamit Nabila sopan.

" iya nak, lakukan apa yang ingin kau lakukan, tapi selalu hati-hati dan waspada," tutur tuan Abraham ,

"Mike adalah pengusaha sukses ... Jadi , banyak yang tidak suka, dan ayah minta maaf, sampai saat ini, pernikahan kalian belum di publikasikan " lanjutnya lagi.

" iya ayah...Nabila mengerti, tidak masalah !.

kalau begitu Nabila permisi dulu.!.

tuan Abraham mengangguk setuju dan mereka sama-sama keluar dari tempat makan, lalu Nabila masuk ke kamarnya , sedangkan tuan Abraham pergi ke taman .

***

di tempat lain, saat ini Mike sudah berada di rumah adiknya , ia pamit kepada ayahnya akan ke kantor karena ada urusan penting, padahal hatinya sedang gundah karena pemikirannya kepada istrinya itu, hatinya sudah mulai terbuka... Tapi hancur begitu saja, melihat Nabila dekat dengan laki-laki lain.

Ting tong...

" eh tuan Mike... Tumben pagi-pagi sekali sudah datang?" tanya pelayan ramah.

" tidak apa-apa, hanya ingin ikut sarapan " ucap Mike datar, tapi tetap sopan.

" kebetulan den... Yang lain baru memasuki ruang makan" ucap sang pelayan dengan ramahnya.

" di mana anak-anak bik? tanya Mike, matanya menyusuri setiap ruangan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

" anak-anak sudah tertidur kembali, tadi sebelum subuh , semuanya bangun" ...

Mike mengangguk paham.

" terimakasih bik, saya akan segera kesana " ucap Mike dan berjalan menuju ruang makan.

Mike mencoba menormalkan ekspresi nya, agar semua orang tidak curiga.

" assalamualaikum?, adikku tersayang dan semuanya" sapa Mike sopan, dengan senyum terpaksa .

" waalaikumsalam! , tumben sekali pagi-pagi sudah bertamu ?" tanya Adam curiga melihat kakak iparnya tidak seperti biasa.

" tidak apa-apa, hanya merindukan keponakan, yang semalam tidak menginap " jawab Mike, dengan raut wajah datarnya, kemudian ia segera duduk tanpa di suruh , dan dengan seenaknya mengambil piring milik Adam yang sudah lengkap dengan nasi dan lauknya, memang tidak sopan ini kakak iparnya.

" ish... Tidak sopan" ucap Adam , berdecih melihat kakak iparnya yang tidak tahu malu itu.

" sudah mas, makan punya Ara saja , atau Ara ambilkan lagi saja yang baru" tawar Ara lembut kepada suaminya.

dan dengan tatapan mengejek kakaknya, ia memiliki ide untuk membuat kakak iparnya kesal.

" suapin aja sayang, sepiring berdua" ucapnya lembut, tak lupa mengedipkan matanya sebelah.

" iya mas" ucapnya, tersenyum patuh

" aaaaa."

Ara menyuapi suaminya dengan telaten.

Adam tersenyum mengejek, matanya melirik Mike, dan benar saja, wajah Mike berubah menjadi merah, karena kesal kepada adik iparnya itu.

" yang banyak sayang, nambah " pinta Adam dengan lembut, dan sekali-kali menyuapi istrinya.

Mike makan dengan cepat karena kesal dengan Adam, yang sedari tadi menunjukkan sikap manja kepada istrinya, sungguh menjijikan bagi Mike.

" kakak sudah selesai, mau ke tempat anak-anak dulu" ucap Mike meninggalkan ruang makan begitu saja.

" hahaha, rasain.... Lagian, siapa suruh, datang-datang langsung mengambil milik orang " ucap Adam terkekeh geli, sambil memegang perutnya.

" sudah mas... nanti tersedak" Ara memperingati suaminya yang sedang menertawakan kakak nya, seperti tikus dan kucing, setiap bertemu tak pernah akur.

" iya sayang, maafin mas...cup" ucap Adam merasa bersalah, tak lupa mencium istrinya dan mengusap tangan nya.

" tapi kenapa... Tumben sekali dia datang sepagi ini" tanya Adam yang penasaran.

" tidak tahu mas.... Sepertinya ada sesuatu, biar nanti Ara tanyakan " Ara menganggap kedua bahunya, tanda tidak tahu.

" kalau begitu, mas berangkat dulu,... Kamu hati-hati dirumah" ucap Adam memeluk pinggang istrinya dan membawanya ke pintu depan.

" iya mas..., mas juga hati-hati" ucap nya meraih tangan suaminya dan mencium nya dengan takzim.

"Adam mencium dan memeluk istrinya dengan sayang"assalamualaikum sayang?".

" waalaikumsalam salam mas" balas Ara, dan melihat suaminya masuk kedalam mobilnya,

Sedari tadi Mike melihat pasangan muda itu, sangat romantis, begitu saling mencintai, iri....itu sudah pasti, Mike juga ingin seperti adiknya, bisa menemukan pasangan yang tepat, tapi apalah daya... Baru akan memulainya, malah sudah hancur lebih dulu...

***

Sedangkan di tempat lain, saat ini, Nabila sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia terus memikirkan pesan dari suaminya itu..., padahal beberapa hari ini hubungan mereka mulai mendekat... Tapi sekarang seperti ada dinding pembatas di antara keduanya.

sampai di tempat sepi, mobil Nabila ada yang menabraknya dengan sengaja,

Nabila melihat dari kaca spionnya... Matanya terbelalak melihat ada tiga buah mobil yang sedang mengejar nya,

ia menginjak pedal nya kuat-kuat, dan menambah laju mobilnya.

saat ini terjadi aksi kejar-kejaran, Nabila dengan lincahnya mengendarai mobil dengan sangat cepat, menyalip beberapa mobil yang ada di depannya.

" ya Allah, lindungi aku ya Allah, aku pasrah apapun yang akan terjadi nanti" . Nabila berdoa dalam hati, lalu dia mencari jalan yang sepi, karena sedari tadi mengganggu pengendara lain.