NovelToon NovelToon
Ayudia (Penakluk Hati CEO)

Ayudia (Penakluk Hati CEO)

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:336.7k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Tak sengaja menolong gadis dari tindakan pelecehan, membuat Benedict merasakan debaran tak biasa.

Diusianya hampir tiga puluh tahun, belum pernah merasakan namanya jatuh cinta yang sesungguhnya membuat logikanya tumpul seketika.

Hasrat ingin memiliki semakin besar setiap harinya, namun jabatannya sebagai CEO di negeri nan jauh, membuatnya dilema, apakah harus mengorbankan karirnya atau mengejar gadis pujaannya.

Manakah yang akan dipilih oleh seorang Benedict Johnson Wright?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh satu

Malam harinya Benedict mengumpulkan para sahabatnya di apartemen, walau Nando tidak hadir karena sedang ada di Bali untuk mengawasi bisnisnya, namun Benedict akan melakukan panggilan video padanya.

"Jadi ada berita apa sehingga Lo ngumpulin kita disini?"Tanya Alex yang sedang memegang kaleng bir ditangannya.

Benedict berdiri membelakangi televisi menghadap ketiga sahabatnya, ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, satu tarikan nafas lagi dan, "Gue mau Nikah," jawabnya lantang.

Ketiga sahabatnya mempunyai respon yang berbeda,

Alex tertawa terbahak-bahak,

Oscar melongo,

Rama melotot,

Sedangkan Nando yang sedang di seberang sana, langsung mengucapkan selamat.

"Nikah sama siapa Lo Ben? Halu Lo?" Ledek Alex.

"Gue periksa sini, kali aja Lo lagi demam tinggi,"ujar Oscar yang bekerja sebagai dokter sekaligus mengelola Rumah sakit.

"Jangan aneh-aneh Lo!" Sahut Rama.

Sedangkan Nando malah bertepuk tangan setelah mengucapkan selamat.

Benedict menghadap ponselnya, ia lebih memilih berbicara dengan Nando dibanding sahabatnya yang lain, "terima kasih ya Dodo ku sayang, tenang gue udah pesan sepatu brand favorit Lo langsung ke pabriknya dan yang belum dilaunching, karena berkat Lo, akhirnya dia luluh juga," ucapnya sambil tersenyum senang.

"Ben udah pilih kasih, nggak temen Lo!" Ujar Alex kesal.

"Jelas, berkat Nando, akhirnya cewek yang gue cintai mau balik lagi sama gue, bahkan dia mau gue ajak nikah, dan Lo Alex, beberapa bulan lalu gue udah pernah nyuruh Lo ngajuin surat buat gue nikah disini kan? Udah Lo uruskan?"Tanyanya.

"Udah kali dari sebulan yang lalu, tapi masalahnya emang bener Ayu mau nikah sama Lo? Bukannya dia masih ngambek? Kapan baikannya?"ucapnya heran.

"Udah dong pas di villa,"jawabnya singkat, setelah mengakhiri panggilan videonya dengan Nando.

"Nggak percaya gue, Ayu biasa aja tuh di cafe kemarin-kemarin," ungkap Rama tak percaya.

Benedict memutar ulang video saat Ayu setuju menikah dengannya,

Flashback on.

Setelah mendengar ucapan gadisnya, Benedict langsung membuka ponselnya dan menyalakan mode Video, "ay coba kamu ulangi lagi ucapan yang tadi,"ucap lelaki itu.

"Ucapan yang mana?" Tanyanya bingung.

"Soal kamu mau nikah sama aku,"

"Buat apaan?"

"Buat bukti biar kamu nggak akan batalin omongan kamu,"

Ayudia mengangguk, Benedict mulai merekam, "Ayudia Putri maukah kamu menikah dengan aku Benedict Johanson Wright?"

"Iya Ayu mau nikah sama kamu,"

Flashback off

Ketiga sahabat tentu saja percaya dengan rekaman video itu, karena terlihat Ayudia menjawabnya dengan malu-malu, itu membuktikan bahwa tidak ada paksaan dalam proses lamaran dadakan itu.

"Tapi Ayu nggak mau di rame-rame in, katanya cukup nikah KUA aja, menurut kalian gimana?" Tanya Benedict meminta pendapat,

"Ya udah turutin aja, mungkin ada alasan kenapa Ayu milih gitu,"Oscar berpendapat.

Rama angkat bicara, "seenggaknya tetangganya dan saudaranya harus tau Ben, ya semacam syukuran kecil-kecilan gitu di rumahnya,"

"Setuju gue sama Rama, terus kapan rencananya surat ijin kan udah ada sama gue, tinggal dari pihak Ayu nya," ujar Alex.

"Kata Ayu tadi sore, dia udah ijin minta surat pengantar RT, ini malam mau nemuin Pak RW buat minta tanda tangan,"jelasnya.

"Tapi Lo belum ngapa-ngapain Ayu kan Ben? Jangan-jangan pas di Villa Lo udah begituan ya?" Tanya Alex penasaran.

"Boro-boro Lex, di villa pas gue kelar meeting, dia udah tidur pules, tadi siang gue cium aja nggak mau," ucap Benedict miris.

Tentu saja ketiga sahabatnya tertawa terbahak-bahak, konyol sekali bos mereka, bisa-bisanya orang seperti Benedict takluk dan bertekuk lutut dengan gadis biasa seperti Ayudia, memang cantik sih, semua sahabat Benedict juga mengagumi gadis pekerja keras itu.

"Berarti bentar lagi Lo bakal melepas predikat pria suci diantara kita berlima, kan Lo doang yang masing tong-tong," Ledek Alex.

"Gue kasian sama Ayu, bisa abis dia sama laki macam Ben yang kek Giant ini," Rama berceloteh.

"Gue nggak Giant ya!" Ucap Benedict membela diri,

"Iya Lo nggak kayak Giant di kartun kucing biru, cuman dibanding bodynya Ayu kan kalah jauh Ben, Lo tinggi keker terus Ayu emang nggak pendek-pendek amat, cuman kan dia kurus banget emang dadanya rada gede, cuman Lo ngga merhatiin tangannya kurus gitu, bisa remuk kalo Lo remas," ucap Oscar tak mau kalah dalam meledek sahabatnya.

"Sialan Lo pada, bukannya nyenengin gue, malah bikin gue bimbang, masa Ayu gue gemukin dulu, terus baru gue nikahin, ya gue tau kali, entar pas malam pertama gue bakal pelan-pelan mainnya," Benedict membela diri.

Mereka terus melanjutkan hingga pukul sepuluh malam, di karenakan Benedict harus meeting pukul sebelas malam.

Esoknya Ayudia masuk sif pagi, setelah memasak untuk adik-adiknya, tak lupa membungkus bekal untuk dirinya sendiri, ia berangkat dari rumah pukul setengah enam pagi, karena cafe mulai buka pukul enam pagi.

Sebenarnya Benedict akan mengantarkannya, namun gadis itu menolak.

Namun sepertinya lelaki yang sedang berbunga-bunga itu malah sudah duduk manis di depan mesin penggiling kopi bersama Satria, entah apa yang kedua laki-laki itu bicarakan, Ayudia memilih masuk ke ruang ganti untuk merapikan penampilannya.

Pagi itu cafe cukup ramai, menu breakfast memang menjadi salah satu favorit pengunjung, ada beberapa menu ala Eropa dan Amerika di sana.

Ayudia dan kelima rekan waiters sampai kewalahan melayani para pelanggan, pukul sepuluh pengunjung mulai berkurang, saatnya para crew cafe baik waiters, barista dan crew dapur sejenak bersantai.

Namun jam makan siang cafe kembali ramai hingga pukul setengah dua, sehingga mereka bergantian beribadah atau sekedar makan siang.

Hari ada yang berbeda karena kehadiran Benedict yang sedari tadi menjadi barista dadakan membantu Satria.

Hal itu membuat pekerja perempuan menjadi lebih bersemangat dengan kehadiran lelaki tampan itu.

Ayudia bahkan mendengar langsung puji-pujian dari para rekannya di sela-sela kesibukan mereka, tentu saja itu tanpa calon suaminya ketahui.

Bahkan tadi siang ada sekelompok mahasiswi yang terang-terangan mengajak Benedict berkenalan dan meminta nomor ponsel lelaki itu, Ayudia jelas mengetahuinya karena hal itu terjadi saat ia mengambil pesanan kopi untuk pengunjung.

Ayudia tidak mempedulikan hal itu, jelas ia sudah memprediksi jika hal itu pasti akan terjadi, tentu karena fisik milik calon suaminya yang berdarah Indo-Amerika, walau lebih dominan Indo karena rambut hitam legam lelaki itu serta kulit eksotisnya, namun karena badan lelaki itu yang kekar serta lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki indo pada umumnya, membuatnya lebih mencolok.

Waktu pulang sudah tiba, Ayudia menuju ruang ganti untuk mengambil tasnya, ia berjalan keluar dari cafe bersama Ica.

"Ayu, gue seneng banget hari ini," ucap Ica bahagia.

"Kenapa emang?"tanya Ayu heran.

"Kan tadi ada mas Ben, Lo kan tau, tadi gue liat juga ngobrol sama dia kan? Emang Lo ngobrol apaan?" Ucap Ica mulai penasaran.

"Gue cuman nanya kenapa mas Ben kenapa tiba-tiba ikutan bantuin bang Satria, terus kata dia, cuman iseng katanya,"

"Sering-sering aja biar gue bisa cuci mata, terus menurut Lo, kalau gue menyatakan perasaan lagi gue ke dia gimana menurut Lo?"ucap Ica menanyakan pendapat pada temannya.

"Serah Lo, kan hak elo," ujar Ayu tak peduli, toh ia sudah tau apa jawaban lelaki itu.

Keduanya berpisah di parkiran cafe, Ayu menuju halte bus, sedangkan Ica menuju ke arah  yang berlawanan.

1
Neisa Krestianningrum
Ben Ben mbok cari yang lain saja yang lain masih banyak yang menghargai kamu ..
Mmh Zhia
yg bikin aneh nya ko mau d cium lagi Ama mantan nya bilang nya syg ma suami giliran d cium cowo lain diem ja
Mmh Zhia
d cium diem ja bisa x ngehindar seblum d cium itu cowo ko gw yg greget liat s ayu Kya gtu
Mmh Zhia
seharus nya mikir dlu,mau ja d ajk na cowo lain beda cerita klo udh punya laki mh
Lidiya Padhilah
Luar biasa
Sri Musdalefi Indra
kok ayu kayak orang bego ya,kurang suka aku sama sifatnya siayu
solehatin binti rail
terima kasih Thor ceritanya sangat menyentuh ada sedih bahagia lucu nya juga ad🙏👍👍👍😘😘😘😘
solehatin binti rail
nangis juga Aq..
bennnn
solehatin binti rail
Ben tkut bener di tingal ayu😄
solehatin binti rail
bagus ceritanya 💪💪💪💪😘😘😘😘
solehatin binti rail
😃😃😃😃😃Ben ben
solehatin binti rail
lanjuttttt💪
Vera Uni
hahahaha
Astri
makasih thor udah berhasil mmbuat jungkir balik persaan ku baca novelmu.. maaf bila ad kata kata tak berkenan d hati saat beromentr stiap partx, it smua karena novelmu berhasil mmbuat saya begitu meresapi kisah mereka hingga trbawa sm suasana persaan saat membaca..
Astri: mau baca yg lain tp tkut dpt konflik bgini.. jujur aku suka sm ceritax RINDU
Mareeta: sama-sama, maaf juga udah buat kakak kesal dengan ceritaku, jangan bosen baca ceritaku yang lain yaa
total 2 replies
Astri
kilas balik prjalanan hidup kalian sangat menguras emosi.. tp akhirx bahagia wlaupun d akhir2 END..
Astri
uwwwuuuuu
Astri
andaikan teman kampungx sikembar jg d ajak umroh
Astri
duh andaikan dr awal2 bgini 😍
Astri
wooww semoga ben bisa brubah gak trlalu posesif sm istri
Astri
hahahha jd tarzan 3 thn tak apalah yg penting gayng bersambut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!