NovelToon NovelToon
Di Tikung Sahabat Sendiri

Di Tikung Sahabat Sendiri

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Selingkuh / Pelakor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:599k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Yuna

Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.

Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.

Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.

Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.

Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.

Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[21] Di Blokir

Ruli begitu malu. Dia geram sekali. Wajahnya tidak bisa menyembunyikan kilat amarah dalam dadanya. Selama ini, dia bebas menggunakan kartu gold star dan memperoleh diskon mencapai sembilan puluh persen setiap berbelanja di supermarket atau mall ternama. Bagaimana mungkin sekarang kartu sakti itu jadi tidak berguna. Dia sangat kesal sekali sekarang!

Dia segera mengendarai mobilnya sedikit ugal-ugalan untuk Melampiaskan rasa marahnya. Wanita paruh baya itu sudah sangat kehilangan muka di depan teman-teman sosialita. Berkali-kali dia memukul setir mobilnya.

Sesampainya di rumah, dia langsung membanting pintu. semua orang yang ada di rumah begitu terkejut akan tingkahnya. Melihat aura hitam di wajahnya, tidak ada yang berani sekedar bertanya.

Ruli terus berusaha menelpon anaknya, Dimas. Namun tidak kunjung di jawab.

"Kemana sih sih Dimas, di hubungi kok gak nyambung-nyambung"

"Ada apa sih Mah, Mamah datang-datang langsung marah-marah? Papah bingung lihat mamah bawaan nya emosi terus" tanya Edmund pada istrinya.

"Bagaimana tidak marah sih Pah, Tadi mamah tuh malu banget di depan teman-teman sosialita mamah. Kartu gold star mamah ga bisa di pake, Mamah udh gak punya muka nanti ketemu sama teman-teman mamah"

"Loh kok bisa sih mah?" tanya Edmund

"Mamah juga gak tahu sih pah,"

"Ya udah sih, mamah ga usah sedih gitu. Jelek gitu lihat mukanya di tekuk terus. Lagian mamah baru kemarin belanja udah belanja lagi aja" ucap Edmund pada Istrinya yang hobi sekali belanja.

"Maaf Nyonya ini minuman pesanan Nyonya," Bi Ijah pembantu keluarga itu datang menginterupsi pembicaraan suami istri tersebut.

"Terima kasih Mbok. Simpan saja di meja itu dulu," ucap Ruli Setelah itu Bi Ijah kembali ke dapur. "Mamah kan pengen traktir teman-teman mamah," jelas Ruli sambil meminum jus strawberry nya yang sudah di sediakan oleh pembantu.

"Ngapain sih pake traktir segala, emang mereka ga punya uang apa?"

"Iissh sih papah, Mamah kan tidak ingin di pandang sebelah mata sama teman geng mamah. Ga papa kali sekali-kali traktir mereka."

"Mamah bukan cuman sekali traktir mereka, tapi sudah berkali-kali. Itu namanya pemborosan."

"Ga papa kali bukan uang papah juga. Ini kan uang nya Aisyah"

"Justru karena itu uang Aisyah, Papah malu sama Aisyah"

"Udahlah pah, Aisyah juga ga papa. Ga pernah protes" pembelaan Ruli pada suaminya.

"Pokoknya Papah gak suka Mamah seperti ini" Ucap Edmund berlalu meninggalkan Ruli di ruang tamu yang sedang gelisah karena kartu Gold Star nya tidak bisa di pakai.

Sepeninggal suami nya, Ruli tetap menghubungi Dimas.

"Ini anak kemana sih di hubungi susah sekali, Ini sudah jam 5 pasti Dimas sudah pulang".

.

.

.

.

.

.

Dimas dan Maira sedang berada di mall besar yang ada di kota mereka. Tampilan mereka juga berbeda karena mereka sedang berada di tempat umum, Dimas dan Maira tidak ingin skandal perselingkuhan mereka tercium awak media.

Saat ini mereka berdua memakai masker dan kaca mata untuk menutupi wajah mereka.

"Kamu ini kalau mau belanja bisa kan di antar sama Bastian, kenapa harus sama aku, kalau nanti ada yang mengenal kita gimana?" ucap Dimas khawatir ada yang mengenal mereka.

"Ini tuh sebagai hutang kamu, Mas. Karna sudah mengabaikan aku di pesta ulang tahun kemarin. Pokok nya kamu harus buat aku senang hari ini" jelas Maira.

Dimas menghela nafas perlahan, bukan niat Dimas mengabaikan Maira. Tapi saat itu tiba-tiba Aisyah datang tanpa sepengetahuannya mau tidak mau ia harus bersama Aisyah dan mengabaikan Maira.

Akhirnya Dimas setuju untuk menemani Maira berbelanja dan membuat hati Maira senang. Keduanya pun sibuk memilah-milah barang mana yang mereka beli. Maira begitu kalap mengambil barang yang menurut nya bagus tanpa melihat besaran harganya. Toh sudah ada yang akan membayarkannya begitulah pemikirannya.

"Sudah, sayang?"

"Sudah, Mas. Nih aku ambil semuanya boleh kan?"

"Boleh, dong. Apapun yang kamu mau ambil saja biar aku yang bayar. Anggap saja ini untuk membayar kekesalan kamu kemarin"

"Terima kasih, Sayang"

"Sama-sama. Ya udah yuk kita ke kasir"

"Keduanya pun berjalan sampai ke kasir dan ternyata antrian nya sekitar tiga orang di sana. Karena Maira sudah tidak sabar ia pun menyerobot antrian tersebut. Hingga membuat orang-orang di depan nya marah-marah.

"Woi antri dong, baru dateng main serobot aja"

"Halah kalian mah belanja dikit-dikit belakangan aja. Kalau aku belanja nya kan banyak nih. Jadi aku yang duluan!" Maira menggeser orang yang mengantri itu. Ketiga orang tersebut terhalang Maira yang dengan gesit lebih dahulu berada di depan kasir di tambah lagi bawaanya banyak. Akhirnya mereka pun mengalah dan menunggu Maira selesai terlebih dahulu meski sembari menggerutu.

"Nih Mbak, Tolong total lin semuanya berapa. Biar pacar saya yang bayar,"

"Baik bu. Mohon tunggu sebentar". Sang kasir pun mulai menghitung satu per satu belanjaan milik Maira. Maira sedari tadi hanya menatap sinis orang-orang di belakang yang ia serobot tadi.

"Totalnya Dua puluh juta enam ratus ribu rupiah, Bu" Dimas pun memberikan kartu Gold Star miliknya pada sang kasir. Namun beberapa detik kemudian perkataan kasir membuat Dimas dan Maira terkejut.

"Maaf Pak Bu, Kartu nya ga bisa digunakan. Mungkin ada kartu yang lain?"

Mendengar ucapan kasir itu membuat Dimas melipat kening.

Bagaimana bisa kartu Gold star miliknya tidak bisa digunakan ?.

"Maksudnya gimana, Mbak? Ini kartu Gold Star limited Edition dan isinya tidak terbatas masa ga bisa di gunain sih?".

"Iyah Pak. Kartu nya tidak bisa digunakan. Barangkali bapak memiliki kartu yang lain?" Kasir itu bertanya dengan nada begitu lembut. Sedangkan kasak kusuk sudah mulai terdengar dari antrian yabg di serobot Maira. Andai Maira bersikap baik mungkin ia tidak akan menjadi bahan candaan para pengunjung yang diserobot Maira.

"Lah ga bisa gimana sih, Mbak. Itu kartu ngga ada limitnya kok masa gak bisa sih?"

"Maaf Bapak Ibu emang kartu nya ga bisa di gunakan"

Maira langsung menatap ke arah kekasihnya yang juga di landa bingung. Setelahnya Maira pun berkata "Mas kok gak bisa sih?"

"Aku juga ga tau sayang, Ya udah pakai uang kamu aja dulu yah nanti mas ganti" Maira mendengus kesal mendengar perkataan Dimas.

"Huu... ga punya duit akal-akalan belanja. Malah ngeliat orang lain pula. Apa ga malu? meskipun kami belanja nya dikit tapi bayar pakai uang cash, ngga ngutang!" seorang wanita yang berada tepat di belakang Maira nyeletuk. Seorang wanita yang antrian nya di serobot Maira dan ucapan wanita tersebut berhasil menelusup ke gendang telinga milik Maira yang membuat emosi Maira naik ke ubun-ubun.

Maira pun menoleh ke belakang. "Enak aja. Jangankan untuk membeli baju-baju ini untuk membayar mulut mu saja bisa.!" Sungut Maira sombong.

Mendengar ucapan Maira membuat wanita itu mencebikkan bibirnya.

"Coba sekali lagi Mbak. Mungkin mesin nya rusak kali" ucap Dimas pada kasir.

"Maaf Pak. Tetap tidak bisa digunakan. Kalau mesin nya rusak sepertinya enggak. Soalnya barusan saya buat transaksi masih bisa kok. Jadi tidak mungkin mesin ini rusak. Di layar ini tertera kalau kartunya bermasalah. Mungkin bapak bisa menghubungi pihak Bank." usul sang kasir.

"Tuh kan sok sok an mau beli mulut ku. Bayar belanjaan baju aja gak bisa hihiii" ucapan wanita itu turut di sambut tawa ledekan beberapa pengunjung lainnya. Saat Maira ingin menyerang wanita itu, cepat Dimas mencegahnya.

Dimas mengelus pundak Maira dan berkata "Sudahlah sayang kamu jangan cari ribut dengan mereka, nanti kepopuler kamu rusak dengan kejadian ini. Sekarang lebih baik kamu bayar belanjaan kamu, nanti mas ganti"

"Tapi Mas aku ga bawa uang, aku kan tahu nya kamu yang akan traktir aku belanja" keluh Maira menyesal karena dia juga malah meninggalkan dompet nya. Dia pikir ngapain bawa uang toh dimas yang akan bayar belanjaan nya. Benar-benar Maira tipikal wanita bodoh.... (hahahaha tawa Author jahat).

"Aduh Maira Kenapa kamu ga bawa uang buat jaga-jaga sih, kamu itu bodoh atau gimana ?" sentak Dimas pada Maira.

"Apa-apain sih, Mas. Kamu kok malah nyalahin aku sih mas. Trus kamu malah ngatain aku bodoh?" protes Maira tidak terima di katanya bodoh oleh Dimas.

"Aduh kok kita malah lihat adegan sinetron di sini?" ucap seorang wanita tadi melihat Dimas dan Maira yang bertengkar di depan Kasir.

"Diam kamu!" ucap Maira sembari menunjuk wanita itu.

"Apa ? kamu benar-benar mau cari ribut dengan saya?" ucap wanita itu. Perkelahian pun tidak terelakan wanita itu menjambak rambut Maira dan berusaha membuka masker Maira, Maira pun mencoba melawan dan tidak mau kalah ia memukul dan mendorong wanita itu sehingga wanita tersebut jatuh tersungkur ke lantai. Tapi wanita itu berhasil membuka masker Maira. Sehingga di antara para pengunjung mengenal sosok Maira.

"MAIRA JASMINE ??, Kamu Maira Jasmine yang sering membintangi peran Pelakor di salah satu sinema kan?" tanya salah satu pengunjung yang melihat keributan di sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
DPuspita
Kenapa harus nunggu sich Aisyah... Lamban sekali action mu. Jangan sampai dirimu menyesal kl perusahaan ayahmu beralih kepemilikannya loch...
Shaa Erahh
Luar biasa
Ira
Kantor polisi gk ada remisi.. Krn blm sidang di kepolisian tahanan itu masuk Tahti.. Disana mrk itu msh Di periksa dijadikan tersangka trs berkas ke kejaksaan.. Trs sidang baru setelah putusan pindah ke lapas.. Biasanya dlm proses sidang jg udh di pindah ke lapas.. Saya tau krn saya byk belajar di polresta ..
Ira
Kasus perzinahan tidak ada penjamin uu negara kita cuma delik aduan atau bkn.. Klau semua bisa di jamin koruptor keluar.. Cerita jg kadang hrs realistis edukasi bagi pembacanya..
Irene
bagus ceritanya
aca
pelacur sok jual mahal
Siti Magfiroh
ikuting salting donk kitanyaa.. 🤭
Siti Magfiroh
semangat adityaa..
tata hadid
berarti cinta dimas k maira cinta sejati ya?? cinta sehidup semati..
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
Endang Oke
kamu bukan istri tapi babuuuu.babu kan begitu.nyuvi.nyapu.masak.gosok.bersih2
Emy Chumii
Luar biasa
Jumiah
kasian bangat aisyah punya mertua
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
Jumiah
keputusan pisah sdh tepat aisyah
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,
Pono Pono
dasar mertua geblek,tau anak dia sendiri yg selingkuh,kok anak orang pula yg suruh minta maaf..
Anak Lanang
tambah liar dimas
Anak Lanang
kasian bastian y..cm di kibulin maira...
Anak Lanang
org klo udh dengki ga bsa berubah..kecuali kematian...tggu kamu hancur lagi maira..kasian bastian di manfaatin doank
Anak Lanang
bastian ko mau sh sm maira yg suka celup2 sm dimas😫😫😫😫
Novitasari: dah kyk teh celup dong 🤣🤣
total 1 replies
Anak Lanang
aisyah bodoh..tlpn siapa ke
Jumiah: klo sdh ad bukti perselingkuhan dimas buat ap lg bilang minta cere ..
langsung urus cari pengacara hebat
urus surat cere ...biar dimas gk nganggap remeh kmu aisyah
total 1 replies
Anak Lanang
di bikin kapok tu s dimas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!