NovelToon NovelToon
Diamnya Seorang Istri

Diamnya Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:1.7M
Nilai: 4
Nama Author: gustikhafida

Cahaya, wanita berusia 21 tahun. Sikapnya yang ceria dan periang, kini seketika menjadi diam pada suaminya yang bernama Rian Pamungkas.

Pernikahan yang selama 3 tahun mereka hiasi dengan kebahagiaan, seketika sinar di mata Cahaya.

Air mata terus mengalir saat tak sengaja melihat suaminya bermesraan dengan sahabatnya yang bernama Vina.

Sahabat yang tidak pernah dia sangka akan menjadi duri di dalam rumah tangganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Setelah berpikir panjang. Akhirnya, Aya berjalan masuk ke dalam mobilnya. "Daripada aku satu kamar dengan Mas Rian. Lebih baik aku tidur di mobil. Setidaknya di mobil aman." gumam Aya lirih.

Sedangkan di satu sisi. Rian melihat jam di pergelangan tangannya. Hampir satu jam, istrinya tidak kembali menemuinya. Kecemasan pun mulai menguasai hati Rian.

"Apa Aya sudah mendapatkan kamar dan tidak memberitahukanku? Atau jangan-jangan dia pulang tanpa pamit padaku?" gumam Rian, lalu melangkahkan kakinya keluar kamar. Dia berjalan menuju meja resepsionis.

"Kamar atas nama Cahaya ada di lantai berapa?" tanya Rian setelah sampai di depan resepsionis.

"Sebentar, saya cek dulu!" titah penjaga resepsionis.

"Hem," jawab Rian sambil ekor matanya menatap sekitar ruangan.

"Maaf, tidak ada nama cahaya di dalam list hotel kita. Kemungkinan, anda salah informasi!"

"Mana mungkin saya salah informasi. Istri saya bilang sendiri, dia mau pesan kamar satu jam lalu! Istri saya tidak mungkin berbohong!" kesal Rian.

"Oh, iya. Memang ada seorang wanita cantik yang ingin memesan kamar, tapi maaf ... kamar di hotel ini sudah penuh."

"Lalu, di mana istri saya?" tanya Rian panik.

"Sekali lagi saya tidak tahu. Tapi, saya lihat, dia keluar hotel. Mungkin, dia memesan kamar di hotel lain. Sebaiknya, anda hubungi saja istri anda!" titah penjaga resepsionis membuat Rian berlari keluar hotel, mencari keberadaan mobil istrinya.

"Siaal! Kenapa aku seceroboh ini, sih! Seharusnya, aku ikuti Aya. Bagaimana kalau Aya pulang di pagi hari ini! Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri, jika terjadi sesuatu dengan Aya!" gumam Rian, lalu menghentikan langkahnya saat di parkiran hotel. Ekor matanya mencari ke setiap sudut mobil istrinya.

Di hembuskan napasnya dengan lega, saat melihat mobil istrinya yang masih terparkir dan menyala dia di deretan banyaknya mobil. Segera Rian berjalan menuju mobil tersebut.

"Ay--" ucapan Rian terhenti saat melihat istrinya tertidur lelap di bangku belakang. 'Rupanya kamu tidur di sini, Ay. Memang wanita keras kepala. Padahal, aku sudah berjanji tidak akan menyentuhmu. Dan memintamu tidur di kamarku, tapi kenapa kamu memilih tidur di mobil. Pasti punggungmu sakit!' batin Rian Perlahan membuka pintu mobil Aya, "Lagi dan lagi kamu ceroboh, Ay. Kalau ada yang masuk dan menculikmu bagaimana? Sebaiknya, aku bawa kamu ke dalam hotel!" gumamnya lagi.

Dengan perlahan tapi pasti, Rian membenarkan rambut istrinya yang berantakan, lalu tangannya mulai menggendong tubuh istrinya. Setelah berhasil menggendong tubuh istrinya. Rian membawa sang istri masuk ke dalam hotel, tepatnya kamar yang mereka pesan.

Sedangkan di satu sisi, karena terlalu lelah menghadapi harinya yang kacau. Di dalam mimpi, Aya sedang bermimpi menikmati waktunya dengan suaminya. Di taman dengan di kelilingi bunga yang indah

"Aya, kamu cantik sekali!" ucap Rian menyelipkan bunga indah ke telinga Aya.

"Terimakasih, Mas. Aku senang, akhirnya akhir dari ujian pernikahan kita membawa berkah!" jawab Aya dengan senyum manisnya.

"Iya sayang," ucap Rian mencium kening Aya lembut.

"Mas!" pekik seorang wanita yang tiba-tiba datang sambil menggendong bayi perempuan, membuat Aya dan Rian seketika menoleh ke arah sumber suara, "Ayo, kita pulang, Mas. Anak kita merindukanmu!" ucapnya lagi sambil menarik tangan Rian.

"Mas Rian. Jangan pergi!" cegah Aya mengeratkan genggaman tangannya.

"Maaf, Ay. Aku harus pergi! Aku lebih memilih dia, wanita yang sudah mau melahirkan anakku! Kamu jaga diri baik-baik!" titah Rian melepas genggaman tangannya dan pergi bersama wanita yang tak lain Vina.

"Mas Rian!" teriak Aya, "Mas!"

"Hiks ... hiks ... ayah jangan tinggalkan kita!" ucap anak kecil, membuat Aya menatap anak laki-laki yang tiba-tiba berdiri di sampingnya.

"Ayah?" gumam Aya, lalu menekuk ke dua lututnya. "Sayang, kamu siapa, Hem? Kenapa kamu memanggil suamiku dengan sebutan Ayah?" tanya Aya sambil menghapus air mata anak kecil tersebut.

"Ibu, aku anak ibu! hiks ... hiks ... ayah pergi, Bu!"

"Anakku? Tapi, aku tidak punya anak."

"Apa ibu tidak mau mengakuiku? Setelah ayah pergi bersama wanita lain?"

"Aku tidak punya anak. Walaupun aku menginginkan anak. Tapi semua itu sudah terlambat. Jangan mengarang cerita. Kamu bukan anakku!" teriak Aya.

"Ibu, hiks ... hiks ...."

"Jangan panggil aku dengan sebutan ibu! Aku bukan ibumu!"

"Aku anak ibu! hiks ... hiks ...."

"Aku bukan ibumu! Aku bukan ibumu! hiks ... hiks ..." gumam Aya.

Melihat keringat dingin membasahi kening Aya, Rian langsung menepuk ke dua pipi istrinya. "Ay, bangun, Ay! Kamu kenapa?"

"Aku tidak punya anak! Kamu bukan anakku! Pergi!" racau Aya membuat Rian semakin kebingungan, "Pergi! Semuanya sudah terlambat! Pergi!" racaunya lagi.

"Ay, kamu baik-baik saja, kan! Bangun, Ay! Bangun!" titah Rian.

"Pergi! Aku tidak punya anak! Tidak, tidak, tidak!" teriak Aya lalu membuka ke dua matanya, "Mas. A-aku--" ucapan Aya terhenti saat tubuhnya tertarik ke dalam pelukan Rian.

"Tenangkan dirimu dulu, Ay. Setelah itu, baru kamu cerita!" ucap Rian mengusap punggung istrinya.

"A-aku takut, Mas. A-aku tidak mau semua itu terjadi."

"Iya, memangnya kamu mimpi apa, Hem?" tanya Rian lembut.

"Aku tidak punya anak, Mas. Ada anak kecil yang mengaku-ngaku anakku. Aku tidak punya anak, Mas!" pekik Aya frustrasi.

"Anak? Sudahlah. Jangan di pikirkan lagi, mimpi itu bunga tidur. Mungkin, kamu lupa berdoa! Sekarang, kamu tidur lagi, aku temani di sini!" titah Rian.

"Gak, aku gak mau tidur di sini. Bukannya, aku tidur mobil. Kenapa aku bisa sampai kamar ini? Kamu membawaku, Mas?"

"Maafkan aku, sayang. Aku takut terjadi sesuatu denganmu. Dan tubuhmu pasti sakit saat terbangun nanti. Jadi, aku bawa kamu ke kamar ini!"

"Tidak perlu, Mas. Kamu tidak perlu membawaku. Mau aku sakit atau tidak, itu bukan urusanmu. Sekarang, aku harus pergi! Aku tidak mau satu kamar denganmu!" titah Aya turun dari ranjang.

"Mau kemana? Ini masih jam 3 pagi. Kamu baru tidur satu jam. Aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu di jalan. Tidurlah lagi, biar aku yang pergi." ucap Rian.

"Kamu mau kemana?" tanya Aya.

"Aku mau ke kantor. Kamu istirahat di sini. Biar aku yang mengalah!"

"Janji, Mas. Kamu pergi?"

"Aku janji! Kalau tidak percaya, sekarang aku pergi!" ucap Rian lalu melangkahkan kakinya keluar kamar hotel.

Setelah melihat suaminya keluar kamar hotel. Aya menghembuskan napasnya lega. Kakinya di turunkan dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Lagi dan lagi, Aya di buat kaget setelah berada di kamar mandi.

"Bekas apa ini! Tidak mungkin. Mas Rian sudah berjanji, tapi bekas apa ini?" gumam Aya saat melihat tanda merah di ceruk lehernya.

1
Astiah Harjito
udah males bacanya. tulisan gk bermutu
Astiah Harjito
justru sebelum hamil hrs cepat diurus cerainya , krn kalo ketauan hamil akan sulit utk bercerai
Astiah Harjito
waktu dihadang preman kan dia posisi didalam mobil. kenapa gak tancap gas aja.
Laurensia Listianawati
cerai aja Aya, suami kok g. punya pendirian.... selalu nuruti org tua
Laurensia Listianawati
waduh ketahuan kalo si Vina emang jalang
Laurensia Listianawati
bangga se x si Vina kepede en
Tari Lestari
males jdinyalah baca lanjutannya, terserah Thor ajalah
Chris Antono
Luar biasa
mawar hitam
no komen yang lain,cukup bintang satu yang bicara /Facepalm//Facepalm/
Hua Hua
cerita konyol, wanita lemah,
Allea
apa susahnya ditendang 😁
Salma Suku
Ceritanya kok mutar2
Evy
Kok begitu sih akhirnya...belum Ending dong...
Evy
pada akhirnya akan jadi jodohnya Rian adiknya Pras...
Evy
kalo mimpi begitu... berarti Aya hamil dong...
Evy
wah...kaki yang terkilir bisa langsung sembuh... itu suatu keajaiban..
Astiah Harjito: kan pura pura
total 1 replies
Evy
Bisa aja nih pak Dokter...
Wijiyanti Solo
dah mlas baca lagi pindah baca novel lainnya toko utamanya plin plan n bodoh
Salma Suku
Masalah satu belum selesai, tambah lagi yg satu hadew...cerita yg rumit
Wijiyanti Solo
hanya satu buat Aya yaitu wanita trbodoh n terlalu lembe gk tegas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!