NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Dihamili Adik Dinikahi Sang Kakak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:319.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sonata 85

Jihan Lekisha, seorang gadis cantik yang mempunyai rasa sosial tinggi terhadap anak-anak. Ia selalu membantu anak korban kekerasan dan membantu anak jalanan. Karena kesibukannya dirinya sebagai aktivis sosial , pekerja paruh waktu dan seorang mahasiswa ia tidak tahu kalau kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya. Hingga suatu hari ia melihat sang kekasih tidur dengan sahabatnya. Karena hal itu ia sampai jatuh sakit, lalu dirawat ibu bos tempatnya kerja. Tetapi ujian hidup tidak sampai disana. Siapa sangka anak bosnya maalah merusak kehormatannya dan lari dari tanggung jawab. Tidak ingin nama baik keluarganya jelek di mata tetangga, Rafan Yaslan sang kakak menggantikan adiknya menika dengan Jihan.
Mampukah Jihan bertahan dengan sikap dingin Rafan, lelaki yang menikahinya karena kesalahan adiknya?
Lalu apakah Jihan mau menerima bantuan Hary, lelaki yang menghamilinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Bercerai

Hari itu Dila baru saja  bangun tidur. Ia membuka Wa tidak sengaja melihat status WA Jihan.

Selamat jalan Oma, semoga  khusnul khotimah aamiin

Melihat itu, bola mata Dila membesar

“Apa Nenek Jihan meninggal? Innalillahi wa inna ilaihi raajiun." Dila buru-buru duduk lalu menelepon Jihan.

“Halo Kak Dila,” suara Jihan seperti orang menahan tangisan.

“Ji, apa nenek kamu meninggal?”

“Iya, barus saja dimakamkan.”

“ Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Ikut berduka Ji,” ucap Dila.

“Terimakasih Kak Dila, aku tidak punya siapa-siapa lagi,” ucapnya menangis.

“Ji, sabar ya, aku dan kami semua ada untukkmu.”

Dila berlari  ke dapur. “ Ayah, Umi , Kek! Nenek Jihan meninggal,” ucap Dila saat ia berada di meja makan.

“ Innalillahi wa inna ilaihi raajiun,” ucap keluarga itu serempak.

“Kita harus datang,” ujar Pak Ali kakek Dila.

               *

Kakek Dila mengumpulakan keluarganya dan meminta Hary untuk datang ke rumah. Mendengar Nenek Jihan meninggal wajah Hary semakin  tertekan ia merasa semakinn bersalah.

“Jihan benar-benar  hidup sendirian. Kenapa anak sebaik itu dapat masalah bertubi-tubi. Dihianati kekasih dan sahabatnya dan dirusak  laki-laki lain. Aku khawatir dia melakukan bunuh diri lagi.”

“Apa maksudnya?”

Mereka semua menatap Dila. Wanita cantik itu akhirnya menceritakan semuanya, awal ia sakit karena melihat sang kekasih dan sahabatnya selingkuh. Dila juga menceritakan kalau Jihan  pernah ingin bunuh diri. Karena masalah yang dihadapi.

Rafan hanya diam, ia juga tahu kalau ia  Jihan sakit karena melihat kekasihnya selingkuh.

“Dia bahkan melepaskan kerudungnya sekarang,” ujar Dila.

“Astagfirullahaladzim, saya menikahkan kamu dengan Jihan agar tidak terjadi hal seperti ini,” ujar  Kakek Dila ia menatap Rafan dengan  tegas.

“Ayah jangan marah sama Rafan. Hary yang harusnya pihak yang salah di sini,: ujar  Bu Neha.

“Jangan menyalahkan siap-siapa. Hary sudah minta maaf dan menjelaskan semuanya padaku," ucap Kakek Ali ia membela Hary.

"Karena itu kita akan menolong gadi malan ini. Saya sudah bilang sama kalian. Kakek punya hutang budi sama Nenek Jihan, saya juga sudah berjanji padanya untuk menja Jihan,” tutut Pak Ali.Mereka semua terdiam saat lelaki tua itu marah.

Pak Ali  menceritakan, kalau dulu Nenek Jihan tidak meminjamkan uang padanya untuk ongkos, ia tidak bisa pergi ke pertemuan dan memenangkan tender besar. Hasi tender itulah yang membawanya membangun pabrik furniture dan bisa membuka toko sampai beberapa cabang.

Itulah sebabnya selama ini ia dan Ayah Rafan menyanyangi Jihan dan menganggapnya sebagi keluarga.

“Telepon kembali Jihan, kita akan datang ke sana,” ujar Kakek Rafan.

Dila menelepon Jihan. “Ji, Kami akan datang ke sana,” ujar Dila

“Tidak usah Kak, saya hari ini akan kembali ke Jakarta.”

“Kenapa kamu tidak istirahat saja,” bujuk Dila

Tiba-tiba Kakek Rafa meminta untuk bicara dengan Jihan,  setelah mengucapkan bela sungkawa ia meminta Jihan untuk tinggal di sana sampai Neneknya tujuh hari.  Jihan  tidak bisa menolak akhirnya ia setuju dan  tinggal di kampung

Dua hari kemudian keluarga Rafan benar-benar datang, tapi  Jihan tidak ada, menurut tetangga gadis malang itu sedang ke kota untuk menjual barang-barang milik Neneknya untuk biaya  acara pengajian tujuh hari kepergian sang nenek.

Saat mereka ingin pulang ternyata Jihan baru pulang, wajahnya benar pucat matanya sembab. Tetapi ia berusaha tetap tegar di hadapan keluarga sang suami.

“Aku ikut berduka cita Ji,” ujar Dila memeluk Jihan.

“Terimakasih Kak, kalian pasti lelah, mari masuk untuk beristirahat.”

Jihan membawa keluarga suaminya ke rumah sang nenek . Di sana disambut pemandangan yang sangat indah.  Jihan  bergegas ke dapur  dan menyajikan minuman dingin untuk keluarga Rafan. Wanita itu dengan licah menyajikan makanan ala kadarnya untuk mereka.  Mereka hanya diam melihat Jihan ada banyak pertanyaan di kepala keluarga Rafan tentang kehamilannya. Melihat dia  benar-benar sendiri, Hary bisa merasakan kesedihan yang dirasakan Jihan..

“Duduklah sebentar Nak, kakek ingin bicara.”

Jihan duduk setelah keluarga suaminya makan makanan yang disunguhkan Jihan walau sebenarnya tidak semua memakannya, bahkan ibu mertuanya tidak menyentuh makanan yang disajikan Jihan sama sekali.

Keluarga Rafan duduk di sofa sederhana di rumah sang nenek. Jihan merapikan kerudung yang ia pakai . Saat keluarga itu datang ia mengenakannya kembali. Baru beberapa hari  kehilangan Omanya wajahnya  benar tirus. Rafan dan Hary sama-sama menatapnya dengan dalam.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya laki-laki tua itu menatap perut Jihan.

“Saya sehat Kek.”

“Maksudku … .” Kakek Rafan menatap Dila.

“Maksud kakek kandunganmu,Ji.”

Wajah semua orang menegang menunggu jawaban dari Jihan.

Jihan menunduk dan memperlihatkan wajah bersalah. “Maafkan saya Kek, saya yang mengurus semua pemakaman Nenek sendirian. Saya tidak punya keluarga yang diminta  tolong  dan saya kecapean.

Wajah semua orang langsung sedih, Hary mengalihkan wajahnya ke arah lain entah kenapa ia merasa ada bagian hatinya yan terasa sakit.

“Tidak apa-apa, mungkin belum rezeki. Kita akan kembali ke rumah dan memulai semua dari awal.”

“Kek, saya ingin membuat permintaan.”

“Iya katakan.”

Jihan meminta hubungannya dengan Rafa jangan dilanjutkan, ia meminta mereka bercerai saja. Karena keduanya tidak bisa bersama. Kakek Rafan tidak setuju karena Jihan tidak punya siapa-siapa lagi. Tapi Jihan mengatakan kalau ia bisa hidup mandiri, karena perpisahan akan membuat semuanya kembali ke tempat masing-masing.

“Jihan,  sudah berjanji akan menjagamu.”

“Saya bisa mandiri Kek dan saya sudah terbiasa.”

“Tidak ada perpisahan Nak Jihan,” tolak Kakek Rafan

“Dengan kami  bercerai  salah satu keputusan yang tepat Kek. Pak Rafan bisa menikahi tunangannya kembali,” ujar Jihan.

“Iya itu keputusan yang tepat,” ujar sang ibu mertua. Ia mendukung keputusan Jihan.

Tapi tatapan tajam dari Pak Wilson membuat wanita itu diam, ia merapikan hijapnya dengan sikap angkuh dan mengalihkan pandangannya.

“Cobalah untuk tetap tenang,” ujar Pak Wilson mengingatkan istrinya, semua anak-anaknya hanya bisa diam melihat ayah mereka marah.

“Bagaimana dengan kamu Rafan?”

“Tidak, saya tidak akan bercerai, kalian pulang saja dan saya akan di sini.”

“Rafan, kamu harus bekerja,” ujar Ibu Neha lagi.

Rafan meminta Jihan untuk bicara berdua, lelaki itu membawanya menjauh dari keluarganya.

“Kamu tidak pernah mengatakan kalau kamu hamil, Jihan,” ujar lelaki itu mengeluarkan kertas bertanda tangan itu.

”Saya memberikan kertas itu artinya saya sudah memberi tahumu Pak Rafan.”

“Maaf,” ujar Rafan dengan tulus.

“Tidak apa-apa. Dengan begitu kita tidak  membutuhkan pernikahan  lagi.”

“Kita tidak akan berpisah ,” ujar Rafan.

“Maaf saya tidak ingin kembali ke rumahmu. Melihat tatapan jijik darimu membuatku selalu ingin menghilang dari sana. Bukan kemauanku seperti itu tapi tidak seharusnya kamu memperlakukan aku seperti itu Pak Rafan, Itu tidak adil bagiku,” ujar Jihan menangis terseduh-seduh di depan Rafan

“Aku tidak melakukan apa-apa Jihan. Aku bekerja bertugas mengawal pemilu, kalau aku pulang akan memakan waktu.”

“Maaf membuatmu malu. Karena itulah aku memutuskan  untuk berpisah. Ibu juga menginginkan perpisahan kita, dia memintaku meninggalkanmu. Itulah yang terbaik, tolong mengerti posisiku Pak Rafan. Aku tahu kamu kasihan tapi terimakasih untuk semuanya.”

Saat Jihan menangis tersedu-sedu di depannya, Rafan hanya diam, tidak ada niat untuk sekedar mengusap air matanya atau memeng tangannya, untuk menunjukkan sedikit rasa simpatinya. Ia memang lelaki dingin yang menyebalkan.

Dari jauh Hary  melihat Jihan menangis membuatnya semakin merasa bersalah.

“Jangan khawatir Jihan, aku akan membantu mulai hari ini,” ucap   Hary.

Bersambung

Bantu vote, like komen dan berikan hadiah ya terimakasih

1
Lies Atikah
Harry kemana aku ke cewa eung
Lies Atikah
naya ama mak lampir ngawuduk dong selamatan Raven dan naya menantu pilihan
Lies Atikah
kalau kamu benar cinta dan sayng lepas kan Revan biar kan dia bahagia jangan egois aku lebih suka sama Harry daripada si kanbo kering
Lies Atikah
nah gitu dong baru hebat
Lies Atikah
si tua Wilson nih yang biang kerok dasar
Fajar Ayu Kurniawati
.
Lies Atikah
aku jadi gak suka sama wilson egois dan gak adil memaksakan keinginan tanpa peduli perasaan orang jahat kamu wilson semoaga ada jln Jihan jodoh takan kemana
Lies Atikah
cinta memang tak bisa di paksakan itu nyata dan perasaan tak bisa di bohongi semoga ada jln untuk kalian bisa bersama
Lies Atikah
awas nanti ummi lampir sama naya genggong berkunjung untuk hal yang buruk kalau sama hari bikin gemes sama Revan garing
Lies Atikah
jihan bodoh
Lies Atikah
ada yah lelaki begitu macam si Revan ngaca Revan masih gak nyadar dasar turunan ummi lampir udah kawintuh si lenna bidadari mu geuleuh ih
Lies Atikah
semoga dipersatukan Harry dan Jihan
Lies Atikah
ayo Ri jadikan Hilda istrimu jangan sampai dia dirumah itu bisa jadi kerangka hidup nanti menyedih kan sekali nasib mu Hilda
Lies Atikah
bodoh jangan di pelihara jihan jangan mengemis cinta si Revan Jihan nyadar gak kamu dia udah cinta mati si naya mengalah jihan jangan memaksa orang
Lies Atikah
apa Jihan gak cantik X yah sampai 2 cowo itu gak tertarik apa lagi berharap dicintai kasihan banget Jihan semoga nanti ada seseorang mencintai menyayangi dan menerima mu apa adanya
Lies Atikah
ih geuleuh ka si Revan teh jadi pengen muntah
Lies Atikah
si Repan keterlaluan se x kaya bukan manusia AJ semoga dapat karma
Lies Atikah
mending pergi jihan ngapain dipertahan kan udah di rendah kan tak ada harga diri mu jangan ngemis minta di kasihani apa yang di harap dari si Revan batu gak punya hati apalagi si hari gak jelas banget buat mereka menyesal tunjukan pada mereka bahwa kamu tuh cantik pintar dan berkelas semangat Jihan
Alaric Zikri
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
padahal jihan & hary saling mencintai.
tapi kenapa mereka semua gk mengizinkan jihan & hary hidup bersama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!