NovelToon NovelToon
Hadiah Jodoh

Hadiah Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Slice of Life
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: PERMATABERLIAN

Bagaimana jadinya saat tiba - tiba ibumu menanyakan saat ini berapa umurmu dan menawari hadiah ulang tahunmu yang ke 21 dengan hadiah jodoh?.

"Nis, Nisa sekarang umurmu berapa?." Tanya Dewi tiba-tiba saat masuk kamar putrinya. Nisa yang ditanya sang ibu pun langsung menjawab tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun karena memang sang ibu terkadang sangat random. " Dua puluh tahun sebelas bulan ".

" Berarti sudah boleh menikah, hadiah ulang tahunnya jodoh mau? "Jawab sang ibu yang membuat Nisa kaget dan langsung tertawa.
Nisa yang sudah hafal betul tentang kerandoman ibunya pun berniat meladeni pembicaraan ini yang dia kira adalah candaan seperti yang sudah sudah.

" Boleh... Asal syarat dan ketentuan berlaku, yang pertama seiman, yang kedu-".Belum selesai Nisa bicara dia mendengar ibunya sudah tertawa lepas yang membuat Nisa juga ikut tertawa dan langsung pergi dari kamar putrinya.

Tanpa Nisa ketahui bahwa yang ia anggap candaan itu adalah sesuatu yang serius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PERMATABERLIAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19.

"Boleh?" tanya Bagas meminta izin.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nisa tidak ada keberanian untuk memandang wajah Bagas, dan sebagai jawaban atas permintaan izin Bagas untuk menjamah nya itu Nisa hanya menganggukkan kepalanya seraya memilin ujung mini dress nya.

Mendapat lampu hijau tentunya Bagas tidak mensia-siakan nya. Diraihnya dagu Nisa untuk mendongak menatapnya dan ia melabuhkan kecupan dibibir itu.

Awalnya hanya kecupan tapi lama-lama berubah menjadi lu matan yang memabukkan keduanya.

Merasa kurang puas Bagas mengangkat tubuh Nisa untuk duduk di meja dapur supaya ia dapat memperdalam ciumannya.

Mendapat ciuman panas dari Bagas, Nisa merasa tubuhnya mulai panas dingin adrenalin nya terpacu, dan saat Nisa mulai kehabisan napas ia mencengkram koas yang dikenakan Bagas sebagai tanda bahwa Bagas harus mengakhirinya.

Seakan tahu bahwa Nisa mulai kehabisan napas Bagas melepaskan tautan bibirnya, dan setelah tautan itu terlepas keduanya saling berlomba menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Seakan tidak mau menunggu terlalu lama, Bagas dengan sekali hentakan membawa tubuh Nisa untuk dibawanya ke lantai atas dengan cara menggendongnya ala bayi koala.

Nisa yang terkejut saat tubuhnya tiba-tiba saja diangkat oleh Bagas secara otomatis melingkarkan kedua tangan dan kakinya memeluk Bagas, serta kepalanya yang ia sembunyikan di ceruk leher Bagas.

Nisa tidak tahu saja bahwa perbuatannya yang menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Bagas itu membuat Bagas semakin mempercepat langkahnya menuju kamar mereka.

Hal itu karena napas Nisa yang menerpa leher hingga telinga Bagas itu semakin meningkatkan gairahnya.

Saat sudah sampai didepan kamar, Bagas membuka pintu itu dengan cara mendorongnya menggunakan kaki dan tanpa babibu tujuannya adalah langsung ke pembaringan mereka.

Diletakkan tubuh Nisa secara lembut disana dan Bagas langsung mengungkungnya. Ia kembali memberi ciuman panas kepada Nisa dengan durasi yang lebih lama dari sebelumnya.

Puas dengan bibir Nisa, saat ini sasaran Bagas selanjutnya adalah leher Nisa, ia memberikan banyak kecupan disetiap incinya dan tangannya dengan berani hinggap disalah satu bukit Nisa.

Tangan Bagas yang besar memberikan pijatan lembut di kedua bukit Nisa secara bergantian. Merasa kurang puas Bagas menurunkan tali dress Nisa dan terpampang lah dua bukit yang masih tertutup penggalang itu.

Dilepasnya penutup dua bukit itu agar dirinya bisa lebih tahu penampakan dari dua benda kenyal yang ia mainkan dari tadi. Setelah melihat kedua benda kenyal itu secara nyata dan tentunya sangat menggoda, Bagas memilin salah satu puncaknya yang membuat empunya mengerang tertahan dan membusungkan dadanya.

Merasa tertantang dengan dua bukit kembar yang berubah menjadi gunung kembar karena pucuknya yang mengeras sebab terus ia mainkan, Bagas memasukkan salah satu gunung itu kedalam mulut hangatnya serta menghisapnya kuat.

Bagas menyu su bagai bayi yang kelaparan dan akhirnya menemukan sumber kehidupan. Nisa meremas-remas rambut Bagas untuk menyalurkan kenikmatan yang ia rasakan saat Bagas menyu su bagai bayi kepadanya.

Nisa semakin susah mencari pelampiasan untuk menyalurkan gejolak perasaannya saat tangan Bagas mengelus-elus dari luar lembah yang terletak diantara kedua kakinya.

"Jangan ditahan keluarkan saja," bisik Bagas ditelinga Nisa karena ia tahu bahwa sedari tadi istrinya itu sekuat tenaga menahan desahannya agar tidak keluar.

Ah

Akhirnya satu desahan Nisa lolos juga setelah ia tidak kuat lagi menahan gejolak yang ada dengan apa yang dilakukan Bagas dibawah sana.

"Kak Bagas" panggil Nisa menyebut nama Bagas saat ia mencapai puncak nirwana untuk pertama kalinya dengan dada yang yang membusung dan napas yang terengah-engah seperti habis berlari.

Nisa berulang kali dibuat tak berdaya oleh Bagas padahal ini belum masuk ke inti permainan.

Jangan tanya Bagas kenapa ia bisa handal memuaskan istrinya karena sejatinya dalam hal ini manusia hanya perlu mengikuti nalurinya.

Bersambung

like nya jangan lupa, bye-bye

1
ZUNAYIRA
lumayan seru lanjut baca
ZUNAYIRA
aku suka
ZUNAYIRA
aku suka nopel inih bagus
EelisazasileE
cocok untuk yang suka konflik-konflik ringan
Berlian
cerita dengan konflik-konflik ringan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!