Ye Tianming, seorang pemuda biasa, secara tidak sengaja membangkitkan Jiwa Heavenly Demon yang tersembunyi dalam plakat kayu pengganjal pot bunga. 500 tahun yang lalu, Heavenly Demon pernah menjadi musuh terbesar umat manusia dan dihancurkan oleh Aliansi Beladiri, yang memaksa pengikutnya untuk meninggalkan seni beladiri yang ia wariskan. Kini, dengan kekuatan jiwa tersebut, Ye Tianming menjadi penerus Heavenly Demon dan memulai perjalanan yang mengguncang dunia seni beladiri. Namun, dengan kekuatan baru yang dimilikinya, apakah Ye Tianming akan mengulang tragedi kelam yang telah dihapus dari sejarah dunia tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Sang Tuan Muda
Lima tahun sudah berlalu setelah Ye Tianming kabur dari Klan Ye, saat ini kondisi Klan Ye semakin terpuruk begitu juga dengan Klan-Klan lain di kota Bulan Angin. Penyebab utamanya adalah lima tahun lalu seluruh monster yang ada di gunung tiba-tiba menghilang.
Agar murid-murid Klan masing-masing tetap bisa berkultivasi, terpaksa Klan-Klan di Kota kecil Bulan Angin meminjam uang pada kelompok pedagang dengan bunga tinggi.
Klan Ye sendiri terpaksa menjual beberapa hektar lahan pertanian untuk membayar tunggakan bunga hutang saja.
Awal bulan nanti kelompok pedagang itu akan datang menagih hutang, jika tak mampu membayar maka beberapa properti Klan Ye yang berada di pusat kota akan disita.
“Ketua Klan, apa Kita akan menjual penginapan Persik Bulan?” Tetua Pertama tiba-tiba memasuki ruang kerja Ketua Klan bersama Tetua lainnya. “Itu adalah sumber pemasukan utama Klan Kita, jika itu juga diserahkan pada pedagang licik itu maka Klan Ye akan binasa. Dari mana lagi kita mendapatkan uang membiayai pelatihan murid-murid kita?”
“Ya, kalau Ketua Klan mengabaikan protes kami maka dengan terpaksa aku akan mengeluarkan surat perintah penangkapan Anda karena sudah lalai menjalankan tugas!” seru Tetua Kedua.
“Kita harus melawan mereka, Klan Chu mengatakan akan bergabung dengan kita jika kita menyerang pedagang licik itu!” sahut Tetua Keempat.
Ketua Klan Ye mengerutkan kening, sesaat kemudian menghela nafas panjang. “Kalian terlalu meremehkan Kelompok Pedagang Phoenix itu. Pengawal tua yang selalu mengikuti Tuan Mo itu memiliki basis Kultivasi diatasku.”
“Apaaaaa? Pria tua itu sangat kuat?” Tetua Keempat terkejut mendengarnya. “Apakah dia Ranah Inti Emas Tingkat Sembilan?” selidiknya penasaran.
Basis Kultivasi Ketua Klan Ye berada di Ranah Inti Emas Tingkat Delapan, sementara para Tetua berada di Ranah Inti Emas Tingkat Tujuh.
“Ya, dia menggunakan Tehnik rahasia menyembunyikan basis Kultivasinya,” sahut Ketua Klan Ye. “Untuk saat ini lebih baik kita tidak bermusuhan dengan mereka. Menurut informasi Kelompok Pengemis, Kelompok Pedagang Phoenix sudah melahap beberapa kota kecil di Provinsi sebelah dan ... Kota Bulan Angin menjadi target pertama mereka di Provinsi Xian Yu ini.”
“Apaaaaa? Mereka ingin mengambil alih Kota Bulan Angin. Jangan-jangan menghilangkannya monster di gunung ulah mereka juga,” sahut Tetua Pertama berspekulasi. Karena satu tahun setelah monster di gunung menghilang secara misterius, Kelompok Pedagang Phoenix juga datang menawarkan bantuan keuangan.
Ketua Klan Ye curiga Kelompok Pedagang Phoenix berafiliasi dengan salah satu calon pewaris Ketua Aliansi Beladiri. Persaingan Ketiga kubu semakin sengit dan memakan korban jiwa di mana-mana. Namun, ia heran kenapa Gubernur Provinsi Xian Yu tidak turun tangan menghambat gerak-gerik Kelompok Pedagang Phoenix? Padahal semua Kekaisaran berada di faksi Klan Fang, kecuali gubernur Provinsi Xian Yu bermain di dua kaki.
“Lalu apakah kita akan tetap menyerahkan Penginapan Persik Bulan—” Sebelum Tetua Kedua selesai berbicara, tiba-tiba seorang murid Klan Ye menerobos masuk.
“Tuan muda Ye Tianming sudah kembali!”
“Di-dia membawa banyak kulit monster!”
Ketua Klan Ye dan para Tetua terkejut mendengarnya. Mereka tidak menyangka sosok yang menghilang Lima tahun lalu itu akan kembali lagi, padahal mereka mengira dia mungkin sudah mati karena tidak mungkin seorang yang belum mencapai Ranah Tubuh Spiritual Tingkat Satu bertahan hidup diluar benteng kota.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Ketua Klan Ye langsung berlari keluar dari ruang kerjanya. Para Tetua mengikutinya dari belakang, karena penasaran ke mana saja si sampah itu selama ini apalagi ia kembali membawa kulit monster.
“Tianming, dari mana saja kau, nak?” Chu Yue, istri Ketua Klan Ye lebih dulu sampai ke gerbang masuk kediaman Klan Ye. Air matanya mengalir deras, senang anak semata wayangnya itu akhirnya kembali setelah Lima tahun menghilang.
“Hmm, basis Kultivasinya sudah mencapai Ranah Inti Emas Tingkat Tujuh?” Tetua Kedua terkejut. “Bagaimana dia bisa sekuat itu hanya dalam Lima tahun saja? Siapa yang melatih Ye Tianming?”
Andai Pendekar tersebut mengangkat Ye Jing sebagai muridnya, maka basis Kultivasi Ye Jing pasti lebih hebat dari Ye Tianming. Kenapa Pendekar tersebut malah memilih Ye Tianming yang berdantian cacat? Itu aneh sekali.
“Ha-ha-ha ... Bu, aku pulang.” Ye Tianming langsung memeluk ibunya. “Maaf, dulu aku langsung pergi tanpa pamit lebih dulu. Guruku adalah Pendekar Pengembara, Beliau sangat sibuk dan segera pergi dari Kota Bulan Angin waktu itu.”
“Ternyata begitu, lalu dari mana semua ini?” Ketua Klan Ye tiba-tiba muncul di sebelah Ye Tianming. Raut wajahnya datar sama seperti dulu, seolah-olah kembalinya tidak berpengaruh padanya.
“Ayah,” sapa Ye Tianming sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. Namun, ia sedih ayahnya terlihat biasa-biasa saja dengan kembalinya dirinya. “Kulit monster ini adalah hasil dari berburuku saat latihan bersama guruku.”
Dia tidak mengatakan bahwa ulahnya lah monster menghilang dari gunung. Dia sudah mendengar rumor kalau banyak Klan yang mengutuk pelaku yang memusnahkan monster-monster di sekitar Provinsi Xian Yu. Kalau ia mengaku bahwa pelakunya adalah dirinya, mungkin ia akan menjadi musuh seluruh dunia beladiri.
Ada aturan tak tertulis di dunia beladiri, dilarang membunuh monster lemah di pegunungan agar populasi monster tetap stabil. Siapa saja yang melanggar aturan itu maka berakhir menjadi musuh semua Pendekar.
“Wah, banyak sekali, satu gerobak penuh. Dengan ini, maka hutang kita pada Pedagang Phoenix akan lunas,” kata Chu Yue senang.
“Hutang?” Ye Tianming terkejut mendengarnya. Pantas saja suasana di Klan Ye terlihat suram, basis Kultivasi murid-murid muda terlihat tak berkembang. “Kenapa kita bisa berhutang, Bu? Apakah kita gagal panen akhir-akhir ini?”
Chu Yue menunduk sedih dan berkata, “Semua lahan pertanian sudah disita oleh Kelompok Pedagang Phoenix. Kita gagal membayar hutang, sebab kita tidak bisa lagi berburu monster di gunung. Setelah kau menghilang, Monster-monster di sana ikut menghilang. Apakah itu ulah gurumu?”
Ye Tianming tersenyum masam sembari mengalihkan pandangannya ke arah Tetua yang terlihat penasaran. “Mana mungkin guruku melakukan hal remeh itu. Kami berkelana ke arah barat, apakah monster yang menghilang itu juga arah barat?”
Dia sengaja mengatakan pergi ke arah barat, arah yang berlawanan dengan gunung tempat monster-monster menghilang secara misterius tersebut.
“Oh, ya, bayar saja hutang kita pada kelompok pedagang itu. Jangan sampai harta Klan Ye lainnya ditarik oleh mereka,” kata Ye Tianming.
Ye Tianming merasa bersalah, akibat terlalu bersemangat menyerap energi spiritual monster ia malah membuat seluruh monster binasa dan mengakibatkan Klan Ye mengalami kebangkrutan.
“Apa tidak apa-apa? Kan, kamu yang mengumpulkan semua kulit monster ini,” sahut Chu Yue.
Ketua Klan Ye menatap Ye Tianming, tetapi saat pandangan mata mereka bertemu ia malah mengalihkan tatapannya ke arah lain. Lalu ia melambaikan tangan pada Pendekar Klan Ye di dekatnya. “Bawa gerobak itu ke Pedagang Phoenix. Jika masih ada sisa hasil penjualannya, belikan saja Beras dan Ramuan Spritual.”
“Baik, Ketua Klan!” sahut para Pendekar tersebut.
Ye Tianming kemudian mengikuti ayahnya dan para Tetua ke dalam kediaman Klan Ye. Para Tetua mulai bertanya siapa sosok gurunya, dari Klan mana dia berasal serta seni beladiri apa yang ia pelajari. Ye Tianming menjawab semua pertanyaan mereka dengan sabar dan tentunya semua jawabannya asal-asalan saja.