NovelToon NovelToon
Kesayangan Sang CASANOVA

Kesayangan Sang CASANOVA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Romansa
Popularitas:39.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rifani

Apa jadinya ketika seorang mantan Casanova jatuh cinta pada seorang gadis yang polosnya tingkat dewa?

"Kau tahu tidak apa artinya cinta?"

"Tahu,"

"Apa?"

"Kasih sayang dari orangtua pada anak mereka."

Jleebb

Akan bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Mampukah seorang CIO MORIGAN STOLLER menaklukkan hati sang pujaan hati yang terlalu lambat menyadari perasaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~ 29

Dilapak sebelah Karl sama Ilona akan segera tamat. Dan kemungkinan akan sering muncul di novel ini. Mohon dukungannya ya guys.

***

Cio tak berani menatap wanita yang kini tengah duduk di hadapannya sambil melayangkan tatapan tajam. Dia terus membuang muka, kikuk sekaligus gentar. Sedikit.

"Kenapa mendadak jadi gagu? Merasa bersalah setelah menipu anak gadis orang? Iya?" tanya Ilona penuh penekanan. Dia begitu emosi setelah tahu kalau sahabatnya yang bodoh telah bermalam dengan pria ini. Sebagai satu-satunya keluarga yang dimiliki Elil, Ilona merasa telah gagal melindungi gadis itu. Jadilah sekarang dia datang hendak menuntut pertanggungjawaban dari laki-laki yang adalah sepupu dari suaminya. "Jawab, bodoh! Jangan membuatku bertambah semakin kesal."

"Benar, Cio. Sebaiknya kau segera menjelaskan seperti yang diminta oleh Ilona," tambah Andreas ikut menimpali. Dari tadi dia sudah menahan diri agar tidak tertawa.

"Andreas, tolong diam. Aku tahu kau akan tetap berada di pihak Cio meski di depanku terkesan membelanya. Jadi lebih baik kau persiapkan dirimu saja karena nanti aku juga akan menginterogasimu. Termasuk dia!"

"A-aku? Tapi kenapa, Na? Aku tidak ada hubungannya dengan masalah ini," protes Karl syok tiba-tiba namanya terseret dalam masalah Cio.

"Jelas ada hubungannya karena pelakunya adalah sepupumu."

Baik Karl, Cio, mau pun Andreas, ketiga pria tersebut tak bisa berkata-kata lagi begitu Ilona berkata demikian. Habislah sudah semuanya. Gara-gara ulah satu orang, kini mereka bertiga harus menanggung derita yang sama.

(Dasar penjahat k*lamin sialan! Dia yang enak-enak, kenapa aku harus ikut menanggung ampasnya? Sudah tahu Elil adalah kesayangannya Ilona, kenapa malah dia bobol keperawanannya? Jadi berabe kan sekarang? Haisshhh,)

Ilona menyipitkan mata. Dia lalu bersedekap tangan, bersiap ingin kembali menginterogasi Cio.

"Itu terjadi atas dasar rasa suka sama suka atau karena dipaksa? Aku tahu benar bagaimana Elil sangat bodoh. Cepat jelaskan!"

"Semua tidak seperti yang kau kira, Na. Astaga!" Cio akhirnya membuka suara. Dengan seribu keterpaksaan, dia memberanikan diri menatap Ilona. "Kejadiannya berlangsung sangat cepat. Sejak awal bertemu, aku tidak pernah punya rasa ketertarikan pada Elil. Tetapi malam itu dia menggodaku lebih dulu."

"Apa? Seorang Elil menggodamu? Hahaha, kau pikir aku akan percaya? Iya?"

Cio merinding sendiri mendengar tawa Ilona yang entah kenapa terlihat begitu mengerikan. Dia lalu menatap Karl, berharap sepupunya ini mau menolong. Namun, bukannya peka akan apa yang Cio inginkan, Karl dan Andreas malah pura-pura sibuk menghitung cicak di langit-langit ruangan. Sontak saja sikap mereka membuat Cio merasa jengkel sekali.

(Sepupu bedebah. Giliran ada masalah mereka malah berpura-pura menjadi orang asing. Awas saja ya kalian. Huh!)

"Kau atau dia yang memulai lebih dulu!" tanya Ilona kembali mencecar Cio. Masalah ini harus diusut sampai tuntas. Keadilan harus segera ditegakkan.

"Dia."

"Masih tak mau jujur?"

"Ya ampun, Ilona. Aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Tolong percayalah," ucap Cio sambil mengusap wajah. Mulai frustasi.

"Dengan menganggap kalau Elil lah yang telah menggodamu?"

"Faktanya memang seperti itu. Siapa suruh dia bersikap bodoh karena meneguk minuman yang mengandung kadar alkohol cukup tinggi. Rayuan yang aku maksud terjadi karena dia sedang tak sadar, bukan semata-mata tanpa sebab Elil melakukannya."

"Oh."

"Hah? Oh?"

"Bilang dari tadi kalau Elil yang sudah bersikap bodoh. Aku kan tidak perlu marah-marah begini," ucap Ilona santai. Emosinya langsung mereda begitu mengetahui kebenarannya.

"Aku memberi penjelasan sepanjang rel kereta api dan reaksimu hanya oh? Ilona, tidakkah menurutmu ini keterlaluan? Kau mengintimidasiku lalu bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Kejam. Benar-benar sangat kejam!"

Wajah Cio berubah masam sekali. Elil cukup membuatnya hampir gila, tapi Ilona jauh lebih buruk daripada itu. Entah ada karma apalagi sehingga keluarga besarnya sampai kedatangan dua makhluk langka tersebut. Dan sialnya dia menjadi salah satu dari yang menerima kehadiran mereka.

"Nikahi Elil. Tergoda atau digoda, nyatanya kau adalah orang yang sudah merusak masa depannya. Aku tidak terima ya sahabatku dimanfaatkan seperti ini. Kau harus bertanggung jawab!" tandas Ilona. Ekspresinya mengatakan, JANGAN MENOLAK, ATAU KAU MATI.

"Kalau saja mudah untukku bicara seperti ini pada Elil, sudah sejak kemarin kami menikah. Kau pikir mudah bicara dengan manusia yang otaknya lambat dalam mencerna ucapan orang lain?" Cio berdecak. Tanpa rasa takut dia bersedekap tangan di depan Ilona. "Asal kau tahu saja ya. Sampai detik ini Elil masih tak sadar kalau dirinya sudah tak perawan lagi."

"A-APA?"

Biji mata Ilona seperti akan melompat keluar begitu mendengar penuturan Cio yang menyebut kalau Elil belum menyadari akan apa yang terjadi pada dirinya. Reaksi yang sama pun muncul di diri Karl yang tak menyangka kalau Elil akan seto lol itu.

"Yang benar saja kalau bicara, Cio. Mana mungkin ada gadis yang tidak menyadari kalau dirinya sudah tak perawan? Takut ya takut, tapi jangan juga memfitnah seperti ini. Kasihan. Elil gadis polos yang tidak tahu apa-apa," ucap Karl mencoba untuk tidak percaya akan apa yang Cio katakan. Terlalu mustahil.

"Polos dan bodoh bedanya cuma setipis tisu. Harusnya kau tahu kondisi ini cukup memungkinkan untuk seorang Elil tidak menyadari apa yang telah terjadi," sahut Cio seraya memutar bola matanya, jengah. Mengapa tidak ada percaya akan apa yang dia katakan?

"Jadi itu serius?"

"Menurutmu?"

Drrtt drrttt

"Sebentar. Anak buahku menelpon." Cio segera menjawab panggilan. "Ada apa?"

["Tuan, ada pergerakan yang menyasar pada Nona Elil. Sepertinya orang ini mendapat tugas khusus dari seseorang untuk menyakitinya. Apa yang harus kami lakukan? Langsung membunuhnya atau .... "]

"Manusia bodoh mana yang lancang ingin menyakiti gadisku?"

Ilona mengerutkan kening. Gadisku? Perempuan malang mana yang dimaksud oleh Cio? Mengenaskan sekali.

"Pantau. Apapun yang terjadi, Elil tidak boleh kenapa-napa. Lecet sedikit saja, kalian yang harus menanggung akibatnya!" titah Cio santai. Itu yang terlihat, faktanya dia tengah menahan emosi yang begitu besar.

Whaatt? Jadi gadis itu adalah Elil? Ilona syok. Penjahat mana yang tega ingin menyakiti gadis bodoh itu? Ilona tak bisa tinggal diam. Dia segera menoleh menatap Karl, bermaksud meminta bantuan darinya.

"Kenapa, Na?" tanya Karl pura-pura tak tahu.

"Uangmu sangat banyak. Cepat gunakan untuk membayar orang agar Elil tidak celaka. Terlambat sedikit, kalian semua harus menanggung akibatnya!" ancam Elil dengan tatapan bengis.

"Kenapa aku? Kan semua uangnya sudah ku berikan padamu,"

"Oh, jadi aku harus bergerak sendiri? Lalu apa gunanya kau sebagai suami?"

Cio dan Andreas takjub akan kegesitan Karl dalam merespon ucapan Ilona. Cio yang sedang bicara dengan anak buahnya, sampai tak fokus melihat bagaimana Karl begitu takut pada istrinya.

"Jangan menatap suamiku seperti itu. Apapun yang kalian lihat, dia tetap suami yang sangat ku hormati. Jadi jangan coba-coba berpikir rendah tentang dirinya. Karl seperti ini karena dia begitu menyayangiku!" ucap Ilona tegas pasang badan melindungi harga diri Karl. Dia tersinggung suaminya dipandang remeh hanya karena takut padanya.

"Aku tidak!" sahut Andreas cepat-cepat cuci tangan. Tak mau kena imbas.

"Aku pun." Cio ikut menimpali.

"Cihhh,"

Ketegangan akhirnya berhasil dilewati dengan baik oleh mereka semua. Dan tentang orang yang ingin menyakiti Elil, Karl dan Cio sudah mengutus beberapa penjaga untuk melindungi gadis bodoh itu. Semua aman sekarang.

***

1
Aminah
ini novel kapan up nya lagi maak, aku Sampek tiap hari bolak balik intiiip...tapi GK up2
Nelly Pasaribu
up lagi makk
Fahmi Ardiansyah
Mak kok lama banget up nya aku udah gak sabar lihat ellil n CEO senam jantung
Aminah
kangen banget sama cerita kebucinan Cio ke Eliil maak,
kapan up maaak
Neneng Sumiati
kpn up lgi mak beresin satu2 ceritanya jgn ngegantung mak
Laili Dwi Agustina
Bern Renata juga ditamatkan??
Laili Dwi Agustina
mau tanya nih cerita cio-elil apakah cukup sampai di sini atau masih lanjut??
Eko Purnomo
singa betina udag tau. jadi gak mnkin juga biarin elil dalam bahaya
Eko Purnomo
bisa2 jadi manekin beneran nie juwita
Alexandra Juliana
Jgn lupa kelanjutan kisah Bern dan Flo, Mak..
Riski Inden
up dong mak
Laili Dwi Agustina
kapankah up lagi??
Aldirasyid Mputra
elil hati hati kamu
jangan keluyuran sendiri sendiri ada
👁️👁️ yang sedang mengintai dirimu
😳
Fahmi Ardiansyah
iya novelnya Karl n Ilona gabungkan aja Ama yg di sini biar Mak tambah mudah.
Fahmi Ardiansyah
sellu mendukungmu mak.tpi lanjutannya Mak selesaikan dulu biar cepat tamat n berkumpul di novel yg ini.
Fahmi Ardiansyah
oho Juwita jgn cari masalah di keluarga yg berhubungan grup Ma ya kmu akan hbis klu sampai elil kenapa 2.
Nur Adam
lnjut
TriAileen
novel Karl d lapak apa Mak
TriAileen: d lapak apa mak
Mak Rifani: Satu Malam Bersama CEO Arogan kak
total 2 replies
Entang Sukmawati
makin seru semoga elil segera mau nikah sama cio biar hidupnya aman
Diana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!