Cerita ini mengkisahkan tentang seorang wanita hebat bernama Qiaraa yang ingin menjalani kehidupan dengan lebih baik,dalam hidupnya ia selalu disalahkan sebagai penyebab ibu nya meninggal,suatu hari ia bertemu dengan seorang pria dingin yang tak di kenalnya,akan kah dia mendapatkan kehidupan yang ia ingin kan atau malah sebaliknya??,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Ikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21.Pertengkaran
"Nggak mungkin sayang,kamu kan tau hanya kamu pria yang aku cintai saat ini,aku gak akan mungkin selingkuh dari kamu"Ucap Citra dengan manja sambil duduk di pangkuan Angga
Qiaraa yang berada di ruangan tersebut ingin muntah mendengar percakapan antara dua manusia yang sedang dimabuk asmara itu.
"Manis banget tuh mulut, gula juga kalah manis kayaknya"Qiaraa memainkan laptopnya, rasanya ia sudah tak berselera lagi untuk makan setelah melihat adegan di hadapannya
Citra mendelik tajam kearah Qiaraa,"Aku gak lagi ngomong sama kamu yah,"Sahut Citra
"Dih geer banget, siapa juga yang mau ngobrol sama kamu "Sahut Qiaraa
"Sayang, denger kan,dia udah mulai kurang ajar sama aku !!" Citra berdecak kesal
Angga bingung dengan kedua wanita nya ini,ia juga tak bisa terlalu keras dengan kedua nya, Memang seorang wanita sangat membuat nya merasa bingung harus bagaimana.
"Udah udah,gak usah di dengerin"Ucap Angga
"Kok kamu malah bela dia sih,marahin Dong sayang,!!" Citra merengek
"Eemm sekarang gini aja,kamu kesini pasti ada yang mau di omongin,Iyah kan"Tanya Angga menengahi
"Aku mau jalan,kita pergi ke mall yuuk"ajak Citra
Angga melihat ke arah jam tangannya,"Ra, sekarang gak ada meeting kan,jadi saya pergi dulu sebentar sama Citra"Angga melihat ke arah Qiaraa
"Hmmm terserah tuan saja, lagian ini kantor milik tuan sendiri, ngapain harus minta izin sama saya"Sahut Qiaraa acuh
"Kamu gak sopan yah ngomong Kayak gitu sama bos kamu"Ucap Citra
"Apa urusannya sama anda,??terserah saya dong mau ngomong apa aja"ucap Qiaraa santai
"Kamu berani sama aku??"Citra turun dari pangkuan kekasih nya itu,ia berjalan menghampiri Qiaraa yang sedang duduk memainkan laptopnya.
Citra menyilang kan tangannya dengan sombong,Namun Qiaraa tak bergeming dengan keberadaan Citra di depannya.
"Heh,seharusnya kamu sadar siapa kamu sebenarnya, walaupun sebentar lagi kamu nikah sama pacar saya,tapi kamu harus tau kalau itu cuma pernikahan di atas kertas, jadi kamu jangan seenaknya sama saya,kamu tau kan siapa saya" Citra meninggikan suaranya
"Hanya jadi pacar nya saja bangga,tapi di nikahin enggak"Qiaraa masih tak menatap ke arah Citra
"Kamu yah, semakin berani sekarang"Citra sangat kesal
Citra melayangkan tangan nya ke arah pipi Qiaraa,namun dengan sigap Qiaraa menangkis nya, membuat Citra tambah kesal.
"Jangan pernah anggap saya akan diam saja saat di perlakukan seenaknya"Qiaraa menghempaskan tangan Citra
Angga terkejut melihat Qiaraa,ia tak menyangka ternyata Qiaraa memiliki keberanian untuk melawan Citra.
("Wanita ini berani juga ternyata")batin Angga
"Kamu...?"Citra menjambak rambut Qiaraa karena tak rela di perlakukan seperti itu,namun Qiaraa juga tak mau kalah,ia balik menjambak rambut Citra
Sementara Angga malah panik melihat dua wanita Sedang bertengkar di depannya,ia mencoba untuk melerai nya namun ia tak bisa memisahkan mereka yang sedang bergelut itu.
"Cukup..!!"Angga bersuara keras
Penampilan keduanya sudah berantakan, Citra mendapatkan cakaran di wajahnya ulah Qiaraa, ternyata Qiaraa cukup berani untuk melakukan itu, sementara Qiaraa hanya berantakan di bagian rambut dan kemeja nya saja yang sudah sangat berantakan.
"Dia yang mulai duluan sayang, lihat wajah ku sakit sekali"Citra membela dirinya,ia menghampiri Angga dan memperlihatkan wajahnya yang terkena cakar tangan Qiaraa
Angga sangat marah melihat pertengkaran keduanya, tanpa berkata apa-apa ia langsung keluar meninggalkan keduanya.
"Tunggu sayang..!!"Citra berlari mengejar Angga
Qiaraa merapikan kembali rambut dan kemeja nya yang sudah berantakan itu, walaupun kancing nya sudah copot beberapa saat bertengkar tadi.
"Duh, kancing nya copot lagi,gimana ini??"Qiaraa kebingungan, karena kancing bagian atasnya copot sehingga memperlihatkan gunung kembar miliknya yang terlihat padat dan besar itu.
Sementara di luar,para karyawan mentertawakan penampilan Citra yang sangat berantakan keluar dari ruangan bos mereka sambil berlari mengejar bos nya yang terlihat sedang marah tersebut.
"Hahahaha, pacar nya bos kok penampilan nya kayak orang gila gitu sih"Ucap salah satu staf pada temannya
"Hahaha Iyah, kayak orang stres"Jawab nya
Angga samping di depan mobilnya, ketika ia akan menaiki mobilnya tiba-tiba Citra menarik tangan Angga.
"Sayang, kenapa kamu tinggalin aku sih??"Citra merengek
"Kamu lihat dulu penampilan kamu sekarang,kamu ngapain sih malah bertengkar di ruangan aku !!"Angga melihat dari atas sampai bawah penampilan Citra
"Maafin aku sayang,aku tadi gak bisa nahan emosi,kamu dengar sendiri kan gimana Qiaraa tadi sama aku"Citra membela dirinya
"Bukannya tadi kamu yang mau nampar Qiaraa duluan"Ucap Angga
"Maksud kamu,aku yang salah,??kamu lebih belain cewek itu di banding aku,aku kecewa sama kamu ga??"Citra langsung pergi menuju mobilnya
"Bukan gitu maksudnya,Cit, Citra"Angga memanggil Citra namun Citra tak memperdulikan panggilan Angga
Citra menaiki mobilnya,ia menangis sejadi jadinya,ia tak menyangka Angga malah membela Qiaraa dari pada dirinya.
Angga mengejar Citra,ia mengetuk kaca mobilnya "Citra buka cit,aku bisa jelasin"Angga mencoba untuk menjelaskan nya namun Citra tak membuka jendela mobilnya.
Citra memilih untuk pergi meninggalkan Angga yang masih berdiri di sana,ia sangat kecewa pada kekasih nya itu,baru pertama kali ia di buat kecewa oleh Angga.
Angga yang melihat Citra pergi langsung menuju mobilnya dan mengejar Citra,ia takut Citra kenapa Napa, apalagi ia lihat ada luka di wajahnya tadi, karena walau bagaimanapun Angga masih mencintai kekasihnya itu.
Ternyata Citra pulang ke apartemen nya, setelah ia sampai,Citra langsung menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur,ia menelungkup kan tubuhnya dan menangis terisak.
Angga yang dari tadi mengikuti nya sangat merasa bersalah melihat Citra seperti itu, akhirnya ia menghampirinya dan duduk ditepi tempat tidur untuk menenangkan kekasihnya itu.
"Maafin aku yah,aku tidak bermaksud seperti itu tadi"Angga mengusap punggung Citra
"Kamu jahat hiks hiks hiks"Citra menangis terisak
"Maafin aku sayang,aku ngaku salah"Angga memeluk Citra dari belakang
Merasa Aktingnya berhasil untuk meyakinkan Angga dan membuat Angga kembali luluh padanya, akhirnya Citra menghapus air matanya, kemudian Citra duduk dan memeluk nya.
"Kamu janji kan gak akan mengulangi nya lagi"Ucap Citra sambil mengusap air matanya
"Iyah,maafin aku yah"Angga mengusap rambut Citra
("Gak sia sia aku akting nangis tadi,Akhirnya Angga luluh juga, seperti nya aku harus mulai lebih berhati-hati sekarang, seperti nya cewek itu tidak mudah untuk aku lawan")Batin Citra