"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07
Arion dan Charles datang ke pesta ulang tahun Sofia menggunakan setelan kemeja mewah mereka, sehingga membuat wajah tanpan keduanya semakin terpancar.
Apalagi wajah Arion, seluruh tamu selalu terfokus padanya, mereka semua begitu menghormati Arion karena ia adaah orang yang paling berpengaruh sekaligus berbahaya, banyak perusahaan yang berada di bawah naungannya dan juga banyak geng mafia yang sudah kehilangan tuannya memilih untuk bergabung dengan geng mafia milik Arion yaitu Zero Black.
"Arion selamat datang, Charles lama kita tidak berjumpa" sambut Gerald Vinsion ayah dari Sofia.
"Sudah lama aku tidak bekunjung kemari tuan, bagaimana kabarmu?" Tanya Arion sembari menjabat tangan Gerald.
"Tentu saja baik, apalagi setelah kau membantu perusahaanku yang hampir saja stuk, wuhh....itu benar-benar menguras tenaga ku, tapi semuanya sudah lalu berkat investasi yang kau berikan" Ucapnya yang hanya di balas senyuman tipis oleh Arion.
"Dimana Sofia tuan Gerald?" tanya Charles yang belum melihat Sofia di sana.
"Dia sedang bersiap sebentar lagi pasti turun, apa Charles sudah sangat merindukan putriku" Goda Gerald kepada sahabat kecil anaknya itu.
"Hahaha tentu saja bagaimanapun Sofia adalah teman masa kecilku dan kita terpisah cukup lumayan lama jadi aku jelas merindukannya"
Ketiganya mengobrol dengan semangat dan antusias, terlihat Sofia yang menuruni tangga menggunakan dres mewah berwarna soft pink panjang namun memiliki belahan sampai paha, serta tanpa lengan yang hanya menutupi dadanya namun masih terlihat belahannya,
Charles menatap kedatangan Sofia dengan penuh kagum sampai mulutnya terbuka bahkan matanya sampai tidak berkedip, sedangkan Arion hanya meliriknya sekilas den tidak menghiraukannya kembali malah sibuk meminum wine di tangannya.
"Hai Arion, hai Charles" sapa Sofia sembari cipika-cipiki kepada Arion dan Charles.
"Selamat ulang tahun ini hadiah dariku" ucap Arion tanpa eskpresi sembari menyerahkan paperbag hitam kepada Sofia.
"Terimakasih Arion, kau tidak perlu repot membawakanku hadiah, cukup kau datang saja aku senang" Jawabnya dengan senyum lebar penuh arti kepada Arion.
"Ehem.... Sofia kau begitu cantik malam ini, ini hadiah dariku selamat ulang tahun princes" Ucap Charles dengan percaya dirinya.
"Terimakasih Charles kau sudah datang pun aku senang" Jawabnya dengan senyum namun eskpresinya lebih antusias kepada Arion dari pada dengan Charles.
"Emh kalian mengobrol lah dulu aku harus menemui seseorang" Arion meninggalkan Charles dan Sofia berdua.
Sofia terlihat kesal melihat Arion yang tidak memperdulikannya, "Selalu saja begitu, Arion tidak pernah memuji dan memandangku cih!! menyebalkan" gerutunya dalam hati sembari cemberut
"Sofia ayo aku temani dirimu untuk menemui tamu-tamu mu" Ajak Charles.
"Emg oke" Sofia tersenyum kecut sebenarnya ia ingin Arion yang menemaninya tapi malah Charles dan mau gimana lagi?.
Arion memilih berjalan keluar karena ia tidak suka dengan acara seperti ini, apalagi Sofia yang akan berusaha untuk mendekatinya saat ia berada di dalam.
Arion mengambil nikotin di sakunya dan menyesapnya perlahan sembari menyenderkan tubuhnya di tembok, ia lebih memilih menyendiri di tengah keramaian pesta.
"Aduh...." terdengar suara wanita terjatuh yang jaraknya tidak jauh darinya.
Arion hanya menoleh sekilas namun ia tidak memperdulikannya malah melanjutkan untuk menghirup nikotinnya.
"Astaga kenapa aku harus tersandung...." Gizel berusaha bangkit dan mengibas-ngibaskan dengkulnya yang sedikit lecet akibat ia terjatuh.
Arion seperti tidak asing dengan suara wanita tadi, ia segera menoleh kembali untuk memastikan matanya mengeryit, dan ia mengembangkan senyumnya seketika melihat Gizel disana, ia segera membuat putung rokonya dan menghampiri Gizel.
"Gizel...." panggilnya dengan suara berat khasnya.
Gizel mendongak saat mendengar namanya di panggil, ia mengeryitkan matanya saat melihat Arion di depannya. "Arion....kau disni?" Kagetnya sembari menunjuk ke arah Arion
"Hem.....apa yang kau lakukan disini?" tanya Arion.
"Ah.....ini aku sedang menata bunga pesanan milik wanita yang mengadakan pesta ini..." jawab Gizel, namun ia merasa heran melihat Arion ada disini,
"Arion disini, apakah wanita itu keluarganya atau pacarnya? aah dia kan orang kaya pasti mereka rekan bisnisnya" batin Gizel yang bertanya-tanya.
Arion menatap sendu ke arah Gizel yang tengah melamun, "Kau sudah selesai menata bunganya?" tanya Arion yang menyadarkan lamunan Gizel.
"Emh iya baru saja selesai, dan ini aku mau pulang, Arion aku duluan ya..." Gizel berjalan dengan tertatih pincang karena dengkulnya yang terluka.
Arion menatap gelagat Gizel yang kesakitan, ia menunduk menatap dengkul Gizel yang mengeluarkan sedikit darah, dan Arion segera menghentikan langkah kaki Gizel.
"Kau terluka?" tanyanya dengan wajah khawatir.
"Ah....::ini aku tadi tersandung dan dengkulku terkena batu, hanya luka kecil ini tidak seberapa" ucapnya yang berusaha menahan perihnya luka serta kakinya yang sepertinya sedikit terkilir.
"Mari ku bantu" Arion meraih tangan Gizel dan hendak membantunya, namun Gizel segera menepis tangan Arion karena ia takut jika ada orang yang melihatnya dengan Arion itu akan membuatnya mendapat masalah.
"Tidak perlu Arion, a....aku bisa sendiri, aku harus pulang" Gizel hendak berjalan, Arion heran dengan sikap Gizel seperti menghindarinya,
"Aku tudka suka penolakan maka aku akan memaksamu!" Batinya menyeringai
Arion menarik tangan Gizel kembali sehingga membuat punggungnya terbentur dada bidang Arion.
Jantung Gizel seketika tidak beraturan saat pria kekar di belakangnya memegangi dirinya dengan tangan besarnya, dengn sadar Gizel buru-buru manjauhkan tubuhnya dari Arion.
"Em....ma...Maaf Arion aku tidak sengaja" Ucapnya dengan wajah yang mulai memerah dan menunduk.
"Aku akan mengantarmu pulang, apa kau bisa jalan kesana?" Arion menunjuk ke arah mobilnya yang terparkir begitu jauhriMata Gizel terbelalak melihat jauhnya parkiran dair tempatnya berdiri sekarang.
"Astaga jauh sekali, kakiku sudah sangat kram dan sakit" gerutunya dalam hati, Arion melihat kegelisahan di raut wajah Gizel dan tanpa aba-aba ia menggendong Gizel ala bridal menuju mobilnya.
"KYAA.......Arion apa yang kau lakukan!!, turunkan aku!! jika ada orang yang melihat kita bagaimana??" Gizel terlihat panik ia menoleh ke kanan dan kiri memastikan tidak ada ornag yang melihatnya,
ia memilih menutup kedua wajahnya dengan tangannya agar tidak ada orang yang mengenali dirinya.
Arion terkekeh pelan melihat tingkah lucu Gizel yang sangat menggemaskan baginya, Arion membuka mobil dan memasukkan Gizel di kursi depan samping kemudi.
"Tidak ada yang melihat, aku akan mengantarmu" Ucap Arion yang langsung menutup mobil sembari berjalan menuju kursi kemudi.
Terlihat Sofia yang mengepalkan tangannya saat melihat Arion menggendong seorang wanita, "Sial siapa wanita itu!! beraninya dia menggoda priaku" Sofia menghentakan kakinya kesal menatap kepergian mobil Arion dengan wanita yang ia tidak tahu siapa itu.
"Sofia kenapa kau diluar? tanya Charles heran, "Dimana Arion?" ia terlihat celingukan melihat kesana kemari yang tidak mendapati sosok Arion.
"Entah mungkin dia sedang ada urusan!!!" ucapnya kesal dan meninggalkan Charles sendirian diluar.
"Dasar pria aneh, bisa-bisanya meninggalkan pesta temannya begitu saja" gerutu Charles.
"Sofia tunggu...." Charles segera mengijuti langkah Sofia yang begitu cepat.
Di dalam mobil Gizel terlihat gugup ia memilih untuk diam saja dan tidak berani memandang Arion, rasanya jantungnya masih berdetak kencang,
"Kenapa diam saja?" suara Arion tiba-tiba memecah keheningan.
"Emh itu....tidak apa" jawabnya gugup.
Arion semakin terkekeh melihat kegugupan Gizel dan hal itu membuatnya merasa semakin tertantang untuk lebih jauh mengenalnya, saat itu, ia begitu senang melihat wajah Gizel yang memerah dan malu.
"Apa tidak apa kau meninggalkan pesta keluargamu?" tanya Gizel memastikan.
"Pesta itu tidak penting bagiku" Ucapnya singkat sembari fokus ke jalan dan Gizel hanya mengangguj paham.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.