Abelia Lestari adalah seorang gadis polos dan lugu yang bekerja sebagai pelayan di rumah Tuan Muda kejam bernama Anggara. Sering mendapat siksaan hingga kehilangan kesucian sudah Abel alami hingga pada akhirnya membuat Abel menyerah pada hidupnya.
Namun keajaiban terjadi, gadis yang biasanya polos dan lugu itu berubah menjadi gadis yang berbeda, wajah yang memancarkan ketegasan dan mata yang tajam bak elang. Dendam pun satu persatu mulai terbalaskan.
Apa yang sebenarnya telah dialami Abel dan apa yang terjadi padanya? Langsung saja baca kelanjutan ceritanya👉🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Konferensi pers 2
“Saya akan menjelaskan semuanya, saya harap dengan penjelasan saya kali ini tidak ada lagi satupun yang membantah fakta yang sebenarnya” ucap Genia.
Semuanya pun menjadi sunyi senyap kembali, mereka memasang telinga masing-masing agar bisa mendengar dengan jelas apa yang Genia katakan.
“Kebenaran jika saya memang Genia Necromer adalah hal yang nyata, kalian tentu saja bisa berfikir dengan baik, tidak mungkin ke sembilan orang ini akan menerima saya jika saya memang bukan Nona Muda mereka, GN COMPANY adalah perusahaan yang sangat ketat dan tidak mungkin saya bisa membohongi mereka”
“Untuk pertanyaan mengapa wajah saya sekarang terlihat sangat berbeda, saya juga akan menjawabnya. Beberapa bulan yang lalu saya sempat mengalami kecelakaan yang fatal, sehingga mengharuskan saya mengoperasi wajah dan membuat wajah saya menjadi sangat berbeda, kalian pun harusnya mengetahui jika operasi plastik tidak akan bisa menyamai wajah asli kita yang sebelumnya”
“Dan saya memang sengaja untuk tidak akan memasuki berita dimajalah untuk sementara waktu karena masih terpukul dengan keadaan, bahkan untuk kecelakaan tersebut pun saya enggan untuk disebarkan, namun sekarang saya justru menjadi bahan fitnahan orang yang tidak jelas asal usulnya. Dan tentu saja hal ini akan membuat saya semakin terpukul dan sangat sedih” ucap Genia meneteskan air matanya.
Genia tentu saja sengaja bersandiwara dan sedikit melebihkan fakta yang ada, karena sungguh tidak mungkin jika ia mengatakan kalau dirinya sedang menjalani kehidupan yang kedua kalinya, dan untuk Tiffany dan Andra pun ia memang sudah mengetahuinya jika mereka berdualah penyebab dari semua ini.
Mendengar apa yang Genia katakan para wartawan pun akhirnya percaya, karena memang benar yang ia katakan jika tidak mungkin ia bisa berdiri bersama 9 petinggi itu jika mereka tidak mengakuinya, mereka pun juga tersentuh dan merasa bersalah karena tidak mempercayai ucapan Genia, bahkan sampai membuka luka lama dihatinya.
“Maafkan kami karena sudah tidak mempercayai anda Nona” ucap para wartawan merasa bersalah.
“Sudah, tidak apa-apa. Sepertinya memang sudah waktunya untuk saya mengatakan apa yang sempat terjadi pada saya belakangan ini” sahut Genia menampilkan senyum kecilnya.
“Tapi Nona, kami masih sangat penasaran dengan yang kita bicarakan sebelumnya. Apa alasan dibalik Nona membuat kakak ipar anda tersebut kehilangan pekerjaannya?”
“Sebelum itu saya ingin bertanya pada rekan media perempuan, jika seseorang mengatakan kalian jala*ng apakah kalian akan tetap berdiam diri saja?”
“Tentu saja kami akan melawan Nona, perkataan itu sungguh sangat kasar dan tidak bisa diterima!”
“Nah, seperti itu juga dengan saya. Saya hanya membela diri, bahkan wanita itu dengan sengaja menumpahkan nampan yang berisi minuman ke baju saya, padahal saya saat itu sudah sangat kelaparan”
“Ya ampunn.. ternyata seperti itu kebenarannya, yang menyebarkan berita kemarin benar-benar tidak tahu malu karena sudah mencemarkan nama baik anda, maafkan kami sekali lagi Nona karena sudah sempat berburuk sangka kepada anda”
“Tidak masalah”
“Tapi Nona, apakah wanita itu memang betul kakak ipar anda? Karena selama ini identitas anda sangat tertutup, tapi sungguh tidak mungkin ada keluarga anda yang sangat miskin seperti mereka”
“Sejujurnya saya sama sekali tidak mengenali kedua orang itu, karena sedari kecil saya memang hanya hidup sebatang kara tanpa ada satupun keluarga yang menemani saya, dan entah apa maksud mereka mengaku-ngaku sebagai keluarga dari saya” jelas Genia.
Mendengar hal itu semuanya mengangguk-anggukan kepala pertanda sudah mengerti, semua yang sudah Genia ucapkan mereka catat pada kertas masing-masing agar bisa menayangkan berita yang sangat hot tentang Nona Muda itu.
Waktu semakin berlalu, dan konferensi pers pun akhirnya sudah selesai. Berita tentang Genia pun menjadi trending satu diberbagai saluran, baik dari tv, majalah maupun media sosial. Pada artikel semuanya menyebut tentang kembalinya Genia dengan wajah baru yang teramat cantik, tak lupa diiringi dengan kasus yang saat ini tengah diperbincangkan orang ramai.
Namun Tiffany dan Andra masih belum mengetahui berita tersebut karena sedari pagi mereka sudah sibuk berfoya-foya disebuah mall perbelanjaan ditengah Kota J. Begitu banyak barang branded yang mereka beli dari duit yang mereka dapat dari hasil membuat berita palsu.
Tapi mereka berdua agak merasa aneh ketika semua yang ada di mall tiba-tiba saja memandang mereka dengan tatapan sinis, bahkan ada orang yang terang-terangan mengatakan jika mereka adalah orang yang tak tahu malu.
“Mas ada apa sih sama orang-orang disini? Perasaan dari tadi kita belanja aman-aman aja deh, tapi kok tiba-tiba malah liatin kita sinis kaya gitu” tanya Tiffany heran.
“Entahlah sayang, aku pun tak tahu. Bahkan ada ibu-ibu yang mengatakan kita tak tahu malu sedari tadi” jawab Andra sama herannya.
Namun, tak jauh dari mereka tiba-tiba saja terdengar suara riuh dan terlihat beberapa orang bergerombol berjalan mendekat, bahkan ada polisi dan juga wartawan yang berada digerombolan orang-orang itu.
“Mass.. itu mereka kesini kan? Apa mereka mau wawancarain kita yah” tanya Tiffany merapikan penampilannya, ia begitu percaya diri jika saat ini mereka akan mewawancari mereka.
“Sepertinya begitu” sahut Andra menampilkan senyum yang lebar.
“Eh… tapi kok kaya ada yang aneh ya mas, itu orang-orang ko kaya terlihat kesel gitu yah?”
“Penglihatan mu aja kalii, kan semua orang sudah tahu dari berita yang tersebar”
“Iya juga sih”
Perlahan namun pasti, rombongan itu semakin mendekat kearah mereka.
“Itu pak orangnya, orang ini sudah menipu banyak orang dengan berita palsu itu. Bahkan banyak yang sudah iba dan memberikan uang pada mereka, tapi lihatlah sekarang, mereka justru enak-enakan berbelanja di mall besar ini” ucap seorang wanita menunjuk Andra dan Tiffany.
Sedangkan Andra dan Tiffany tentu saja sangat terkejut atas tuduhan wanita itu, kenapa mereka tiba-tiba mendapat tuduhan tidak jelas seperti ini, dan dari mana mereka mengetahui jika saat ini mereka sudah ditipu.
Ponsel Tiffany pun tiba-tiba saja berbunyi dan menampilkan deretan notif-notif dari orang yang menghujatnya beserta berita yang sedang menjadi trending topik saat ini, matanya membelalak terkejut karena melihat artikel diberita tersebut.
“Mass.. kita harus kabur mas” ucap Tiffany menarik-narik tangan Andra takut.
“Kenapa sih, kok tiba-tiba banget kamu kaya gini” tanya Andra heran.
“Lihat ini” ucap Tiffany menunjukkan Hpnya, mata Andra pun langsung melihat Hp Tiffany dan membaca semuanya, ia pun jadi tak kalah terkejut dengan apa yang ia lihat.
Dengan cepat keduanya langsung berlari meninggalkan kerumunan tersebut.
“Hentikan atau saya tembak” teriak polisi memberikan peringatan, namun mereka sama sekali tidak mendengarkan dan tetap berlari sekencang-kencangnya.
Dorr.. Dorr..
“Arghhhh…”
Keduanya jatuh ambruk ke lantai karena tembakan polisi yang tepat mengenai kedua kaki mereka.