Secret Wedding ( Jimmy & Alisa )

Alisa pulang bersama Jimmy, tapi di pertengahan jalan Alisa meminta Jimmy untuk berhenti.

"Napa sih? Rumah masih jauh." Ketus nya.

"Gue pengen es krim, Jim. Panas banget anjir, sama kayak hati gue lihat Lo sama Ayuna." Celetuk Alisa sambil memalingkan wajah nya ke samping. Jimmy tersenyum simpul lalu mematikan motor nya.

"Yaudah, sono turun." 

Jimmy sudah memiringkan motor nya agar Alisa bisa turun, tapi bukan nya turun Alisa malah cengengesan.

"Napa Lo? Gak enak banget liat Lo kek gitu." 

"Gak punya duit." Jawab nya sambil menengadahkan tangan nya ke arah Jimmy.

"Tau gak punya duit kenapa minta berhenti, anjir." 

"Kan ada Lo yang bisa di pintain." Jawab Alisa. Jimmy mendengus, lalu mengeluarkan uang dari jaket nya.

"Noh, udah beli sono. Gue balik duluan."

"Jimmy, Lo mau gua tabok atau mau gue tendang?" Tanya Alisa dengan tatapan tajam nya.

"Kiss aja boleh." 

"Dih, kang nyosor." 

"Lo nya mau, buktinya Lo gak nolak pas gue cipook." Jawab Jimmy tak mau kalah.

"Kaget anj, bukan mau." 

"Kasar banget, inget gua laki Lo. Cepetan kalo mau beli es krim, kalo nggak gue tinggal." Ucap Jimmy. 

"Ya Lo nya turun dulu, masa makan es krim sambil bawa motor." 

"Aisshh, banyak mau nya si bocil." 

"Enak aja bocil, gue dah gede ya!" Ujar Alisa, membuat Jimmy gemas sendiri. Andai saja tempatnya bukan di pinggir jalan, dia pasti sudah mencium Alisa seperti tadi di gudang. 

Jimmy pun terpaksa mengikuti langkah istrinya ke stand es krim di pinggir jalan, gadis itu terlihat sangat antusias, kedua mata nya berbinar saat pesanan es krim nya datang. 

"Yeee es krim.." Ucapnya sambil tersenyum, lalu mulai menyendok es krim rasa coklat dan vanilla kesukaan nya. Sedangkan Jimmy hanya memesan es kopi.

Alisa memakan es krim nya dengan lahap, sudah lama dia tidak di izinkan makan es krim oleh ayahnya, karena dia sering mengeluh sakit gigi. 

Jimmy memerhatikan cara gadis itu makan, terlihat sangat menggemaskan apalagi saat ujung bibir nya belepotan.

"Pelan-pelan makan nya bisa kali, sampe belepotan gini. Malu sama umur," ucap Jimmy sambil mengusap es krim di ujung bibir istrinya dengan tissu.

"Bodo amat." Jimmy hanya menggelengkan kepala nya mendengar jawaban Alisa. 

"Selesai? Kita balik lah, gue pengen mandi." 

"Oke, gue bayar dulu bentar."

"Jan lama, kalo lama gue tinggal." Jawab Jimmy, Alisa mengerucutkan bibirnya lalu berjalan ke arah stand untuk membayar es krim yang sudah dia makan dan es kopi milik Jimmy. Sedangkan Jimmy kembali ke atas motornya dan kembali mengenakan helm nya.

Tak lama, Alisa sudah kembali dan berjalan mendekat. 

"Ini kembalian nya, terus gue salfok sama ini jadinya beli dua." 

"Kang jajan." Ledek Jimmy saat melihat dua box cemilan di tangan istrinya.

"Bodo amat, kapan lagi bisa morotin seorang Jimmy." 

"Serah Lo dah, cepet naik." Suruh Jimmy, tapi Alisa yang pendek sering kesulitan untuk naik ke atas motor Jimmy yang lumayan tinggi.

"Tinggi anjir, bantuin dong ahh." 

"Lo nya yang pendek." Ejek Jimmy dan sukses membuat Alisa menggeplak punggung nya sekuat tenaga, hingga membuat Jimmy meringis. 

'Perasaan tangan nya kecil, tapi pas nabok kok sakit ya?' Batin Jimmy, dia merasakan kebas di punggung nya akibat pukulan Alisa. 

Setelah memastikan Alisa sudah naik dan duduk dengan nyaman di boncengan nya, Jimmy pun melajukan motor nya dengan kecepatan sedang. Kali ini, dia sedang ingin jadi pengendara yang normal, seperti kebanyakan pengendara lain.

Jimmy fokus melajukan motornya, sedangkan Alisa asik ngemil tahu pom pom di belakang nya. 

"Enak banget ini tahu, di apain ya?" Gumam Alisa sambil melihat bentuk cemilan yang sedang dia makan. 

Hingga di lampu merah, motor yang Jimmy kendarai berhenti, begitu pun dengan pengendara lain nya. 

"Makan apa sih Lo? Ngunyah aja teros."

"Idih, serah gue lah. Mulut mulut gue, kenapa Lo yang sewot?" Balas Alisa sinis, mulutnya tetap anteng memakan cemilan yang tadi dia beli. 

"Nyobain sini." 

"Nih, ambil aja. Enak tau," Alisa mengulurkan wadah cemilan nya dan Jimmy mengambil nya lalu memakan nya. 

"Enak ya kan?" 

"B aja." Jawab Jimmy singkat, membuat Alisa cemberut.

Setelah beberapa menit, akhirnya lampu berubah warna. Jimmy kembali menyalakan motor nya dan mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. 

"Minta lagi."

"Apaan? Katanya tadi B aja." Jawab Alisa ketus.

"Cepetan, gabut gue bawa motor doang." 

"Yaudah nih." Alisa mendekatkan wadah makanan nya ke arah Jimmy.

"Susah lah, suapin."

"Manja, kagak mau!"

"Mau gue ajak ngebut?" Tawar Jimmy membuat Alisa melotot, dia ingat bagaimana gila nya Jimmy membawa motor saat pertama kali dia pulang bersama nya. 

"Isshh kang ancam." Alisa pun terpaksa menyuapi Jimmy. Hingga tak terasa mereka sudah sampai di rumah, dan cemilan nya juga habis.

Alisa turun dari motor dengan wajah di tekuk karena kesal, beberapa kali Jimmy yang jahil itu menggigit jari nya hingga membuat nya berteriak. 

"Jelek amat tuh muka." Ledek Jimmy.

"Gak lucu ya, awas aja nanti gue bales."

"Gue tunggu ya, Alisa." Jawab Jimmy menantang, sedangkan Alisa yang sudah terlanjur kesal, dia mendekat ke arah Jimmy.

"N-ngapain Lo?"

"Kagak, kenapa Lo keliatan takut? Gue nyeremin ya?"

"Gak sih, cuman bau Lo asem banget." Jawab Jimmy dengan senyum ejekan nya.

"Awas aja ya Lo, Jimmy kampreet!" Jimmy berlari masuk ke rumah dan Alisa yang mengejar di belakang Jimmy dengan membawa sepatu nya.

Larissa dan Raksa yang berada di ruang tengah terkejut saat melihat Jimmy berlari kocar kacir seperti menghindari sesuatu, tapi tak lama kemudian Alisa datang dengan berlari juga lengkap dengan sepatu yang dia pegang, bersiap untuk di lemparkan.

"Astaga, mereka memang masih terlalu muda Pah. Kelakuan nya kayak bocah." Ucap Larissa sambil menggelengkan kepala nya melihat tingkah putra dan menantu nya.

"Habis ledek-ledekan itu Ma, kayaknya Alisa kalah jadi dia nguber Jimmy buat di lempar sepatu, iya gak sih?" Tebak Raksa.

"Seperti nya iya Pah, tapi ya sudahlah asal jangan bertengkar beneran aja." 

Raksa hanya mengangguk membenarkan jawaban istrinya. Tapi setelah 2 Minggu menikah dengan Alisa, Jimmy sudah mulai berubah. Dari yang awalnya sangat menentang pernikahan nya, saat ini dia sudah mulai menerima kehadiran Alisa.

......

🌻🌻🌻🌻