" Aku menyukai nya maka dia harus jadi milikku" ucap Raisya pada teman-teman nya menatap pria tampan yang sedang meeting di ruang VIP restoran itu .
" Bebz Kakak tampan itu tidak akan mau dengan anak SMA seperti kita ?" ucap Agnes mengelus punggung Raisya seolah iba .
" Kalian yakin dia akan menolakku?" tanya Raisya mengibas rambut panjang sambil berkaca membuat teman-teman nya melongo .
Yuk baca perjuangan Raisya meluluhkan hati pria tampan pujaan hatinya dan bagaimana perasaan Vicenzo yang berwatak keras dan dingin tiba-tiba dicintai secara ugal-ugalan oleh gadis cantik yang entah datang dari mana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Terlalu manis
" kenapa harus dibeli kamu kan ada " ucap Zo menatap Raisya dengan cemberut.
" Mana ada . Serius nggak ada Lo Aku bawa susu sekarang kak, nanti kita beli ya " ucap Raisya yang biasanya memang sering membawa susu kotak di tas sekolah tapi sekarang memang tidak ada.
" Kamu bohong udah jelas dibawa bilangnya nggak ada " cemberut Zo semakin manyun .
" Ihhh, beneran nggak bohong Aku Kak emang nggak bawa susu hari ini " ucap Raisya dengan jujur saat Zo tak kunjung percaya .
" ini kamu bawa dua lagi , tega banget kamu bilang nggak ada " ucap Zo semakin mepet ke Raisya entah kenapa dia jadi kecanduan dengan sentuhan Raisya .
" Mana ada . Lihatlah tas sekolah Aku kalau nggak percaya " ucap Raisya mengambil ranselnya lalu memberikan pada Zo yang masih berbaring di atas pahanya.
" Tuhh, nggak ada kan ?" tanya Raisya lagi pada Zo yang benar-benar memeriksa isi tas sekolah Raisya .
" Ini roti Baby " senyum merekah Zo memegang bungkusan putih tipis sambil menahan tawa .
" Itu softex bukan roti , Kakak ini gimana sih itu aja nggak tau " kata Raisya dengan spontan tanpa wajah polosnya yang benar-benar membuat Zo ingin menggigit gadis menggemaskan itu.
" Kamu lagi pms?" tanya Zo yang dibalas gelengan oleh Raisya.
" terus kenapa bawa ini " tanya Zo dengan pikiran liarnya membayangkan sesuatu .
" Ya buat jaga-jaga aja. Udah jangan pegang-pegang nggak malu apa kakak pegang beginian " ucap Raisya kembali menyimpan benda itu dalam tas nya agar tak di perhatikan Zo lagi .
" Kenapa Saya yang malu harusnya kan kamu " ucap Zo yang sebenarnya cukup heran dengan reaksi Raisya yang biasa aja .
" Ngapain malu , kan cuma softex bukan CD . Lagian pria itu sering melihat iklan ini " ucap Raisya santai , karena memang iklan nya banyak sekali di mana-mana jadi sudah menjadi hal lumrah.
" Saya kan cuma sering liat nggak pernah pegang " ucap Zo masih memperhatikan Raisya dengan detail dari arah bawah .
" Tadi kan udah kakak pegang, berarti udah hilang rasa penasaran nya kan " jawab Raisya dengan santai menatap keatas meja depan mereka dan mulai ngiler melihat hidangan .
" Gini kali pikiran gadis labil dan polos " batin Zo yang punya sensasi tersendiri pacaran dengan gadis kecil.
" Tapi kalau Kakak mau susu minta sama pelayan aja kalau memang pengen " ucap Raisya yang sedang meminum beberapa teguk jus itu .
" Enggak mau Saya " ucap Zo berbaring miring membenamkan wajahnya di perut Raisya .
" Loh tadi katanya pengen Susu " ucap Raisya mengelus kepala Zo yang benar-benar bermanja dengan sendirinya.
" Saya mau susu kamu " ucap Zo to the points.
" Ya tapi Aku nggak ada bawa susu hari ini Kak," ucap Raisya memberi pengertian.
" Ini " tunjuk Zo .
Plakkk
" Aaaaak, Sakit Baby" rengek Zo mengelus lengannya yang di tampar Raisya .
" dasar mesum " teriak Raisya marah bahkan mendorong dan duduk menjauh dari Zo .
Jujur saja pikiran Raisya benar-benar tidak sampai kesana tadi .
" Baby jangan marah , Saya becanda " ucap Zo yang kini duduk disamping Raisya memaksa memeluk gadis itu.
" Nggak . Kakak mesum, Aku takut sama kakak " ucap Raisya terus berusaha menjauh tak ingin lagi di dekat Zo yang ternyata diluar pemikiran Raisya sifatnya.
" Baby Saya beneran becanda . Jangan ambil serius , Saya benar-benar tidak ada niat melakukan itu pada kamu . Tenang Ya " ucap Zo yang jadi ketar-ketir sendiri saat Raisya malah tidak nyaman bahkan sampai takut dengan Zo .
Tapi itu suatu hal yang wajar untuk gadis seumuran Raisya saat ada pria yang agresif dan berlebihan membuat dia jadi merasa terancam.
" Bener gitu ?" tanya Raisya ragu .
" Iya Baby , Saya jamin " ucap Zo kembali membawa Raisya kedalam pelukan nya.
" Astaga Zo kau bodoh sekali , dia masih Bocil " batin Zo merutuki kebodohan dirinya yang bicara tanpa filter pada Raisya .
" Yaudah ayo makan biar bisa cepat pulang habis ini " ucap Raisya yang mulai mengaduk spaghetti yang dipesan nya
" Ngapain cepat-cepat pulang " ucap Zo mengerutkan keningnya tak suka mendengar ucapan Raisya yang ingin cepat pulang padahal dia ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi .
" Loh , bukannya tadi kakak yang bilang sebentar doang jangan lama-lama?" ucap Raisya bertanya balik pada Zo .
" Sa,,, Saya punya banyak waktu sekarang" jawab Zo sedikit gelagapan.
" Tapi Kakak lagi capek?" tanya Raisya menatap Zo dengan tatapan sayu .
" Yaudah kamu ikut pulang kerumah Saya aja biar bisa nemenin Saya tidur " ucap Zo seenaknya.
" Ihhh, udah kayak ngajak istri aja " tawa meledak Raisya mencubit pipi Zo yang awalnya cuek kali lama-lama cair juga .
" Ya kamu kan pacar Saya , ayo pulang kerumah kalau nggak ke apartemen" ucap Zo memberikan pilihan lain .
" Enggak mau " cuek Raisya memakan spaghetti nya dengan penuh sensasi mengabaikan Zo yang benar-benar merengek untuk pertama kalinya walaupun sepertinya pria cool itu tidak sadar .
" Kenapa ?, Kamu tidak suka dengan rumah itu biar Saya beli rumah baru " ucap Zo lagi menatap Raisya penuh harap .
" Enggak takut " jawab Raisya mengangkat kedua bahunya.
" Takut apa?" tanya Zo .
" Takut di perkosa" ucap Raisya terkekeh melihat ekspresi wajah Zo yang langsung berubah datar .
" Kamu pikir Saya pria brengsek yang akan melakukan hal seperti itu dengan tega dan satu lagi Saya juga bukan pria murahan yang akan memberikan hal-hal pribadi yang Saya punya pada banyak wanita " ucap Zo tak terima dengan ucapan Zo .
" Ya terus kakak ajak Aku pulang kerumah mau apa?" kata Raisya yang memang curigaan sebagai seorang wanita untuk memastikan keamanan dirinya.
" Ya tidur " jawab Zo yang membayangkan nikmatnya istirahat bersama Raisya seharian.
" Ya tidur aja sendiri ngapain ngajak Aku " kekeh Raisya benar-benar tak percaya pria sedingin Zo bisa bucin juga .
" Ayo lah Baby , Saya benar-benar tidak akan macam-macam kok buktinya waktu kamu tinggal sama Saya kan nggak ada Saya apa-apa in " ucap Zo yang sebenarnya senang saja jika ada Raisya di dekatnya.
" Tidak bisa Kak , kita kan belum menikah masa udah serumah berdua apa kata orang nanti dan orang tua kita pun nggak bakalan izinkan juga " ucap Raisya realistis.
" Kalau gitu biar Saya nikahi aja kamu sekarang ya " ucap Zo yang membuat Raisya tergelak mendengar nya .
" Ihhhh, apa sih Kak. Aku masih sekolah Lo masa mau dinikahin" ucap Raisya.
" Ya makanya cepat tamat biar kita bisa menikah " ucap Zo yang seperti orang yang sudah kebelet nikah.
Raisya memegang pipi Zo dengan kedua tangannya mendekatkan wajah mereka lalu berkata tepat di depan mata Zo .
" Makanya jangan dingin dan terlalu menutup diri pada wanita Ayang , gini kan jadinya sekali jatuh cinta sampai buka baju pun mau " tawa meledek Raisya yang sebenarnya cukup terkejut saat Zo benar-benar diluar ekspektasi nya .
Zo langsung tersadar dalam kebodohan dan semua yang dia lakukan saat bersama Raisya begitu mendengar ucapan terakhir Raisya .
" Hahhh, KA,,, kamu jangan pikirkan ucapan Saya barusan . sikap dan ucapan Saya barusan hanya becanda dan tidak serius " ucap Zo kembali kemode cool dan wajah tegas nya .