Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lin Yan vs Jendral Rugo
Debu berterbangan di lembah suku rubah suci saat pasukan besar harimu darah datang menyerang, dan tentu saja semua itu membuat rasa kekhawatiran dari seluruh anggota suku rubah suci.
Saat ini jendral Rugo yang memimpin pasukan besar suku harimau darah, kini telah berada di pintu gerbang suku rubah suci.
Dengan suara lantang sang jendral berteriak. "Aku ingin mengetahui siapa yang telah membunuh komandan harimau, karena aku akan segera membinasakannya dengan tanganku sendiri.
Ratu rubah yang ditemani penatua Ling beserta seluruh petinggi suku rubah suci, kemudian datang ke hadapan sang jenderal.
Ratu rubah yang merasa jika sudah tak ada lagi toleransi bagi sukunya, mengingat karakter sang jenderal yang susah diajak komunikasi dengan baik, kemudian berkata.
"Jendral Rugo, walaupun dari segi kekuatan sukuku berada jauh di bawahmu, namun kami semua akan siap bertempur menghadapi suku harimau darah karena sudah cukup bagi kami merasakan penindasan selama bertahun-tahun, dan saat ini lah waktunya bagi kami semua untuk lepas dari penindasan itu," jawab sang ratu.
"Ha..., ha..., ha..., jangan khawatir ratu rubah, aku akan melepaskan penindasan itu dengan kehancuran seluruh suku rubah suci," jawab jendral Rugo dengan kilatan mata membunuh dari kedua matanya.
Sebelum jendral Rugo memerintahkan seluruh pasukannya untuk menggempur suku rubah suci, tiba tiba terdengar suara yang tak lain adalah suara Lin Yan.
"Jika kau ingin tahu siapa yang membunuh komandan harimau, maka akulah orangnya dan tentu saja aku juga akan melakukan hal yang sama pada dirimu," ucap Lin Yan yang tiba tiba telah berada di hadapan jendral Rugo.
Seluruh petinggi suku rubah suci sangat terkejut dengan kehadiran Lin Yan di tempat itu, karena sebelumnya Lin Yan telah disuruh pergi meninggalkan suku rubah suci, agar di masa depan dia bisa bersama Nalan Yanran untuk kembali membangun generasi suku rubah baru setelah kepunahan.
"Apa yang kau lakukan Lin Yan, jika kau sampai binasa maka tak ada lagi harapan generasi suku rubah suci di masa depan," ucap penatua Ling dengan rasa kekuatiran yang terlihat jelas di wajahnya.
"Penatua Ling kau tak usah khawatir, biarlah aku yang menyelesaikan masalah ini," jawab Lin Yan dengan ketenangannya.
Lin Yan kemudian maju beberapa langkah ke hadapan jendral Rugo, dan sedetik kemudian dia pun berkata.
"Jendral harimau darah, aku sudah mendengar sepak terjang dan kekuatan hebat yang kau miliki di hutan binatang iblis sehingga aku ingin mengujinya. Aku berharap kau dapat bertarung menghadapiku dalam pertarungan hidup dan mati, sehingga siapapun perwakilan dari kedua suku yang masih hidup maka kubu yang kalah harus menyerah," ucap Lin Yan.
Di tantang seperti itu amarah jendral Rugo seketika itu juga melonjak, sehingga aura mengerikan dari kekuatan alam Saint seketika itu juga keluar dari dalam tubuhnya.
Lin Yan yang melihat hal itu sadar jika kekuatan jenderal Rugo berada sangat jauh di atasnya, yang membuat Lin Yan seketika itu juga memasang kewaspadaan tinggi.
"Kekuatan jendral Rugo begitu sangat mengerikan yang telah berada di alam Saint, walaupun demikian aku sedikitpun tak akan gentar untuk menghadapinya," pikir Lin Yan.
Tiba tiba suara jendral Rugo menggelegar dengan berkata.
"Di dalam hutan binatang iblis hanya dirimu lah yang berani untuk menantang ku, dan itu merupakan lelucon bagi diriku".
"Baiklah anak muda aku akan mengikuti perkataanmu dengan pertarungan hidup dan mati," ucap jendral Rugo.
Setelah berkata seperti itu jendral Rugo segera melesat cepat ke depan dan menghantamkan tinjunya kearah Lin Yan, yang membuat Lin Yan segera menahan serangan itu dengan tinjunya.
Ledakan energi pun terjadi saat kedua tinju saling beradu, namun karena kekuatan Lin Yan masih berada jauh di bawah jenderal Rugo, membuatnya harus terseret puluhan meter ke belakang.
Lin Yan merasakan dadanya sakit akibat beradu kekuatan dengan jendral Rugo, namun hal itu tak mematahkan semangat Lin Yan untuk terus melakukan pertarungan.
Lin Yan kemudian mengeluarkan tombak petaka guntur dari dalam tubuhnya dan mulai menyerang ke arah jendral Rugo.
Setiap serangan Lin Yan selalu mengincar titik vital di tubuh sang jenderal, namun sayang setiap serangan Lin Yan yang mematikan l mampu ditepis oleh jendral Rugo, sehingga tak satu serangan Lin Yan yang dapat melukai Jendra Rugo.
"Ternyata kekuatan alam Saint begitu sangat menakutkan, dengan kekuatan ku saat ini aku tak akan mungkin mampu untuk mengalahkannya," pikir Lin Yan yang mulai merasa khawatir akan pertarungannya.
Jendral Rugo yang melihat kekhawatiran di wajah Lin Yan seketika itu juga berkata.
"Bocah sepertimu yang hanya memiliki kekuatan seujung kuku sudah berani berlagak di hadapan ku dengan sengaja mengajak ku unyuk bertarung, aku pastikan hari ini kau akan binasa dan mayat mu akan kuberikan kepada binatang buas di dalam hutan ini, agar kematianmu tak menjadi sia-sia," ucap jendral Rugo dengan tertawa terbahak bahak.
Lin Yan saat ini bukanlah seorang pecundang dari sekte Linyu, melainkan seorang pemuda tangguh yang tak gentar hanya dengan gertakan yang dilakukan jenderal Rugo padanya, kemudian berkata.
"Kau jangan berbesar hati dengan ingin menghabisiku karena pertarungan kita belum lah usai, ayo kita lanjutkan pertarungan ini karena aku sudah tak sabar ingin menghabisimu," ucap Lin Yan dengan senyuman mengejek.
Mendengar Lin Yan meremehkannya, jendral Rugo benar benar marah dan langsung menyerang ke arah Lin Yan dengan kecepatan serang alam saint, hingga pada akhirnya sebuah tendangan telak membuat Lin Yan harus terhempas ke tanah.
Lin Yan kemudian menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya, dan kembali bangkit dengan napas yang tersengal sengal akibat menahan rasa sakit.
Lin Yan kemudian menyalurkan seluruh kekuatannya di kedua telapak tangannya untuk melakukan serangan mematikan, serangan tangan kosong yang diajarkan guru kalung leluhur kepadanya.
Aura besar seketika itu terpancar dari dalam tubuh Lin Yan, dengan melesat ke atas Lin Yan kemudian menghantamkan kedua tangannya ke depan hingga dua telapak tangan raksasa muncul dan langsung menuju ke arah jendral Rugo.
Telapak tangan iblis penghancur surga saat ini telah dikeluarkan Lin Yan di dalam pertarungan itu.
Jendral Rugo cukup terkejut dengan serangan yang di lancarkan Lin Yan padanya, yang membuatnya buru buru menghantamkan tinjunya kedepan hingga tinju raksasa kini saling bertabrakan dengan dua telapak tangan raksasa, yang membuat ledakan energi seketika itu juga meluap hingga menghancurkan apapun yang berada di sekitarnya.
Gerbang suku rubah suci yang sebelumnya berdiri kokoh saat ini telah rata dengan tanah dan menjadi puing puing, begitupun pepohonan yang ada di sekitar tempat itu juga telah tumbang dan hancur yang menyisakan tanah luas tanpa satupun tumbuhan hidup di sana.
Lin Yan kembali terpental keras ketanah, dan kali ini Lin Yan merasakan seluruh tubuhnya luluh lantak hingga dia pun memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya.
Sementara di sisi lain jendral Rugo telah terseret puluhan meter ke belakang, jendral Rugo merasakan tangan kanan nya mati rasa dan sakit akibat beradu kekuatan dengan Lin Yan.
"Anak muda itu walaupun masih berada di pondasi alam roh dan jiwa, namun teknik kekuatan yang dimilikinya mampu untuk membuat ku merasakan sakit seperti ini".
"Jika anak muda itu ku biarkan hidup bisa jadi di masa depan dia akan menjadi momok bagiku karena balas dendamnya, ada baiknya aku segera melenyapkannya," pikir jendral Rugo kemudian kembali menyerang ke arah Lin Yan yang masih tergeletak di tanah.
Bersambung
smoga crita nya bgus sdikit typo nggak d gntung crita nya trus smpai tmat 😁😁😁