kinandhita chintya.wanita 24 tahun yang cantik dan sukses dalam karir nya.hidupnya bergelimang harta,bahkan sudah bertunangan dengan lelaki tampan,pujaan para wanita.namun seketika hidupnya berubah,disaat ia mengalami kecelakaan tunggal, dan entah terdampar dikehidupan yang sama sekali tak pernah ia bayangkan. keadaan semakin rumit,karena ia tidak mengingat apapun.AMNESIA ??.apakah ini takdir yang baik untuk nya?.apakah kehadiran pria sederhana,mampu meluluhkan hatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanara yumna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi Buruk Kaula
Di hamparan kebun rimpang yang luas,Kinan berlari dari kejaran Kaula. Tubuhnya dengan lincah menyusup pada celah celah tanaman tersebut.Kaula yang terus mencari tak juga menemukan Istrinya.Ia terus mencoba berlari dijalan kecil sembari matanya mengawasi sekitar.
Namun cukup lama ia mengelilingi kebun yang luas itu,tak juga terlihat Kinan.Kaula berhenti dan berdiri dipuncak bukit,dilihatnya matahari hampir tenggelam.
"Kinan.....Kinan...kamu dimana sayang.Mari pulang, sebentar lagi gelap" Teriakan Kaula pun menggema di saat senja.
Sunyi, senyap,tak ada sahutan dari Kinan. Kaula pun menuruni bukit dan kembali memanggil manggil Istrinya.Saat ia menyusuri sungai kecil, dilihatnya Kinan berdiri membelakanginya .
"Kinan mari pulang " ucapnya meraih tangan Istrinya.
Kinan pun berbalik, namun dengan ekspresi yang berbeda.
"Kamu siapa?" ucapnya sembari menepis tangan Kaula.
Tak lama beberapa orang yang mengenakan pakaian serba hitam pun muncul.Kinan pun pergi bersama mereka. Kaula merasakan kakinya tak bisa digerakkan. Hanya bisa melihat Kinan semakin jauh menghilang.**
"Sayang....Sayang...bangun "
Sebuah suara dan tepukan dipipi membuat Kaula terbangun.Wajah dan tubuhnya berkeringat. Nafasnya terengah.Ia segera bangun dan bersandar, sementara Kinan segera meraih botol air diatas nakas dan memberikannya pada Kaula.
"Kamu mimpi buruk?" tanya Kinan sembari menyeka keringat diwajah Kaula.
Kaula pun memeluk Kinan dengan erat.
"Kinan....kamu harus berjanji jangan pernah pergi " pintanya.
"Sayang, Aku gak akan pernah pergi kemana pun "Kinan menepuk pundak Kaula,berusaha memberikan ketenangan pada Suaminya.
"Kenapa tiba-tiba tingkahmu seperti anak kecil " Kinan tersenyum dan mengajak Kaula kembali berbaring.
"Masih jam tiga subuh,yuk tidur lagi" bujuk Kinan **
Jam tujuh pagi.
Hujan cukup deras mengguyur dari jam lima pagi.Hawa yang terasa dingin membuat Kaula enggan meninggalkan kasur.Mimpi semalam benar-benar mengganggu nya.Ia bersyukur hari ini hujan,ada alasan tak bisa pergi kepuskesmas.
Tak lama Kinan pun masuk kekamar membawa nampan.Aroma nasi goreng membuat Kaula segera bangun.
"Apa kamu sakit?" tanya Kinan sembari memegang dahi dan leher Kaula.Namun tak panas.
"Apa karena mimpi semalam ?" tanya Kinan lagi.
"Jangan bahas tentang itu lagi" Kaula dengan cepat menghabiskan sarapan dan keluar kamar. **
Angga dan Saga kini berada dibandara, Menunggu kedatangan kedua orangtuanya. Kesehatan Airlangga ,sang Ayah berangsur pulih. Pria paruh baya tersebut memang pekerja keras,dan tak mau hanya berdiam dirumah saja.
Setelah makan malam dirumah utama.Mereka berkumpul di ruang keluarga.Sheila yang sangat merindukan dua anak tampan nya,kini duduk diantara mereka.Saga pun tak malu memeluk mamanya,ia sangat bahagia bisa berkumpul kembali bersama orang tua nya.
"Mama dan Papa menetap di sini saja kan?" tanya Saga.
"Maunya Mama ya begitu.Tapi papa mu yang baru saja sehat,sudah ingin bekerja lagi " Keluh Sheila pada Suaminya.
"Papa kan sudah pensiun.Ingin bekerja apalagi,Sebaiknya papa bisa menikmati masa tua dengan tidak lagi memikirkan bisnis ?"Ujar Angga yang disetujui Sheila dengan anggukan.
"Kamu pikir Papa setua itu?" Protesnya. "Papa mendapatkan laporan,jika perusahaan sawit kita yang disumatera itu terancam bangkrut "
Angga hanya menunduk.Ia tahu jika ada beberapa oknum diperusahaan tersebut yang bermain licik.Bahkan para pekerja pun mengancam akan mogok kerja,karena upah mereka selama sebulan kemarin belum juga dibayar.Sebenarnya lusa ia akan kesana.Tapi ternyata sang Ayah lebih dulu ke Indonesia.
"Papa sebenarnya sedikit kecewa.Kalian lalai dalam hal ini.Itulah sebabnya,Papa dan Mama akan tinggal disana sementara waktu sampai keadaan disana kembali kondusif "
"Mama disini saja,biar Papa yang kesana " sahut Saga dengan cemberut.Sheila pun tertawa, bagaimana pun saat ini hanya tingkah Saga saja yang cukup menghiburnya.
"Pa,aku bisa mengurusnya.Papa tinggalah disini,tidak usah bekerja lagi"Ujar Angga.
"Papa akan pensiun, jika sudah ada cucu dirumah ini" ujar Airlangga.
"Kak Angga itu disuruh Ta'aruf ja Pa.Nunggu dia punya pacar dan menikah sendiri itu gak mungkin "cibir Saga yang segera mendapat pukulan dibahunya.
"Aku tidak seperti mu,yang bebas membawa wanita kemana mana " Balas Angga dingin.
**