Dia adalah Velove Alexandra Keihl. Seorang wanita multitalenta. Pandai bela diri dan ilmu teknologi. Menjelma sebagai Hacker terkenal dan di pekerjakan di agent rahasia. Sempat di hianati pacar membuatnya semakin muak dengan semua lelaki.
Dalam perjalanan liburanya dia bertemu dengan Max Anderson Glover. Seorang ketua mafia yang kejam dan terjebak dalam cinta satu malam.
Setelah kejadian malam itu Velove kabur tanpa jejak kembali ke kota asalnya. Dan Max pun tidak bisa menemukan nya karena identitas Velove yang misterius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IM HAPPY WITH YOU
Max kembali pulang menuju ke hotel. Sepanjang perjalanan senyumannya selalu mengembang. Besok dia akan mengajak Velove untuk bersenang-senang.
Max melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Setelah setengah jam Max sampai juga di kawasan hotel tempat dia menginap.
Max keluar dari mobil dan mengambil semua paper bag yang ada di jok belakang. Kedua tangan Max sudah penuh dengan belanjaannya. Dia berjalan di lobi dengan langkah tegapnya. Lalu Max memasuki lift dan menuju ke lantai paling atas.
Setelah beberapa menit Max sampai juga di depan pintu kamarnya, dia masuk dan mendapati Velove yang masih terlelap dalam tidurnya.
"What ? Dia masih tertidur." gumam Max heran.
Max meletakkan semua barangnya di atas ranjang, dan segera membangunkan Velove.
"Love bangun ini sudah jam 9 malam kamu tidak merasa laparkah?" seru Max.
Velove tidak bergeming sedikit pun, dia masih sangat menikmati tidurnya. Max tidak menyerah dia memakai cara jitunya agar Velove cepat terbangun dari tidur lelapnya.
Max membuka selimut yang menutupi badan Velove, dan mata Max terbelalak melihat tubuh gadisnya masih polos tanpa sehelai benang pun. Semua karena pertempuran sore tadi Velove yang kelelahan pun langsung tertidur.
"Shiitt, melihat begini saja sudah membuatku bereaksi."
Max mengumpat dalam hati dan dia kembali menyelimuti tubuh gadisnya itu. Max membaringkan tubuhnya di samping Velove, lalu dia menciumi wajah Velove dan juga mencium bibirnya.
"CUPP"
"CUPP"
Max terus berusaha membangunkan gadisnya. Max menggosok-gosokkan bulu halus yang ada di dagunya itu ke leher Velove, dan cara itu ampuh karena leher adalah daerah sensitif Velove. Dia akan bereaksi kalau seseorang menyentuh lembut lehernya.
"Emmmmm, Max enyahlah kau dari sini. Jangan ganggu tidurku atau kau mau ku pukul." teriak Velove kesal.
Max terkekeh melihat reaksi gadisnya itu. Bukan Max namanya kalau tidak jail. Dia terus menggoda Velove agar cepat bangun dari tidurnya, dan benar saja Velove langsung bangun dan melayangkan tinjunya ke arah wajah Max.
"BUGH"
Sebuah tinju melayang tepat di wajah Max. Namun tangan Max berhasil menghalau nya.
"Calm down baby, aku hanya ingin kamu bangun." ucap Max sambil menahan tangan Velove.
"Fucvk you. Aku tidak suka caramu Max, membuatku ingin membunuhmu saat ini juga."
Max tergelak mendengar umpatan kasar gadisnya itu.
"Kamu terlihat menggemaskan kalau sedang marah Love." ucap Max menggoda Velove.
Velove duduk dan menutupi badannya yang lolos tanpa baju.
"Shiitt, hentikan bualanmu Max, kau ingin membuatku mati kelelahan hahh?"
Velove terus mengumpat kasar pada pria disampingnya, karena gara-gara ulah Max badan Velove seakan remuk mau rontok.
Max semakin terkekeh dan menenangkan Velove yang semakin kesal dengannya.
"Mana ada Love aku hanya memberikanmu kenikmatan saja bukankah begitu." ucap Max dia mau memeluk Velove tapi tangannya ditepis kasar oleh gadisnya.
"Stop dont hug me, menjauh dariku Max.!!"
Max tak percaya kalau Velove ternyata benar-benar marah besar padanya.
"Okey baby im sorry. Jujur aku tidak bisa mengehentikan hasratku ketika berhubungan denganmu Love. Kau membuat ku candu baby."
Max masih membujuk Velove yang kemarahannya dalam mode On. Max heran dengan dirinya sendiri, dia seperti orang bodoh ketika berhadapan dengan gadis kecil yang ada dihadapannya saat ini.
"Ada apa denganku? aku tak berdaya jika menghadapi kemarahannya. Sial gadis ini benar-benar telah menyihirku." gumamnya dalam hati.
"Love pakai kembali bajumu ya, jangan memancingku untuk melakukannya lagi."
Velove langsung melotot tajam ke arah Max. Dia tak habis pikir dengan pria didepannya ini. Max menghajarnya tanpa ampun dalam waktu 3 jam.
"Oh God, aku sedang berhadapan dengan seorang monster. Badan ku, ohhh sel@ngk@ngan ku sakit sekali." rintih Velove dalam hati.
"Ambilkan bathrobe ku dalam toilet." perintah Velove pada Max.
"Okey My Queen." jawab Max.
Max berlari kearah toilet untuk mengambil bathrobe untuk Velove.
"Ini sayang." Max memberikan bathrobe yang diambilnya.
Velove langsung mengenakan bathrobenya, dan wajahnya masih tampak kesal sekali.
"Aku sangat lapar Max."
"Aku tadi membelikanmu pizza dan burger Love."
Max mengambil satu kotak yang berisi pizza dan satu kotak berisi burger.
Velove langsung membuka kotak pizza yang ada didepannya, dan dia langsung melahap pizza yang terlihat sangat enak itu.
Max berdiri dan mengambil dua gelas untuk menuangkan sebotol Champagne Cocktail. Dia mengisi gelas untuknya dan gelas untuk Velove.
Velove masih lahap dengan pizza dan burgernya. Dia sangat kelaparan karena sejak pertempuran dengan klan Dragon Empire. Velove belum makan sama sekali dan ditambah juga pertempurannya dengan Max tadi. Jadi wajar kalau Velove sangat marah pada Max.
"Apa semua isi paper bag itu Max?" tanya Velove dengan mulut penuh makanan.
"Haihh. Makanlah dulu dengan tenang Love nanti akan ku tunjukkan padamu." jawab Max sambil menyuapi gadisnya itu.
Velove menuruti kata Max , dia melanjutkan kembali sesi makan malamnya yang sudah sangat telat. Akhirnya Velove selesai makan dan dia langsung meminum Cocktail yang disuguhkan Max untuknya.
"Apa semua ini Max?" tanya Velove penasaran.
"Bukalah Love." jawab Max.
Velove mulai membuka paper bag yang ada didepannya. Velove pun terperangah dengan isi paper bah itu.
"Wow kau membelikan ini untukku Max?" seru Velove tak percaya.
Velove terkejut ketika melihat isi dari paper bag itu, dan yang dia buka pertama adalah sepasang sepatu boat keluaran brand ternama Versace.
"Aku sudah lama menginginkan ini Max. Bagaimana kau bisa tau seleraku?"
"Karena aku suka Love, aku merasa itu cocok sekali dengan gaya bar-bar mu." sahut Max.
Dan Velove membuka paper bag yang selanjutnya. Dia melotot tak percaya melihat dress dan 2 pasang sepatu high heels yang feminim sekali.
"What? Kau menyuruhku memakai ini Max?
"Yeah baby, dan ingat kamu masih berhutang janji padaku, kau belum memakai lingirie yang ku belikan kemarin." ucap Max dengan senyum liciknya.
"Shiitt, Kamu sangat menyebalkan Max." teriak Velove lagi-lagi dia dibuat kesal oleh Max.
Max tergelak lagi melihat gadisnya kembali kesal padanya.
"Please baby, pakailah besok aku akan mengajakmu jalan-jalan menikmati indahnya London."
Velove memijit pangkal hidungnya, kepalannya pusing mendengar permintaan Max yang tak masuk akal baginya.
"Terserah apa katamu Max, aku mau mandi badanku terasa lengket sekali."
"Kalau begitu kita mandi bersama saja Love."
"NO Max aku tidak mau mandi bersamamu yang ada nanti kamu melakukan hal itu lagi."
Velove langsung menolak permintaan Max.
"Karena itu hal wajib Love. Itulah bentuk rasa cintaku kepadamu. Ya boleh ya please!!" rengek Max pada Velove.
"No tetap No Max."
Velove beranjak dari ranjangnya dan langsung menuju ke kamar mandi. Lalu Max mengikutinya dengan cepat Velove langsung menutup pintu toiletnya.
"Shiitt, Love buka pintunya aku juga ingin mandi, Love please buka pintunya." teriak Max sambil menggedor-gedor pintu.
Velove tak menghiraukan itu dia cepat-cepat membersihkan badannya yang sangat lengket karena keringat, dan Max pun menyerah dengan keinginannya.
...HAI READERS JANGAN LUPA KLIK TANDA JEMPOL NYA YA TERIMA KASIH😍😍😘😘😘...
lnjut kk
ceritanya menarik
so far im not boring to read ❤️💪
semangat author