NovelToon NovelToon
My Beautifull Ugly Wife

My Beautifull Ugly Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siska

Jelita Parasnya, wanita cantik yang berpura-pura tampil jelek agar suaminya tidak mencintainya.

Sakura Lerose, pria tampan yang tak pernah tahu bahwa istri jeleknya sedang menjebaknya untuk berkencan dengan wanita cantik.

Siapakah yang akan terjebak dalam jebakan cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

030 - Senjata Makan Tuan

"Milan, tolong keluar sebentar, aku ingin bicara berdua dengan istriku," kata Saka.

"Baik, Pak," Milan menyahut.

Pria itu segera pergi sambil melemparkan tatapan tak percaya ke arah Jelita.

Milan masih belum bisa percaya bahwa wanita berpenampilan nyentrik itu adalah istri bosnya. Selama ini Milan memang tak pernah ikut campur terhadap urusan pribadi. Namun Milan sungguh tak menyangka, ternyata bosnya itu memiliki selera yang anti mainstream.

"Aku sungguh tak percaya bahwa kau akan memfitnahku seperti itu di depan ibu dan nenekmu. Bisa-bisanya kau menuduhku memintamu untuk mencari mangga muda hingga akhirnya kau mengalami kecelakaan seperti ini," ucap Jelita sambil menahan emosinya.

"Sudahlah! Kau tidak usah protes! Ingat bahwa kau itu adalah barang jaminan! Kau harus menuruti perintahku sebagai orang yang saat ini memegang penuh kepemilikanmu!" tandas Saka.

"Aku jadi bertanya-tanya, untuk apa kau pergi ke Kota S malam-malam begitu? Kau tidak sungguhan mencari mangga muda kan?" tanya Jelita penuh selidik.

"Apa pun yang kulakukan, semua itu bukan urusanmu!" tandas Saka.

Huh, pria ini! Jelita membatin kesal.

"Harusnya kau berterima kasih padaku karena aku sudah menyelamatkanmu dari cecaran ibu dan nenekku!" tukas Saka.

"Kau sungguh aneh sekali, kau yang memfitnahku, tapi kau juga yang mengaku menyelamatkanku. Padahal aku tidak melakukan kesalahan apa pun," cibir Jelita.

"Hei! Hei! Jaga ucapanmu! Kau itu hanya barang jaminan! Jadi, kau tidak punya hak untuk protes dan lakukan saja apa pun yang kuperintahkan tanpa keluhan!" tandas Saka.

Saka mengulas senyumnya, tentu saja ia harus menutupi alasan sebenarnya mengapa ia sampai mengalami kecelakaan.

Ia tidak mungkin menyeret sosok Pretty, membuat semua orang tahu sosok wanita cantik yang saat ini tengah dikencaninya secara sembunyi-sembunyi.

Lebih baik ia menjadikan Jelita sebagai tumbal kemarahan ibu dan neneknya.

...***...

"Hei, Jelek! Ambilkan aku minum!"

"Hei, Jelek! Isi ulang baterai gawai cerdasku!"

"Hei, Wanita Jelek! Ambilkan gawai cerdasku!"

"Wanita Jelek! Aku mau ke toilet!"

"Hei Jelek!"

"Hei Jelek!"

"Jelek! Kau di mana?!"

Jelita mendelik gusar mendengar semua perintah yang diberikan oleh Saka selama pria itu masih dirawat di rumah sakit.

Oh Tuhan! Apakah ini yang namanya senjata makan tuan?

Pria itu mengalami kecelakaan usai Jelita mengerjainya, dan sekarang Jelita harus menjadi budak pria itu.

"Selamat siang.”

Jelita tersentak kaget saat Dokter Frans menyapanya di koridor depan ruang perawatan Saka.

"Selamat siang, Dokter," Jelita balas menyapa.

Dokter Frans datang untuk memeriksa kondisi Saka secara berkala.

"Dokter, kapan aku boleh pulang? Aku benar-benar sudah bosan di rumah sakit," keluh Saka.

"Melihat kondisimu yang semakin membaik, hari ini kau sudah boleh pulang," kata Dokter Frans.

"Baiklah, Dokter, kalau begitu akan kuminta Milan untuk mengurus kepulanganku," kata Saka penuh semangat.

"Oh, ya, ngomong-ngomong, siapa wanita yang selalu menunggumu di luar?" tanya Dokter Frans.

"Oh, dia…,"

Saka merasa berat untuk mengakui bahwa Jelita adalah istrinya, namun kenyataan menyadarkannya bahwa wanita jelek itu memanglah istrinya.

"Jelita adalah istri saya, Dokter," jawab Saka.

"Istri? Kapan kau menikah? Kenapa tidak ada undangan untuk saya?" tanya Dokter Frans.

"Maaf, Dokter, saya belum mengadakan perayaan karena terbentur tradisi keluarga," jawab Saka.

"Hmm, bukan karena wanita cantik yang waktu itu kau kenalkan pada saya?" tanya Dokter Frans.

Saka menyeringai ke arah Dokter Frans.

"Dokter, setiap pria pasti punya rahasia yang menjadikan mereka sebagai pria seutuhnya, bukan?" ucap Saka.

"Hmm, ya, ya, terserah kau saja," kata Dokter Frans.

...***...

"Hei, Jelek! Di mana kau? Cepat kemari!"

Jelita baru saja merasa nyaman karena akhirnya bisa berbaring di dalam ruangan pribadinya.

Namun lagi-lagi pria itu memanggilnya.

Jelita harus segera menghadapnya tanpa boleh mengeluh.

"Aku mau mandi! Lekas siapkan air hangat untukku!" perintah Saka.

Jelita melotot sebal saat masuk ke kamar mandi pribadi yang ada di kamar Saka.

Jelita mengisi air hangat di bathub besar yang bahkan bisa menampung tujuh orang.

"Hei, bantu aku membuka baju," kata Saka.

"Apa kau tidak bisa buka sendiri?" tanya Jelita.

"Apa kau pikir aku bisa mengangkat tangan kiriku sendiri?!" geram Saka.

Huuh! Jelita hanya bisa menghembuskan napas berat.

Jelita harus bisa membedakan perannya saat ia menjadi Pretty.

Saat menjadi Pretty, Jelita jelas tidak boleh merasa sungkan saat melepaskan semua pakaian yang menempel di tubuh Saka.

Saat ini ia adalah Jelita, wanita buruk rupa yang harus merasa malu dan sungkan saat melihat tubuh Saka tanpa busana.

Di tubuh Saka masih banyak tersisa bekas lebam. Jelita berhati-hati untuk tidak menyentuh kulit pria itu.

Saka masuk ke dalam bathub untuk berendam dalam air hangat.

"Hei, aku mau keramas!"

"Kau masih punya tangan yang bisa kau gunakan kan?" tanya Jelita.

"Tanganku yang digips ini tidak boleh sampai terkena air! Aku tidak bisa menggosok kepalaku sambil menjaga tangan kiriku!" sahut Saka.

"Astaga, pria ini!" keluh Jelita.

"Siapa yang mengizinkanmu untuk mengeluh?" tanya Saka.

Jelita tidak menjawab, ia mulai menuangkan sampo dan menggosok rambut Saka.

"Hei, apa kau tidak bisa pelan-pelan?! Sehelai saja rambutku rontok, aku akan menggundulimu!" protes Saka.

Jelita kembali mendelik gusar, perlahan menggosok rambut Saka dengan lembut.

Saka memejamkan matanya, entah mengapa ia merasa tidak asing dengan pijatan yang dilakukan Jelita di kepalanya.

Jelita terkejut melihat alas bedak anti air yang ia balurkan di tangannya meleleh terkena busa sampo.

Aduh! Bagaimana ini?! Jelita kebingungan.

Jelita mengeluarkan gawai cerdasnya dan menekan panel panggil untuk menghubungi Saka.

Saka mendengar gawai cerdasnya berdering.

"Ambilkan ponselku," kata Saka.

Jelita dengan cepat mengambil gawai cerdas Saka yang berada di atas tempat tidur.

Jelita langsung mengakhiri panggilan telepon saat menyerahkan ponsel Saka.

Saka terkejut melihat panggilan tak terjawab dari Pretty.

"Kembali ke ruanganmu sekarang," kata Saka pada Jelita.

Jelita dengan cepat kembali ke ruangannya dengan gawai cerdasnya yang bergetar karena Saka menelepon Pretty.

Jelita tidak menjawab telepon Saka namun ia segera mengirim pesan.

Saka, mari kita bertemu

Aku merindukanmu

Saka mengulas senyum cerah saat membaca pesan dari Pretty.

Ia sungguh harus bertemu dengan Pretty karena ia begitu merindukan Pretty.

...***...

Saka merasa gelisah, berkali-kali ia melihat ke layar gawai cerdasnya, sudah dua jam ia menunggu di kamar hotel tempat ia menemui Pretty.

Saka menghela napas saat lagi-lagi panggilan teleponnya tidak dijawab oleh Pretty.

Ia jadi teringat hari di mana ia mengalami kecelakaan, saat mobilnya menghantam pagar pembatas jalan, Pretty adalah orang yang dihubunginya sebelum kecelakaan itu terjadi.

Saka merasa marah, ia merasa wanita itu seakan sedang mempermainkannya.

Ia ingin memaki wanita itu, mencecarnya seperti yang biasa ia lakukan pada Jelita.

"Saka, maaf, aku datang terlambat.”

Kata maaf dan bibir Pretty yang mengunci bibirnya membuat Saka melupakan kemarahannya.

...----------------...

1
Uthie
coba mampir 👍
Diny Julianti (Dy)
jelita berarti udah ngga perawan dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!