NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6. rayuan pelakor

Didalam kamarnya, Karina membuka kembali foto yang tadi dikirim oleh Bu Dea. Seketika membuat hati Karina sakit. Memang sih belum tentu juga suaminya terbukti selingkuh.

Tapi baru melihat fotonya saja Karina sudah merasa sakit hati, apalagi nanti kalau dirinya tau kebenarannya.

Karina menghela napas panjang. "Mas Rudi, apa benar kamu sudah berselingkuh? aku harus cari tau dulu kebenarannya."

Karina tidak ingin asal menuduh, apalagi kalau langsung menunjukkan foto yang didapatkan nya itu, bisa-bisa nanti Rudi akan mengelak dan lebih berhati-hati kalau berselingkuh.

"Aku harus mulai berjaga-jaga nih, takutnya mas Rudi beneran selingkuh." Gumam Karina.

Karina mengotak-atik ponselnya, masuk kesalah satu aplikasi yang ada di ponselnya. maksud dari berjaga-jaga, bukan berjaga-jaga mencari laki-laki lain melainkan mencari pekerjaan.

Tidak mungkin kan, kalau memang suatu saat terbukti suaminya selingkuh, Karina akan tetap bersama Rudi.Bagi Karina, apapun itu keadaannya, Karina akan tetap bertahan. Asalkan tidak ada yang namanya orang ketiga.

Saat berselancar ke aplikasi FB, ternyata ada pesan masuk. Karina membuka pesan tersebut.

(Rima: Karina, apa kabar? Lama kita nggak pernah ketemu. Boleh minta nomor HP?)

Karina tersenyum membaca pesan terkirim 2 hari lalu yang, ternyata dari Rima sahabatnya waktu dikampung dulu.

(Karina: yaampun Rima, kabar baik. Kamu sendiri bagaimana kabarnya? 0856xxxxxx itu ya nomor ku.)

****

"Bu Lilis, gendong siapa itu?" Tanya Bu Marni.

"Ini cucuku yang dari Jogja, Bu Marni. Kebetulan lagi main kesini. Biasa Bu Marni, mau minta jajan cucuku."

"Oh, yasudah pilih jajanan yang banyak Bu Lilis buat cucunya."

Bu Lilis memilihkan banyak jajanan untuk cucunya. Setelah dirasa cukup, Bu Lilis membayarnya.

"Sudah Bu Marni, tolong hitung total semuanya."

Bu Marni mulai menghitung dan memasukkan kedalam plastik semua belanjaan Bu Lilis.

"total semuanya jadi 43 ribu." Bu Lilis memberikan uang pas.

"Yaampun lucu banget cucunya Bu. Pasti seneng banget ya didatangi cucu."

"Seneng dong Bu Marni. Apalagi ini cucu satu-satunya."

"Saya sebenarnya juga sudah kepengen cucu Bu. Tapi nggak tau sampai saat ini, istrinya Rudi belum juga hamil." Ucap Bu Marni dengan suara yang sengaja dikencangkan.

Bu Marni melirik kearah luar warung, dan ternyata memang ada Karina sedang menjemur pakaian yang baru saja selesai dicuci. Sudah pasti Karina mendengar ucapan Bu Marni barusan.

"Yang sabar Bu Marni, mungkin saja memang belum saatnya."

"Iya Bu, semoga saja istrinya Rudi itu tidak m4ndul dan bisa segera hamil. Masalahnya mereka sudah menikah lama."

"Saya doakan semoga mbak Karin segera hamil ya Bu. Yasudah, kalau begitu saya permisi pulang dulu, Bu."

"Iya Bu Lilis. Terimakasih banyak."

Bu Lilis keluar dari warung dan berpapasan dengan Karina. mendadak Bu Lilis menjadi tidak enak dengan Karina. Takut kalau sampai Karina mendengar pembicaraan nya dengan Bu Marni barusan.

"Eh, mbak Karin. Lagi jemur baju mbak?"

"Iya Bu, habis belanja?"

"Iya mbak Karin, kalau begitu saya permisi ya mbak."

Karina mengangguk, "hati-hati dijalan Bu."

Tanpa sadar setetes air mata Karina jatuh tak tertahan. Mendengar pembicaraan mertuanya barusan membuat Karina sakit hati. Karina juga ingin segera memiliki momongan, tapi apalah daya memang belum diberikan kepercayaan untuk memiliki momongan.

Karina buru-buru menyelesaikan menjemur pakaian. Setelah selesai Karina langsung masuk kedalam rumah untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.

****

"sayang, makan siang bareng yuk." Ajak Lisa.

"CK.. Lisa, sudah berapa kali aku bilang. Jangan pernah panggil sayang apalagi dikantor. Satu lagi jaga jarak." Ucap Rudi dengan suara lirih, takut ada yang mendengar.

"Iya iya.. Makan siang bareng yuk."

Rudi melihat sekeliling dan ternyata semua karyawan sudah istirahat. "kamu pergi duluan, nanti aku susul."

"Oke, ditempat makan ya ada didepan sana ya." Rudi mengangguk.

Setelah Lisa pergi, Rudi menunggu sebentar sebelum menyusul. Sekitar 5 menit kemudian, baru Rudi menyusul Lisa.

"Sayang, lama banget sih."

"Ya aku harus pastikan tidak ada yang melihat kita. Yasudah, sekarang ayo pesan makanan."

Setelah memesan makanan, tak menunggu lama waiters sudah datang dengan membawakan pesanan Rudi dan Lisa.

"Sayang..." ucap Lisa disela makan.

"Heeemt.."

"Apa tidak ada sedikitpun niat kamu untuk menikahi aku?".

Rudi berhenti makan dan meletakkan sendok nya. "Lisa, kamu kan tau, dari awal aku sama kamu hanya main-main saja. Dan untuk saat ini aku belum berkeinginan menikah lagi."

Lisa mengangguk. "Meskipun dalam pernikahanmu tidak akan diberikan keturunan?"

"Maksud kamu?"

"Kamu dan istrimu itu sudah lama menikah. Kalau tidak salah sudah lebih dari 2 tahun ya. Selama itu pula, istrimu itu belum juga menunjukkan tanda-tanda hamil kan? jangan-jangan istrimu itu m4ndul. Kalau tidak m4ndul, sudah pasti hamil. Nyatanya sampai saat ini belum hamil juga kan? Kamu mau selamanya tidak punya anak?".

Rudi terdiam mendengar ucapan Lisa ,yang menurutnya ada benarnya juga. Rudi dari dulu sudah menginginkan kehadiran seorang anak, namun sampai saat ini Karina tak kunjung hamil juga.

"Kalau kamu mau, aku juga mau kok sayang, jadi yang kedua. Tak masalah jika harus menikah siri diam-diam dibelakang istri sah mu."

Rudi menghela napas panjang. "Akan aku pikirkan terlebih dahulu."

Lisa tersenyum licik. "Iya sayang, pikirkan semua ucapan ku ini. ini semua juga demi kamu supaya bisa segera mendapatkan keturunan."

****

Karina tengah bersiap-siap untuk bertemu dengan Rima. setelah memberikan nomor HP nya kepada Rima, Rima langsung menghubungi Karina dan mengajaknya bertemu.

Karina berdiri di depan cermin. Setelah dirasa penampilan nya pantas, Karina segera bergegas pergi.

"Mau kemana kamu, tumben rapi begitu?" Tanya Bu Marni, yang melihat Karina keluar kamar menggunakan pakaian rapi.

Karina menghembuskan napas panjang. Baru juga keluar dari kamar sudah bertemu mertuanya yang julid nya minta ampun.

"Aku mau keluar dulu, Bu. Bosen dirumah, sudah mirip pembantu gratisan."

"Apa kamu bilang? Sudah berani ya sekarang kamu Karin."

"memangnya aku pernah takut ya sama ibu? Aku nggak pernah takut, cuma menghormati saja karena ibu itu mertuaku."

"KARINA.. Kamu benar-benar ya..."

Belum selesai Bu Marni berbicara, Karina langsung pergi begitu saja.

Karina pergi menggunakan ojek. Tentu saja untuk membayar ojek menggunakan uang sisa satu juta jatah dari Rudi.

"Pak ke taman kota ya."

"Oke neng.."

Tukang ojek pun langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Tak perlu waktu lama, Karina sudah sampai di tempat tujuan.

"Berapa pak?"

"25 ribu saja neng." Karina memberikan uang pas.

Setelah urusannya dengan tukang ojek selesai, Karina langsung berjalan menuju taman kota mencari keberadaan Rima.

Karina melihat-lihat sekeliling, tapi belum juga menemukan sosok sahabatnya. Padahal tadi Rima bilang sudah sampai di taman kota.

bruuuk.. Karena fokus mencari keberadaan Rima, tanpa sengaja Karina bertabrakan dengan seseorang.

"Aduhh..."

Bersambung...

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!