!DILARANG SPAM PROMO!
Arc 1: 001-200
Arc 2: 201-??
Genre: Fantasy, Xianxia, Xuanhuan, Over Power, System, Easy Going.
Xu Yuan yang berasal dari Bumi dibunuh oleh pacarnya sendiri dengan racun saat ia sedang mencoba memainkan Game Virtual yang berjudul Immortal Land. Xu Yuan telah memasang banyak keuntungan ke dalam data file yang ia simpan di dalam USB-nya sendiri.
Namun siapa sangka, saat ia tengah menjalankan sistem, tiba-tiba sistem memberitahunya bahwa ia bereinkarnasi ke dunia yang jauh dari Bumi, yaitu Dunia Kultivator. Xu Yuan yang bereinkarnasi dikenal sebagai anak yang lemah dengan tubuh yang cacat.
Hingga akhirnya, sistem memberinya saran untuk menyembuhkan semua kecacatannya itu dan memberinya empat tubuh spesial, yang hanya ada di dalam novel di kehidupan sebelumnya.
Penasaran? Ayo baca petualangan Xu Yuan sang legenda dengan sistem di otaknya...
NB: Terbit gimana kesibukan author, intinya per bulan insha Allah akan up 60 chapter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafir Yahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15. Paman VS Keponakan
Beberapa pengawal kota mulai membuat tanah kosong yang akan digunakan sebagai arena pertarungan antara Xu Yuan dan Xu Jing.
Semua orang benar-benar menantikan pertandingan menarik ini, kesempatan seperti ini tak akan terjadi 2 kali jadi mereka semua dengan semangat menantikan pertandingan.
Di dalam ruang lingkup tanah kosong itu, di sebelah barat Xu Yuan tengah bersiap-siap, sedangkan di arah berlawanan, Xu Jing hanya menunggu kapan pertandingan antara ia dan keponakannya akan dimulai.
Seorang penatua keluarga Xu menjadi wasitnya, dan pertempuran akan dimulai sebentar lagi.
Xu Jing hanya menatap Xu Yuan dengan tatapan jijik sekaligus iba, bagaimanapun hasil pertandingan ini hanya akan menjadi omong kosong, karena ia pasti akan menang melawan keponakannya itu.
Di lain sisi ia juga menyesali perbuatan anaknya yang kurang ajar, ia kira Xu Huo dan Xu Yuan adalah sahabat karena selalu dekat, tapi ternyata dugaannya benar-benar salah.
"Dilarang membunuh, jika diantara kalian ada yang mengakui kekalahan, maka pertandingan akan selesai!" ucap penatua ke-3 sebagai wasit pertandingan antara Xu Jing dan Xu Yuan.
Penatua Pertama VS Tuan Muda kota Xianjin.
Paman VS Keponakan.
Berbagai macam judul mulai muncul di seluruh penjuru kota. Mereka semua menonton pertandingan ini dengan penuh minat.
"Xu Yuan, hari ini kau akan menyesali perbuatanmu selamanya," ucap Xu Jing pada Xu Yuan yang tengah menatapnya dengan pandangan datar.
"Paman jangan berbicara seperti itu, siapa tahu paman yang akan menyesalinya. Jadi paman tidak perlu terlalu bersemangat," balas Xu Yuan sengit.
Xu Tien, sebagai Penatua ketiga yang sekarang menjadi wasit antara pertandingan Xu Jing dan Xu Yuan segera mengumumkan memulainya pertandingan.
"Pertandingan.... Dimulai!"
Xu Jing tertawa dalam hati, karena ia tidak akan mampu lagi menjabat sebagai Penatua pertama, Xu Jing akan menyerang Xu Yuan terlebih dahulu.
Xu Jing mengepalkan tangannya dan melesatkan pukulannya tepat di depan dada Xu Yuan dengan kecepatan maksimalnya.
Sementara itu Xu Yuan hanya terdiam memasang wajah datarnya, pukulan 'mematikan' Xu Jing baginya tidak ada artinya. Itu hanya gelitikan yang diberikan oleh orang yang lebih tua saja.
Berbagai macam opini mulai terdengar oleh kedua daun telinganya, namun ia tak peduli. Omongan orang lain hanya akan menjadi pengganggu baginya.
"Lihat! Tuan muda Xu Yuan diam saja! Kenapa dia tidak menghindar?"
"Bukannya ia tidak mau menghindar, tapi ia memang tidak bisa menghindar. Lihat saja kecepatan Penatua Xu Jing, dia sangat cepat, bagaimana mungkin tuan muda Xu Yuan bisa menghindari nya?"
"Aku berani bertaruh kalau tuan muda Xu Yuan pasti akan terluka parah karena pukulan Penatua Xu Jing!"
"Tidak tidak! Dia pasti akan langsung mati! Aku berani bertaruh seperti itu!"
Ketika Xu Yuan mendengar opinian orang-orang yang menontonnya, ia tersenyum tipis sebelum ia berucap pelan, "Aku berani bertaruh kalau paman akan terluka karena serangannya sendiri," gumamnya.
Di saat jarak antara Xu Jing dan Xu Yuan semakin menipis, Xu Yuan kemudian mengangkat tangannya.
Namun dimata orang lain, itu tidak ada gunanya. Karena Xu Yuan ditakdirkan untuk kalah di hadapan Xu Jing.
Hingga sebuah cahaya kuning cerah muncul di antara jari-jari Xu Yuan, memancarkan hawa panas yang luar biasa. Seperti mampu mengeringkan apa saja yang ada di sekitarnya.
Setelah ia memahami Seni Tarung Sepuluh Jari Dewa Surya, aliran meridiannya menjadi lebih hangat dan intens, memberikannya kekuatan esensi api ke sekeliling dantiannya.
Sampai ketika di mana ia untuk pertama kalinya mencoba menggunakan teknik nya itu, ia sedikit terkejut karena ia tak pernah menyangka kalau kekuatan teknik akan semengerikan itu.
Semua orang tercengang dengan apa yang mereka lihat, kelima jari Xu Yuan benar-benar memancarkan hawa panas yang luar biasa.
"Apa yang keluar dari jarinya itu?"
"Sepertinya dia memakai artefak ajaib untuk mengeluarkan aura sepanas itu,"
"Tapi aku tak melihat artefak ajaib di tangannya,"
Semua orang menebak apa yang ada di tangan Xu Yuan sehingga Xu Yuan bisa mengeluarkan aura sepanas itu. Mereka tidak berpikir sama sekali tentang seni apa yang Xu Yuan gunakan.
Tapi berbeda dengan beberapa penatua yang sudah berkecimpung didunia kultivator lebih dari 100 tahun, mereka tahu yang mana artefak ajaib dan yang mana yang bukan.
Para penatua dan beberapa orang tau terkejut, terutama Xu Jing. Ia tak pernah mengira kalau kekuatan Xu Yuan akan sebesar ini.
Ia mengira kalau seni yang Xu Yuan gunakan adalah Seni Tarung tingkat Bumi, yang bahkan keberadaannya di kota Xianjin sangatlah langka. Hanya orang-orang yang sangat berpengaruh saja yang memilikinya.
Dan setahunya untuk memahami sepenuhnya Seni Tarung tingkat Bumi, setidaknya kultivator tersebut bisa menghabiskan waktu beberapa tahun lamanya, dan itu juga dengan pemahaman yang terbatas, tapi di depannya, seorang bocah yang masih berusia 14 tahun sudah bisa dengan mahir mempergunakan Seni Tarung tingkat Bumi nya ke tingkat tertinggi.
Luo Jing Yan dan Xu Liang juga sama terkejutnya, mereka menjadi tak yakin seberapa banyak misteri yang disembunyikan anaknya.
Pasangan suami istri itu tahu beberapa Seni Tarung tingkat Bumi, tapi semuanya tidak ada se-sempurna dan sekuat milik Xu Yuan, bahkan mereka juga sedikit ketakutan dengan aura panas yang di keluarkan di antara jari-jari anaknya.
Xu Yuan mengeluarkan kekuatannya diantara ujung jarinya, ia membuat gumpalan sinar terang yang akan membuat siapa saja yang melihatnya bisa buta.
'Bang!'
Ketika pukulan Xu Jing sampai tepat di depan Xu Yuan, seketika seluruh alun-alun kota menjadi hening.
'Chi!'
Suara cahaya yang melintas dengan cepat di depan semua orang membuat mereka semua terpana, mereka semakin penasaran tentang siapa yang kalah dan siapa yang menang, hingga suara teriakan memekakkan telinga terdengar.
"Ahhh!!!"
Teriakan Xu Jing yang seperti seekor **** itu membuat semua orang keheranan. Apa yang terjadi? Kenapa Xu Jing yang malah teriak kesakitan?
Hingga cahaya itu semakin meredup dan menampakkan dua sosok yang kontras dengan salah satu diantara mereka kehilangan lengan kanannya.
Orang itu tidak lain adalah Xu Jing yang tangannya telah diubah menjadi abu oleh Xu Yuan dalam sekejap.
Mereka terpana.
Xu Huo yang berharap kalau ayahnya bisa menang melawan Xu Yuan ternyata salah. Xu Jing dikalahkan oleh Xu Yuan begitu saja.
Apa yang terjadi di hadapannya benar-benar tak dapat dipercaya.
"I-ini tidak mungkin," gumamnya tak percaya.
Begitu juga dengan semua orang yang melihatnya, hal yang terjadi di hadapan mereka membuat logika mereka berhenti sejenak.
Apa ini mungkin?
Mungkin untuk tahapan Kelahiran mengalahkan tahapan Transformasi?
Xu Liang dan Luo Jing Yan berdiri tak percaya, mereka tak menyangka kalau kekuatan anaknya sangat luar biasa, bahkan untuk mereka yang telah berkecimpung di Tanah Kultivator untuk waktu yang lama.
Xu Liang yang tinggal selangkah lagi menuju tahapan Jalan Kesengsaraan sama kagumnya dengan apa yang terjadi di hadapannya, terlebih apa yang menakjubkan adalah tindakan anaknya sendiri.
Gu Jian juga yang noteben nya adalah pengawal sekaligus teman Xu Yuan menatap Xu Yuan dengan tatapan kagum. Tuan mudanya telah menjadi kuat sekarang.
Sedangkan di dalam lingkaran tempur itu, Xu Jing terus berteriak kesakitan, dan Xu Yuan hanya berdiri diam tak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Ia kokoh seperti menara baja diatas genangan lumpur.
"Terima saja kekalahanmu paman,"
Udah gitu cuma gegara ada nama tokoh atau senjata dsb, penjelasannya sampe beberapa part!
Woy Thor, kalo bisa banyakin dialog antar tokoh-nya dong.
Jangan kebanyakan penjelasan ini dan itu, melebar kemana-mana!!!