Sarah Maulina di anggap pembawa sial dalam keluarganya.
Karena sewaktu melahirkan Sarah Ibunya Meninggal dunia.
Membuat dia harus dibenci oleh papa kandung dan kakaknya sendiri.
Tak sampai disitu, Sarah juga tidak di akui keberadaanya oleh keluarganya,
Suatu hari gadis berusia 25 tahun itu Harus Ter usir dari rumahnya sendiri.
Di sinilah perjuangan sarah berjuang untuk hidup dan bertahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya, simak kisah Berikut,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ardhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 Hari Pertama Kerja
Keesokan paginya.....
Sarah bangun lebih awal dengan bersemangat dengan senyum yang terkembang di bibirnya,
Ia menatap dirinya di pantulan cermin sambil memutar mutar badannya menari di hadapan cermin, Seragam yang ia kenakan sangat cocok di tubuhnya, oh iya dari mana Sarah mendapatkan Seragam itu, setelah Sarah pulang mencari makan rupanya pak mamat tengah menunggunya di depan mes, setelah sampai pak mamat memberikan seragam itu kepada Sarah.
ini adalah hari pertama Aku kerja, setelah puas menatap dirinya di cermin Sarah melirik arloji di tangganya jam sudah menunjukan pukul 6.30 pagi.
Lalu Sarah turun dan melangkah kan kaki menuju caffe di mana ia akan bekerja untuk pertama kalinya di sana, meskipun Sarah memiliki tubuh yang gemuk dan berpenampilan cupu, kalau dilihat dari kasat mata, sebenarnya Sarah itu begitu cantik, tentu saja orang tidak bisa melihat itu. Saat Sarah sudah sampai di sana, Ada beberapa karyawan yang Sudah datang, terlihat mereka sibuk dengan pekerjaannya masing masing, Ada yang menyapu, ada yang bagian mengepel, mengelap kaca, membersihkan meja, membuang Sampah, dan menyiapkan keperluan yang lainnya, untuk sesaat sarah diam termenung menatap teman satu kerjanya ia binggung kerjaan apa yang harus dia kerjakan sementara semua pekerjaannya sudah di kerjakan oleh semua karyawan di sana.
tiba tiba.....
Salah satu karyawan itu memanggilnya..
tanpa Sarah sadari dia berjalan mendekat, Sarah masih saja melamun dengan pikirannya sendiri.
"Hey" Katanya sambil menepuk bahu Sarah, seketika lamunan Sarah buyar.
"Eh i Iya" jawabnya sedikit kikuk
"Kamu pasti anak baru kan, oya kenalin Aku Maya" mengulurkan tanganya di hadapan Sarah.
"Aku Sarah" sambil menyambut tangannya dan tersenyum
"Kamu sudah tau apa saja tugas kamu di sini?"
"Belum mbak"
"Duh jangan panggil mbak dong, kayak nya aku ketuaan, panggil aja maya oke" ucapnya sambil membentuk tangannya oke
"I iya maya" Jawabku sedikit sungkan.
"Tugas kamu disini bagian Waiters, mengantarkan makanan dan minuman untuk para pelanggan, jika kamu tidak ada pelanggan kamu boleh membantu karyawan yang lainnya, semoga kamu betah ya kerja di sini, sementara caffe buka, kita di wajibkan beres beres terlebih dahulu, sampai sini kamu paham" Jelasnya panjang lebar sambil mengajakku ke belakang mengambil sapu, pagi itu Sarah di suruh menyapu setelah itu membantunya mengepel lantai, setelah semuanya selesai kini caffe itu di buka.
Sarah kebelakang untuk mencuci kan tangannya yang terasa lengket.
tiba tiba Sarah menabrak seseorang yang ada di hadapannya.
Brugh......
Sarah yang tak dapat menahan tubuhnya yang berat, dia seakan kehilangan keseimbangan pada tubuhnya dan merasa oleng dan akhirnya Sarah terjatuh di atas lantai dengan cukup keras
"Aduuuh" pekik Sarah
yang di tabrak sama sekali tidak terjatuh malahan tak terjadi apa apa kepadanya, bagaimana tidak Sarah menabrak dinding pembatasan yang menuju pembatasan kamar mandi. Sementara Sarah terus meringis kesakitan mengelus pantatnya yang terhentak cukup kuat di atas lantai, posisinya yang masih duduk dan sulit untuk bangun, karena tubuhnya yang susah iya kendalikan, inilah resiko memiliki tubuh yang gemuk kamu akan susah untuk bergerak.
Tiba tiba sebuah tangan terulur di depan Sarah.
Sarah mendongakkan wajahnya ke ke atas...
Bersambung
.
.
terima kasih dukungannya, Author sayang kalian semuanya
Happy reading...