Seorang istri yang mau nggak mau harus merelakan dirinya dimadu.
Namun ketidakadilan suaminya membuat dirinya harus berpaling dan mengakhiri hubungan yang menyakitkan tersebut dan menikah dengan seorang CEO yang tak lain adalah atasan dari suaminya.
Awalnya hubungannya dulu hanya sebuah sandiwara namun malah mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu lagi
Saat Ilham tau kalau Leo ada meeting dengan klien, Ilham mencoba menemui Rara.
Dia sungguh kesal sekali karena untuk menemui istrinya seperti menemui istri orang.
"Memang brengsek kamu Leo, aku harus diam-diam seperti ini untuk menemui istriku, memangnya siapa dirimu," umpat Ilham sambil memukul-mukul setir mobilnya.
Tak lama kemudian, Ilham sampai di cafe Rara dia langsung masuk ke ruangan Rara yang memang kebetulan tidak pernah Rara kunci
"Ra," panggil Ilham
Rara kaget pasalnya Ilham datang ke cafenya namun Rara berusaha bersikap tenang.
"Ada apa mas?" tanya Rara sambil tersenyum
"Aku kangen Ra, ayok kita pulang," jawab Ilham
Seketika tubuh Rara melemas mendengar kata-kata yang Ilham ucapkan. Matanya seketika bereaksi mengumpul kan air yang siap terjun bebas.
"Aku nggak bisa mas," sahut Rara lalu dia membalikan badannya dan sesegera mungkin menghapus air mata yang lolos
"Aku tahu Ra, kamu masih mencintai aku. Aku janji setalah ini aku akan benar-benar adil Ra, kalau kamu menginginkan nafkah batin aku akan memberikannya padamu, kita bisa ikut program hamil lagi," bujuk Ilham
Rara menghela nafas, kenapa nggak dulu-dulu Ilham melakukan hal itu.
"Kenapa kamu selalu mempermainkan perasaanku mas," batin Rara
Rara tidak bisa membendung air matanya, bahkan kini dia mulai terisak merasakan sesak pada dadanya karena kata-kata Ilham.
"Sudahlah mas, aku sudah mengajukan gugatan cerai padamu, mungkin sebentar lagi akan ada undangan sidang untukmu," kata Rara yang membuat Ilham kesal
Ilham mendekati Rara dan memeluknya namun Rara menolak pelukan dari Ilham.
"Sudah mas, sudah!" seru Rara
"Hubungan kita sudah berakhir, terimalah kenyatannya." imbuh Rara dengan membentak Ilham
"Belum Ra, masih belum," sahut Ilham
"Please mas, please. Kamu sudah memiliki Vera, bangunlah rumah tangga kalian, aku akan selalu mendoakan mu supaya kamu selalu bahagia," timpal Rara
"Tapi aku maunya sama kamu, aku menyesal Ra," imbuh Ilham
"Untuk apa kamu sesali mas, bukankah bahagia kamu yang menodai. Sekarang kita mulai dari awal lagi, kamu dengan Vera dan aku akan mencoba mencintai penggantimu," ucap Rara
Ilham benar-benar sakit, dadanya begitu sesak mendengar keputusan Rara. Namun dia tidak menyerah, dia masih ingin mempertahankan pernikahannya dengan Rara.
Ilham terus saja bilang kalau dia tidak akan melepas Rara, dan itu membuat Rara gusar.
Setelah kepergian Ilham tangis Rara pecah, dia menghabiskan siangnya dengan menangis hingga wajah Rara terlihat sangat sembab.
Leo yang datang setelah pulang kerja terkejut melihat wajah Rara sembab,
"Ada apa sayang? kenapa wajah kamu sembab begini? siapa yang membuat kamu menangis?" Leo memberondong Rara dengan banyak pertanyaan
"Tidak apa-apa mas, tadi sakit mag ku kumat, aku yang nggak bisa nahan sakitnya jadi nangis deh" jawab Rara bohong
"Kamu yakin? nggak bohong kan?" tanya Leo curiga
" Nggak kok mas, beneran aku sakit mag" jawab Rara ketir takut kalau Leo tak percaya
Leo mau nggak mau percaya dengan perkataan Rara, walaupun dia sendiri curiga kalau Rara berbohong.
"Sayang, setelah ini ke rumah ku ya, mama sakit" pinta Leo
"Sakit apa mas?" tanya Rara cemas
"Mama kan sudah tua sayang, wajar kalau lelah sedikit beliau sakit," jawab Leo
Karena sangat cemas Rara mengajak Leo untuk segera pulang, dia meminta para karyawannya untuk mengurusi cafe.
Saat di rumah, Leo kaget karena ada mobil terparkir garasi mobilnya.
Leo dan Rara masuk ke dalam rumah terlihat mama duduk di ruang tamu.
"Mama," panggil Leo
"Sudah pulang nak?" tanya mama
"Iya ma," jawab Leo lalu mencium punggung tangan mamanya begitu pula dengan Rara.
Rara duduk di sebelah mama,
"Mama sakit apa?" tanya Rara
"Biasa Ra, kecapekan," jawab mama
"Banyak-banyak istirahat ma, biar nggak kecapekan dan juga mama jangan melakukan aktivitas yang berat-berat," pesan Rara
"Makasih ya Ra, kamu perhatian banget sama mama," sahut mama dengan tersenyum
Leo yang heran akan mobil asing di depan bertanya pada mama
"Oh ya ma, ada mobil asing di depan mobilnya siapa?" tanya Leo
Belum sempat menjawab terdengar suara yang dingin dari belakang.
"Mobilku Le," sahutnya.
Mata Leo pun menatap asal suara tersebut berasal
"Kak Ray," kata yang lolos dari bibirnya
"Halo brother, " sapa nya dengan tersenyum
Ray mendekat ke tempat di mana mereka semua berkumpul. Saat melihat Rara mata Ray membulat, begitu pula dengan Rara dia samar-samar ingat dengan orang yang berada di depannya.
"Kamu Rara kan?" tanyanya
"Iya, dan kamu Ray kan?" jawab Rara
"Kalian saling kenal?" tanya Leo
"Iya, kami pernah bertemu sekali," jawab Ray lalu duduk
Leo dengan posesifnya menarik Rara dan merangkulnya,
"Dia calon istriku, kak Ray jangan macam-macam," ancam Leo
Ray mengerutkan alisnya karena setau nya Rara sudah memiliki suami.
"Jadi kalian bersaudara?" tanya Rara lagi
"Iya, dia kakakku." jawab Leo
Melihat Ray kenangan buruk di masa lalunya teringat kembali, penghianatan yang dilakukan kekasihnya dengan Ray membuat dada Leo sesak.
Mama yang merasa lelah pamit ke kamar,
"Ra, mama tinggal ke kamar dulu ya, mama mau istirahat kalian lanjut saja mengobrol nya" kata mama lalu beranjak ke kamarnya.
"Aku tidak menyangka kalau kita bertemu lagi dengan statusmu yang menjadi calon istri adikku," kata Ray yang membuat Leo kesal
"Aku harap kak Ray jangan dekat-dekat dengan Rara," pinta Leo
Ray tertawa melihat Leo yang sangat posesif.
"Kita ke kamar yuk sayang, biar tidak diganggu kak Ray," kata Leo
"Di sini saja mas, nggak enak sama Ray, lagipula kasian kan dia kita tinggal sendiri," tolak Rara
Ray tersenyum mendengar kata Rara
"Come on Leo, kamu posesif sekali. Lagipula siapa yang ingin mengganggu kalian, kita lama tidak bertemu apa kamu tidak merindukan kakakmu ini?" tanya Ray
"Tidak, untuk apa aku merindukan kakak yang tega menyakiti adiknya sendiri." Leo kesal dengan kakaknya
"Come on Leo, peristiwa itu sudah bertahun-tahun yang lalu, lagipula aku juga tidak tau kalau dia adalah kekasihmu," ucap Ray nanar
Leo hanya diam tidak merespon kata-kata Ray, dia sungguh masih menyimpan dendam pada Ray.
Rara yang sedikit banyak paham mengelus punggung Leo lalu dia pun berkata
"Aku tidak tau masalah kalian berdua itu apa, namun aku harap kalian berdua bisa rukun seperti kakak beradik pada umumnya." Rara pun mencoba memberi nasehat pada Leo
"Tapi Ra,"
Belum sempat melanjutkan Rara sudah menyilangkan tangannya di bibir Leo
Leo akhirnya berhenti bicara, begitu pula dengan Ray yang tersenyum melihat Rara.
"Kenapa dia harus menjadi calon istrimu Leo, dulu aku mencarinya kemana-mana semenjak pertemuan pertama ku dengannya, aku berharap dia bercerai dengan suaminya dan berjodoh denganku namun sekarang dia malah menjadi milikmu," batin Ray dengan menatap adiknya dan Rara
Jadikn masalalumu pelajaran Ra ojok karepe dewe