Hari pernikahan harusnya menjadi momen yang sangat di tunggu serta membahagiakan.
Namun hal itu berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan Ivana Faderica dan Gevariel Marcio.
Ivana mendapatkan sebuah penghianatan di hari pernikahannya, sedangkan Gevariel pun di tinggal sang kekasih tepat beberapa jam sebelum pernikahannya di langsungkan.
Seolah di pertemukan oleh takdir sehingga Gevariel pun menawarkan sebuah kesepakatan pada Ivana demi menyelamatkan reputasi serta nama baik keluarganya dengan imbalan pemuda itu mau membantu Ivana membalaskan dendamnya.
Apakah nantinya mereka dapat melewati hari-hari sebagaimana pasangan suami istri pada umumnya?
Dapatkan mereka saling jatuh cinta dengan seiring berjalannya waktu?
Ikuti kisah mereka berdua dengan adanya sedikit aksi balas dendam, air mata serta rasa suka cita...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
❤️ Happy Reading ❤️
Pagi ini ada perasan gugup yang menjalar di hati Ivana saat melihat sosok laki-laki yang masih tertidur pulas di sebelahnya.
Sekelebatan bayangan tentang kejadian tadi malam masih begitu terlihat jelas di ingatannya.
Di mana dirinya dan Geva saling menautkan dua benda kenyal milik mereka, mencicipi serta menikmati satu sama lain hingga saling masuk untuk mengeksplor indra pencecap mereka berdua.
Lama dan terus seakan tak ada yang mau untuk mengalah hingga mereka berdua merasa kehabisan pasokan oksigen yang masuk ke paru-paru sampai tautan itu pun terlepas dan membuat mereka berdua sama-sama mengucapkan kata maaf...salah tingkah juga terjadi kecanggungan.
Sebenarnya itu hal yang lumrah apalagi mereka berdua adalah pasangan suami istri yang sah di mata agama juga negara.
Ivana yang tak mau lama-lama memandang wajah Geva yang membuat wajahnya semakin memanas, akhirnya memilih untuk turun menuju ke kamar mandi guna untuk membersihkan tubuhnya.
Hingga setelah beberapa menit berlalu Ivana sudah kembali lagi ke kamar dengan wajah yang lebih fresh serta tubuh yang lebih segar.
Wangi harum dari sabun dan shampo yang digunakan Ivana menyeruak masuk ke indra penciuman Geva sehingga memaksa si empunya yang masih tidur untuk membuka matanya.
''Cantik.'' satu kata yang Geva gumamkan saat melihat sosok Ivana yang sedang menggosok rambutnya dengan handuk kecil.
Melihat Ivana saat dirinya baru bangun tidur dan mengingat kejadian semalam membuat Geva menarik sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah senyuman.
''Khem.'' dehem Geva.
''Eh, mas Geva sudah bangun?'' tanya Ivana yang langsung refleks menoleh ke arah Geva.
''Kamu sudah mandi?'' tanya Geva yang di angguki oleh Ivana. ''Aku pesankan pakaian dulu untuk kita, gak mungkin juga kan kita keluar dari kamar hanya mengunakan ini.'' kata Geva lagi.
''He'em.'' sahut Ivana.
''Aku mandi dulu.'' kata Geva begitu usai mengetikkan sesuatu di gawai mahalnya.
❤️
''Biar aku saja yang buka.'' kata Geva ketikan ada yang mengetuk pintu kamarnya, dirinya saat ini sedang duduk di sofa sambil memegang ponselnya dari seusai mandi tadi.
Geva tak rela jika ada orang lain yang melihat kemolekan tubuh wanita yang kini menyandang gelar nyonya muda Marcio itu, karena saat ini Ivana hanya mengenai jubah mandi seperti yang iya kenakan.
''Ini pakaian kamu.'' kata Geva yang menyerahkan satu paper bag pada Ivana.
Ivana yang sudah merasa risih dengan apa yang di kenakannya pun langsung menerima pemberian Geva dan masuk kekamar mandi, namun sebelum itu dia tak lupa untuk mengucapkan terimakasih.
Sementara Ivana mengganti pakaiannya, Geva pun melakukan hal yang sama di dalam kamar.
''Ayo kita sarapan dulu terus pulang.'' kata Geva.
Mereka berdua pergi dengan membawa dua paper bag yang kini berganti isi menjadi tempat untuk membawa pakaian kotor yang mereka kenakan semalam.
Sepanjang jalan lorong hingga sampai di restoran Ivana merasa sangat begitu heran karena melihat beberapa orang dia yakini staf hotel ini begitu hormat pada suaminya.
''Ada apa?'' tanya Geva.
''Kamu sering kesini mas?'' pertanyaan bodoh yang yang terlontar dari mulut Ivana sehingga membuat Geva memincingkan sebelah matanya. ''Kok kayaknya para staf di sini begitu kenal dan juga hormat sama kamu.'' sambungnya lagi.
''Kamu lihat itu?'' tanya Geva yang menunjuk pada dinding yang terdapat logo hotel tersebut.
''GA...'' gumam Ivana. ''Oh ya ampun bodohnya aku...ini hotel keluarga kamu.'' sambungnya lagi dengan terkekeh karena merutuki kebodohannya.
Karena terlalu memikirkan tentang reuni kemarin, Ivana sampai tak sadar jika tempat yang mereka gunakan adalah ballroom hotel milik keluarga Marcio.
❤️
''Ma, pa...'' sapa Geva saat dirinya dan ivana baru sampai di rumah dan langsung bertemu dengan raja serta ratu rumah yang sedang duduk di ruang keluarga sambil bersantai menonton televisi karena hari ini memang hari Minggu jadi waktunya untuk kumpul bersama keluarga serta orang tersayang.
''Kalian...'' kata mama Cecil.
''Kebetulan kalian sudah datang, duduk dulu ada yang mau papa bicarakan.'' kata papa Geri yang langsung membuat Geva serta Ivana menurut duduk.
''Ada apa pa?'' tanya Geva.
''Nanti malam keluarga kita di undang untuk datang ke acara keluarga Prawira.'' jawab papa Geri. ''Dan papa mau kalian ikut bersama kami nanti.'' pintanya.
''Prawira...bukanya itu keluarga si be debah sialan.'' kata Geva.
Geva pun menceritakan kejadian tadi malam yang menimpa Ivana sehingga membaut Geva memilih untuk menginap di hotel saja.
''Ini kesempatan buat kamu nak...ini kesempatan untuk menunjukan siapa diri kamu sekarang.'' kata papa Geri pada Ivana yang seperti enggan serta ragu untuk ikut.
''Benar kata papa sayang, tunjukkan pada mereka kalau kamu bukan wanita yang lemah...tunjukan pada mereka bahwa saat ini ada nama keluarga Marcio yang ada di belakangmu.'' sahut mama Cecil yang ikut geram mendengar apa yang di ceritakan oleh sang putra.
''Baik ma, pa, Ivi dan mas Geva akan ikut.'' kata Ivana.
''Bagus, putri mama gak boleh terlihat lemah di hadapan para cecunguk .'' kata mama Cecil.
Setelah lama berbincang, mereka memutuskan untuk makan siang bersama...baru setelah itu mereka pergi ke kamar masing-masing untuk tidur siang bersama.
Hanya waktu libur saja mereka bisa menikmati rasanya tidur siang karena kalau tidak mereka akan di sibukkan dengan segala pekerjaan yang bertumpuk.
❤️
Tok
Tok
Tok
Cklek
''Ma...'' panggil Ivana saat melihat mama Cecil di depan kamar dirinya dan Geva.
''Mama ke sini cuma mau kasih ini untuk m
kamu dan Geva, mama harap nanti malam kalian memakainya.'' kata mama Cecil dengan mengerahkan beberapa paper bag kepada Ivana.
''Terimakasih ya ma, harusnya mama gak perlu repot-repot...pakaian Ivi juga masih banyak yang belum terpakai.'' ucap Ivana.
''Gak apa-apa...mama cuma ingin putri mama ini tampil dengan sempurna.'' sahut mama Cecil. ''Ya udah mama kekamar dulu mau tidur siang, kamu juga istirahat ya...'' sambungnya.
''Iya ma, selamat istirahat.'' ucap Ivana.
''Siapa?'' tanya Geva saat Ivana sudah menutup pintu kamarnya, kebetulan tadi saat mama Cecil ke sana Geva sedang menerima telpon di balkon kamar.
''Mama.'' jawab Ivana. ''Kasih ini untuk kita.'' sambungnya sambil mengangkat paper bag yang berada di tangannya. ''Untuk kita pakai nanti malam katanya.'' lanjutnya lagi.
Ivana yang merasa penasaran pun memilih untuk membuka satu persatu isi dari paper bag tersebut.
Di sana ada pakaian untuk Geva yang langsung Ivana letakannya di ruang ganti, lalu ada gaun dengan warna senada dengan kemeja Geva, ada juga tas dan stiletto heels juga satu set perhiasan yang simpel namun terlihat mewah dan elegan.
