Beda Agama adalah LDR paling jauh.
Ghea terpaksa berpisah dengan Tristan, meskipun mereka saling mencintai, namun keyakinan dan Iman mereka berbeda membuat hubungan mereka tak bisa bersatu.
Fadhil seorang dosen di universitas swasta yang berusia 35tahun akan menikah dengan Yasmin kekasihnya yang seorang model ternama berusia 30tahun.
Mereka sudah berpacaran selama 10 tahun. Tapi Penantian Fadhil selama 10tahun berakhir menyedihkan, tak disangka Yasmin pengantinnya kabur dengan pria lain.
Namun pihak keluarga Fadhil menginginkan pengantin pengganti karna tidak ingin menanggung malu, Ghevana atau biasa dipanggil Ghea yang masih berusia 18tahun terpaksa menggantikan Yasmin sang Kakak yang kabur dengan pria lain.
Bagaimanakah kehidupan Rumah tangga Ghea dan Fadhil?
Akankan perbedaan usia 17tahun membuat mereka saling mencintai dan mengerti?
Dan bagaimana dengan Tristan saat mengetahui Ghea sudsh menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LIBURAN part 2 #Pulang ke Jakarta
Suara alarm berdering dari ponsel Fadhil. Menandakan sudah memasuki waktu Shubuh.
Ghea masih merasa nyaman dalam pelukan Fadhil dengan tubuh polos mereka yang hanya tertutupi oleh selimut.
Fadhil mengambil cincin yang sudah ia persiapkan untuk Ghea, sebuah cincin pernikahan untuk mengganti cincin sebelumnya yang tak pernah Ghea pakai.
Fadhil memakaikan cincin dijari manis Ghea, hal itu membuat Ghea perlahan mengerjapkan matanya.
"By..." Panggil Ghea.
"Maaf sayang, aku baru sempat mengganti cincin pernikahan kita." Ucap Fadhil pelan.
"Cantik.. Makasih By." Jawab Ghea.
"Kalo kamu pakai, apa teman kamu tidak akan curiga?" Tanya Fadhil
"Tidak akan aku lepas By, Aku akan bilang keteman ku kalo aku sudah menikah."
"Benarkah sayang?" Tanya Fadhil tak percaya.
Ghea mengangguk.
"By aku mau mandi, kita sholat subuh berjamaah ya."
"Mandi bersama juga ya sayang." Ajak Fadhil.
"By.. masih sakit." Rengek Ghea.
"Iya iya, maaf ya sayang, cuma sebatas mandi koq, aku janji gak akan lebih, entar kesiangan sholat shubuhnya."
Ghea berusaha bangun dari tempat tidur, "Aww sshhh.." ringis Ghea.
"Kenapa sayang?" Tanya Fadhil yang terlihat khawatir.
"Sakit By... Perih." Ghea menggigit bibir bawahanya.
Fadhil dengan sigap menggendong Ghea ala bridal kedalam toilet. Mengisi bath tub dengan air hangat. Mereka berendam sejenak untuk membuat Ghea kembali rilex.
"Masih sakit Yank?" Tanya Fadhil sambil meraba bagian inti Ghea dari luar.
"Agak mendingan." Jawab Ghea.
Tak lama mereka menyelesaikan ritual mandi yang hanya sekedar mandi itu, setelah melakukan sholat subuh berjamaah, Ghea kembali ingin tidur.
"Ya ampun By, gimana ini?" tanya Ghea saat melihat ada noda merah disprei hotel tersebut.
Fadhil bukannya ikut panik malah tersenyum, dia merasa puas setelah melihat noda merah itu.
"Gapapa sayang, pihak hotel juga udah biasa nanganin masalah kaya begini." Jawab Fadhil.
"Tapi aku malu By.." Lirih Ghea.
"Udah sih sayang jangan dipikirin." Fadhil memeluk Ghea, kemudian Fadhil menelpon bagian recepsionist hotel untuk dipangglkan bagian kebersihan kamar.
Ghea duduk dibalkon sementara bagian kebersihan mengganti spreinya. Ia tak mau bagian housekeeping melihat wajah Ghea yang sudah jelas menahan malu.
Fadhil hanya tersenyum melihat tingkah laku dan kelucuan istrinya itu.
"Ayo sayang tidur lagi, katanya masih ngantuk." Ajak Fadhil.
Ghea masuk kedalam kamar dan segera membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Fadhil terus menatap wajah sang istri yang mulai tertidur kembali sambil terus merapihkan anak rambut ke belakang telinga Ghea.
"Kamu itu Anugrah untukku, aku akan slalu menjagamu." Gumam Fadhil dengan mata yang terus memandang pada wajah lembut Ghea.
Hari ini Ghea tidak tidak berencana keluar kamar, ia merasa tubuhnya masih sangat lelah. Fadhilpun mengerti kondisi Ghea.
"By, kalo kamu bosen, kamu jalan-jalan aja keluar." Ucap Ghea.
"Aku lebih seneng disini sama kamu Yank." Jawab Fadhil dengan menaikan satu halisnya.
"Haisshh By... mukanya gak usah jadi mesum gitu By, gak pantes tau." Ketus Ghea.
Perlahan Fadhil merangkak naik keatas tempat tidur, mendekatkan diri pada Ghea.
"Masih sakit Yank?"
Ghea menggelengkan kepalanya.
"Coba lagi yuk sayang." Bujuk Fadhil.
Ghea hanya bisa diam, tapi ia juga tidak menolak, ini sudah jadi kewajibannya sebagai seorang istri.
***
Empat hari sudah mereka berada di pulau Lombok, Fadhil benar-benar menuntaskan hasrat yang slama ini ia pendam, dan Ghea pun slalu dengan ikhlas melayani sang suami.
Hari ini mereka kembali kejakarta, Miranti sudah menunggunya dirumah, rindu akan menantu kecilnya itu.
"Mama senang Pa, Hubungan Fadhil dan Ghea berjalan baik." Ucap Miranti pada latif sang suami.
"Iya Ma.. Papa juga seneng Ma, akhirnya doa kita terkabul, minta jodoh terbaik untuk Fadhil. Walaupun Papa sebenarnya gak tega sama Ghea, karna Ghea masih muda sekali dan menikah dengan Fadhil yang berusia terpaut jauh dari Ghea."
"Tapi kan Fadhil awet muda Pa, gak kliatan tua koq." Bela Miranti.
"Yang Papa khawatirkan, Yasmin kembali Ma, dan Fadhil belum sepenuhnya melupakan Yasmin, hubungan mereka tidak sebentar, sepuluh tahun Ma.." Ucap Latif.
"Ahh Papa, Mama sih yakin Fadhil udah lupain cewek gak bener kayak Yasmin. Apa kurangnya Ghea? Ghea tuh baik, cantik, sopan, dan yang bikin Mama lebih seneng lagi, Ghea tuh gak Matrealistis Pa.. Setiap uang yang dikasih sama Fadhil, hanya dipakai seperlunya."
Tak lama kemudian, mobil yang menjemput Ghea dan Fadhil tiba dirumah keluarga Fadhil.
Miranti dengan senyum mengembangnya menyambut kedatangan anak dan menantunya itu.
"Mama.." Seru Ghea yang berhambur lalu memeluk Miranti.
"Anak mama, ceria banget yang habis pulang dari liburan." Goda Miranti.
"Ah Mama bisa aja."
"Rumah koq sepi Ma?" Tanya Ghea.
"Iya, Fathan, Alya dan ketiga anaknya lagi dirumah orang tunya Alya, kangen katanya. sikembar Anisa dan Alisha lagi ngemall berdua, katanya sebelum kamu pergi, kamu kasih uang jajan untuk mereka ya?"
Ghea hanya tersenyum.
"Jangan terlalu manjain sikembar Yank, ngelunjak nanti." sahut Fadhil.
"Ihh apa sih By, ngelunjak dari mana, yang ada mereka makin deket sama aku dari pada sama kamu." Jawab Ghea tertawa.
Miranti yang mendengar panggilan baru Ghea terhadap Fadhil merasa senang, ia yakin bahwa pernikahan Fadhil dan Ghea slalu baik-baik saja."
***
"By, aku dosa gak ya kalo iri sama Mba Alya?" Tanya Ghea.
"Kenapa kamu bisa iri sayang? apa yang membuatmu iri?" Tanya Fadhil yang kemudian merangkul istrinya dan membelai rambutnya.
"Mba Alya kalau hari libur bisa pulang kerumah orang tuanya, bahkan mereka menginap disana. Senangnya mempunyai keluarga tempat kita pulang." Lirih Ghea.
"Sayang.. kamu mau pulang juga kerumah orang tuamu?" Tanya Fadhil.
Ghea menggelengkan kepalanya, "Engga By, mereka gak ada yang ingat aku, juga gak ada yang mengharapkan aku pulang. Tempatku pulang bukan disana."
"Sabar ya Sayang, kamu jangan sedih, keluarga aku adalah keluarga kamu juga, Mama sangat menyayangimu, adik kembarku juga begitu dekat denganmu. Aku, keluargaku, dan rumah ini adalah tempat kamu pulang."
Ghea memeluk Fadhil, menyandarkan dadanya di dada bidang Fadhil, "Aku sempat berfikir pernikahan ini akan menjadi penderitaan buat aku, nyatanya aku salah By, aku bahagia banget menikah denganmu."
"Aku berharap, benih-benih yang kusebar dirahimmu, cepat berbuah. Aku ingin seorang anak sayang."
"Aamiin, smoga Allah lekas memberi kita keturunan ya By."
"Kamu gak keberatan sayang? Aku khawatir karna kamu masih kuliah."
"Engga By, aku akan atur jadwalku sebisa mungkin. Cuma pasti nanti aku membutuhkan bantuan misal seorang pengasuh yang bisa memegang anak kita kalau aku sibuk kuliah."
"Iya.. Lagi pula ada Mama dan Mba Alya juga disini. Nanti bisa bantu jaga anak kita."
.
.
.
.
...Dukung Author yuk, dengan Vote, like dan coment agar tetap semangat....
3karya author yg aq baca (Jodoh sama mantan, Menikah dengan kakak sahabatku dan sekarang Ghea-Tristan) the best semua...apalagi waktu baca kisahnya Sasha, bisa²nya aq nangis, thor 😄
Sukses terus ya, thor..lop yu pul 😍😍