kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
" Kau sangat berengsek !" kesel Zara dengan marah , namun entah kenapa Saka suka ketika kembali mendengar kemarahan itu dari pada melihat Zara diam murung seperti tadi mendiami nya .
Karena tangan nya di tahan Saka ,Zara mengantukkan kening nya pada kening Saka dengan kuat hingga ia sendiri merasa pusing akan benturan yang tak main main . Saka sengaja menumbangkan diri nya sehingga Zara langsung menimpa tubuh itu .
Zara sudah seperti cacing gila di atas tubuh Saka ,meliukkan badan nya ingin melepaskan tangan nya yang di tahan Saka pada punggung wanita itu .
" sangat empuk " ucap Saka , mata nya mengarah pada dada Zara yang menimpa dada bidang nya . Zara mendelik tak suka ,ia kemudian mengantukkan lagi kening nya pada kening Saka.
"Ahhhhh hentikan Bodoh ! kau membuat ke pala ku pusing !" ujar Saka merasa sedikit pening , di tambah tadi ia minum yang membuat kepala nya terasa sedikit pening sekarang . lalu kantuk yang ia tahan juga menambah sensasi berat pada kepala itu .
" lepas kan !"ujar Zara
" Tidak , berikan aku ciuman " ucap Saka
Zara menghentikan hantukan nya ia mendelik pada Saka .
" Aishh, mata mu hampir keluar " ucap Saka memiring kan wajah nya menghindari tatapan horor Zara .
Mata Zara langsung mengarah pada leher besar Saka , jakun itu terlihat naik turun karena pria itu menelan salivanya ,
" Akan ku keluarkan jakun mu !" ancam Zara
" Hahaa , coba saja " tantang Saka meremehkan ucapan itu , Saka memandangi Zara dengan alis yang terangkat menunggu pelaksanaan .
Zara langsung menggigit leher Saka dengan kuat membuat pria itu menggeram dan langsung melepaskan tangan nya yang menahan tangan Zara , Shit , jelas ini mengundang nya karena itu adalah titik sensitif Saka .
" Kau psikopat !" maki Saka dengan mencoba mendorong Zara yang masih melekat menggigit leher nya seperti kutu .
Zara menarik diri dari Saka ,ia menarik narik rambut pria itu dengan menumpahkan kekesalan yang ia rasakan selama bersama pri itu . pukulan itu masih di layang kan Zara wanita itu menggila yang membuat Saka langsung duduk sambil memeluk Zara untuk menahan tubuh itu, dan menenggelamkan wajah nya pada dada berisi Zara .
" Heii ! menjauh lah !" marah Zara
" Aku akan menggigit nya sampai ujung itu putus , apa kau mau !?" ancam Saka yang belum menjauhkan wajah nya dari dada itu .
Zara bergidik ngeri dan ia menggeleng kan kepala " T - tidak! apa kau gila huh ?" ucap Zara
" Apa yang akan di hisap bayi ku nanti ?" tanya zara dengan protes .
" Gigitan di balas dengan gigitan " ucap Saka
" Menjauh lah " ujar Zara , Zara mencoba mendorong ke dua bahu Saka agar wajah pria itu tak tenggelam di dada nya .
" Tidak , sebelum aku mendapat kan nya malam ini " ujar Saka
" Mendapat kan ? mendapat kan apa ? " ujar Zara bingung
" Ah shit , adik ku bangun " kata Saka berturus terang karena itu juga ulah Zara yang tak bisa diam di atas nya tadi , sering kali menyenggol adik gemoy - nya.
" M - maksud mu ?" tanya Zara
" Kau tahu maksud ku " Saka mendongak menatap Zara yang menunduk .
Sekarang saja posisi nya Zara duduk di antara paha Saka , Saka menyeringai membuat Zara bergidik ngeri .
" T - tidak ! aku tidak mau , lepas kan !" ujar Zara ,zara mencoba melepaskan pelukan lengan Saka di pinggang nya , namun hal itu membuat wajah Saka terus di senggol daging mengkal itu .
" Apa kau menggoda ku Sayang ?" ujar Saka
" SAYANG ? Iyuh ! menjijikan , hentikan !" ucap Zara
" Kenapa harus berhenti " jawab nya seringai Saka .
Zara semakin mendelik ketika Zara mulai bergerak dan mendorong tubuh itu menggunakan tubuh nya hingga Zara kini terbaring di bawah .
Zara menahan dada Saka dengan kuat ia menolak keras untuk pria itu mendekati nya .
" Kau ini sangat ekstra sekali ya , bisa kau sisakan tenaga mu untuk melayani ku ?" ucap Saka
" Jangan berani menyentuh ku ! aku akan memasung mu !" ujar Zara
"Aku akan lebih dulu memasung adik ku di dalam tubuh mu , Sweetie " seringai Saka yang sukses membuat bulu kuduk Zara meremang mendengar nya.
Deg !
Zara membulat kan lagi mata nya ketika ke dua tangan itu di tarik ke atas kepala nya dan di tahan oleh satu tangan Saka . Zara menggeliat mencoba melepaskan diri , Saka menggerakkan kelima jari tangan nya yang masih bebas tanpa tahanan apa pun .
" Aku punya lima jari , bagus nya ku apa kan kelima jari ku ini ?" tanya Saka dengan seringaian kemenangan.
Zara menggeleng panik , Sial ia terjebak dalam perangkap Saka . Zara harus apa ?
" Ah , mungkin membuka baju mu terlebih dahulu " ucap Saka
" Tidak " jawab Zara
" Ah , tidak tidak , aku akan membuka dasi ku dulu " ujar Saka , Saka membuka dasi yang terasa mencekik leher nya itu , Zara kembali membulat kan mata nya ketika ke dua tangan nya mulai di ikat pada kepala ranjang menggunakan dasi .
Saka menarik diri dari Zara ia menggerakkan ke sepuluh jari nya sambil menyeringai penuh kemenangan.
" Ada sepuluh jari bagus nya ku apakan mereka ?" tanya Saka
" Berhentilah untuk bermain main !" peringat Zara , Saka mulai membuka kain yang melekat di badan bagian atas nya , membuat ia bertelanjang dada
" Dan sekarang ?" ujar Saka
" Lepaskan , Berengsek " ucap Zara mulai emosi dan tak terima dengan kekalahan nya .
" Kau lupa tugas mu " ucap Saka yang mulai berekspresi dingin , ia mendekatkan wajah nya pada wajah Zara dan menenggelamkan nya wajah itu pada leher Zara
Ia mengobrak abrik leher itu sesuka nya . Saka tak suka menunggu terlalu lama ia sudah tak tahan ,persetan dengan paksaan Saka sangat butuh tubuh Zara malam ini untuk kesenangan . Segera ia lucuti pakaian Zara yang membuat Zara begitu panik namun tak bisa berbuat apa apa karena tangan nya di ikat .
" Aku benar benar akan membunuh mu jika kau melakukan nya lagi pada ku " peringat Zara
" Usaha yang bagus " jawab Saka , tubuh ke dua nya sudah polos di balik selimut yang baru saja Saka tarik untuk menutupi ke dua tubuh mereka .
" Sebenar nya aku tak suka paksaan ,tapi seperti nya menghadapi mu ini harus dengan cara paksaan " ucap Saka
Saka mulai mendekat kan mulut itu pada pelipis Zara hendak mencium ,namun kembali di urungkan ketika melihat bulir bening yang menitik pada sudut mata Zara , Saka menghela napas nya dan menatap mata Zara yang buram karena bulir bening yang menumpuk .
Tck ! tatapan yang membuat Saka hilang semangat bercinta nya dan membuat hati nya entah kenapa merasakan sesuatu yang sangat aneh . Saka benci merasakan hal ini sungguh sangat merepotkan .
" Kapan kau akan berhenti menangis ? tidak kah kau lelah, aku sangat muak melihat mu menangis " kata Saka mungkin lebih ke arah lelah bukan muak
Zara tak menjawab ia masih menatap Saka dengan mata berair air, Saka mencengkeram rahang Zara menekan nya yang membuat kepala Zara terdongak hingga leher putih mulus itu terpampang menggoda di hadapan mata Saka , dan ketika Saka ingin mendekati wajah nya lagi Saka mendengar isakan . Saka mendengkus kesal ia melepaskan cengkeraman nya dan menatap Zara dengan tatapan yang sulit di artikan .
" Apa yang membuat mu menangis? tidak bisa kah kau menikmati permainan nya saja , kau akan mendesah nikmat di bawah ku . jadi jangan munafik " ujar Saka mulai kesal pada wanita itu , membuat semangat bercinta nya kembali hilang entah ke mana .
" Kau sangat merepotkan ku sungguh " ucap Saka
Zara masih menangis menatap Saka tanpa menjawab perkataan pria itu .
" Tidak bisa kah kau pasrah saja dengan semua yang sudah terjadi " ucap Saka lagi , hal itu membuat air mata Zara semakin mengalir deras .
" Aku bisa Saja membunuh mu " ucap Saka lagi ...