NovelToon NovelToon
Selingkuh Itu Indah

Selingkuh Itu Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Vino Bimantara bertemu dengan seorang wanita yang mirip sekali dengan orang yang ia cintai dulu. Wanita itu adalah tetangganya di apartemennya yang baru.

Renata Geraldine, nama wanita itu. Seorang ibu rumah tangga dengan suami yang cukup mapan dan seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Entah bagaimana Vino begitu menarik perhatian Renata. Di tengah-tengah kehidupannya yang monoton sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya berkutat dengan pekerjaan rumah dan mengurus anak, tanpa sadar Renata membiarkan Vino masuk ke dalam ke sehariannya hingga hidupnya kini lebih berwarna.

Renata kini mengerti dengan ucapan sahabatnya, selingkuh itu indah. Namun akankah keindahannya bertahan lama? Atau justru berubah menjadi petaka suatu hari nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Berubah Pikiran

Tangan Vino mengepal kuat tanpa sadar. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju area indoor lagi. Vino berhati-hati, ia tak ingin kedua manusia itu mengetahui keberadaannya. Ia duduk di satu meja tak jauh dari meja Gavin dan Marsha berada, yang terpenting jarak tersebut cukup untuk bisa mendengar percakapan keduanya.

Meja itu tepat berada di belakang meja Gavin dan Marsha yang kini duduk bersebelahan dengan begitu mesranya. Vino bisa dengan jelas melihat dan mendengar keduanya berbicara. Diam-diam tak lupa Vino juga memotret mereka dengan kamera ponselnya.

Tiba-tiba dering ponsel Gavin berbunyi.

"Bentar ya," ucapnya. "Renata."

Vino terhenyak. Jadi Marsha tahu bahwa Gavin memiliki istri? Tiba-tiba Marsha bangkit menjauh dari Gavin yang sejak tadi bergelayut manja di lengannya.

"Halo, Bun?"

Segera terdengar suara Renata di panggilan video itu.

"Ayah, lagi apa?"

"Lagi makan malam nih. Tuh," Gavin memperlihatkan piring berisi makanan yang masih setengahnya yang ada di depannya. Sementara Marsha dengan sigap bangkit seraya duduk di sofa meja sebelah. "Farhan lagi ke toilet. Bunda udah makan?"

Seketika Vino terhenyak kembali. Gavin begitu luwes. Ia tak terlihat gugup sama sekali sudah berbohong seperti itu.

"Ini lagi masak. Yah, Bunda pengen nanya. Itu beneran Ayah gak jadi pulang besok?"

"Iya, Bun. Maafin Ayah, ya. Ayah juga pengennya besok. Tapi kayaknya baru lusa deh Ayah pulang. Kerjaan Ayah masih banyak. Maaf ya, Sayang?" Gavin menunjukkan wajah menyesalnya.

"Gitu... Kasihan banget suami aku. Ya udah jangan lupa makan ya."

"Siap istriku. Mana Nathan?"

"Les renang dong. Bentar lagi Bunda jemput abis selesai masak."

"Oh iya, Ayah lupa. Jadwalnya Nathan les ya hari ini. Bunda masak apa?"

Percakapan Renata berlangsung cukup lama. Yang Vino lihat Gavin benar-benar mesra terhadap Renata. Bahkan Vino melihat Marsha di meja sebelahnya menunggu Gavin yang asyik bervideo call ria dengan wajah yang masam. Meskipun demikian Marsha terlihat sabar dan sama sekali tidak mengganggu Gavin.

Kemudian video call pun berakhir. Segera Marsha kembali ke sebelah Gavin dan melingkarkan tangannya di lengan Gavin, dan menyandarkan kepalanya di bahu Gavin kembali. Vino pun kembali menajamkan pendengarannya.

"Istri Mas itu makin sering video call, sih. Ngeselin," rajuk Marsha.

"Ya gimana lagi. Kamu kan yang pengen kita satu hari lagi di sini."

"Iya sih," ujar Marsha. "Mas, istri Mas itu secantik apa sih sampai Mas susah banget berpaling dari dia?"

"Kamu belum lihat? Dia cukup aktif di medsos kan udah aku bilang. Dia suka bikin video pas dia bikin bekal makanan sama masak."

"Gak mau. Kalau tahu orangnya aku takut bakal datengin dia dan ngelabrak dia," geram Marsha.

Gavin terkekeh. "Ya udah gak usah lihat aja. Karena dia cantik banget. Takutnya kamu insecure," ucap Gavin dengan nada bercanda.

"Jahat banget sih, Mas," rajuk Marsha dengan nada manja. "Yuk ah, balik ke kamar. Mas harus tanggung jawab karena udah berani bilang aku bakal insecure sama istri Mas."

"Kan kamu tahu, Renata bakal selalu jadi yang pertama buat aku," ucap Gavin tanpa rasa bersalah. Marsha semakin menekuk wajahnya karena ucapan Gavin.

"Mas nyebelin! Pokoknya harus tanggung jawab!" Mereka pun mulai beranjak dari sofa.

"Iya, iya. Kalau ngambek, aku pulang aja deh."

"Ngancemnya gitu," rajuk Marsha.

Keduanya pun berjalan menjauh dari Vino. Di sofa itu Vino masih mencerna seperti apa persisnya hubungan Gavin dan Marsha. Namun yang pasti Vino tidak bisa terima. Gavin sudah berkhianat di belakang Renata.

Vino sudah bisa membacanya, selama ini Gavin yang berkata pulang larut untuk bekerja dan sering melakukan perjalanan dinas, hanyalah omong kosong. Padahal ia sedang bersama wanita simpanannya yang di mana wanita itu adalah teman SMA Vino, yang bahkan mengenal Rania. Vino bertanya-tanya bagaimana reaksi Marsha jika ia tahu Renata mirip sekali dengan Rania? Apa sejarah akan terulang?

Keesokan harinya Vino tiba di apartemennya. Ia berjalan menuju unitnya dengan pikiran penuh dengan Renata. Setelah melihat apa yang Gavin lakukan di belakang Renata membuatnya berubah pikiran. Niat sebelumnya di mana ia akan mengabulkan keinginan Renata untuk menjauhinya seketika ia batalkan.

Vino tak terima. Renata begitu percaya dan setia pada suaminya itu. Bahkan perselingkuhan singkat antara dirinya dan Renata membuat Renata begitu merasa sangat bersalah. Renata bahkan menangis dan menamparnya. Vino tak akan membiarkan Renata dikhianati dan diperlakukan tidak adil.

Kemudian Vino tiba di depan unitnya. Ia sedang membuka pintu saat mendengar derap kaki dari arah lift. Vino pun menoleh dan melihat Renata di sana berjalan menuju ke arahnya. Atau lebih tepatnya ke unitnya yang berada di sebelah unit Vino.

Keduanya saling tatap beberapa detik. Sampai Renata mengalihkan pandangannya dari Vino dan bersikap seakan-akan Vino tidak ada.

Saat Renata tepat berada di belakangnya, Vino menyapa, "dari mana, Mbak?"

Renata menatap Vino tidak suka dan tidak menjawab.

"Mbak, kita tetangga loh. Gak apa-apa kali kalau saling sapa doang," tegur Vino.

Renata memasukkan kuncinya ke lubang kunci di pintunya dan menatap Vino tajam. "Abis nganter Nathan les," jawabnya singkat.

Mendengar Nathan ternyata sedang tidak ada, Vino seketika menghampiri Renata dan menarik tangan Renata masuk ke dalam apartemennya.

"Vino!"

Tanpa bisa menghindar, Vino sudah mencium bibir Renata dengan kasarnya. Renata terus meronta. Ia dorong tubuh Vino menjauh darinya namun tidak bisa, Vino merengkuh tubuhnya dengan sangat erat dan mengcengkram tengkuknya kuat-kuat.

Renata memukul tubuh Vino dengan membabi buta, mencoba melepaskan diri, namun Vino tetap tak berhenti. Ia seperti kesetanan.

Akhirnya Vino melepaskan cumbuannya dan membopong tubuh Renata menuju kamarnya. Renata kembali mencoba meronta sekuat tenaga namun ia tetap tidak bisa mengalahkan tenaga Vino yang lebih besar.

Renata kini terlentang di atas tempat tidur, dengan Vino mengungkung tubuhnya di atas.

"Kamu udah gila! Lepas!" Renata berteriak dan terus menghindari Vino yang akan menciumnya lagi dengan menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan.

Vino pun menahan kedua tangan Renata di atas kepalanya dan tangannya yang lain menahan rahang Renata. Ia kembali mencium Renata dengan beringasnya. Dan entah bagaimana setelah beberapa saat Renata berhenti meronta dan justru menyambut cumbuan itu.

Perlahan Vino melepas kedua tangan Renata yang ia kunci dan benar saja, Vino berhasil membuat Renata menyambut yang dilakukannya. Tubuh dan kaki Renata sudah tak meronta lagi. Malah kedua tangan Renata kini mengusak rambut hitam Vino dengan gemasnya di tengah cumbuan itu.

Mereka berhenti sejenak, "apa yang kamu lakuin, Vin? Aku kan udah bilang buat kita berhenti," lirih Renata. Lagi-lagi batinnya berperang.

"Aku gak bisa mengabulkan keinginan Mbak untuk jauhin Mbak. Mulai sekarang Mbak adalah milik aku. Aku ingin Mbak kapanpun aku mau, dan Mbak harus mau," otoriternya.

Kemudian Vino kembali mempersatukan bibir mereka dan cumbuan panas itu pun berlanjut.

1
lalalati
Halo kakak2 readers yang setia nunggu aku update. Maapkan hari ini kayaknya aku gak bisa update ceritanya Vino dan Renata. Lagi hectic banget 🙈😵

tunggu update aku besok. thx. lv u 💙
Mak e Tongblung
hamidun juga?
Anastasia Arita
ceritanya seru, semoga happy ending.
lalalati: makasih ulasannya kaaak 🥰
total 1 replies
Mak e Tongblung
next episode semoga seru 😂🤣😅
Mak e Tongblung
sampyo, sama2 ada ketinggalan jejak
Anita Elmawati
Luar biasa
lalalati: makasih ulasannya kak 🥰
total 1 replies
lalalati
maap ada revisi dikit. Gavin harusnya lagi dinas ya, bukan lagi lembur. Udah aku benerin. happy reading 💕
Mak e Tongblung
Gavin 🤔🤔
Mak e Tongblung
sudah ku tebak pasti Gavin juga punya
Mak e Tongblung
lhoooo rak nggenah ik
Esih Mulyasih
seru.... bikin deg deg degan 🙈😁
semoga endingnya membahagiakan semuanya sich 🤭😁🤪
lalalati: makaaih kak ulasannya 🥰
total 1 replies
Esih Mulyasih
up lebih byk Thor 💪😁😍
Esih Mulyasih
lanjut Thor 💪😍
Cevineine
Lanjutttt
Yuniarti Yuniarti
KEHABISAN IDE
lalalati: halah. anda cuma baca hey, tahu apa?
total 1 replies
George Lovink
Bangga yach cerita soal selingkuh...jijik
lalalati: Bangga? 🤔 kalau jijik gak usah baca kak. makasih tapi udah komen. jadi rame deh lumayan.
total 1 replies
Esih Mulyasih
lanjut Thor...up Lebih banyak donk 💪😁
lalalati: semoga bisa ya kak. makasih udah baca 🥰
total 1 replies
Esih Mulyasih
vino...jgn sakiti Renata dg nyebut Rania 😌🥲 . Renata sdh tersakiti oleh suaminya 🥲 moso hrs disakiti lg oleh mu Vin 😏
move on vino dari Rania 💪
Esih Mulyasih
jiahh.. Gavin ternyata selingkuh jugaaaaa 😬😬😬😬
lanjutin jaa Renata ma vino 🤭🤭🤭 situ merasa bersalah sdngkn suami mu sendiri dh selingkuh duluan 🙈😬😞😞
Esih Mulyasih
kacau vino 🙈🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!