Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
Setelah lama berendam dalam bathup , gejolak Naretta tak kunjung mereda .
"Mas .. Panas .." racau Naretta
"Iya mas tau , tapi mau gimana lagi .. Kamu kalo berendam lebih lama lagi bisa sakit ", ucap Kaivan .
Lalu Kaivan mengangkat Naretta dari dalam bathup dan menggendong nya keluar dari kamar mandi .
Dalam gendongan Kaivan pun Naretta terus menggeliat , membuat Kaivan harus bisa menahan diri .
"Aaargghh sial ! jangan banyak gerak !" kata Kaivan menggeram karena dibawah sana sudah ada sesuatu yang menegang .
Kaivan membaringkan Naretta diranjang dengan pelan-pelan.
"Istirahat lah dulu .." ucap Kaivan kemudian bangkit dari ranjang , tapi tangannya langsung ditarik oleh Naretta hingga menindihnya . Naretta langsung mel*mat bibir tebal Kaivan dengan rakus .
Sontak Kaivan yang mendapat serangan secara tiba-tiba itu langsung membulatkan matanya terkejut , Kaivan harus menahan diri agar tidak lepas kendali .
Sial nya ! Ciuman rakus dari Naretta sungguh menggunggah naluri pria nya . Tanpa sadar Kaivan pun membalas ciuman itu dengan tak kalah rakus nya .
Tangan Naretta terangkat menyentuh kemeja Kaivan dan melepaskan kancing nya satu persatu . Kaivan pun juga tak tinggal diam , tangan kirinya memegangi tengkuk Naretta dan memperdalam ciuman nya , sedangkan tangan kanannya menelusup masuk dalam blouse Naretta meremas dua gunung kembar nya .
"Aakhhhh..." desah Naretta
Kaivan menarik Naretta agar duduk dipangkuannya dan segera Kaivan melucuti pakaian Naretta hingga membuat wanita itu telanj*ng bulat .
"Tubuhmu indah sekali honey .." bisik Kaivan ditelinga Naretta .
Kaivan kembali mendorong Naretta hingga telentang , lalu Kaivan bangkit dan melucuti pakaiannya sendiri . Kemudian ia merangkak naik keatas ranjang .
"Mas .. Touch me ". Racau Naretta , tangannya menyentuh dada bidang Kaivan membuat pria itu menggeram tertahan .
Tangan Kaivan bergerak nakal turun kedaerah terlarang menyentuh titik sensitif Naretta dan memainkan kacang nya .
"Akkhhh mas .. Ughh .." Naretta tak bisa menahan desahannya , tubuhnya meliuk-liuk dibawah kungkungan Kaivan .
Dan Kaivan mencoba memasukkan dua jari nya kedalam area sensitif Naretta dan mulai memainkan nya .
"M-mass .. Akhh aak-uu uhh maau kel-ahh arr.." . Tubuh Naretta menggelinjang bersamaan dengan cairan yang keluar dari bagian inti nya .
Kaivan mencabut tangannya dan menj*lati jari-jari nya yang terkena cairan itu , Naretta memejamkan matanya nafas nya ngos-ngosan merasakan pelepasan . Tapi gejolaknya masih belum sepenuh nya mereda .
"Mas .. Kenapa panas lagii .. Ahh .." Racau Naretta yang memegang lengan Kaivan .
"Tapi ..."
"Mas , touch me please .." mohon Naretta dengan mata sayu
"Naretta , yang kita lakukan salah .." ucap Kaivan seketika tersadar dengan apa yang dia lakukan pada Naretta .
"Please mas .. aku butuh kamu .." pinta Naretta , tangannya bergerak nakal memegang benda milik Kaivan dan menyambar bibir seksi nan tebal itu .
"Aarrgghhh ..." Geram Kaivan ."Oke , jika itu mau mu .." , persetan dengan hubungan kakak dan adik ipar . Dirinya kepalang tanggung sudah melakukan hal sejauh ini dengan Naretta .
Kaivan memegang benda milik nya tepat didepan inti Naretta dan mulai memasuki nya .
Jleebb ....
"Aakhhhh ...." Desah kedua nya secara bersamaan .
"Damt itu ! Kau sempit sekali honey ..." Racau Kaivan , sambil mendongakkan kepala nya . Miliknya seperti diremas kuat oleh inti Naretta .
"Ahh .. Sakit mas .." Rintih Naretta merasakan sakit saat milik Kaivan masuk kedalam intinya . Karena milik Kaivan lebih besar dibanding milik Dean membuat Naretta merasakan sesak pada intinya . Naretta juga lupa jika kemarin ia baru saja melepas kontrasepsi dan dokter menyarankan untuk melakukan hubungan suami istri seminggu setelah melepas kontrasepsi nya , tapi karena kejadian tadi dirinya terpaksa melanggar saran dari dokter .
Kaivan mengecup kening Naretta dengan lembut , dirinya mulai bergerak pelan diatas tubuh Naretta .
.
Sudah berkali-kali Kaivan menyemburkan benih kualitas nya dirahim Naretta tapi tak membuat nya puas .
Naretta pun juga sudah merasa kelelahan dan gejolak nya sudah mulai menghilang . Mata nya mulai terpejam .
"m-mas akkhh aku lelah .." racau Naretta yang berusaha mempertahankan kesadarannya .
"Sebentar lagi honey .." Kaivan semakin mempercepat gerakan pinggul nya membuat Naretta tersentak .
"Ah mas , aku m-mau uh keluar .." Desah Naretta
"Bersamaa honey .."
"Aakhhhh ..." kedua nya mendesah bersamaan saat merasakan pelepasan untuk yang terakhir kali nya setelah 4 jam lama nya bertempur diatas ranjang , bahkan diatas meja pun juga tak luput menjadi tempat mereka menyatu . Saling berbagi peluh juga Saliva .
Kaivan sudah ambruk diatas tubuh Naretta dengan bertumpu menggunakan siku nya agar tak menindih wanita itu . Dirinya masih mengatur nafas dan menikmati sisa pelepasan nya . Sedang Naretta sudah memejamkan mata tak sadarkan diri karena kelelahan .
Kaivan bangkit dari ranjang setelah menyelimuti tubuh polos Naretta dan mengecup kening wanita itu kemudian berjalan menuju kamar mandi .
Dibawah guyuran air dingin yang mengalir dari shower, membasahi tubuhnya dari ujung rambut hingga kaki . Telapak tangannya bertumpu pada tembok . Mata nya terpejam , pikiran nya terus mengingat kejadian yang baru saja ia lakukan bersama adik ipar nya .
"Bodoh ! Kenapa begitu mudah nya aku terperangkap dengan istri dari adikku sendiri . Sial nya , kenapa dia terlihat begitu menggoda .. Aarrgghh !!." Gumam Kaivan .
Selesai membersihkan diri , Kaivan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan celana boxer , bagian dada nya ia biarkan telanjang . Lalu Kaivan mendekati Naretta dan berbaring disamping nya .
"Maaf , jika aku kelepasan ". Bisik Kaivan ditelinga Naretta , setelah nya ia mulai memejamkan mata dan tidur sambil memeluk Naretta .
.
.
Pagi hari Naretta terbangun lebih dahulu karena terganggu dengan suara alarm yang terus berbunyi . Naretta mengerjapkan kedua mata nya , perut nya terasa berat seperti ada yang memeluk nya .
Ia pun melirik nya , alangkah terkejutnya dirinya jika ada sepasang tangan kekar yang tengah memeluk erat dirinya . Naretta langsung mendongak menatap si pemilik tangan tersebut , dirinya kembali terkejut ketika melihat wajah damai kakak ipar nya yang terlelap tidur disamping nya .
Dengan hati-hati Naretta memindahkan tangan Kaivan , tapi gerakan nya justru membangunkan pria itu .
"Hmmm.. Kau sudah bangun ?" tanya Kaivan dengan suara khas serak orang bangun tidur
"I-iyaa mas .." jawab Naretta gugup .
Naretta langsung bangkit dari ranjang , sial nya saat akan berdiri bagian inti nya begitu perih mungkin karena milik Kaivan lebih besar dibanding milik suami nya . Jadi membuatnya seperti merasakan malam pertama yang kedua kali nya .
Jujur , Naretta akui bahwa ia juga puas dengan apa yang dilakukan kakak ipar nya itu tadi malam .
"Kenapa ? Sakit ya ?" tanya Kaivan terlihat begitu khawatir saat melihat Naretta meringis menahan perih .
Naretta mengangguk .
Tanpa aba-aba Kaivan bangkit dari ranjang dan menggendong Naretta ala bridal style menuju kamar mandi . Kaivan mendudukkan Naretta diatas wastafel , sedang dirinya mengisi bath up dengan air hangat agar Naretta bisa berendam untuk merileks kan otot-otot nya .
Setelah bath up penuh Kaivan kembali menggendong Naretta dan menurunkan nya didalam bath up .
"Aku keluar dulu , panggil saja jika sudah selesai .." ucap Kaivan lalu keluar dari kamar mandi .
Didalam kamar mandi Naretta mulai menangis dengan apa yang telah ia lakukan semalam dengan Kaivan . Dirinya merasa telah mengkhianati pernikahannya dengan Dean .
"Mas Dean , maafkan Retta .. Retta udah khianatin pernikahan kita .." sesal nya sembari menangis terisak-isak .
.
.
.