NovelToon NovelToon
Istri Kecil Om Pedofil

Istri Kecil Om Pedofil

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:392.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eyha

~Sequel POROS JODOH~




"Moony, menikahlah denganku!"

"Tidak!!!"

Hah! Mimpi yang sama! Aku tidak akan membiarkan mimpi itu menjadi nyata!

Namaku Dania Riady. Seumur hidupku, tak pernah terbersit sedikitpun dalam benakku akan hidup seorang diri di negara asing tanpa kedua kakakku.

Dan parahnya, semua ini terjadi karena Om Pedofil itu!

Pria tua yang bahkan usianya hampir sama dengan ibu kandungku, dan dia bermimpi untuk menikahiku?

Aku harap Om Pedofil segera bangun dari mimpinya karena setelah aku kembali, aku hanya akan menikahi pria yang aku cintai. Bukan dirinya!!!

Akankah aku berakhir dengan om pedofil atau akankah ada yang datang menyelamatkan hidupku???

Dan inilah kisah manisku yang tidak semudah menghabiskan gula-gula kapas ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eyha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PELUKAN

Kegelisahan yang membayangi hati membuat langkah seseorang serasa terhenti karena tak yakin dengan apa yang akan terjadi.

Nino masih di balik kemudinya, ragu jika pemilik hatinya akan memberikan maaf padanya untuk kali ini.

Beberapa saat sebelumnya ...

Waktu sudah menunjukkan lewat jam makan siang, tapi CEO Da Nino Corp masih di sibukkan dengan setumpuk pekerjaan bahkan di hari pertamanya setelah menikah.

"Sungguh malang nasibku!" gerutu Nino, di tengah rapat yang sedang berlangsung.

Sudut mata Nino menatap Liza yang masih berkutat dengan laptopnya. Sementara, ia rasanya sudah gatal sekali karena ingin segera pergi dari ruangan itu.

"Ini, Tuan." Liza akhirnya menyerahkan laporannya pada Nino.

Senyuman terukir di wajah tampan Nino. "Kerja bagus, Semuanya! Kalau begitu, rapat hari ini saya tutup. Semoga hari kalian menyenangkan!"

Secepat kilat Nino melesat keluar dari ruang rapat menuju basement kantornya. Di dalam khayalan Nino, ia akan segera bisa menghabiskan waktu bersama Dania dan meluruskan segala kesalahpahaman di antara mereka berdua.

Namun, harapan Nino harus musnah ketika ia sampai di rumahnya dan menemukan fakta bahwa Dania telah pergi meninggalkan rumah beberapa jam yang lalu.

"Kemana dia pergi?" tanya Nino, pada salah seorang pelayannya.

Pelayan itu menjawab, "maaf, Tuan, kami tidak tahu. Nyonya hanya mengatakan ingin pergi keluar."

Nino berdecak seraya mengeluarkan ponselnya. "Baiklah! Kalian boleh pergi."

TUT ... TUT ... KLIK ...

"Saya, Tuan." Seseorang menjawab panggilan Nino.

"Dimana?" tanya Nino datar.

"Maksudnya nyonya, Tuan?" tanya orang itu.

Nino geram bukan main. "Tentu saja! Aku tidak peduli kau ada dimana, Pak Toto. Yang ingin aku tahu, dimana keberadaan istriku?"

Terdengar kekehan dari seberang panggilan. "Maaf, Tuan, saya pikir anda perhatian pada saya."

"Bonusmu bulan ini aku potong!" tukas Nino tanpa perasaan.

"Jangan, Tuan! Maafkan saya. Nyonya sedang berada di rumah keluarga Sanjaya, Tuan," jelas pak Toto.

"Istriku di rumah Ricky? Untuk apa?" tanya Nino dengan kedua alis yang menukik tajam.

"Saya tidak tahu, Tuan, mungkin ingin memberikan hadiah untuk nona muda Sanjaya."

Flashback off ...

Mobil mewah Nino masih terparkir di depan gerbang rumah besar Sanjaya. Ia masih ragu untuk masuk karena takut menghadapi kemarahan Dania.

"Dua jam setelah Tuan pergi, nyonya pergi ke pusat perbelanjaan, Tuan. Tapi nyonya hanya berjalan-jalan dan tidak membeli apapun. Kecuali, sebuah boneka yang menurut nyonya akan di berikan kepada nona muda Sanjaya."

Dari laporan pak Toto, Nino sangat yakin jika sebenarnya Dania menunggu kepulangannya. Dan sialnya, alam tidak mendukung dirinya dan mungkin saja saat ini Dania bertambah marah padanya karena telah mengingkari janjinya.

Nino menghentak-hentakkan kepalanya di kemudi mobil. "Damn it! Apa lagi yang harus aku lakukan sekarang? Moony pasti tidak akan memberikan kesempatan padaku lagi, padahal pagi ini aku hampir mendapatkan kepercayaannya."

Di tengah keputusasaannya, tiba-tiba ponsel Nino berdering yang menandakan ada sebuah pesan masuk.

"Ricky?" Nino mengerutkan dahinya ketika melihat nama yang tertera di ponselnya.

'Istrimu di sini, Brother. Cepat bawa dia karena aku ingin menghabiskan waktu yang indah bersama istriku!'

Wajah Nino menyeringai. "Cih! Kakak ipar ideal apanya? Lihat! Dia benar-benar egois. Tapi aku bersyukur memiliki teman sepertimu, Brother."

Tanpa pikir panjang, Nino memasuki pekarangan rumah besar Sanjaya setelah penjaga membukakan pintu gerbang untuknya. Dengan langkah yang seolah telah di pandu, Nino berjalan menaiki anak tangga menuju kamar utama. Benar saja! Ketika sampai di depan kamar utama, Nino melihat Ricky keluar dari kamarnya dengan bertelanjang dada sementara Dania berdiri di depan kamarnya bersama Deta.

Nino mempercepat langkahnya dan segera menutupi mata Dania dengan kedua tangannya.

"Siapa yang menutup kedua mataku?" tanya Dania seraya mencoba melepaskan tangan Nino.

Tatapan tajam Nino layangkan pada Ricky yang justru mengedipkan sebelah matanya.

'Awas kau, Ky! Beraninya kau menodai mata suci istriku.' Umpat Nino dalam hati.

'Mari nikmati surga kita masing-masing, Brother.' Batin Ricky seraya melambaikan tangannya.

Saat Ricky dan Deta telah masuk kembali ke kamarnya, Nino baru melepaskan tangannya dan membiarkan Dania menatapnya dengan penuh kebencian. Begitu lebih baik! Kira-kira begitulah pikir Nino.

Lagi-lagi, Dania hanya bungkam di hadapan Nino tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Walaupun mereka bertatapan dan itu sangat menyiksa bagi Nino.

"Moony!" Nino meraih pergelangan tangan Dania ketika wanita itu akan pergi. "Aku -"

"Aku bosan mendengar permintaan maafmu!" sela Dania, tak tahan terus menyimpan amarah dalam hatinya.

Nino tertawa bahagia. Bukan hanya karena ia bisa mendengar kembali suara Dania, tapi juga karena tebakan Dania yang salah.

Dania langsung berbalik ketika mendengar tawa Nino yang menjengkelkan. "Aku rasa otakmu telah berkarat, Om!"

"Om?" Tawa di wajah Nino berganti menjadi senyuman sinis yang menakutkan. "Apa aku terlihat seperti om-om? Seingatku, ada yang mengatakan bahwa wajahku tampan dan terlihat seperti sebaya dengannya." sindirnya.

Tanpa sadar, Dania memundurkan langkahnya karena terkejut dengan ucapan Nino dan hal itu lantas membuat Nino terpancing. Kaki Nino melangkah sehingga Dania harus kembali mundur hingga tubuhnya terbentur sebuah meja pajangan.

"Kau tidak bisa lari dariku, Moony!" bisik Nino, tepat di telinga Dania yang tengah mencengkram ujung meja.

Dania Tersenyum sinis, meskipun jantungnya berdegup kencang. "Jika tidak bisa lari, maka aku akan merangkak."

Nino di buat takjub oleh jawaban dan juga keberanian yang ia lihat di mata Dania. Rasanya Nino ingin sekali memeluk wanita halal di hadapannya ini jika saja hal itu tidak akan menambah jarak di antara keduanya.

Dania segera mendorong dada bidang Nino yang sebenarnya tidak berpengaruh apapun pada tubuh kekar pria itu. Namun, karena ia tidak ingin membuat Dania kecewa, Nino pun berpura-pura sedikit tersentak ke belakang.

"Astaga! Istri kecilku sangat kuat." Nino tertawa dan menyentuh dadanya yang baru di sentuh Dania.

Dania mencebik. "Aku kuat, tapi aku bodoh karena percaya padamu."

Ucapan Dania bagaikan petir di siang bolong yang menyambar hati Nino. Ia langsung menarik tangan Dania dan tanpa pikir panjang langsung memeluk Dania yang selama ini begitu ia rindukan. Nino bahkan tidak peduli jika pelukannya ini akan membuat Dania semakin marah padanya.

Cukup lama Nino mendekap Dania dalam pelukannya dan tak memberikan celah sedikitpun pada wanita itu walaupun hanya untuk sekedar bernafas.

Aroma tubuh Dania, detak jantungnya, dan juga hembusan nafasnya, semuanya membangkitkan cinta Nino yang telah lama ia simpan sendirian. Melalui pelukannya ini, Nino ingin agar Dania mengerti bahwa ia benar-benar sangat mencintai Dania. Tak peduli itu sepuluh tahun yang lalu ataupun sepuluh tahun kemudian. Baginya Dania adalah cintanya dan juga hidupnya.

"Jangan pergi, Moony! Tetaplah bersamaku, tak peduli apapun yang terjadi." Nino semakin mengeratkan pelukannya.

"Apakah ini yang kau inginkan sebagai balasan atas kebaikanmu padaku di masa lalu?"

NINO FERDINAN (39 Tahun)

DANIA RIADY (21 Tahun)

Hallo semuanya 🤗

Bantu share cerita ini ke teman-teman yang belum kenal Da Nino 'ya supaya semakin banyak yang kenal mereka berdua 🙏😘

Jangan lupa di tap jempolnya 👍🏻dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇🏻sertakan votenya juga 'ya 😍 untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

1
Aurora
strategi Nino sangat bagus
martina melati
hahaha
Salsaini Aini
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Rafa Eljuliansyah
yeeee unboxing
WaDoow
wah Nino tu
WaDoow
akhirnya wkwkw
Ruk Mini
tq karya t Thorr sgt menghibur ..d tgg karya yg lain y
Eyha: terima kasih kakak 😍
total 1 replies
Ani Yuningsih
gak jelas banget si dania
Ani Yuningsih
pergilh Nino yg jauh
Ani Yuningsih
muter" teruusss, gaje
Ani Yuningsih
aku sebel banget ya sm Dania
Jeiny Lahe
malam pertama nggak asik thor.....🤭🤭🤭
Jeiny Lahe
thor tolong di perjelas ceritanya......
kalonggak salah dania mau menanyakan sesuatu kepda tuan rumahnya di kediaman sanjaya....
tapi kok ngk.....
🙏🙏🙏 maaf thor makin kesini ceritanya kayaknya aku ngk ngerti......
dan sepertinya ricky, deta, dito sama nino menyembunyikan sesuatu... mau disampaikan tapi ngk kelar2....maaf yah klo aku sedikit bingung....🙉🙉🙉
Jeiny Lahe
kayaknya kamu nyadar deh dania.....
Jeiny Lahe
bodohnya dania ngk tahu apa yg dia mau.... nino beneran cinta mati sama dia, danianya hanya fokus ama kebenciannya.... apa author membuat dania nggak peka yah.....?😁😁😁😁
Jeiny Lahe
aduh thor kapan luluhnya hati moony....
hampir bosan aku....
Jeiny Lahe
tunggu thor...aku mau membayangkan dulu🤣🤣🤣🤣
Eyha: gimana? udah kebayang belum kak 😂
total 1 replies
Jeiny Lahe
janganlah pak toto.... nanti kamu nggak dapat gaji sama sekali...atau nyawamu melayang🤣🤣🤣🤣
Jeiny Lahe
dania.....😁😁😁 memang itu yg akan terjadi🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!