Akibat diperkosa seorang kenek truk 14 Tahun silam, Karina harus berjuang menghidupi anak hasil kejadian naas itu bersama dengan ibunya. meninggalkan kehidupan lama, karena harus menanggung malu.
hingga akhirnya, dia dipertemukan kembali dengan lelaki bejat yang merenggut kebahagiaannya kala itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
"Gala?!" Renata langsung berdiri begitu mendengar suara Gala.
"Sedang apa kamu dengan lelaki ini, Ren?"
"A-aku cuma lagi meeting sama dia." gugup wanita cantik itu.
"Meeting?" Gala menaikkan satu alisnya. "Apa meeting harus semesra itu?"
"Em.... Semua ini nggak seperti yang kamu pikirkan, Ga,"
Gala tersenyum sinis. "Kamu pikir aku bodoh?"
"Aku beneran cuma lagi meeting, Ga. Dia ini Hendrick, pemilik salah satu agensi modeling yang bisa ngorbitin aku." Renata menjelaskan sambil memegangi lengan Gala.
"Kamu berniat menjadi model?"
"Kamu tahu impianku, Ga."
"Lalu Ciara?"
"Dia bisa sama nanny. Lagian aku juga nggak akan kerja selamanya, aku tetap pulang ke rumah setiap hari. Ada kamu juga kan, Papanya."
Sementara Karina dan Raka hanya melihat mereka dengan rasa penasaran, dari meja mereka saja.
"Baiklah, aku turuti kemauan kamu." Gala menyeringai.
"A-apa maksudmu?" Tapi Renata justru merasa khawatir.
"Bukankah kamu ingin menjadi model? Kita bisa gunakan alasan ini untuk bercerai."
"Kamu nggak bisa begitu, Gala!! Aku cuma ingin bekerja. Mewujudkan mimpiku saja. Sama sepertimu?" Renata tak terima.
"Kamu pikir aku buta, Ren?" Lagi-lagi Gala tersenyum sinis. "Kamu bukan hanya menjadi model, tapi kamu juga main serong dengan lelaki ini."
"Nggak!! Tuduhan kamu itu nggak bener!!" sanggah Renata histeris. Tak ayal jika mereka menjadi pusat perhatian banyak orang. "Aku cuma ingin menghabiskan waktu dengan cara mewujudkan impianku karena kamu nggak pernah punya waktu buat aku, Ga."
"Kamu nyalahin aku sekarang?" Gala berkata dengan wajah menahan emosi.
Sementara Renata sudah menangis. "Aku nggak nyalahin kamu, Ga. Aku cuma minta kamu ngertiin apa yang aku mau."
"Oke, fine, Ren. Fine!! Kamu boleh berkata kalau semua ini kamu lakukan karena kamu kesepian. Tapi nggak seharusnya kamu mempermalukan diri kamu sendiri seperti ini." Gala sudah tak tahan untuk tidak mengeluarkan kekesalannya.
"Bagaimana kalau orang yang mengenalmu melihat kamu dalam keadaan sedang berbuat tidak pantas seperti tadi? Apa kamu nggak pernah memikirkan nama baik keluarga kamu sendiri, hah?! Nggak hanya aku dan keluargaku yang akan mendapat malu, tapi juga orang tua kamu yang sedang berada di puncak kejayaan."
"Tapi, aku sungguh-sungguh nggak ada apa-apa dengan Hendrick, Ga. Kita cuma sebatas rekan kerja saja."
Gala memandang sekelilingnya. Sudah mulai merasa tak nyaman dengan pandangan orang di sekitar mereka.
"Kita bicarakan semua di rumah." putus Gala pada akhirnya. Selanjutnya, Gala langsung menarik Renata keluar dari restoran itu setelah memberi kode pada Raka untuk pulang sendiri bersama sang Ibu.
******
"Itu istri Om Gala, Ma?"
Karina hanya mengedikkan bahunya. "Mama nggak tahu. Kan kamu yang lebih deket dengan Pak Gala. Kok malah jadi nanya ke Mama."
Kini, mereka sudah berada di dalam taksi online yang akan mengantarkan mereka pulang ke ruko.
"Siapa tahu aja Mama tahu kehidupan Om Gala. Kata Om Gala kan Mama itu mantan pacar Om Gala"
"Apa?!" pekik Karina terkejut. "Orang itu bilang begitu sama kamu?"
"He'em," Raka mengangguk tanpa rasa bersalah.
Karina mendengus. Rasa kesalnya sudah sampai di ubun-ubun. Bisa-bisanya Gala ngomong hal yang tidak benar seperti itu kepada Raka.
'Sialan tuh orang!!' umpat Karina di dalam hati.
"Kapan dia bilang begitu sama kamu?"
"Waktu Raka ke kantor Om Gala pertama kali."
"Apa aja yang dia bilang ke kamu?" Karina harus tahu, sampai sejauh mana Gala meracuni Raka. Karina tak ingin kecolongan. Jangan sampai Gala mengatakan yang sebenarnya kepada Raka.
"Nggak banyak. Hanya saja, aku jadi berpikir mungkin saja itu yang membuat Mama membenci Om Gala."
"Ceritakan sama Mama!!"
"Oke..."
Flashback on
"Om kan udah punya istri, ngapain suka sama Mama? Apa jangan-jangan kalau ketemu cewek cantik, Om juga langsung suka?"
"Raka....!!"
"Abisnya Om mau jadi playboy sih." Raka tertawa lagi. Mereka sedang ada di roof top kantor Gala.
"Om bukan Playboy," sanggah Gala. "Om punya alasan tersendiri mengapa Om menginginkan Mama kamu."
"Alasan apa, Om?" Raka penasaran. "Karena Mama Raka cantik kan?" Raka masih menganggap bercanda.
"Salah satunya, Ka."
"Salah lainnya?" Raka menaikkan satu alisnya.
"Om punya kesalahan besar sama Mama kamu."
"Oh ya?!" Raka tentu saja terkejut. "Jadi Om udah kenal sama Mama sebelumnya?"
Gala mengangguk.
"Apa itu yang membuat Mama seperti sangat membenci Om? Tapi waktu di kantor polisi, kalian Sepertinya biasa-biasa aja. Nggak kayak orang yang saling kenal."
"Mama kamu lupa sama Om waktu itu. Tapi Om udah ingetin Mama kamqu. Kejadian itu udah terjadi lama sekali, Ka. Sejak kamu belum lahir."
"Kejadian apa, Om?" Kening Raka berkerut dalam. Dia mulai menanggapi dengan serius.
"Em...." Gala nampak berpikir sebelum berbicara lagi. "Dulu Om menjalin hubungan sama Mama kamu, tapi Om ninggalin Mama kamu untuk sebuah urusan, dan saat Om kembali lagi, Mama kamu sudah pergi."
"Jadi Om pernah pacaran sama Mama?"
"Bisa dibilang begitu. Hubungan kami dulu begitu dekat, sangatlah dekat malahan" Gala berbicara dengan mata seolah menerawang jaman. "Tapi...."
"Tapi apa, Om?"
"Takdir tidak menyatukan Om dan Mama kamu."
"Kalau Mama sama Om menikah waktu itu, berarti aku nggak ada donk, Om," Raka kembali berkelakar. Tapi raut wajah Gala berubah sedih.
Flashback end
'Syukurlah dia nggak bilang yang aneh-aneh.' batin Karina begitu selesai mendengar cerita Raka.
"Mama kenapa nggak nungguin Om Gala waktu itu?"
"Hah?! O-oh.... Em, itu....." Karian gelagapan. Wanita itu bingung mau menjawab apa.
"Kok Mama gugup gutu?"
"Nggak, Mama nggak gugup."
'Sialan tuh orang!! Aku harus bilang apa coba sama Raka?' dalam hatinya, Karina mengumpati Gala.
"Itu Mama keliatan bingung banget loh."
"Bukan gitu, Ka. Mama cuma nggak mau inget-inget masa lalu aja." kilah si Karina.
"Sepertinya kesalahan Om Gala besar banget ya, Ma?"
"I-iya. Dia udah bikin kesalahan besar." Karina menjawab sekenanya.
"Spill donk, Ma. Apa salah Om Gala?" Raka penasaran dengan kisah para orang tua itu.
"Em, sebenarnya...." Karina masih bingung mau menjawab apa. Tapi, sedetik kemudian dia dapat ide. "Jadi Om Gala itu selingkuh, Ka. Terus ninggalin Mama gitu aja. Ya udah Mama juga pergi sama nenek merantau kesini."
"Om Gala orang kampung juga awalnya, Ma?"
Karina terkejut lagi. Dia tak menyangka jika sang anak sangat antusias dengan cerita bualan Gala.
"I-iya. Kita tetangga dulunya." Karina tersenyum canggung.
"Pantes, Mama sebel banget sama Om Gala. Jadi itu masalahnya." Raka mengangguk paham. "Apa Mama juga masih suka sama Om Gala?"
'Astaga!! Kenapa aku jadi terjebak permainan si Gala gelo itu' Karina menangis dalam hatinya.
"Ah ya, nggak usah dijawab, Ma. Aku tahu Mama berat mengakuinya." pernyataan Raka kali ini mau tak mau membuat Karina meluruskan bahunya pasrah.
raka udah mulai luluh ni.... udh setuju mama papa nya nikah.... melani ini jangan2 anak temen karina .... wkwkwkwkw...... apa justru anak sopir truk... hahahahahaha....
klo iya ini kejutan luar biasa...
lagian si karina -gala pacaran di dalam rumah. yg ada anak remaja nya. udh pasti raka tau lah.... aneh... wkwkwkwk.....
Setelah sekian lama 14tahun ayah dan ank akan bertemu dlm insiden mobil ayahnya dilemparin batu sm anaknya sendiri,,,,
pria misterius akan bertanggungjawab krn telah menodai karina akan balik lg....
.. wkwkwkwkwkwk.
.
.