CINTA UNTUK NATALIA

POV Yosef

Mungkin ada yang berpikir, kalau Yosef terlalu dini untuk mengungkapkan perasaannya pada Natalia. Meski ia jatuh cinta sejak pertama melihat Natalia, tapi ia baru tiga kali secara langsung berkomunikasi dengan Natalia. Belum tahu siapa dan bagaimana Natalia.

Sebagai seorang pebisnis, Yosef adalah orang yang penuh perhitungan. Setiap keputusan yang diambilnya, sudah diperhitungkan dengan matang. Ia tidak mau rugi atau gagal dan kalah.

Termasuk dalam hal cinta. Mungkin memang benar pepatah katakan cinta itu buta. Sebab kalau cinta sudah melanda, siapa yang dapat menolaknya? Seperti itulah cinta yang melanda Yosef. Tapi cinta Yosef ga buta-buta amat, ingat dia seorang pebisnis. Meski sangat tidak masuk akal bila sebagai pebisnis ia langsung mempersembahkan villa pribadinya dan resort yang akan dikerjakan, untuk Natalia sejak gadis itu menerima cintanya.

Bagi Yosef, cintanya pada Natalia adalah cinta sejati.

Real love never ask a reason for loving.( cinta sejati tidak pernah menanyakan alasan untuk mencintai). Meski tidak dipungkiri Yosef langsung tertarik dengan kecantikan Natalia. Sejak pertama melihat gadis itu

But benar pepatah yang mengatakan dari mata turun ke hati.

Meski para peneliti menyimpulkan bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama tak lebih merupakan ketertarikan awal yang kuat dan biasanya kebanyakan karena pengaruh nafsu birahi.

Tentang kecantikan, bukankah kecantikan itu relatif? Dan banyak wanita yang lebih cantik dari Natalia sudah sering Yosef jumpai.

Pada dasarnya Yosef sulit jatuh cinta. Bahkan mungkin belum pernah merasa benar-benar jatuh cinta pada seorang gadis. Kalau pernah tertarik dengan lawan jenis pasti pernah, karena dia laki-laki normal.

Sejak Yosef jatuh cinta pada Natalia, dia bertekad untuk memiliki Natalia, terlebih papinya sudah memberi rekomendasi tentang bagaimana Natalia.

Natalia menolak cinta Reno, juga menjadi salah satu pertimbangan, bila Natalia bukan gadis sembarangan. Karena Yosef tahu, Reno diincar banyak wanita. Tampan, kaya, sukses dan baik. Rasanya tak ada alasan untuk menolak cinta Reno.

Ah...panjang lebar bicara tentang cinta Yosef pada Natalia yang terlalu dini untuk jadian. Pada dasarnya Yosef langsung bucin sejak jatuh cinta pada Natalia. Tak ada yang bisa menolak kekuatan cinta. The power of love.

POV Natalia

Natalia yang punya prinsip ga mau jatuh cinta atau terperdaya oleh cinta laki-laki, dengan mudanya jatuh cinta pada Yosef, sejak pertama melihat Yosef.

Pada penjelasan ilmiah, manusia bisa jatuh cinta karena adanya unsur biologis dalam bentuk empat zar kimia di saraf tubuh.

Keempatnya adalah oksitosin, dopamin, serotonin, dan beta-endorphin. Zat tersebut mendukung ketertarikan dan menimbulkan cinta.

Natalia manusia normal, dalam dirinya ada empat zat kimia tersebut, jadi tidak heran bila ia tertarik pada Yosef. Bahkan jatuh cinta.

Natalia sempat menolak rasa itu. Menipu dirinya yang sudah tertarik pada Yosef dengan menyebut Yosef sebagai pria yang suka tebar pesona. Natalia sudah dengan usaha keras membunuh rasa itu. Sampai dia berkata lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia. Kuingin melupakannya.

Natalia pernah membenci Yosef, saat mendengar kalau Yosef punya hubungan dengan Sherly, anak tiri papanya. Berita Yosef dijodohkan dengan Sherly memberi luka pada Natalia. Karena mama Sherly yang sudah membuat papa Natalia mengkhianati mamanya, dan lebih memilih menikah dengan mamanya Sherly. Sepertinya, adanya hubungan Yosef dengan Sherly menjadi Dejavu bagi Natalia, yang diam-diam mencintai Yosef, seakan Sherly sudah mengambil Yosef darinya.

Saat Natalia tahu bahwa cinta Sherly hanya sepihak karena Yosef tidak mencintai Sherly bahkan menolak perjodohan yang diusulkan pihak Sherly, dan justru Yosef lebih memilih dirinya daripada sherly, itu seakan membayar rasa sakit karena papanya yang lebih mencintai mamanya Sherly dari pada mamanya.

Apakah cinta Yosef kepanya, buat Natalia adalah alat untuk membalas rasa sakitnya pada papanya dan Diana Sinta? Mungkin.

Tetapi cintanya pada Yosef, dan Natalia mulai tahu bagaimana karakter Yosef? Perhatian Yosef kepadanya, menjadi alasan untuk Natalia menerima cinta Yosef. Bukankah cinta selalu ingin memiliki yang dicintainya?

Cinta juga berevolusi untuk mendorong manusia untuk memulai dan memelihara hubungan, baik dengan kekasih, anak keluarga, maupun teman.

******

Ujian cinta

Yosef mengajak Natalia melihat ruangan yang yang terletak di samping kiri bangunan vill, yang akan dijadikan ruang kerja Natalia.

Ruangan itu cukup luas untuk dijadikan ruang kerja. Selama ini ruangan tersebut dijadikan Yosef lebrary pribadinya. Yosef yang hobi membaca mempunyai banyak koleksi buku-buku. Baik, itu buku sains, bisnis, sastra, sejarah, arsitektur, dan lain-lain.

Di tengah ruangan ada meja persegi panjang ukuran 1.25 mx 2 m dengan beberapa kursi yang mengelilingi meja tersebut. Sepasang meja kursi kerja, lemari arsip. Ada kolkas satu pintu dan dispenser. Sepertinya Yosef sudah mempersiapkan semua untuk kenyamanan Natalia dalam bekerja.

" Bagaimana yank, kamu suka ga dengan ruangan kerjamu? Tanya Yosef.

"Suka sekali. Terima kasih sudah memberikan yang terbaik untuk proyek ini." Sahut Natalia dengan dengan gembira.

Yosef memeluk bahu Natalia dan membawa Natalia untuk duduk di belakang meja kerja. Natalia dengan senang dan sedikit gugup. Ia melihat Yosef dengan senyum.

"Hmm...kamu sudah persis Presdir Yank. Pantas sekali. Seorang Presdir wanita yang cantik dan berwibawa." Goda Yosef.

Natalia tiba-tiba memandang Yosef dengan serius. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan meletakkan kedua tangannya di dada.

Dengan sedikit mengangkat dagunya, ia berkata, "Pak Yosef, anda sudah kurang ajar kepada saya. Saya ini atasan anda, mengapa anda berani sekali suka sama saya, ha!

Kemudian Yosef dan Natalia tertawa bareng.

Yosef mendekati Natalia. Diusapnya rambut kepala Natalia dengan lembut.

"Kau menggemaskan sayang." Lalu ditowelnya hidung mancung Natalia karena gemas kepada gadis itu.

"Kak ingat loh ya, selama jam kerja dan di depan karyawan ga boleh panggil aku sayang. Kita harus profesional dan jaga rahasia hubungan kita." Natalia mengingatkan.

"Siap Bu Presdir." Jawab Yosep dengan tegas dan badan membungkukkan badan pura-pura memberi hormat.

"Ih.kak Yosef. Jangan panggil gitu ah. Malu aku." cebik Natalia.

Tok...tok..tok....Yosef dan Natalia langsung menoleh ke pintu saat mendengar pintu di ketuk. Natalia langsung beranjak dari kursi.

"Masuk! Seru Yosef.

Pintu terbuka dan masuklah seorang pria yang usianya berkisar lima puluhan diikuti seorang pria dan wanita muda yang berjalan di belakangnya.

"Selamat pagi pak Yosef." Sapa pria itu dengan hormat sambil menjabat tangan Yosef

Natalia mengamati tiga orang yang baru datang, yang Natalia duga kalau mereka yang akan membantunya mengerjakan proyek resortnya.

"Pagi pak Timoty." Sambut Yosef.

"Oh ya pak, kenalkan beliau Bu Natalia yang akan memimpin proyek kita di sini. Dan Bu Natalia kenalkan ini pak Timoty, jenderal manajer perusahaan PT Cipta Buana yang ada di Bali." Lanjut Yosef memperkenalkan Natalia pada Timoty.

Timoty agak terkejut demi melihat pemimpin proyek adalah seorang wanita yang kelihatan masih muda sekali, bahkan terlihat seperti masih anak kuliahan. Tapi diakui oleh pak Timoty, Natalia wanita yang cantik dan bersahaja, ada wibawa dalam sorot mata, mimik wajah dan gestur tubuhnya.

"Dan saya juga perkenalkan ini nona Maria yang akan menjadi asisten sekaligus sekretaris Bu Natalia. Dan ini saudara Nyoman, dia wakil arsitek proyek kita. Kebetulan Miss Miranda daang terlambat karena masih meninjau proyek perusahaan yang lainnya." Natalia bersalaman dengan Nyoman dan Maria. Natalia senang melihat Maria yang akan menjadi asistennya. Dia merasa bakalan cocok dengan Maria.

Memang yang dibutuhkan dalam hubungan adalah adanya chemistry, termasuk dalam hubungan kerja.

Yosef mempersilahkan semua untuk duduk di kursi yang mengelilingi meja persegi panjang yang ada di tengah ruangan.

Mereka segera membahas proyek pembangunan resort. Pukul 9.45. Terdengar pintu diketuk. Mereka berhenti.

"Mungkin itu Miss. Miranda." Kata Nyoman lalu beranjak untuk membukakan pintu atasannya.

Seorang wanita yang kelihatan berkelas berjalan bak model masuk ruangan dengan senyum menawan. Jantung Natalia tiba-tiba berdebar, muncul perasaan tidak nyaman. Mungkinkah Natalia takut kekasihnya terpesona dan tertarik pada wanita yang bernama Miranda. Seperti ada alarm yang mengingatkan Natalia untuk waspada.