NovelToon NovelToon
Semesta Kaviandra

Semesta Kaviandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Riunakim

Banyak yang bilang jodoh itu adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan sekarang Savinna sedang terjebak dalam perkataan itu. Ya, gadis yang baru saja menduduki bangku SMK itu tiba-tiba jatuh hati pada seorang anggota futsal yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan dengannya. Mulai dari hobi hingga makanan favorit. Akankah dengan kesamaan yang mereka punya akan menyatukan keduanya? Apakah dengan banyaknya kesamaan diantara mereka turut menimbulkan perasaan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riunakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuka lembaran baru

"Huek!" Kavi hampir saja memuntahkan obat yang baru Savinna berikan untuknya jika Savinna tidak buru-buru menutup bagian mulut Kavi dengan telapak tangannya.

"Gak boleh dimuntahin, biar cepat sembuh!" tekan Savinna membuat Kavi mau tidak mau menelan obat yang sangat pahit itu.

Savinna baru melepaskan tangannya yang membekap mulut Kavi setelah memastikan jika Kavi benar-benar sudah menelan obatnya, "Nah, ini baru pacarku."

Kavi mendesis pelan, "Obatnya pahit!"

"Iya, tau kok ... yang manis kan cuma senyumannya Kak Fazriel." ucap Savinna di iringi dengan senyuman yang menggoda.

Setelah dirinya baru saja menjadi bahan gombal, Kavi langsung mencubit pipi Savinna gemas, "Udah pintar gombal ya sekarang?"

Savinna pun terkekeh, "Kan Kak Fazriel yang ngajarin."

"Jangan diikutin lah, biar Kak Fazriel aja yang gombalin kamu, jangan sebaliknya."

"Lho? Kenapa gitu?" tanya Savinna.

"Kalo kamu yang gombalin Kak Fazriel tuh, damagenya gak ngotak tau."

"Hahaha, masa sih?"

"Iya, rasanya tuh salting parah!"

"Aku juga ngerasa gitu waktu Kak Fazriel gombalin aku. Kak Fazriel kira aku biasa aja?"

Kavi pun tertawa kecil mendengar ungkapan jujur dari pacarnya itu, "Kalo cowok yang ngegombal itu udah biasa banget ... tapi kalo cewek rasanya agak aneh tapi bikin candu juga sih."

"Okey, kapan-kapan aku gombalin lagi ya?"

"Iya, boleh deh. Tapi jangan terlalu sering ya, takutnya Kak Fazriel jadi tambah bucin sama kamu."

Ekspresi Savinna langsung berubah seketika, "Jadi Kak Fazriel gak mau terlalu bucin sama aku?"

"Eh, bukan gitu maksudnya. Kalo Kak Fazriel makin bucin setiap Savinna gombalin, bisa-bisa kita nikah muda loh nanti."

Kedua mata Savinna langsung melotot setelah mendengar itu, apalagi saat itu Kavi sengaja menampilkan senyuman ambigunya di depan Savinna membuat gadis itu harus memukul lengan Kavi pelan, "Jangan gitu ih!"

"Hahaha, kenapa sih, Sav?"

"Kak Fazriel kayak Om-Om mesum kalo kayak gitu."

Tawa Kavi malah semakin pecah setelah itu, "Terus Savinna takut?" tanya Kavi yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Savinna, "Kamu tenang aja, Sav ... selama kita berdua belum halal, Kak Fazriel gak akan berani buat ngerusak kehormatan kamu," jelas Kavi.

"Iya, Kak ... Aku percaya kok."

Tapi kali ini kayaknya gue agak susah buat nahan nafsu gue sendiri, soalnya dari bibir sampai wangi parfumnya buat gue gak tahan. Astagfirullah, Kavi ... lo ini ngomong apa sih? Ingat ya, kalo lo sayang sama dia, seharusnya lo jaga dia, jangan malah lo rusak, Kavi malah berdebat dengan pikiran nakalnya.

"Kak..?" panggil Savinna lembut membuat Kavi tersadar dari lamunannya dan kembali menatap Savinna, "Hubungi Tante Rami ya? Kasihan Tante Rami kebingungan cariin Kak Fazriel sampai nangis-nangis pas teleponan sama aku tadi."

Kavi menaikkan sebelah alisnya, "Savinna saling save nomor handphone sama Mama?" tanya Kavi.

"Hehehe, iya ... waktu itu Tante Rami yang minta nomor handphone aku, soalnya Tante Rami bilang Kak Fazriel suka susah dibilangin."

"Terus apa hubungannya sama kamu?" tanya Kavi heran.

"Entah lah, Tante Rami bilang Kak Fazriel lebih nurut sama aku dibanding sama dia."

Kavi pun tertawa setelah ia mengingat bahwa dirinya pernah begitu excited setelah Savinna menyuruhnya untuk minum obat saat sedang sakit. Padahal sebelumnya Rami juga sempat menyuruhnya untuk minum obat, tapi Kavi malah menolaknya dengan alasan obatnya terlalu pahit.

"Kenapa malah ketawa sih, Kak? Ayo hubungi Tante Rami, kasihan lho."

Tawa Kavi pun terhenti setelah Savinna kembali menyuruhnya untuk menghubungi Rami. Jujur saja, Kavi belum begitu siap untuk menghubungi orang tuanya. Ia masih butuh ketenangan di tempat lain mengingat hatinya masih terasa sakit akibat mendengar ucapan dari Papanya sendiri.

"Kak Fazriel belum bisa hubungi Mama sekarang, Sav. Kak Fazriel belum siap."

"Kenapa belum siap? Kalo emang Kak Fazriel belum siap pulang ke rumah, gapapa. Asal Kak Fazriel kabarin Tante Rami dulu biar Tante Rami gak panik nyariin Kak Fazriel."

Kavi pun mulai bimbang antara ingin menghubungi Rami atau tidak. Karena memang sejak awal Rami lah yang memberatkan Kavi untuk pergi meninggalkan rumah. Kavi yakin sekali jika Mamanya itu tengah sedih dan risau dengan keberadaannya saat ini. Ditambah lagi, hujan lebat yang tak henti-hentinya pasti membuat Rami semakin mengingat Kavi.

"Boleh pinjam handphonenya Savinna? Handphonenya Kak Fazriel lagi eror, soalnya tadi sempat kehujanan."

"Boleh dong," jawab Savinna yang langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya lalu memberikannya pada Kavi. "Aku tinggal keluar dulu ya, biar—"

"Gak perlu, Savinna disini aja temenin Kak Fazriel telepon Mama," potong Kavi menahan Savinna untuk stay disana. Savinna pun menuruti keinginan Kavi untuk tetap berada disana.

Ekspresi gugup terlihat jelas di wajah Kavi ketika ia mulai menempelkan benda pipih itu ke telinganya sendiri. Ia takut Rami akan marah padanya dan memarahinya habis-habisan setelah ini. Apalagi Anton, Kavi yakin betul Anton akan memaki dirinya dan menyebutnya kekanakan. Tapi tampaknya kepanikan Kavi langsung mereda saat Savinna meraih tangannya sambil menatapnya dengan senyuman yang begitu tulusnya seolah berkata, "Jangan khawatir, ada aku disini."

"Assalamualaikum, Sayang? Apa sudah ada kabar terbaru tentang Kavi?" sapa Rami setelah ia mengangkat panggilan tersebut.

Kavi terdiam beberapa detik sebelum ia menyahuti sapaan dari Rami barusan, "Waalaikumsalam, Ma."

"Kavi?! Ini beneran Kavi kan?!" tanya Rami agak histeris.

"I-iya, Ma ... ini beneran Kavi kok."

"Ya ampun, Nak ... kamu ini kemana aja sih? Mama tuh panik nyariin kamu tau!"

Cuma Mama kan yang panik cariin Kavi? Papa pasti enggak, batinnya.

"Mama gak usah khawatir, Kavi disini baik-baik aja kok. Kavi cuma butuh waktu buat sendiri dulu," jelas Kavi.

"Jangan gitu, Kav ... ayo bilang sama Mama kamu lagi ada dimana? Biar Mama jemput kamu sekarang, kebetulan Mama juga lagi dalam perjalanan buat cari kamu nih," bujuk Rami.

"Enggak usah dijemput, Ma. Kavi bawa motor kok."

"Pokoknya Mama mau jemput kamu!"

"Ma—"

"Halo?"

Deg

Suara berat Anton memotong pembicaraan Kavi membuat laki-laki itu langsung terdiam. Tubuhnya seketika panas dingin saking takutnya dimarahi oleh Anton. Jantungnya pun ikut berdegup kencang. Hingga tanpa sadar, Kavi meremas tangan Savinna terlalu erat.

Duh, tangan gue sakit... keluh Savinna dalam hati.

"Dimana kamu sekarang?"

Hanya dengan nada suara Anton saja, Kavi sudah bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajah Anton saat itu. Dan dengan bayangan itu sudah mampu membuat Kavi merinding.

"Hei? Jawab pertanyaan Papa," desak Anton membuat Kavi tersadar dari lamunannya. Namun saat itu mulut Kavi terasa kelu hingga membuatnya sangat sulit untuk menjawab pertanyaan dari Papanya itu.

"Kaviandra, Papa tanya sekali lagi, kamu ada dimana sekarang?" tanya Anton untuk yang kedua kalinya. Nada bicaranya semakin tegas membuat Kavi semakin takut untuk menjawabnya.

Savinna yang heran mengapa Kavi diam saja sejak tadi memilih untuk menanyakan keadaannya, "Kak? Are you okey?" tanya Savinna.

Karena masih sedang dalam panggilan itu, alhasil Kavi hanya menjawab pertanyaan Savinna tadi dengan anggukan kepala saja.

"Papa minta maaf kalo Papa banyak salah sama kamu, Kav," ucapan Anton barusan tentu saja membuat Kavi tertegun tidak percaya.

Kavi memejamkan matanya seraya berucap, "Bukan Papa yang banyak salah sama Kavi, tapi Kavi yang banyak salah sama Papa selama ini. Maafin Kavi udah jadi anak yang gak Papa inginkan sama sekali."

Sorot mata Savinna berubah sedih, hatinya sakit sekali setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kavi barusan. Karena lagi-lagi Kavi menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang sudah terjadi.

"Enggak, Kav ... Papa gak pernah bilang begitu. Papa selalu bangga sama kamu. Papa senang punya anak seperti Kavi. Papa mau kasih hadiah buat Kavi. Papa mau kita bertiga memulai lembaran baru setelah ini. Jadi, Papa harap kamu pulang ya, Nak.."

Kavi tidak bisa menahan air matanya lagi setelah mendengar bujukan dari Anton itu. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri panggilannya secara sepihak.

Savinna yang melihat Kavi kembali menangis pun segera menenangkannya, "Kenapa nangis, Kak? Papanya Kak Fazriel marahin Kak Fazriel lagi ya?"

Kavi pun menggeleng, lalu kembali menyembunyikan wajahnya di pundak Savinna.

Savinna yang mengerti jika Kavi sedang membutuhkan sandaran pun membiarkan Kavi untuk menangis di pundaknya. Savinna juga mengusap punggung Kavi berharap tangisan laki-laki itu segera berhenti.

"Pa-pa baru a-ja minta maaf," jelas Kavi sedikit terbata-bata.

Savinna pun menjadi semakin yakin jika Kavi benar-benar lemah saat sudah berurusan dengan Papanya.

Dengan wajah yang basah karena air mata, Kavi mengangkat kepalanya dan beralih menatap Savinna kembali, "Savinna mau temenin Kak Fazriel pulang?" tanyanya dengan wajah yang memelas.

Tanpa pikir panjang lagi, Savinna pun langsung mengangguki permintaan dari Kavi. Mengingat ia baru saja berjanji akan selalu ada untuk Kavi disaat laki-laki itu tengah membutuhkan dirinya.

Semoga setelah ini, hubungan Kavi dan Papanya lekas membaik, aamiin.

1
cikuaa
suka banget lanjut trs
call me una
🤩🤩
Rodiyah Tamar Diyah
😘😘😘
Rodiyah Tamar Diyah
😚😚😚
Rodiyah Tamar Diyah
/Wilt//Wilt//Wilt/
cinta cahaya putri
/Rose//Rose/
meltedcheese
likeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!