"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI PERNIKAHAN
Tiba hari pernikahan,
Fitto dengan setia mendampingi Sasha diruang ganti. Memperhatikan Sasha yang cantik dengan balutan kebaya berwarna putih gading dan riasan natural oleh MUA ternama.
"Harus bahagia ya Sha"
"Thanks Fitt, lo masih sahabat gue kan? ga akan berubah?"
"Tentulah Sha, sampe kapanpun kita tetep sahabatan"
Ceklek..
Suara pintu terbuka, terlihat Papi Riko, Papinya Sasha masuk kedalam Ruangan Sasha.
"Anak Papi cantik sekali" Seru Papi Riko.
"Hemm, apakah aku secantik Mami Pap?" Tanya Sasha drngan nada manja.
"Ya, kamu cantik seperti saat Papi menikahi Mamimu"
"Dimana Mami Pap? kenapa aku belum melihatnya?"
"Sebentar lagi Mami akan datang, tunggulah"
"Pap, apakah aku slamanya tetap anak Papi?"
Papi Riko memeluk Sasha dengan penuh kasih sayang,
"Tentu sayang, slamanya kamu anak kesayangan Papi"
Papi melepaskan pelukannya dan berbalik menghadap Fitto,
"Fitto, terimakasih sudah menemani hari-hari Sasha, Papi harap kamu slamanya menjadi sahabatnya Sasha, nasehatilah Sasha jika dia berbuat salah ya Fitt"
"Iya Pap, pasti itu, jangankan nasehat, kalo perlu sentilan di jidat Sasha yang akan Fitto kasih buat nyadarin Sasha dari kesalahannya"
Jawab Fitto sambil tertawa.
mereka semua tertawa bersama, sampai akhirnya seseorang masuk kedalam ruangan Sasha.
"Mami" Seru Sasha kemudian berhambur memeluk Mami Martha.
"Kenapa kamu cantik sekali Sha, benarkah ini anak Mami?" Tanya Mami sambil merangkum wajah Sasha.
"Aku anak Mami dan Papi" Sasha menjawab dengan nada manja.
Mami tersenyum,
"Harus bahagia bersama Reyvan ya Sha, mami yakin Reyvan dan keluarganya akan menjaga kamu dengan baik"
"Tapi Sasha lebih seneng dijaga Mami dan Papi" Ucap Sasha dengan sendu.
Papi menggandeng Sasha memasuki Ballroom hotel, semua mata tertuju pada Sasha yang terlihat anggun dan cantik.
Naya dan Fitto yang berdiri berdampingan menyaksikan sahabat mereka yang sebentar lagi akan berubah status menjadi istri orang.
Reyvan tidak berkedip menatap Sasha,
"Cantik" Gumamnya.
Reyvan mengucap ikrar pernikahan, pernikahan mereka sah secara hukum dan agama, Reyvan menyematkan cincin dijari manis Sasha, kemudian bergantian dengan Sasha.
Setelahnya Reyvan mengecup kening dan Bibir Sasha sekilas.
"Kamu cantik" Bisik Reyvan.
Sasha hanya tersenyum tipis menanggapinnya.
Selesei rangkaian resepsi pernikahan yang melelahkan, Sasha dan Reyvan memasuki kamar hotel yang disediakan khusus utk mereka, Sasha nampak terlihat canggung hanya berduaan dengan Reyvan dikamar.
"Sha, kamungak mandi?"
Suara Rey memecah keheningan dikamar itu.
"Eh iya Kak" Sasha berdiri dari duduknya, membuka koper dan mengambil pakaian ganti lalu masuk kedalam toilet.
Sasha merendamkan tubuhnya didalam bathtub dengan tetesan aromateraphy yang menenangkan, dirinya sungguh merasa lelah dan sedikit stres akan hidupnya.
Tigapuluh menit berlalu, Sasha masih belum keluar dari dalam toilet, Reyvan mengetuk pintu toilet.
"Sha.. susah lama kamu didalam, are you okay?"
Sasha terkejut mendengar ketukan dan suara Reyvan, "Eh iya Kak, sebentar lagi"
Sasha dengan segera membersihkan dirinya lalu memakai pakaiannya didalam toilet dan bergegas keluar dari toilet.
"Kamu tidur ya Sha didalam?"
"Engga kak, aku habis berendam, maaf kelamaan"
"Hem gapapa, aku kira kamu ketiduran didalam karna lelah, ya sudah aku mau gantian mandi"
Reyvan masuk kedalam toilet.
Tak butuh lama, lima belas menit kemudian Reyvan keluar dengan tampilan lebih segar, rambut basah yang acak-acakan.
Sasha tengah asik memainkan ponsel, melihat beberapa ucapan selamat dari teman-temannya masuk kedalam chatnya.
Reyvan perlahan mendekat dengan membawa map coklat dan duduk di single sofa.
"Sha.."
Sasha mendongakan wajahnya dan menatap Reyvan "Iya kak"
"Maaf Sha, ada yang mau aku bicarakan sama kamu" ucap Reyvan dengan hati-hati.
"Iya kak, ada apa?" Sasha menaruh ponselnya yang dari tadi ia mainkan diatas meja.
"Hemm, Aku harap kamu tidak marah ya Sha, dan mengerti"
Sasha mengernyitkan dahinya dan mencoba menebak apa yang sebenarnya mau Reyvan bicarakan.
Perlahan Reyvan menghela nafas dan membuangnya secara kasar.
"Sha, Aku tau, pernikahan kita bukan didasari oleh cinta, kita dijodohkan oleh keadaan, dan dari diri kita tidak ada yang bisa menolak perjodohan ini"
"Jujur Sha, aku ada rasa suka sama kamu, tapi ini bukan cin... ta"
Reyvan terdiam kemudian mulai berbicara lagi.
"Aku menganggapmu sebagai adik, sama seperti Naya adikku Sha, dan aku tidak mungkin bisa menyentuhmu dan memandangmu sebagai istriku Sha, masih terlalu aneh buatku Sha, dua bulan pendekatan ini benar-benar sudah aku coba menumbuhkan rasa cinta tapi ternyata tidak bisa"
Sasha menganggukkan kepalanya,
"Terus?"
Reyvan dengan ragu menyodorkan sebuah map coklat berisikan dua lembar kertas dengan isi yang sama.
"Ini apa Kak?"
"Maaf Sha, ini kontrak pernikahan kita, kita coba slama tiga tahun ini Sha, klo cinta memang tidak ada diantara kita, tiga tahun kemudian kita sama-sama akhiri pernikahan ini, slama pernikahan tidak ada hak dan kewajiban untuk aku maupun kamu Sha, kita tetap jalanin hidup kita masing-masing tanpa ikut campur privasi masing-masing, kita tetap tinggal seatap, setelah ini aku akan membawamu tinggal bersama diapartemen, dan point terpenting, kita tetap terlihat bahagia layaknya suami istri didepan keluarga kita Sha"
Sasha terdiam, mencoba mencerna setiap perkataan yang keluar dari mulut Reyvan sambil membaca isi kertas berisikan pernikahan kontrak.
Hatinya sungguh merasa sakit, meski cinta belum tumbuh dihatinya, namun dirinya tidak pernah membayangkan akan terjadi perceraian pada pernikahannya yang dia impikan hanya satu kali dalam seumur hidupnya.
"Baiklah, Aku mengerti Kak, Maaf" Hanya kata maaf yang terlontar dari bibir Sasha.
Reyvan sedikit terkejut dengan tanggapan Sasha yang terlihat datar tanpa ekspresi, Sasha mampu menyembunyikan kondisi hatinya yang sedang porak poranda itu dengan apik.
"Tidurlah Sha, mungkin kamu lelah, biar aku tidur di sofa"
Sasha hanya mengangguk, berjalan menuju kopernya dan mengambil buku yang dia bawa, lalu duduk di Ranjang sambil membaca buku.
Reyvan merasa bersalah dengan perkataanya, namun dirinya juga masih merasa bingung dengan perasaanya, dia tidak bisa menyakiti Sasha lebih dalam lagi, menidurinya tanpa rasa cinta, walopun dia sangat ingin menyentuh Sasha, tapi pikirannya mampu mengendalikan nafsu dirinya, berbeda dengan wanita lain yang sering ia temui di club malam dan menjalin one night stand dengan teman wanitanya.
Sasha tidak benar-benar membaca bukunya, pikirannya terus melayang memikirkan perkataan Reyvan,
"Baiklah Sha, kamu pasti bisa melewati ini" gumam Sasha dalam hati menyemangati dirinya sendiri.
Sasha akhirnya tertidur karna kelelahan, dirinya benar-benar lelah jiwa dan pikirannya. Dia bermimpi bertemu dengan Kakaknya, dalam mimpi itu Darren tersenyum dan berkata, Kakak akan segera menjemputmu. Sasha tersenyum dalam tidurnya, bermimpi bertemu dengan kakaknya saja dia sudah terlihat sangat bahagia, apa lagi jika mimpinya itu benar-benar jadi kenyataan.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
tanya pada diri thor jika suami salah paham dan pergi jauh dan sesudah salah paham itu jelas suami tetap tidak pergi bertahun2 dia disana hidup tenang saja dan kau disini terus mencari kayak orang gila, dan setelah bertemu suami terus mengabaikan mu apakah kau masih mau mengejar cinta suami kayak gitu dan mau jadi pengemis cinta
tanyakan pada diri thor
jadi novelis netral bukan hanya melihat dari sudut pandang pemeran utama wanita saja tapi nilai juga dari sudut pandang pemeran utama pria, biar novel mu tidak egois
reyvan salah dan dia udah medapat balasan setimpal tapi apakah shasa tidak melakukan kesalahan, jawaban shasa banyak melakukan kesalahan tapi egoisnya novel ini dan author malah membenarkan semua kesalahan shasa
maaf bacanya lompat2,,