NovelToon NovelToon
Rise Of The Cruel Antagonist

Rise Of The Cruel Antagonist

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Hz. ceria

QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.

dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.

adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.

setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. kecemburuan Lana

"aarghh ...," teriak Lana, Lana membuang semua barang-barang yang ada di atas meja belajarnya, saat ini Lana benar-benar marah dan kesal dia bahkan sudah tidak peduli lagi jika akan ada yang mendengar keributan dari dalam kamarnya.

"Nara .., Nara, Nara ..., kenapa lo harus jadi kakak gue sialan! Kenapa Lo harus jadi kakak gue hah!," teriak Lana dengan keras, Lana marah dan sangat membenci Nara.

Lana tidak tahu apa yang terjadi pada kakaknya tersebut sehingga kakaknya merubah sikapnya, lana jauh lebih menyukai sikap kakaknya yang dulu, pendiam dan mengasingkan dirinya dari kedua orang tua mereka.

Lana hanya ingin menjadi satu-satunya putri yang disayang di dalam keluarga, dia tidak mau membagi kasih sayang kedua orang tuanya kepada siapapun, bahkan jika itu pada kakaknya sendiri Lana tidak sudi.

Lana sudah terbiasa di manja sejak kecil, apapun yang dia inginkan akan selalu dituruti oleh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya sendiri.

Lana sudah mulai membangun sikap manja dan juga keras kepala sejak dia kecil, karena apapun yang dia inginkan selalu dituruti, Lana perlahan-lahan mulai serakah, apalagi ketika dia melihat kakaknya menunjukkan kepintaran, bahkan meraih prestasi yang membuat kedua orang tua mereka bangga.

Lana tidak menyukai ketika kedua orang tua mereka memuji kakaknya, ataupun menunjukkan kasih sayang mereka kepada kakaknya, Lana hanya ingin menjadi putri satu-satunya di mata orang tua mereka, tidak perduli seberapa besar Nara menyayanginya, kebenciannya terhadap kakaknya sendiri tidak bisa diimbangi lagi oleh apapun.

"Nara gue berharap lo mati, gue berharap lo lenyap dari dunia ini, gue bener-bener muak lihat wajah lo Nara! Aarghh ...," Lana dengan penuh kemarahan, menghancurkan segalanya yang ada di dalam kamarnya.

Lana tidak menyukai perubahan Nara saat ini, dia lebih menyukai kakaknya yang bersikap patut dan tidak berani melawannya, tapi perubahan Nara beberapa hari ini benar-benar membuatnya marah dan kacau.

Lana duduk di atas tempat tidur dadanya naik turun karena kebencian dan kemarahan, setiap hari dia selalu memikirkan bagaimana caranya menyingkirkan kakaknya sendiri, dan sekarang tekadnya sudah menjadi semakin bulat.

Dulu dia ingin selalu menggunakan cara lembut untuk menghancurkan reputasi kakaknya, bahkan saat ini sedikit demi sedikit reputasi kakaknya mulai hancur di sekolah karena perbuatannya, tapi karena perubahan mendadak Nara membuat rencananya yang sudah dia susun dengan hati-hati menjadi berantakan.

"Nara gue nggak butuh kasih sayang lo, karena gue lebih suka lo mati! Nara gue nggak butuh kakak di dunia ini, keberadaan lo cuman ancaman bagi gue!" Lana dengan tatapan penuh kebencian, ada juga kilatan tekad di matanya, sepertinya Lana tidak akan berhenti sampai dia benar-benar menghancurkan kakaknya sendiri.

Lana mengangkat sudut bibirnya, jika Aruna tidak bisa membantunya, maka dia akan bergerak sendiri, dia juga punya uang dan Lana sangat yakin kalau dia bisa menyingkirkan Nara.

"kakak ku tersayang, aku tahu kamu sangat menyayangi adikmu, tapi kakak aku jauh lebih menyayangi mu, aku sangat-sangat menyayangimu sampai-sampai aku ingin melihatmu tidur untuk selamanya."

Lana segera mengambil HP-nya, dia sudah tidak peduli lagi, apapun akan dia lakukan asalkan Nara terbuang dan dibenci oleh banyak orang.

"hallo ...., aku butuh bantuan."

sementara itu saat ini Nara baru saja selesai membersihkan dirinya, duduk di atas kursi belajar Nara mulai mengerjakan tugas sekolahnya dengan santai.

Drtt ..

Drtt ..

HP Nara tiba-tiba saja berbunyi, Nara langsung melihat siapa nama penelepon, dan ternyata itu telepon dari Keira.

"hallo kei ada apa?"

[ bestihhhhhh ...] Keira dengan semangat.

Nara mengerutkan keningnya jijik apalagi ketika mendengar nada bicara Keira yang dibuat-buat sok lembut, Nara tidak terbiasa mendengar Keira berbicara dengan nada lembut, sehingga terdengar sangat aneh dan cukup menggelikan.

"ada apa?"

[ nggak papa kok, gue cuman mau ngobrol aja sama sahabat terbaik gue yang ada di dunia ini hehehe ...., gue kangen banget sama suara lo ]

"huekk ..," Nara langsung membuat suara seolah-olah dia ingin muntah.

[ sialan Lo!] umpat Keira kesal dari seberang sana.

" nggak usah banyak bacot, buruan Lo mau ngomong apaan kalau nggak gue matiin nih."

[ galak banget sih lo, kayak orang sibuk aja, ]

"gue emang lagi sibuk Keira, gue lagi ngerjain pr emangnya lo nggak ngerjain tugas apa, jangan lupa besok udah mau dikumpul."

[ alah santai nggak usah pusing, lagian kan gue punya lo temen gue yang paling pinter, selalu juara kelas tinggal nyontek beres deh buat apa capek-capek mikir. tuhan udah menciptakan teman sebaik dan sepintar lo buat gue, jadi buat apa kalau nggak dimanfaatin. gue capek-capek belajar terus ngerjain pr, yang ujung-ujungnya jelas nggak bakal bener, lebih baik gue nyontek lo aja, gak perlu mikir, nggak repot tinggal nyalin beres deh ...,]

Nara terdiam dia ingin membalas perkataan Keira, tapi dia bingung harus membalas bagaimana, Keira benar-benar terlalu jujur sampai-sampai membuatnya sedikit bingung.

"huhh ..., buat apa lo nelpon gue, awas aja kalau nggak penting ."

[ hehehe ..., gue cuma mau bilang makasih aja, sebenarnya sih gue nggak perlu ngucapin terima kasih soalnya kan kita temen. Cuma thanks gara-gara Lo bokap gue nggak ngomong apa-apa hari ini, Nar lo emang teman terbaik gue di dunia ini.] kali ini Keira berbicara dengan nada tulus dari hatinya yang paling dalam.

hari ini ketika dia pulang dalam keadaan babak belur dan sudah siap mendengarkan ceramah, ayahnya justru tidak berkata apa-apa, padahal saat itu ibu tirinya sudah mengatakan hal-hal untuk memancing ayahnya.

anehnya ayahnya hanya diam saja, ayahnya bahkan meminta seorang pelayan untuk membantunya mengompres luka di wajahnya, melihat sikap ayahnya yang berbeda keira bingung dan bertanya-tanya, hingga ayahnya mengatakan kalau tuan Dimas sudah menjelaskan alasannya terluka.

Nara terdiam ketika mendengar keira menyebutnya teman terbaik di dunia, di masa lalu dia mengecewakan Keira temannya, apa dia masih bisa disebut teman terbaik sekarang? tapi sekarang keira menganggapnya teman terbaik di dunia, dan Nara harus mewujudkannya.

" kita temen gue akan selalu ada buat lo ...," Nara, Nara sudah bersumpah pada hatinya jiwa dan raganya, kalau dia akan melindungi keira dari nasib buruknya, dia tidak akan membiarkan Keira dilukai oleh siapapun.

Keira harus tetap hidup dengan riang, tidak ada seorangpun yang boleh menghancurkan kehidupan Keira lagi, tidak perduli itu Aruna ataupun Lana.

Keira dan Nara ngobrol cukup panjang lebar, hingga tak terasa waktu jam makan malam pun tiba, Nara turun lebih awal untuk membantu mamanya menyiapkan makanan.

"selamat malam Nara ...," sapa tuan Dimas dengan senyuman lembut.

Nara tersenyum," selamat malam juga ayah, mama ...,"

"kok udah turun sih sayang Mama kan belum panggil untuk makan malam, mama belum selesai nyiapin makan malamnya." ujar nyonya Sarah.

Nara tersenyum dan membantu mamanya membawa piring dan lauk pauk, Nara pun menjawab," nggak apa-apa kok ma, lagian pr Nara udah selesai, Nara nggak tahu mau ngapain jadi nara lebih baik turun aja ke bawah terus bantuin mama nyiapin makan malam."

"putri ayah dan mama emang sangat pengertian ..," tuan Dimas tidak segan-segan untuk memuji Nara.

"jelas dong putrinya siapa dulu ..," jawab Nara dengan percaya diri.

ketiga anggota keluarga itu tertawa bahagia, Mereka terlihat sangat harmonis dan penuh dengan keceriaan, sementara itu Lana yang melihat pemandangan tersebut justru sangat marah.

dia tidak suka melihat pemandangan harmonis yang ada di depannya, terutama di sana ada kakaknya Nara diantara kedua orang tua mereka

"Nara ...," tekan Lana, mengatur ekspresi wajahnya Lana berusaha untuk menyembunyikan kejahatan yang ada di hatinya saat ini, dan secara perlahan-lahan mendekati anggota keluarganya yang lain.

"ayah, mama, kakak selamat malam ..," sapa Lana dengan nada manis dan lembut.

"selamat malam Lana ..," sapa balik Nara dengan senyuman manisnya.

Tuan Dimas menatap Lana, tuan Dimas sedikit bingung sekarang, apalagi setelah mendengarkan perkataan istrinya tadi, Tuan Dimas berpikir apakah benar mereka terlalu memanjakan putri bungsu mereka?

sebenarnya jika mengatakan orang yang paling memanjakan, tuan dimas bisa dikatakan menjadi ayah yang sangat memanjakan anak-anaknya. tuan dimas bahagia karena memiliki dua putri, Tuan Dimas selalu berpikir kalau anak perempuan seperti katun lembut yang menyelimuti hatinya.

itulah mengapa tuan dimas tidak keberatan untuk memanjakan kedua putrinya dengan sangat berlebihan, terutama Lana yang dia tahu sangat lemah dan tidak berdaya, tuan dimas akan melakukan segala cara untuk membahagiakan putri bungsunya tersebut.

"selamat malam Lana, duduk sini di samping ayah ..," tuan Dimas dengan lembut, meskipun Lana melakukannya kesalahan tapi bagi tuan Dimas mereka tetap putri-putrinya sendiri.

Tuan Dimas juga tidak akan pernah berpikir terlalu jauh, dia hanya menganggap itu hanya perkelahian kecil, wajar bagi dua saudara mengalami sedikit masalah ataupun kesalahpahaman.

"ayah ...., Lana kangen banget sama ayah, ayah udah beberapa hari ini jarang banget perhatiin Lana, ayah sibuk kerja ya sampai-sampai ayah nggak punya waktu buat Lana." Lana dengan ekspresi cemberut seperti anak kecil, Lana emang selalu bersikap manja kepada kedua orang tuanya, sehingga tidak ada yang mencurigainya sama sekali.

Tuan Dimas menyentuh wajah Lana, sikapnya penuh memanjakan dan kasih sayang terpancar jelas di matanya," maafkan ayah Lana, beberapa hari ini ayah memang sangat sibuk mengurus pekerjaan. Ayah harap Lana bisa mengerti,"

Tuan Dimas memang sangat memanjakan kedua anaknya, tapi dia juga orang yang sangat tegas kepada mereka berdua, Lana juga hanya bisa manja kepada ayahnya di waktu-waktu tertentu seperti saat ini.

"ayah bohong ...,"

Nara yang melihat itu tidak sabar untuk menyiramkan air panas pada Lana, dia dengan senyuman manisnya berkata," Lana kamu kan masih bisa main sama kakak, ayah sibuk kerja kamu tolong ngertiin sedikit ya." ujarnya dengan lembut.

Lana cemberut dan tidak menjawab perkataan Nara, dia benar-benar sangat kesal pada nara sehingga dia tidak mau lagi berpura-pura lagi.

Tuan Dimas yang melihat kalau Lana tidak menjawab langsung melihat ke arah Lana," Lana kakak kamu sedang bicara." tegas tuan dimas

Lana memasang ekspresi cemberut, dan terluka di wajahnya," ayah lihat wajah ku, lihat tubuh ku ...., ini semua reaksi alergi, kakak lupa aku nggak bisa makan cumi dia beliin aku cumi di sekolah, kakak udah nggak sayang lagi sama aku, makanya dia lupa sama makanan yang nggak boleh aku makan." Lana dengan nada sedih bahkan matanya terlihat berkaca-kaca sangat menyedihkan.

Nara yang mendengar ucapan Lana langsung memasang ekspresi sedih seolah-olah hatinya terluka, tapi Nara mencibir dalam batinnya," berakting lembut, terlalu menjijikkan."'

"Lana maafin kakak ...," Nara dengan lembut matanya dipenuhi dengan kesedihan.

Lana tetap diam, Lana berencana untuk membuat nama kakaknya buruk di depan kedua orang tua mereka, meskipun Nara sudah mengatakan yang sebenarnya, tapi yang terluka di sini adalah dirinya dan sudah seharusnya dia yang jauh lebih diperhatikan, itulah yang saat ini Lana pikirkan.

"Lana kakak kamu sudah minta maaf, lagian wajar jika kakak kamu lupa. alergi yang ada di tubuh dan juga wajah kamu juga sudah diobati, ayah jamin tidak akan meninggalkan bekas"

Lana menatap ayahnya dengan tidak percaya, dulu setiap kali dia terluka ataupun sakit ayahnya akan sangat mengkhawatirkannya, tapi kenapa sekarang tiba-tiba saja berubah?

"ayah ...,"

Tuan dimas menghembuskan nafas panjang, dia tahu kedua putrinya sudah dewasa, dan bukan lagi waktunya untuk memanjakan mereka.

"Lana kamu sudah dewasa, kamu sudah 16 tahun sekarang dan kakak kamu juga memiliki kehidupannya sendiri. kamu nggak bisa terus bergantung pada kakak kamu, dan kamu juga nggak bisa nyuruh-nyuruh kakak kamu seenaknya. dia kakak kamu bukan pembantu kamu, Lana ayah menyayangi kalian berdua, kalian berdua adalah putri ayah yang sangat ayah sayang. Ayah selalu berharap kalian akan menjadi saudara perempuan yang bisa saling menjaga satu sama lain, bukannya saling memanfaatkan ataupun menyakiti."

Lana langsung melepaskan pelukannya pada lengan ayahnya, dan tidak lagi bersikap manja padanya.

"ayah sama mama sama aja, kalian berdua udah nggak sayang lagi sama Lana, nggak ada seorangpun yang sayang sama Lana di rumah ini. Lana benci kalian, Lana gak mau lagi ngomong sama kalian...," Lana langsung pergi dengan marah, bahkan terdengar kalau dia menangis.

"Lana ..," Nara yang berniat untuk mengejar Lana, tapi ditahan oleh Tuan Dimas.

"biarkan adik kamu tenang dulu,"

"tapi ayah Lana nangis Nara ..," terpotong.

"Nara dengarkan ayah, Lana bukan lagi anak kecil dia sudah dewasa sekarang, dia harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar. jangan khawatir adik kamu tidak akan kenapa-kenapa." ujar tuan Dimas.

di permukaan Nara masih menunjukkan sikap khawatir, tapi di dalam hati Nara tersenyum penuh kemenangan, semakin lana bersikap tidak masuk akal, semakin kedua orang tuanya akan kecewa padanya dan merasa tidak puas dengan sikapnya.

"Lana kakak ingin lihat sejauh mana kamu akan berakting, dan sampai kapan kamu akan terus berpura-pura lemah dan rapuh. Lana kakak benar-benar menantikan pertunjukan kamu selanjutnya," batin Nara dengan sinis.

1
Mrs. Terra
I like it, balas dendamnya rapih dan kalimat demi kalimatnya juga mudah dipahami apalagi minim typo ☺
Ayu Dani
wah kurang kejam Nara kasih pelajaran yang lebih sadis lagi tuh sama Lana biar nyaho dia
Wahyu Suriawati
lana jangan kira orang diem itu takut..ntar kamu tambah hancur Lana di buat ma nara
Ce Line
kok cuman satu bab Thor pada Uda lama nunggu
Ayu Dani
satu kata buat Lana mampus loh
Ayu Dani
seratus persen gue dukung loh nara
Ayu Dani
well
Wahyu Suriawati
lana lana kok ga berubah si sikap dan sifat mu itu
Ayu Dani
God girls
Ayu Dani
bongkar tuh kejahatan adik dan antek-anteknya
Ayu Dani
wkwkwkwk syukurin
Rossy Annabelle
next 💪
Ayu Dani
wkwkwkwk
Ayu Dani
satu kata buat author gue suka banget sama ceritanya
Ayu Dani
hem
Ayu Dani
pasang CCTV
Ayu Dani
like
Ayu Dani
good kasih pelajaran tuh c lotus putih
Ayu Dani
gtu dong balas
Ayu Dani
wah dasar adik Dajjal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!