NovelToon NovelToon
Doris Hart 2

Doris Hart 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perperangan / Cinta Murni
Popularitas:954
Nilai: 5
Nama Author: Febby Sadin

Sebuah kisah tentang seorang yang telah dikutuk menjadi Tua sejak lahir. Dimana segala yang melekat dalam dirinya mengandung misteri di balik apa yang membuatnya berbeda.....

Novel Doris Hart 2 ini merupakan kelanjutan kisah dari Doris Hart yang pertama.

Kutukan, Sihir dan Cinta selalu berkecimpung di dalam kehidupannya.....

Dapatkah Doris hidup dengan Uzda Masson seorang yang telah membuatnya berubah menjadi sosok manusia yang sesuai dengan usianya seperti sekarang ini?

Uzda yang di cintai nya belum pernah dapat bersama dengan Doris karena banyak hal yang menghalangi keduanya. Apakah itu? dan bagaimana kah Doris menghadapi nya?

Baca kisahnya sampai tamat! tinggalkan jejak kalian yang membaca kisah ini dengan cara dukung author melalui vote, nilai, like, subscribe, follow dan komentar.

Disarankan untuk membaca Doris Hart yang pertama dulu ya 😊

happy reading 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Alfred

Salam Doris ucapkan hanya sekali, tanpa menunggu lama dia telah mendapatkan jawaban salam dari Thorn. Dan dia tahu ayahnya itu pasti akan datang lebih dulu, dan hal itu memang benar, karena kini saat awan di langit telah gelap dia baru datang.

Namun setelah dia memasuki rumah, Thorn langsung mengajaknya duduk sebentar diruang tamu.

"Doris... Duduklah sebentar." pinta Thorn, saat Doris hendak memasuki kamar.

Lalu Doris berjalan mendekati kursi diruang tamu dan mendudukinya.

"Ada apa, ayah? mengapa ayah terlihat begitu tegang?" tanya Doris, setelah berhadapan dengan Thorn, dan dua melihat Thorn sedang menyimpan hal penting yang akan diucapkan.

"Kau telah bertemu kembali dengan dia?" tanya Thorn.

"Memangnya kenapa, ayah? Dan .... Aku baru saja berbincang-bincang dengan dia...."

Tiba-tiba Thorn menyodorkan sepucuk surat yang dikeluarkannya dari saku bajunya.

"Bacalah, Doris.... Saat kau dalam perjalanan ke Komberg, dan saat itu pula ayah ternyata weekend, ayah kedatangan tamu yang tak lagi asing bagi ayah,.. Dan dia datang dengan membuat seribu pertanyaan memenuhi benakku, karena dia datang hanya memberikan sepucuk surat ini."

Mendengar penjelasan Thorn, Doris pun mulai membaca dalam hati surat dari Uzda itu. Dan setelah itu perlahan dia melipatnya lagi.

"Apa yang terakhir dia katakan sebelum melangkah pergi, ayah?" tanya Doris setelahnya.

"Sungguh, Doris. Itulah hal yang membuatku bertanya-tanya... Dia tak berkata sepatah katapun... Dia hanya tersenyum...." Thorn berhenti sejenak, lalu melanjutkan.

"Memangnya apa yang dia ucapkan dalam suratnya?" tanya Thorn dengan suara lirih.

Lalu Doris menunjukkan tulisan Uzda itu pada Thorn. Dan perlahan Thorn pun mengeja kata-kata itu.

"Apakah kau masih mencintaiku...?!"

Doris perlahan mengangguk, "Ayah berkata bahwa dia datang dan pergi lagi tanpa mengatakan sepatah katapun, dan ayah tahu kalau surat itu untukku karena ada tulisan disampil surat bahwa surat itu adalah untukku.... Apa itu benar, ayah?" Tanya Doris.

Thorn perlahan mengangguk sedikit kebingungan, hatinya bertanya-tanya, dia pun berkata. "Apa saat kau bertemu dia, dia menyinggung tentang isi suratnya?"

Doris berdiri dari duduknya, berjalan ke dekat jendela, menatap luar jendela, tepatnya apartemen Uzda, lalu dia menjawab sambil sedikit menggelengkan kepala.

"Dia sedikitpun tak menyinggungnya....dan dia lebih banyak diamnya...."

"Mungkin tanpa dia menyinggungnya, saat itu juga dia telah mendapatkan jawaban isi suratnya tanpa kau ketahui." ucap Thorn.

Perlahan Doris mengangguk. "Kau mungkin benar, ayah ... Dan andai ayah tahu, ... Sedikitpun aku tak bisa melewati waktu tanpa bayang-bayangnya selama dia menghilang, meski benar aku sebelum bertemu dia kembali, telah berusaha untuk melupakannya, tapi sungguh aku tak pernah bisa .. Apakah itu bisa disebut aku masih mencintai dia, ayah?!"

Thorn pun menatap sayu anaknya itu sambil menyunggingkan senyuman. "Kau bukan hanya sekedar masih mencintainya, Doris... tapi kau telah melebihi dari cinta dia... Cintamu juga telah lebih dari kisah-kisah cinta yang pernah aku baca, dan bagiku... tak ada kisah cinta setulus cinta kalian berdua... Cinta yang saling menjaga satu sama lain, tanpa melewati batas-batas hukum agamamu... Islam...." ucap Thorn, kedua matanya menatap nanar seolah begitu menghayati ucapannya, dan saat Doris melihatnya, saat itu pula Doris meyakini bahwa Thorn juga seorang pecinta sejati.

Doris pun menyunggingkan senyum, dalam hati dia memekik, "Cinta sejati?!"

...****************...

Pintu kayu rumah yang menjadi tujuannya itu pun diketuk, dan perlahan dia mengiringinya dengan ucapan,

"Assalamualaikum..." meski sedikit ragu dia mengucapkannya, karena dia sendiri bukanlah seorang muslim.

Dan tanpa menunggu lama, perlahan pintu pun terbuka.

"Waalaikumsalam...." dan kadatangannya pun seketika membuat sang Raja yang telah lama dicarinya itu pun terkejut.

"Alfred?!!" pekik Doris.

Sedangkan Alfred langsung memeluk Doris, membuat Doris semakin tak tahu apa yang telah terjadi. Dengan lirih Doris bertanya,

"Apa yang membuatmu datang ke kota? Dan mengapa kau seperti ini?!"

Mendengar pertanyaan sang Raja, Alfred pun langsung melepaskan pelukannya. Lalu perlahan dia pun menggeleng.

"Cloe..."

"Siapa dia, Cloe?"

"Dan bukan hanya itu Raja...."

"Lalu?"

"Aku mencium bau peperangan besar akan datang."

Doris langsung memeluk lembut pundak Alfred, dia berusaha tenang untuk menyembunyikan keterkejutannya.

"Sudahlah! Allah bersama kita! Mari masuk..." ucapnya, mempersilahkan Alfred untuk masuk.

Dan saat Alfred telah berhadapan dengan Doris dan Thorn, dia terus menyunggingkan senyum.

"Kamu kenapa? Apakah ada yang menggelikan?" tanya Doris, setelah merasa dialah yang membuat Alfred tersenyum geli.

"Raja terlihat sangat tampan dengan menjadi orang kota! Rapi!" ucap Alfred, menekan kata rapi. Lalu Alfred berucap lagi,

"Kecuali satu...." sambil menunjukkan telunjuknya.

"Apa itu, Alfred?"

"Rambut Raja...."

Thorn pun tertawa terbahak, "Kau benar, nak! Itulah ciri khas Raja mu!" ucap Thorn.

Dan dengan santai Doris semakin membelai rambutnya, seolah menunjukkan bahwa dia sangat bangga.

"Oh ya, apa aku terlihat tampan memakai pakaian apapun, Alfred? Terutama jubah Raja saat disana?"

Alfred pun mengangguk, "Bukankah aku pernah berkata Raja begitu mengagumkan?"

"Ya ya.... terserah, dan terimakasih...."

"Sudahlah! Lebih baik kalian cepat bersiap-siap berangkat! Aku tak ingin firasat Alfred itu benar, karena aku juga berfirasat yang sama." Thorn menengahi.

Doris dan Alfred pun dibuatnya terdiam. Dan langsung mengangguk secara bersamaan.

...****************...

Sedangkan di ujung apartemen tempat tinggalnya, dia tiada henti melirik ke luar jendela. Kertas-kertas yang menemaninya pun hampir tak ada satu pun lagi yang kosong, semuanya telah terisi oleh tulisannya. Dan bila telah terkumpul, karyanya itulah yang akan menjadi penolongnya lulus dari Ujian terakhirnya sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana dari tempat sekolah singkatnya.

Dan saat angin berhembus dari celah-celah jendela apartemennya, yang menerbangkan kertas-kertas itu, membuatnya langsung tersadar dari lamunannya. Namun saat satu dari kertas-kertas lainnya berada tepat menutupi wajahnya. Kini dia kembali melamun. Karena seketika itu hatinya yang membaca tulisannya sendiri.

Dalam termangu, aku kembali melayangkan pikiranku, memikirkan hanya seorang sosok sepertimu... Sosok yang begitu langka di dunia ini... sosok yang penuh cinta...

Pada awalnya ku lihat kau bagaikan kakek buyutku yang telah tiada, keriput dan penuh kerutan, selalu berkata-kata bijak, membuatku ingin menangis, dan saat itu pula ku tegaskan dalam hati.

'Itu memang wajar dimiliki oleh sosok seperti dia.'

Tapi perlahan, kau membuatku semakin jantungan, kata-katamu bagaikan panah yang begitu tajam menusuk hati kecil ini...

Dan kau semakin membuatku bingung, hingga terkadang membuatku bertanya-tanya saat aku mulai merasakan hal yang berbeda selama kau ada di dekatku, saat itu pun lagi-lagi aku menegaskan dalam hati.

'Tidak! Tidak mungkin! Bukankah dia hanya seorang yang telah begitu tua?! Keriput?! Dan penuh kerutan?!'

Tapi, saat datang badai kecelakaan tak diinginkan, sejak saat itu pula aku menyadari betapa tertipu nya kedua mataku selama ini.

Kini, sejak kau ucapkan rangkaian kata manismu.... Aku semakin percaya pada rasa ini, bukan hanya sekedar cinta pada seorang pemuda setampan dirimu, yang tak ada seorang pun menandingi mu, tapi rasa ini lebih dari itu....

Uzda langsung membisu setelah membaca tulisannya sendiri itu, yang berisikan tentang pengakuannya bahwa dia sangat mencintai Doris.

Dan dia kemudian melihat keluar jendela, saat itu dia akan mengakui bagaimana perasaannya kini pada Doris, masih tetap sama kah seperti dulu, terlebih setelah pertemuan tak terduga nya tadi pagi dengan Doris.

Dan saat bibirnya mulai bergerak hendak berkata lirih, tiba-tiba saja tenggorokannya terasa tercekat, kedua matanya langsung memicing, dan dia langsung berdiri dari duduknya, saat melihat Doris bersama Alfred keluar dari rumah Thorn dan memasuki angkutan umum.

Seketika itu Uzda langsung lemas, hatinya terasa terbakar api kebencian terhadap cintanya sendiri. Dan kini bibirnya terasa tak mampu lagi berkata-kata, hanya hatinya yang menjerit.

"Bukankah dia prajurit yang di utus Raja Attila saat di hutan Montrose? Lalu mengapa dia datang? dan untuk apa Doris ikut bersamanya? Akankah dia meninggalkan ku lagi? Setelah tiga bulan meninggalkan ku? Dan baru haru ini dai bertemu denganku, tapi mengapa dia menghilang lagi? Mengapa?! Mengapa, Doris?!"

...****************...

.

.

.

Lanjutannya besok 😘

1
Sholahuddin Bara
bagussss
Sholahuddin Bara
mantap
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
baguss author 👍🏻👍🏻
Sholahuddin Bara
bagus
Sholahuddin Bara
mantap
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 👍🏻👍🏻
Sholahuddin Bara
bagus
Sholahuddin Bara
👍👍 bagus author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 😊
Sholahuddin Bara
bagus banget
Sholahuddin Bara
bagus banget author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
bagus author 👍🏻👍🏻
Sholahuddin Bara
bagus banget 🤗
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
bagus author 👍🏻
Sholahuddin Bara
sangat bagus author👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author Semakin penasaran nihh/Hey/
Sholahuddin Bara: wkwkwkwk pdo
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂: gk seh GK tak Moco🤭🤭
total 3 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 👍🏻👍🏻👍🏻😊
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
bagus author👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻♥️
Sholahuddin Bara
😎👍👍👍
Sholahuddin Bara
bagus author👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!