NovelToon NovelToon
Menikahi Pewaris Mandul

Menikahi Pewaris Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Cintamanis / Romansa Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: bbyys

Shen Xia gadis adopsi di keluarga marquis Ning, menyukai Ning Tanhuan kakak angkat nya yang berbakat dengan kutukan tak punya keturunan.

Namun Nyonya Ning sebagai ibu dari Ning Tanhuan memilih saudari kembarnya Shen Jia sebagai calon menantunya.

Sedangkan Ning Tanhuan yang berbakat luar biasa memilih tak menikah karena kutukan. Namun, kehadiran gadis manis ini, yang seperti anggur mawar, terus menggoda hatinya.

"Jangan panggil aku 'kakak' lagi ...." suaranya parau menahan perasaan yang bergejolak.

Saksikan kisah cinta, kekeluargaan dan intrik ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bbyys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunangan

Para pelayan yang lewat membungkuk hormat, tapi dia tidak mempedulikannya.

Shen Xia merasa terkejut.

Ning Tanhuan, yang selalu sopan dan anggun, kini terlihat sangat kehilangan kendali.

Begitu sampai di paviliun Tingyu, dia memerintahkan semua pelayan dengan suara dingin, "Keluar!"

Semua orang tidak berani membantah dan segera meninggalkan halaman.

Paviliun Tingyu seketika menjadi kosong, hanya ada bunga merah muda yang berguguran dan dua orang yang saling menatap.

Shen Xia menatapnya dengan bingung, bibir mungilnya mengerucut, seolah tidak memahami tindakannya.

Ning Tanhuan memandang wajah yang telah muncul berkali-kali dalam mimpinya. Keinginannya yang terpendam akhirnya melampaui batas sopan santun, menelan seluruh akal sehatnya.

Dia memegang pinggang ramping Shen Xia, mengangkatnya, dan mendudukkannya di atas meja batu sehingga sejajar dengan dirinya.

Dalam jarak sedekat itu, napas mereka saling bertemu.

Aroma anggur mawar yang memikat membuat Ning Tanhuan tanpa ragu mencium bibir merah muda Shen Xia, menelan semua suara terkejutnya.

Manis.

Jauh lebih memabukkan dibandingkan yang dia bayangkan dalam mimpinya.

Ciuman Ning Tanhuan penuh dengan hasrat, melumpuhkan pikiran Shen Xia.

Entah berapa lama, Ning Tanhuan akhirnya melepaskannya.

"Yuan you zhi xi li you lan..." (Pepatah yang bermakna keindahan cinta sejati, seindah bunga di sungai Yuan dan Li). Ning Tanhuan menatapnya dengan mata yang sedikit memerah, penuh rasa tidak puas. "Pembohong."

Shen Xia berkedip, bingung, "Kenapa aku pembohong?"

Nada Ning Tanhuan terdengar sedikit

tersinggung, "Bukankah kamu menyukaiku? Kenapa kamu masih bertemu dengan pria lain?"

Mendengar ini, Shen Xia langsung kesal.

Dia menepuk dadanya, matanya melotot penuh kemarahan. "Jelas-jelas kamu duluan yang tidak mau denganku!"

Ning Tanhuan tertegun, "Apa?"

Shen Xia: "Kamu melihat suratku, tapi mengabaikan perasaanku. Aku terluka, kamu malah beralasan sibuk dan tidak menjengukku. Kamu pikir aku ini tidak tahu apa-apa?"

Matanya memerah, "Apa kamu merasa bekas lukaku menjijikkan, jadi kamu tidak mau bertemu denganku?"

Ning Tanhuan tersenyum getir dan memegang tangannya. "Xia, bahkan jika seluruh dunia menolakmu, aku tidak akan pernah menolakmu."

"Lukamu adalah demi menyelamatkanku. Kalau aku membencimu, aku bukan manusia."

Shen Xia menunduk dengan sedih, "Jadi, kamu baik padaku hanya karena aku menyelamatkanmu?"

Ning Tanhuan menghela napas panjang, akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan isi hatinya. "Kamu menyelamatkanku, itu hanya membuatku lebih menghargai mu. Tapi aku menyukaimu sejak menerima botol bunga Wu Rui darimu."

"Aku membaca suratmu dan tahu perasaanmu, tapi aku takut untuk merespons. Aku takut tidak bisa memberimu kebahagiaan duniawi dan hanya akan menyia-nyiakan hidupmu. Xia, takdirku sudah lama tertulis. Aku tidak akan punya keturunan. Bagaimana aku bisa menyeret mu ke dalam lumpur bersamaku?"

Shen Xia melepaskan tangannya dan memegang wajahnya dengan serius. "Bagaimana jika aku berkata aku rela?"

Ning Tanhuan tertegun lagi.

Shen Xia mengecup bibirnya dan berbisik, "Aku tidak peduli soal keturunan. Ning Tanhuan, aku percaya suatu hari nanti kita akan punya banyak anak dan hidup bahagia. Bagaimana denganmu? Apakah kamu percaya padaku?"

Ning Tanhuan, yang terpesona oleh ciumannya, tanpa sadar mengucapkan dua kata, "Aku percaya."

...****************...

Di ruang Songhe Tang, Nenek Ning dan Nyonya Ning sedang berbincang bahagia.

Ning Tanhuan masuk sambil menggenggam tangan Shen Xia. Nyonya Ning tidak memperhatikan dan berkata dengan gembira, "Tanhuan, kabar dari istana bilang ayahmu akan segera pulang dari perbatasan!"

Namun, Nenek Ning, yang lebih jeli, langsung menyadari sesuatu. Dia hanya tersenyum kecil dan tidak berkata apa-apa.

Ning Tanhuan menjawab, "Itu kabar baik. Ayah kembali tepat untuk mengurus pernikahan aku dan Xia."

"Ya, itu bagus sekali ..." Nyonya Ning yang sedang bergembira tiba-tiba tertegun. "Apa, apa?"

Adakan, adakan, adakan pesta pernikahan?

Tangan Shen Xia yang berada dalam genggaman Ning Tanhuan berkeringat dingin. Biasanya, wajah kecilnya yang anggun dan sopan kini tampak sedikit mengerut, menunjukkan kegugupannya.

Ning Tanhuan menekan lembut tangannya, memberi isyarat untuk menenangkannya.

Nenek Ning menerima kabar ini dengan cepat, "Pertunangan ini bagus, pilih hari yang dekat dan rayakan dengan megah. Su Yun, bagaimana menurutmu?"

Su Yun adalah nama Nyonya Ning Hou.

Butuh beberapa saat bagi Nyonya Ning Hou untuk mencerna kabar ini. Dia menatap tangan Ning Tanhuan dan Shen Xia yang saling menggenggam erat, hatinya penuh campur aduk, tetapi akhirnya dia setuju.

"Karena anak-anak saling mencintai, ini bisa dianggap sebagai jodoh yang diberikan langit. Aku akan menyuruh seseorang untuk memilihkan tanggal yang baik."

Nyonya Ning Hou pun mulai berpikir. Lagi pula, jika Shen Jia memang tidak mau menikah dengan Ning Tanhuan, lebih baik dia menikahi seseorang yang dicintainya. Setidaknya kehidupan pernikahan mereka akan lebih harmonis dan bahagia.

Jika nanti mereka bertemu dengan perempuan yang mudah hamil, maka cukup jadikan selir.

Dengan restu para orang tua, Ning Tanhuan akhirnya merasa beban berat di hatinya terlepas.

Pria yang biasanya jarang menunjukkan ekspresi kini tersenyum tipis dengan kebahagiaan yang jelas terpancar.

Dia menyuruh Yong bi pergi ke Paviliun Qing Feng untuk mengambil sebuah kotak kecil.

Saat dibuka, di dalamnya terdapat semua properti pribadi Ning Tanhuan, termasuk tanah, toko, dan rumah-rumah yang telah diberikan istana selama bertahun-tahun.

Ning Tanhuan menyerahkan semuanya kepada Shen Xia, "Mulai sekarang, ini semua adalah mas kawinmu."

Shen Xia terkejut.

Dia mengerti maksud Ning Tanhuan. Di hadapan Nyonya Ning Hou dan Nenek Ning, menyerahkan seluruh hartanya sebagai mas kawin adalah cara untuk menunjukkan betapa berartinya dia bagi Ning Tanhuan.

Hati Shen Xia menjadi lebih lembut.

Ning Tanhuan memang tidak pandai mengungkapkan kata-kata manis, tetapi dia sungguh-sungguh tulus kepada istrinya.

Nyonya Ning Hou juga bukan orang yang pelit. Melihat putranya begitu murah hati, dia pun tidak mau ketinggalan. Dia membawa Shen Xia ke Paviliun Yun Rui dan mengeluarkan semua barang berharganya.

Aksesoris kepala yang indah dan berharga, gelang giok putih yang halus tanpa cacat, mahkota emas bertatahkan bunga camellia.

Apapun yang Shen Xia pandangi sedikit lebih lama, Nyonya Ning Hou segera memerintahkan pelayan untuk memasukkannya ke dalam daftar mas kawin.

Shen Xia merasa bingung sekaligus geli, "Ibu, ini terlalu banyak."

Nyonya Ning Hou menggenggam tangannya, mengungkapkan isi hatinya, "Tidak banyak, tidak banyak. Kamu adalah gadis yang dibesarkan oleh keluarga Marquis Ning dan juga telah menyelamatkan Tanhuan. Mas kawin sebanyak apapun tidaklah berlebihan. Ibu hanya ingin memintamu satu hal."

"Silakan ibu katakan."

"Jika di masa depan ada perempuan yang dapat memberikan keturunan bagi Tanhuan, jangan keberatan jika dia diambil sebagai selir. Tapi jangan khawatir, anak-anak dari selir itu akan dicatat sebagai anakmu, status mereka tidak akan melebihi kamu."

1
Kusii Yaati
ceritanya bagus Thor... lanjut terus ya, semangat 💪👍😘
Raudah Anis
jadi itu alasan shen xia menjaga kesopanan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/takut merusak citra lembut nya
Raudah Anis
sebenarnya seperti apa sifat asli shen xia ini🤔🤔dan akan seperti pa kelanjutan kisah mereka berdua
Raudah Anis
memang benar2 rusak otak shen jia ini/Panic//Panic//Panic/
Raudah Anis
entah kemasukan apa otak shen jia ini.
harap2 dia tidak balas dendam pada shen xia
Raudah Anis
shen jia ini selain tidak tau terimakasih, ada bodoh nya juga.
tidak bisakah membedakan orang yg benar2 berharap kebaikan nya selama ini.
Raudah Anis
nyonya Ning benar2 buta😏 tidak bisa menilai mana mutiara dan mana batu kerikil 😏tapi mau bagaimana lagi, mata dan hati sudah di butakan oleh kepalsuan shen jia sejak lama
Raudah Anis
thor cerita mu semakin buat penasaran . tak sabar nya aku dengan lanjutan cerita ini 🥰
Yunita Widiastuti
mulai perang saudara..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!