NovelToon NovelToon
Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Raina cantika gadis berusia 23 tahun harus menerima kenyataan jika adiknya sebelum meninggal telah memilihkannya seorang calon suami.
Namun tanpa Raina ketahui jika calon suaminya itu adalah seorang mafia yang pernah di tolong oleh adiknya.
Akankah Raina menerima laki-laki itu untuk menjadi suaminya?
Apakah Raina dapat bahagia bersama laki-laki yang tidak dia kenal?
Ikuti kisah mereka selanjutnya, ya!
Jangan lupa untuk follow, like dan komentarnya!
Terima kasih 🙏 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Mulai bekerja

Hari ini Fikri seperti biasa, pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi tubuhnya. Fikri saat ini, mengidap penyakit leukemia stadium 4. Fikri menyembunyikan kebenaran tentang penyakitnya, dari kakaknya. sebab dia bilang pada kakaknya, jika penyakit leukemia yang di deritanya masih stadium awal.

Semua Fikri lakukan, supaya kakaknya tidak mengkhawatirkannya. dia tidak ingin membebani kakaknya, yang lelah bekerja dengan kabar tentang dirinya.

"Fikri. Bagaimana keadaan mu?" Seorang dokter menyapa Fikri, yang masuk ke dalam ruang pemeriksaan.

Fikri tersenyum tipis. "Kabar ku baik, dok." jawabnya ramah.

"Baiklah, sekarang kita akan lihat apa keadaan mu, ada peningkatan." Dokter pun, mulai memeriksa Fikri.

Beberapa menit kemudian...

"Sepertinya, keadaan mu semakin menurun, Fikri. Apa kamu selalu meminum obat, yang saya berikan kepada, mu?" Dokter memicingkan mata, memperhatikan Fikri yang hanya terdiam.

Fikri tersenyum tipis. "Aku selalu meminumnya, dok. Mungkin ini sudah menjadi jalan takdir ku, dok. Aku sudah berusaha, namun tetap saja Tuhan yang menentukan." balasnya tenang.

Dokter menatap iba, pada Fikri yang terlihat begitu tegar. walaupun dia tahu, jika di dalam hati kecil Fikri terdapat perasaan kecewa dan sakit. " Saya berharap kamu bisa sembuh, Fikri. Jangan berkecil hati, saya yakin jika kamu itu sangat kuat." ucapnya menyemangati.

Fikri tersenyum tipis, mendengar perkataan dokter itu. setidaknya dia selalu mendapatkan semangat, dari orang yang perduli dengan dirinya.

*

*

*

Sesampainya di rumah, Fikri berjalan ke belakang rumah. dia membuang semua obat yang dia dapatkan, dari dokter. putus asa menyelimuti hatinya, saat tahu jika hidupnya tidak akan lama lagi.

Setelah membuang semua obatnya, Fikri pun berjalan menuju ke kamarnya memilih merebahkan tubuhnya yang mulai terasa sakit.

"Tuhan, jika waktu ku memang tidak lama lagi. Beri aku waktu, sampai menemukan seseorang yang bisa menjaga kakak, ku. Pertemukan aku dengan sosok laki-laki, yang bisa melindungi kakak ku.... "

Fikri menangis, sembari menahan rasa sakit pada tubuhnya. tidak ada keinginan baginya untuk meminum obat, karena menurutnya semua itu percuma. sebab pada akhirnya, dia akan pergi untuk selama-lamanya.

Kring... kring... kring...

Fikri yang kesakitan pun, meraih ponselnya dan menatapnya. dia tersenyum saat tahu, jika arsenio yang menghubunginya.

"Halo bang arsen. Ada apa bang?" tanyanya pelan.

"Apa kamu yakin ingin. bekerja?" Terdengar suara dingin Arsenio, dari seberang telepon.

Fikri tersenyum. "Aku yakin, bang. Apa ada lowongan pekerjaan untuk ku, bang?" tanyanya penuh harap.

"Ada. Kamu datang saja ke alamat, yang akan aku berita tahu nanti. Di sana, kamu bisa menemui ku."

"Baik, bang. Aku akan segera ke sana. Sebelumnya, terima kasih bang."

Fikri pun bangun dari tidurnya, segera bergegas pergi ke tempat yang di sebutkan oleh Arsenio.

*

*

*

Di rumah arsenio...

"Apa kamu yakin, akan melibatkan anak itu. Dia orang asing, arsen. Apa kamu tidak khawatir, jika anak itu akan memberitahu tentang kita kepada semua orang." Terlihat Morgan tidak setuju, saat tahu jika arsenio akan memberikan pekerjaan pada Fikri.

Arsenio melirik sekilas pada Morgan, yang berdiri di depannya. "Aku tahu, sifat dia seperti apa. Kamu jangan khawatir, karena aku yakin kamu juga akan menyukainya." ujarnya dingin.

Morgan mendesah pelan, bukan maksudnya untuk melarang Fikri bekerja di sana. hanya saja Morgan takut, jika orang asing terlibat di sana akan membuat orang-orang tahu pekerjaan mereka. bahkan bisa saja, pihak kepolisian akan langsung menyergap mereka semua.

"Bukan maksud ku seperti itu, arsen. Aku hanya khawatir, jika anak itu tidak dapat menyimpan rahasia kita." ujarnya menjelaskan.

Arsenio tidak menyahuti ucapan Morgan. dia pun segera pergi dari sana, karena tahu jika Fikri sudah datang ke rumahnya.

*

*

*

Setelah melalui perjalanan lumayan lama. akhirnya Fikri, sampai di kawasan rumah elite. dia pun terlihat ragu, untuk masuk ke sana. apalagi Fikri lihat, jika di sana banyak sekali penjaga yang memakai baju serba hitam. nyalinya semakin menciut, ketika membayangkan apa yang akan mereka lakukan kepadanya.

Fikri berjalan menghampiri gerbang, yang menjulang besar. "Permisi, apa benar ini rumah tuan arsenio?" ucapnya, sedikit berteriak.

"Siapa kamu?" Seorang laki-laki berwajah sangar, menatap tajam ke arah Fikri dan menodongkan sebuah senjata.

"A- ampun, jangan bunuh saya! Saya di suruh oleh abang arsen, untuk datang ke sini." Fikri yang ketakutan pun, memberitahu kedatangannya ke sana.

"Jaga bicara mu! Kau pasti penyusup, kan?" Orang itu, semakin mendekatkan senjatanya ke arah Fikri, yang bergetar ketakutan.

"Penyusup?" Fikri terdiam, saat orang itu menyebutnya sebagai penyusup. hatinya pun bertanya, apakah dia salah rumah?

"Lepaskan dia! Biarkan dia masuk."

Fikri yang ketakutan, menoleh ke arah suara. seketika dia pun tersenyum, saat mengetahui jika orang itu ada Arsenio.

"Bang arsen. " serunya tersenyum.

Orang yang menghadang Fikri pun, menjauhkan senjatanya. dia pun mengangguk hormat dan mempersilahkan Fikri, untuk masuk ke dalam rumah arsenio.

"Terima kasih." ucap Fikri ramah, pada orang yang sudah menghadangnya.

Tidak ada balasan, dari orang itu yang hanya memasang wajah sangarnya. melihat itu Fikri hanya, tersenyum tipis dan segera menghampiri arsenio.

"Aku kira, salah rumah. Mereka siapa bang?" tanya Fikri, saat dirinya berada di samping arsenio.

"Tidak perlu memperdulikan mereka. Sekarang, kamu ikut dengan ku ke dalam rumah. Apa, kamu siap untuk bekerja?" tanya arsenio dingin.

"Siap bang." jawab Fikri semangat.

Akhirnya keinginannya untuk bekerja, terwujud. dengan begini, dirinya bisa menyuruh kakaknya untuk berhenti bekerja di kota. dia pun berharap, dapat berkumpul kembali dengan kakaknya.

Fikri berjalan mengikuti langkah arsenio, yang berada di depannya. semua orang yang berada di sana menatap Fikri, dengan tatapan sulit di artikan. hal itu pun, membuat Fikri merasa risih dan takut.

"Sekarang, kamu bisa mulai bekerja. Tugas mu, hanya membersihkan semua ruangan di sini. Dan bersihkan juga, semua senjata yang berada di sana." Arsenio menunjuk ke arah peti, yang berisi senjata pesanan rekan bisnisnya.

Fikri membulatkan matanya, merasa takjub saat melihat bermacam-macam senjata di hadapannya. dia pun mendekati peti itu, dan menatapnya kagum.

"Ingat, kamu harus berhati-hati. Karena jika terjadi kerusakan, maka taruhannya nyawa mu sendiri." ujar arsenio, memperingatkan.

Fikri menelan ludahnya kasar, membayangkan dirinya di habisi oleh arsenio. namun dia akan berusaha bekerja semaksimal mungkin, supaya bisa mendapatkan uang yang banyak.

Fikri pun memulai pekerjaannya, dengan sangat hati-hati. Apalagi sekarang dia sedang membersihkan senjata, yang akan di kirim oleh arsenio ke luar negeri. Fikri memperhatikan lekat, sebuah senjata yang tidak asing baginya. "Mirip senjata milik kakak," gumamnya pelan.

"Apa ada masalah bocah?" Morgan menghampiri Fikri, dengan wajah datarnya. dia memperhatikan sikap Fikri, yang menurutnya mencurigakan.

1
Indah Darma Indah
lanjut
Anonymous
aahhhh tanggung 😭
Evalina
Semangat thor, lanjut
Indah Darma Indah
lanjut
Evalina
Semangat terus thor , ini novel pertamaku awalnya ga begitu tertarik tpi lama" ngikutin alurnya jdi suka banget bahkan ga sabar nunggu bab" berikutnya sampai end.
Evalina
Di tunggu kelanjutannya thor, rajin " uplod
Merica Bubuk
Mampooslah kau
Merica Bubuk
Oon si Rania
Merica Bubuk
Serba salah hidupmu Raina, suami acuh2 butuh, 1 laki2 terobsesi
Evalina
Raina astagaaa
Aina Arissa Shahran
Bodoh mau mau aja di tipu
Merica Bubuk
Susah amat tuh mulut buat ngakuin klo si Raina tuh bini lu, mungkin si Fero gakan ganggu lu lg, Arsen 😡
Merica Bubuk
Arsen, gw getok pala kau pake popor pistol, mau 😡😡😡
Merica Bubuk
Goblig jg kau, Arsen 😡
Hanya krna warisan kau ancam Raina pdhal tanpa Fikri kau dah Modar di tangan si Fero
Merica Bubuk
Terima Rania, Arsen... sbelum si Fero mrebut'y dr kamu & biar warisan jatuh pd km smua
Merica Bubuk
Knpa sih 😭😭😭
Annisa
Luar biasa
Nda_Zlnt
lanjut thor
Anonymous
lama bngt up nya thor
Aina Arissa Shahran
cie cie..cieee. dah claim sebagai wanita nya. god jod arsen ada peningkatan dalam perhubungan..😅😅semoga tiada apa yg berlaku ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!