Irene, Sebuah nama yang entah sejak kapan menjadi pemuas Presdir nya sendiri, Hidup hanya dengan ayah nya, Dan ibu nya adalah mantan Pelacur, Hingga akhir hayat nya terus di kucilkan dan di rendahkan.
Bahkan sampai pada kehidupan Irene sendiri, Dia sekolah dan kuliah dengan biaya nya sendiri, Sampai bisa menjadi sekertaris pribadi seorang pemilik perusahaan Terbesar di kota yang baru di datangi nya.
Namun nasib tidak adil pada nya, Dia terpaksa menjadi pemuas bagi dahaga birahi nya sang Presdir.
Dario Max Anderson.
Presdir sekaligus pemilik perusahaan besar, Yang sangat membenci yang nama nya wanita. Namun tetap menjerat wanita dengan berbagai pesona nya, Hingga dia memilih wanita bernama Irene untuk menjadi pemuas hasrat nya, Dan setiap kali dia menginginkan nya, Irene harus datang dan siap melayani diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Noda Merah
Irene benar benar kehabisan teganya nya, Dia benar benar sudah menyerah saat ini, Max tidak tertandingi oleh nya.
Sungguh luar biasa, Hingga akhir nya Irene menyerah saja, Lagi pula apa lagi yang di pertahankan nya ?
Kesucian nya sudah tidak lagi bersama nya, Dan mungkin itu lah yang membuat nya pasrah saja saat ini, Ketika Max ingin menggauli nya.
" Sial !" Umpat Max saat merasakan jari nya di jepit.
Hangat, Itulah yang di rasakan Max saat ini,
Gila ! Ini benar benar gila ! Max mulai menggerakkan jari kekar nya, Dia membuat gerakan untuk melumpuhkan lawan nya.
Lalu bagaimana rasa nya jika Max memainkan lidah nya disana ????
Tidak akan ! Max tidak akan melakukan itu pada Irene atau wanita mana pun, Karena wanita tetap sama bagi nya.
Rendahan !
" Tuan Hentikan...." Pinta Irene dengan lirih bercampur air mata yang membanjiri pipi nya.
Dia juga bingung harus bagaimana saat ini, Dia ingin menyudahi ini semua, Tapi perasaan yang membelenggu nya ini sulit untuk di artikan nya lagi.
Jika dulu dia pernah melakukan hal itu dengan pria asing, Kenapa dia tidak merasakan apapun ? Tapi ini ??
Kenapa rasa nya seperti ini ? apalagi saat dia berasalan jari jari kekar Max semakin mengguncang nya.
" Tuan---Jangan....Cukup...." Irene membusungkan dada nya karena merasa ribuan kupu kupu berterbangan menggelitik perut nya.
Dia merasa seperti terhempas dari gedung yang sangat tinggi saat gelombang dasyat itu datang pada nya.
" Aku suka kehangatan seperti ini, Apalagi---" Mata tajam bak elang milik Max menyorot seluruh tubuh Irene yang telah full naked karena ulah Max.
Apalagi bagian Leher dan Dada Irene sudah di penuhi oleh tanda dari nya.
" Aaahhh...Tuan...Jangan...." Pinta Irene dengan sangat pada Max.
Apalagi kini dia merasakan ada sesuatu yang merangsek masuk.
" Tuannnn...Jangan...." Irene kembali memohon pada pria yang menyeramkan itu.
Pria yang sudah di selimuti hawa nafsu setan nya.
" Kau menyukai nya, Aku tau itu..." Irene menggelengkan kepala nya, dia tidak siap jika memang harus melakukan itu lagi.
Dan kini dia kembali melakukan hal itu dengan sadar.
" Tuan, Jangan-- aku mohon jangan Tuan..."
" Aaahhhkkk...Tuan Sakit...." Max cukup kaget, Sakit kata nya ? Apa yang sakit ?
Ini baru ujung nya saja, Sangat ujung nya Belalai gajah Max, Tapi Irene sudah merasa sakit ?
Apa dia ?? Mengetahui hal itu, Tanpa perasaan Max merobohkan benteng Takeshi milik Irene dengan sekali tubruk saja.
" Aahhkkk...Tuan...."
" Eeeggh...." Max mengerang nikmat dengan apa yang di lakukan nya saat ini, Bahkan dia tidak memperdulikan lagi bagaimana Rasa nya cakaran yang di lakukan Irene pada punggung kekar nya itu, Entah luka atau berdarah Max tidak perduli lagi.
Bahkan kuku kuku indah milik irene bisa saja merobek kulit punggung nya.
Yang terpenting ini sangat nikmat, Luar biasa nikmat, Apalagi kehangatan cairan yang mengalir begitu saja, Noda Merah ? Mengapa Irene membuat nya semakin di belenggu rasa yang sangat luar biasa.
Max baru saja memulai nya, Tapi sudah seperti ini.
" Kau harus menikmati ini, Ini sangat nikmat. Percaya pada ku. " Irene menggelengkan kepala nya.
Apalagi saat Max mulai melakukan hal itu pada nya.
Ini benar benar penyiksaan bagi nya, Dia di siksa oleh Max, Ini benar benar benar sakit, Apa yang di lakukan Max ini sangat sakit untuk nya.
" Tuan Ku mohon..." Tangis irene mulai terdengar, Tapi Max menuliskan telinga nya terhadap rintihan dan tangisan wanita itu.
Yang terpenting bagi nya saat ini adalah dia ingin menikmati ini sampai dia benar benar puas, Dia ingin benar benar menikmati ini semua, Kapan pun dia mau dan dia inginkan.
" Aaahhkk...Tuan...Sakit..."
" Tuan, Sudah...Sakit....hentikan ini" Rintih Irene semakin lirih karena Max tidak berhenti melakukan nya.
Bahkan dia tidak perduli lagi bagaimana wanita yang berada di bawah nya itu merintih dan mengeluarkan air mata nya.
Sekuat tenaga Irene menahan suara nya agar tidak keluar, Dia menggigit bibir nya kuat untuk menahan rasa sakit dan perih nya, Tapi satu rasa lagi yang tidak di ketahui nya, Entah rasa apa itu ?
Rasa Strawberry juga bukan, Lalu rasa apa itu ?
Max benar benar melakukan apapun sesuka hati nya pada Irene, Dia akan menikmati semua nya, Semua yang ada di tubuh Irene kapan pun dia mau nanti nya.
" Tuan...sudah...Ini sakit...Saya---" Irene yang tidak kuat lagi akhir nya pingsan karena sudah hampir satu jam lama nya dia di kerjai oleh Max, Bos yang telah menghajar nya.
" Sial ! dia pingsan !" Umpat Max saat melihat Irene pingsan, Tapi berhenti di tengah jalan sama saja bohong.
Max tidak ingin benih nya tumbuh begitu saja di rahim wanita mana pun.
Maka dari itu dia membuang nya di atas tubuh full naked Irene.
Melihat tubuh Irene yang di banjiri Air kotor itu, Bahkan dia tidak perduli pada keadaan wanita yang habis di siksa nya itu.
Rasa nya Max tidak ada puas nya melakukan hal itu pada tubuh Irene, Dia begitu candu dengan kelembutan yang ada pada milik Irene sekertaris cantik nya yang berhasil di nikmati nya dengan cukup brutal.
Setelah puas melihat tubuh Full Naked Irene, Max menutupi tubuh wanita yang telah memuaskan hasrat nya dengan selimut putih yang baru saja di ganti wanita itu.
Max berjalan ke kamar mandi sambil mengguyur rambut nya, Dia kembali mandi untuk membersihkan tubuh nya bekas percintaan mereka tadi.
Bahkan hingga di kamar mandi dan di bawah guyuran air yang keluar dari Shower pun Max masih terbayang bagaimana seksi nya tubuh full naked milik sekertaris nya yang begitu membuat candu bagi nya dan birahi nya.
Rasa nya juga max ingin terus terusan merasakan kenikmatan itu.
Betapa tega nya pria itu membiarkan Irene begitu saja di kamar penuh dengan keganasan seorang Max Anderson yang tidak memiliki belas kasih pada siapa pun.
Dia hanya mencintai diri nya sendiri, Selain itu, Semua tidak ada arti nya lagi bagi nya.
Dalam hidup seorang Max, Tidak ada yang nama nya cinta, Karena itu semua hanya dusta.
Dusta dan pengkhianatan itu lah yang selalu membuat nya membenci wanita, Hanya karena seorang ibu yang mengkhianati nya.
Ibu yang seharus nya menjadi tempat nya pulang, Malah membuat nya hancur berantakan saat itu.
Mengingat pengkhianatan itu, Membuat emosi nya kembali memuncak dan mengabdikan wanita yang tergolek tak berdaya di atas ranjang nya.
Ranjang panas seorang Presdir Anderson Group .
...🔥🔥🔥...