NovelToon NovelToon
Single Mom

Single Mom

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Saat keadilan sudah tumpul, saat hukum tak lagi mampu bekerja, maka dia akan menciptakan keadilannya sendiri.

Dikhianati, diusir dari rumah sendiri, hidupnya yang berat bertambah berat ketika ujian menimpa anak semata wayangnya.

Viona mencari keadilan, tapi hukum tak mampu berbicara. Ia diam seribu bahasa, menutup mata dan telinga rapat-rapat.

Viona tak memerlukan mereka untuk menghukum orang-orang jahat. Dia menghukum dengan caranya sendiri.

Bagaimana kisah balas dendam Viona, seorang ibu tunggal yang memiliki identitas tersembunyi itu?

Yuk, ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Viona keluar dari kantor polisi setelah melaporkan kejahatan yang menimpa Merlia. Ia juga menyerahkan semua bukti berikut video yang sudah diperbanyak. Mengenakan kaos lengan pendek, jeans hitam, serta topi, dan juga masker yang menutupi wajah, Viona berjalan menuju sebuah tempat tongkrongan anak-anak jalanan.

Rambut panjangnya diselipkan pada lubang topi, bergoyang-goyang ke kanan dan kiri saat berlenggok di jalan. Tak terlihat seperti seorang perempuan yang sudah memiliki anak.

Di sana, di tepi jalan yang sepi, sekelompok remaja berkumpul. Bersenda gurau, tertawa tanpa beban hidup yang berarti. Di samping mereka motor-motor yang sering digunakan balap liar berjejer rapi.

"Itu dia!" Viona bergumam saat menemukan seseorang yang dikenalnya sedang duduk bersama salah satu pemuda yang bertubuh lebih besar darinya.

"Oh, jadi ketua gang?" Viona menghela napas, berjalan berseberangan dengan mereka.

Santai dan seolah-olah tak peduli, padahal sedang mengintai. Tak seperti para gadis yang mengenakan pakaian seksi, tak satu pun dari mereka berani menggoda Viona meski tahu seorang wanita.

"Dia tidak ingin membantuku kali ini. Dia sudah tidak ingin terlibat dengan masalahku."

Suara familiar mengusik pendengaran Viona, ia melirik dan tetap berjalan agar tidak dicurigai.

"Salah kita kenapa tidak membunuhnya saja waktu itu?"

Deg!

Nyaris langkah Viona terhenti, beruntung dia masih bisa mengendalikan diri. Tangannya mengepal, mengancam dalam hati. Ia pastikan satu per satu dari mereka akan mendapat balasannya.

****

Di markas Viona yang dulu, ketua terlihat senang sekaligus sedih setelah mendapat telpon dari bawahannya yang selalu bisa diandalkan itu. Tak ada misi yang tak berhasil saat Viona sudah turun tangan.

"Bagaimana, Ketua? Apakah agen Vi bersedia kembali?" tanya salah seorang bawahan sumringah.

Perempuan yang tengah duduk sendiri di sana mengangkat kepala mendengar nama itu disebutkan. Tatapan matanya dipenuhi kebencian dan dendam, dia tak suka kepada Viona. Entah apa yang sudah terjadi di antara mereka.

"Tidak. Dia meminta uangnya malam ini juga," jawab ketua mereka seraya berjalan menuju sebuah ruang penyimpanan.

Perempuan yang tak senang tadi mengekor di belakang, tak rela uang Viona yang dia inginkan diberikan kepadanya.

"Apa kau akan benar-benar memberikan uang itu kepadanya?" tanyanya berjalan cepat mengikuti langkah lebar sang ketua.

"Itu memang miliknya," sahut ketua sedikit ketus.

"Tidak bisa!" Perempuan itu berdiri menghadang langkah ketua. Wajahnya menyiratkan kebencian yang tiada tara terhadap sosok Viona.

"Uang itu tidak boleh diberikan kepadanya. Dia sudah lama tidak bekerja, kenapa kau harus peduli? Lagi pula dia sendiri yang memilih keluar dari sini," protesnya tak lagi menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap Viona.

Sang ketua menelisik wajah perempuan di hadapannya. Dulu, dia dan yang lainnya sering salah paham setelah perempuan itu masuk ke dalam kelompok mereka. Viona yang tidak pernah berbuat ulah, berubah menjadi sosok menyebalkan yang selalu mencari perhatian. Satu-satunya orang yang percaya padanya hanyalah Ghavin.

"Aku menyadarinya sekarang. Ternyata bukan agen Vi yang bermasalah, tapi kau!" tudingnya sengit.

Perempuan itu salah tingkah, dia sudah salah berucap sehingga menampakkan sifat aslinya.

"Ah, ti-tidak! Bukan seperti itu, Ketua. Maksudku adalah ...."

"Maksudmu adalah kau menginginkan posisi agen Vi dan juga segala apa yang sudah dicapainya. Bukan begitu, Kania?" Suara seorang pemuda juga ketukan langkahnya yang khas mengalihkan perhatian mereka.

Dia Ghavin datang setelah mendapat kabar tentang Viona yang menelpon markas mereka.

"Ghavin?" Keduanya bergumam.

Pemuda itu pun memutuskan keluar saat Viona tak lagi bekerja di sana.

"Apa maksudmu?" Perempuan bernama Kania itu bertanya tak senang, tapi Ghavin enggan menanggapi.

"Ketua! Bagaimana kabar Anda?" Ia menghampiri ketua mereka, dan berjabat tangan dengannya.

"Aku merasa baik-baik saja setelah melihatmu sekarang," katanya menepuk-nepuk bahu Ghavin lega.

"Kudengar agen Vi menelpon markas?" tanyanya.

Kedua orang itu tak mempedulikan Kania yang masih berdiri di hadapan mereka. Ketua membawa pergi ke Ghavin masuk ke dalam ruang penyimpanan untuk menyiapkan uang Viona.

"Ya, dia meminta uangnya malam ini juga, tapi menolak datang. Aku sangat ingin dia kembali. Kepergiannya membuatku kehilangan seseorang berharga dalam hidupku," keluh sang ketua menyesal karena sudah membiarkan Viona pergi.

"Kemarin dia datang ke rumahku. Sepertinya sedang menghadapi masalah serius. Uang itu sangat penting baginya," ucap Ghavin membuat sang ketua tertegun.

"Malam ini, gedung tiga belas," katanya seraya mengangkat sebuah koper berisi uang milik Viona.

Ghavin menganggukkan kepala, mengambil koper itu dan membawanya. Tanpa mereka sadari, Kania menguping pembicaraan dengan tangan mengepal kuat.

"Dia tidak boleh mendapatkan uangnya!" gumam Kania seraya bersembunyi di balik dinding agar tidak terlihat Ghavin.

****

Malam yang dinanti-nanti, gedung tiga belas yang dimaksud Viona adalah sebuah bangunan yang berada di tengah kota. Gedung rumah sakit yang diapit dua apartemen mewah. Ia mengintai, menggunakan teropong, menunggu kedatangan seseorang meletakkan uangnya di atas atap.

"Itu dia. Ghavin?" Kerutan terbentuk di dahi Viona saat melihat sosok Ghavin yang membawa koper itu.

Ghavin memutar tubuh, memberi isyarat bahwa uangnya sudah di sana. Ia tahu Viona ada di sekitar tempat tersebut, bersembunyi dan mengintai. Semua orang ingin perempuan beranak satu itu muncul dan berhadapan dengan Ghavin.

Namun, beberapa saat menunggu, sosok Viona tak terlihat. Ghavin menghela napas, berniat meninggalkan koper itu. Sebuah pergerakan dia rasakan di belakang tubuh, begitu cepat menyambar koper berisi uang.

"Terima kasih." Viona sudah berada di ujung atap saat Ghavin berbalik. Ia melompat tanpa ragu, turun ke bawah.

"Dia masih sama cepatnya seperti dulu," gumam Ghavin menatap takjub pada sahabatnya itu.

"Agen Vi benar-benar kembali, tapi bukan untuk kita," ucap teman-teman Ghavin yang bermunculan di atas atap bersama ketua mereka.

"Kedatangannya tak terduga, berlari secepat kilat!"

Ketua menatap ujung atap di mana Viona melompat. Dia merindukan perempuan itu. Perempuan yang namanya selalu di hati, tak tergantikan. Mereka berbalik pergi.

Sementara Viona berjalan di dalam gang sempit dan gelap di antara dua bangunan itu. Langkahnya terhenti saat seseorang berdiri di ujung gang lainnya, menghadang. Viona tersenyum sinis, dia mengenali sosok itu.

1
Liana CyNx Lutfi
nach gitu jngn ksih ampun ,sdh berkurang 2 orang tinggal menggu giliran laki2 bejat lainya
Dian Susantie
nah.. Dicky...!! saatnya giliranmu..!!
kyknya Peni yg terakhir.. buat jackpot bapaknya.. si mantan Viona..!! 👻👻👻
Dian Susantie
wah.. wah.. wah...!! tinggal si Peni ama ponakan nya Ghavin nih..!!! kira² diapain ya mereka ama Viona..??!! 🤔🤔🙄🙄
Tiara Bella
lanjut ....semangat Thor....
Tiara Bella
agen Vi dilawan....
VYRDAWZAmut
crazyyy dong kkakk/Tongue//Tongue//Tongue/
icha amelia
semangat thor
kaylla salsabella
tinggal nunggu giliran kalian
vj'z tri
tenang kamu memang gak kelihatan waktu kejadian tapi nama kamu di list paling atas 😏😏😏😏🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
lanjut ✋ siapa lagi selanjut nya antri tapi 🤭🤭🤭🤭🤭
kaylla salsabella
satu pelaku udah mati ... tinggal yang lainnya
VYRDAWZAmut
mantapp thor critanya
Markonah
keren, luar biasa imajinasix thor. biodatax viona dong hehe... smngat Thor teruskan karyax yg luar biasa ini 🤗🥰 menungguu eposide berikutx 😁
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Nanin Rahayu
lanjut 🥰🥰
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Tiara Bella
ceritanya bagus....
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Tiara Bella
lanjut Thor....
Aisy Hilyah: trimakasih
total 1 replies
Tiara Bella
kapok gk Lo Aditya.....karma dtng Untuk lo
Aisy Hilyah: kapok pastinya
total 1 replies
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ...lama ...lama bakal gila kamu Aditya
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
hukumannya berjalan.... aseeekkkk. jan lupa sm mantan suami vio jg, bkin sengsara! semangat up!!! 💪💪
Aisy Hilyah: tenang dia ada waktunya
total 1 replies
Dian Susantie
rasakan apa yg dirasakan Merlia... Dit..!!! 👿👿
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!