Istri Pengganti

Bab 27. Plotwist

Fionna menghampiri Satya dengan wajah yang sangat terlihat marah, ia mendengus begitu kasar, nafas nya terengah-engah begitu emosi, Satya yang melihat Fionna pun segera mendekat ke hadapan nya. Fionna, sejak kapan kau disini. Satya tersenyum menyapa gadis itu yang berdiri di hadapan nya

Plakkkkk

Suara tamparan begitu menggema, Fionna menampar Satya dengan emosi nya yang sangat memuncak, wajah nya yang terlihat begitu membenci Satya. Ada apa sebenar nya, namun Satya yang masih terkejut pun hanya diam memegang pipi yang baru saja Fionna tampar dengan tatapan nya yang terus menatap Fionna dengan perasaan bertanya-tanya

“Fio..”

“Ada apa”

“Kau tidak perlu berpura-pura bodoh Satya!”

“Katakan padaku, ada apa”

“Kau bahkan lebih iblis di banding dengan iblis sekalipun, tidak perlu kau berpura-pura!”

Fionna mengeluarkan ponsel di tas milik nya, ia seperti ingin menunjukan sesuatu. Dan ia pun memutar rekaman obrolan Satya dengan Gisel, Gisel yang baru saja melabrak Satya karena dirinya adalah dalang di balik kecelakaan itu. Satya mengatakan bahwa ia sangat menyesal telah berbuat jahat pada sang kakak, cerita itu tak sengaja terdengar oleh Fionna saat ia ingin menemui nya untuk menanyakan soal Leonna, kakak nya.

Satya terkejut dan berusaha menjelaskan, Fionna yang kini di penuhi amarah dan rasa benci pada Satya, sungguh tak menyangka pria yang pernah ia kenal sebaik itu, wajah yang sangat tenang dan perlakuan yang penuh kebaikan. Ternyata telah berbuat sesuatu yang sangat tidak pantas

Dirinya benar-benar merasa bersalah soal ini, karena dirinya memang baru saja sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah dosa yang harus di tebus. Satya sangat menyesali perbuatan nya, saat Gisel melabrak nya karena mengetahui nya Fionna tak sengaja merekam ucapan nya itu. Kini wajah gadis itu berubah menjadi benci pada pria yang dulu slalu ia puji menjadi penguat di dalam hidup nya

“Aku benar-benar tak menyangka kau berbuat seperti itu Satya!”

“Fionna maafkan aku..”Fionna memundurkan langkah nya untuk menghindar sentuhan Satya, mata Fionna begitu tajam menatap Satya dengan rasa penuh amarah dan kebencian. Pria itu bingung harus berbuat apa namun ia sungguh menyesali atas perbuatan nya itu yang bahkan telah mencelakai sang kakak hanya karena sebuah perasaan. Kau egois! Fionna mendorong tubuh Satya dan bahkan memukul nya dengan tangisan dan juga benci nya

Alvaro yang baru saja datang karena mengetahui Fionna izin untuk menemui Satya untuk membahas tentang kakak nya pun datang untuk ikut membicarakan itu. Namun saat ia melihat Fionna dan Satya seperti ada masalah pun Alvaro berlari untuk melihat ada apa di antara kedua nya

“Fionna..”Alvaro menatap raut wajah istrinya itu yang kini dengan tatapan benci dan tangisan nya, Alvaro mengkerutkan dahi nya dan menegur Satya, kau apain Fionna. Satya hanya terdiam membeku, Fionna pun dengan nada yang sangat emosi memberitahu pada suami nya bahwa Satya lah dalang di balik kecelakaan nya itu

“Tidak mungkin-“Alvaro mendengar itu hanya menggelengkan kepala nya menatap sang adik, Satya meminta maaf, dan ternyata apa yang di ucapkan Fionna itu benar? Alvaro ikut terdiam membeku karena tak menyangka dengan sebuah plotwist ini. Fionna melangkahkan kaki nya dan terus memukul Satya. Dengan cepat Alvaro menahan istrinya itu yang kini menangis histeris memukul adik nya

“Kak, maafkan aku”Alvaro yang menahan Fionna pun hanya menganggukan kepala dengan berat, ia pun masih tak percaya dengan ini. Alvaro segera mengangkat tubuh istrinya mengarah ke mobil, Fionna terus membrontak. Gadis itu benar-benar di landa emosi begitu memuncak, rasanya susah untuk di padamkan. Di mobil, Alvaro terus menenangkan istrinya yang benar-benar marah itu, satu sisi ia pun masih tak menyangka dengan perbuatan adik nya

“Alvaro lepas!”

“Fionna dengar aku.”

“Mungkin saja Satya hanya khilaf, tolong maafkan dia. Tenang sayang aku mohon jangan seperti ini”

“Ini tidak bisa di maafkan Alvaro! Lepas”Alvaro menghela nafas begitu berat karena perasaan tak karuan nya, ia tak lelah menenangkan istrinya untuk berhenti emosi. Fionna pun terdiam dan menangis dengan perasaan kecewa nya, Alvaro memeluk Fionna dan terus menenangkan nya tak henti

“Tenangkan dulu, jangan emosi, aku mohon dengarkan aku sayang.”Fionna menggelengkan kepala nya sembari menangis sesegukan, gadis itu sungguh membenci Satya, karena bagaimanapun ia mengetahui semua keluarga Alvaro tak memperdulikan nya dan kini adik nya yang bertingkah perduli di saat kejadian itu ternyata semua itu hanya menyembunyikan kebusukan nya, bahkan Satya lebih busuk di banding keluarga Alvaro yang tak datang menjenguk nya.

“Ssssttt, aku mohon tenang.”

“Satya sungguh jahat padamu Alvaro, aku membenci nya, aku benci Satya!!!!!”

“Aku tak akan memaafkan dia begitu saja, aku membenci dia seumur hidupku.”pria itu menggelengkan kepala nya dan meminta Fionna untuk tak terlalu terbawa emosi. Fionna yang tak henti tenang itu membuat Alvaro kebingungan, ia segera menghubungi Richard untuk meminta bantuan membawakan mobil nya ke rumah nya, karena dengan situasi Fionna seperti ini ia tak mungkin menyetir mobil.

Tak lama itu Richard datang, Alvaro keluar menuntun tubuh istri nya itu yang menangis tak henti. Richard yang terheran pun terus bertanya namun Alvaro yang terlihat belum sempat menceritakan pun membuat Richard terdiam sejenak lalu memasuki mobil nya. Alvaro duduk di belakang dengan mendekap istri nya tak lepas, lalu Alvaro pun segera menceritakan kejadian ini pada Richard yang kini fokus menyetir. Siapa yang tidak terkejut. Richard saja begitu terkejut mendengar nya, dan sangat tak menyangka dengan perlakuan Satya adik sahabatnya sendiri yang di kenal anak yang sangat baik dan tunduk pada Alvaro.

Richard benar-benar tak habis pikir pada Satya, ia pun melajukan mobil nya segera untuk mengarah rumah Alvaro. Sesampai disana Alvaro segera membawa istrinya masuk dan berterimakasih pada Richard telah membantu nya, Richard pun segera pamit dan pergi menggunakan taxi.

***

Dorrr. Leonna baru saja datang dan duduk di samping Satya, namun saat ia melihat wajah pria itu ia terkejut dan terus bertanya. Wajah yang terlihat sangat murung dan menangis itu, Leonna meraih wajah Satya dan menghapus air mata nya dengan perasaan khawatir, entah apa yang terjadi. Leonna berusaha menenangkan Satya yang sedang menangis itu

“Are u okay?”Satya menggelengkan kepala nya dan menghela nafas begitu berat, sakit sekali rasanya mengalami masalah seperti ini. Ia terus menyesali atas perbuatan nya pada kakak nya sendiri, Leonna yang penasaran itu terus menanyakan apa yang terjadi. Gadis itu benar-benar khawatir karena Satya adalah pria yang sangat ceria, namun kali ini ia baru melihat Satya menangis dengan tubuh nya yang sedikit gemetar itu

“Aku hanya ada masalah di kekuargaku”

“Ada apa? Apa yang terjadi.”

Satya tak mau menjawab, ia hanya terus diam membisu. Leonna yang tak mau memaksa nya untuk bercerita pun hanya diam dan memeluk Satya untuk menenangkan nya. Apapun yang terjadi ku harap kau slalu kuat Satya. Lirih Leonna dengan tatapan mata sayu nya

“Tenanglah, kau tidak sendirian”

“Terimakasih Leonna.”

Leonna mengambil air putih yang ia bawa itu, ia segera memberikan pada Satya agar lebih sedikit rilex. Satya pun segera meminum air mineral kemasan botol itu, Leonna kembali mendekap nya bahkan mengusap kepala Satya begitu lembut. Tenanglah. Satya hanya mengangguk dan merasa ada yang menemani di saat masalah melanda hidup nya karena kesalahan nya sendiri

...***...

Fionna terdiam di balkon kamar nya dengan tatapan yang kosong, ia masih tak menyangka dengan apa yang Satya perlakukan. Pria yang ia kenal sebagai pria yang baik, namun siapa sangka bahwa ia adalah penyebab Alvaro kecelakaan di hari itu. Fionna menghela nafas begitu berat, rasanya sangat merasakan kecewa yang begitu dalam.

Alvaro datang dan menghampiri sang istri yang sedang berdiri bersandar di tembok balkon kamar nya itu. Ia membalikan badan istrinya untuk meminta menatap nya, pria itu menghela nafas dan tersenyum kecil. Fionna menatap Alvaro begitu dalam, rasanya ia sangat tak terima suami nya di perlakukan jahat seperti itu sampai-sampai terbaring tak berdaya bahkan hampir kehilangan nyawa nya. Fionna meraih hidung Alvaro dengan jemari nya dan mengusap penuh kasih sayang.

“Terimakasih masih berdiri di hadapanku setelah kejadian itu, aku sangat takut kehilanganmu.”

“Aku disini, dan akan slalu disini.”Alvaro memeluk Fionna, walaupun satu sisi ia merasa kecewa pada perbuatan adik nya sendiri. Namun tetap saja ia menyediakan ruang maaf untuk Satya.

“Sudah jangan di pikirkan lagi, kau lihat sendiri aku masih disini masih berdiri di hadapan mu dan aku masih berada di sampingmu setiap hari.”

“Tapi tetap saja Alvaro, perbuatan Satya tetap sulit untuk di maafkan. Dia sungguh jahat padamu, ku kira dia memang sangat baik, ternyata menyimpan kebusukan itu tersendiri.”

“Satya baik, tapi ia hanya di landa dan di kelilingi oleh rasa egois nya saja. Sudah lupakan saja, aku harap kau mau memaafkan adik ku.”

Tidak semudah itu. Fionna melepas pelukan Alvaro dan masuk ke dalam kamar, Alvaro menghela nafas dengan begitu merasa bingung dan kacau. Entah bagaimana ia membuat Fionna untuk tak membenci Satya, karena bagaimana pun Satya adalah adik nya. Ia pasti dengan senang hati akan memaafkan nya, asalkan Satya benar-benar menyesali perbuatan nya