Di sebuah hutan yang sangat lebat terdengar suara merdu bunyi seruling yang mengalun lembut membius semua hewan-hewan penghuni hutan.
Seorang gadis bergaun merah bersandar di sebuah batu tepian jurang, jari-jarinya dengan lihai membelai lubang-lubang seruling giok di tangannya.
Mulutnya terus meniupkan udara kedalam seruling hingga tercipta nada-nada indah dari sana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orchid15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
biksu Wu
Lu ming yue menggunakan cadar untuk menutupi wajahnya. Ia sadar kecantikan yang ia miliki bisa menimbulkan masalah karena itulah setiap kali dirinya berjalan-jalan keluar dari hutan bunga persik lu ming yue selalu merubah penampilannya.
Lu ming yue pernah merubah penampilannya seperti laki-laki agar memudahkan berjalan-jalan di tempat umum. Namun penampilannya terlalu tampan saat menyamar sebagai laki-laki. Karena wajah tampannya juga membawa masalah untuknya lu ming yue akhir lebih memilih menutupi wajahnya menggunakan cadar atau topeng berbentuk hewan rubah.
Tidak banyak yang lu ming yue lakukan ketika berada di kota, ia hanya berjalan-jalan sesekali singgah di sebuah toko dan membeli barang yang menarik baginya.
dirinya juga sering mendatangi sebuah kuil tua yang berada di luar kota kekaisaran, dulunya ia tinggal di sana sebelum memutuskan untuk tinggal di hutan bunga persik.
Guru Wu... Lu ming yue menghampiri biksu tua yang ada di sana, dulu biksu wu lah yang menemukan lu ming yue di hutan bunga persik, lalu membawanya ke kuil dan merawat luka-luka lu ming yue.
Wu jinjing tersenyum lembut melihat kedatang lu ming yue, gadis kecil yang pernah ia selamatkan dulu kini sudah tumbuh menjadi gadis besar. Senyuman biksu wu yang begitu lembut dan hangat membuat lu ming yue merasa nyaman dan tenang seolah-olah yang saat ini tersenyum padanya adalah kakek yang merindukan cucunya.
Lu ming yue bersujud tiga kali pada wu jinjing sebagai penghormatan terakhirnya. lu ming yue mengatakan pada wu jinjing bahwa dirinya akan pergi kekaisaran Wei, wu jinjing dengan lembut memberikan nasihat baik pada lu ming yue. Biksu wu mengatakan agar lu ming yue tidak membalas kejaran dengan kejahatan karena hal itu akan membuat hati lu ming yue kotor. Lu ming yue dengan tenang mendengarkan semua nasihat baik biksu wu tanpa sedikitpun menyelanya.
Sebelum pergi lu ming yue meninggalkan sekantung emas sebagai derma untuk para biksu di sana, Lalu lu ming yue kembali ke kediamannya di hutan bunga persik sebelum besok benar-benar pergi menuju kekaisaran Wei.
Sudah tiga kali Wei tian dan ke sepuluh anak buahnya kembali di tempat yang sama. Hutan bunga persik seolah-olah sengaja membuat mereka berputar-putar di tempat itu, Wei tian sama sekali tidak merasa cemas atau ketakutan dirinya mengingat perkataan lu ming yue jika hutan ini adalah tempat kekuasaan lu ming yue.
Wei tian meminta anak buahnya untuk istirahat sejenak, Wei tian duduk mengambil sikap lotus dirinya segera menggunakan ilmu sihir yang dimilikinya untuk mencari jalan yang benar menuju kediaman lu ming yue.
Dari atas bukit lu ming yue tersenyum tipis memperhatikan jendral Wu dan anak buahnya yang tersesat dalam sihir ilusi buatannya.
Ia segera meletakan serulingnya di mulutnya dan meniup lembut serulingnya. Nada-nada indah mulai terdengar ke segala penjuru hutan bunga persik.
Wei tian berkonsentrasi penuh menggunakan sihir mata ilahi yang di milikinya. Sebuah sihir kuno yang memungkinkan pemiliknya bisa melihat keadaan di sekitarnya hingga ribuan kilo meter jauhnya. Suara merdu dari seruling yang terdengar membuat sedikit konsentrasinya terpecah , namun jendral Wei segera menutup indra pendengarannya.
"hemmm.. Di situ rupanya ucap Wei tian saat mendapatkan lokasi lu ming yue berada saat ini. lu ming yue menghentikan permainan serulingnya ketika ia merasa ada mata besar yang sedang mengawasi dirinya.
Pemilik ilmu sihir juga ya.. Lu ming yue terkekeh segera ia meninggalkan bukit kecil tempat bermain seruling, belum jauh ia pergi sosok Wei tian menghalangi langkah kakinya.
Wei tian tersenyum, menatap lu ming yue yang terkejut akan kehadirannya.
"Nona lu.. Ingin melarikan diri,? Wei tian mengangkat sebelah alisnya.
Lu ming yue tersenyum manis, ia berjalan mendekati jendral Wei. Tangan lu ming yue terangkan jari telunjuknya menyentuh wajah tampan jendral Wei.
" Aku tidak menyangka jika jendral Wei yang agung memiliki sihir mata ilahi,! Seru lu ming yue dengan suara yang sangat halus.
Wei tian menangkap lengan lu ming yue menghentikan gerakan jari lu ming yue yang mulai bergerak menelusuri lehernya.
" Seperti yang ku janjikan nona Lu.. Aku datang membawa tandu pengantin untuk mu,! Wei tian menunjuk kesepuluh anak buahnya yang berdiri tidak jauh dari lu ming yue dan Wei tian di sana juga ada sebuah tandu pengantin berwarna merah yang di hias sangat indah.
"Jendral Wei aku tidak pernah menyetujui untuk menjadi pengantin mu. Aku tidak suka pria bisik lu ming yue di telinga Wei tian, tidak lupa lu ming yue juga meniup telinga Wei tian di akhir kata-katanya.
Wei tian sedikit mendorong tubuh lu ming yue agar ada jarak di antara mereka. Jantung Wei tian berdetak kencang menerima godaan dari lu ming yue, dan lagi-lagi miliknya bereaksi keras.
"Nona Lu... Kau tidak bisa menolak ku , aku akan memaksamu ikut denganku ke kekaisaran Wei.
" Ingin memaksa..? Lu ming yue tersenyum tipis, kau boleh mencobanya! Tambah lu ming yue di sertai kedipan mata.
tiba-tiba pohon-pohon di hutan bunga persik berderak bergetar maju menyerang jendral Wei, pohon-pohon itu seolah memiliki pikiran sendiri dan bergerak mengincar Wei tian dan anak buahnya.