Kisah seorang gadis bernama Selina yang terpaksa harus menikah dengan seorang pria tampan nan kaya yang bernama Lazuardi, menikah bukan karena cinta melainkan karena terjadinya sebuah accident yang tak terduga menimpa keduanya.
Akankah mereka bahagia...akankah mereka dapat membina rumah tangga seperti yang di harapkan setiap orang...????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
❤️ Happy Reading ❤️
Siang ini para karyawan perusahan Cakrabuana sedang berkumpul di aula perusahaan.
''Ada apa sih?'' tanya Selin pada Nanda.
''Mau ada pengumuman kayaknya.'' sahut Nanda. ''Dan katanya lagi...Presdir juga akan kesini.'' imbuhnya.
Mendengar perkataan Nanda membuat Selin jadi merasa ingin tahu bagaimana sebenarnya rupa sang Presdir yang selalu di elu-elukan oleh para karyawan terutama para karyawan wanita.
''Selamat siang.'' sapa orang yang baru saja masuk ke dalam aula.
''Suara itu sepertinya gak asing.'' gumam Selin yang kemudian mendongakkan kepalanya, karena tadi dirinya sedang berbalas pesan dengan sang ibu mertua.
Deg
Tatapan mata Selin tak sengaja beradu pandang dengan Lazuardi...suaminya.
Dia masih bertanya-tanya dalam pikirannya...kenapa suaminya itu ada di sini saat ini.
Asisten Boby pun kaget melihat istri dari bosnya berada di sana...duduk di kursi bersama para karyawan perusahan.
''Jadi istri bos kerja di sini.'' batin Boby. ''Bodoh...hal kayak gini saja sampai luput dariku.'' imbuhnya lagi.
''Khem...'' dehem Boby untuk mengatasi rasa keterkejutannya. ''Presdir ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian secara langsung.'' kata Boby langsung mempersilahkan Lazuardi.
Selin terbelalak saat tau bahwa suaminya adalah sosok Presdir di tempatnya bekerja yang selalu menjadi idola para kaum hawa di sana.
''Selamat siang.'' sapa Lazuardi dengan penuh karisma. ''Seperti biasa minggu di akhir bulan di bulan ulang tahun perusahan akan selalu di adakan gathering untuk para karyawan perusahaan pusat dari semua divisi.'' kata Ardi lagi dengan tatapan mata yang selalu mengunci ke arah Selin sehingga membuat si empunya sedikit salah tingkah. ''Saya harap dengan di adakannya acara gathering pada tahun ini akan bisa membuat team work yang solid, mempererat hubungan antar karyawan serta memperbaiki konflik dan friksi yang terjadi di dalam perusahaan.'' tuturnya. ''Saya juga berharap dengan ini kinerja kalian semakin meningkat yang akan berimbas baik pada peningkatan perusahan.'' sambungnya. '' Gathering kali ini akan di adakan di puncak dan semoga nanti kalian akan menikmatinya.'' imbuhnya lagi. ''Sekian dari saya...dan terimakasih.'' tutupnya.
Setelah menyampaikan beberapa patah kata, Ardi dan Boby keluar dari aula.
''Bob.'' panggil Ardi pada sang asisten yang berjalan di belakangnya. ''Kenapa kita sampai gak tau kalau ternyata dia kerja di disini?'' tanyanya.
''Maaf bos saya benar-benar kecolongan sehingga untuk informasi yang satu ini bisa terlewatkan.'' ucap Boby mengakui kesalahannya.
''Sudahlah...aku juga tak pernah memintamu untuk mencari tau dimana dia bekerja.'' kata Ardi.
Dia hanya meminta Boby untuk menyelidiki asal usul Selin tanpa memintanya untuk mencari tahu tempat bekerjanya, karena pikirnya itu tidaklah penting.
Ardi juga merutuki kebodohannya yang tak pernah bertanya pada Selin dimana wanita itu bekerja.
''Setelah semua bubur dari aula, suruh dia menemuiku.'' perintahnya.
''Baik bos.'' jawab Boby.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Oh astaga bagaimana jadinya aku kalau sampai mereka tahu bahwa aku adalah istri dari bos yang seksama ini mereka puja-puji.'' tanya Selin dalam hatinya.
Dia bergidik ngeri membayangkan apa apa yang akan dia dapatkan bila para wanita itu mengetahui kenyatannya mengingat bagaimana mereka sangat ingin menjadi pendamping sang Presdir.
''Eh kalian tau gak ternyata Presdir kita itu sudah punya istri loh.'' kata salah satu karyawan wanita.
''Kamu tau dari mana...jangan-jangan cuma hoax.'' kata yang satunya lagi.
''Iya lagian selama ini istrinya juga tak pernah datang ke perusahaan...hanya anaknya saja yang datang dengan pengasuhnya.'' imbuh yang satunya lagi.
''Waktu itu setelah ulang tahun perusahan, Presdir mengadakan konferensi pers yang mengatakan kalau sudah punya istri.'' jawab wanita yang pertama memberi informasi.
''Kenapa selama ini istrinya itu gak pernah muncul?'' tanya yang kedua.
''Mana aku tau.'' sahut yang pertama. ''Mungkin kalau tak terciduk awak media sedang tidur di hotel bersama seorang wanita...sampai saat ini Presdir juga gak akan bikin konferensi pers mengenai statusnya.'' sambungnya lagi.
''Yah pupus deh harapan kita buat jadi istri Presdir.'' kata wanita ketiga.
''Kitakan tak pernah tau siapa istrinya jadi masih bisalah.'' sahut wanita ke dua. ''Apapun bisa aku lakuin buat dapetin Presdir...meski harus naik ke ranjangnya sekalipun akan aku lakukan dengan suka rela.'' imbuhnya dengan tak tau malu.
Mendengar perkataan-perkataan ketiga wanita itu entah kenapa membuat hati Selin menjadi panas, dadanya terasa bergemuruh saat ini.
''Dasar tak tau malu.'' umpatnya dengan lirih.
''Selin.'' panggil pak Ilham ketua divisi keuangan.
''Iya pak.'' sahut Selin yang langsung berdiri dengan sopan.
''Kamu di minta ke ruangan Presdir sekarang.'' katanya memberitahu.
''Sa...saya pak?'' tanya Selin menunjuk dirinya sendiri karena masih belum percaya dengan apa yang di dengarnya.
''Iya kamu.'' jawab pak Ilham.
''Ada apa ya pak?'' tanya Selin.
''Saya juga tidak tau.'' jawab pak Ilham. ''Tapi yang kelas tadi pak Boby selaku asisten Presdir yang langsung menghubungi saya untuk memberi tahu kamu.'' sambungnya. ''Sudah cepet sana ke ruangan presdir...jangan buat beliau menunggu atau kamu akan kena masalah.'' imbuhnya.
''Ba...baik pak.'' jawab Selin.
Sementara ketiga wanita yang tadi sedang membicarakan Presdir mereka, menatap tajam ke arah Selin dengan beribu pertanyaan di benak mereka...ada apa gerangan sampai Selin yang notabene masih tergolong karyawan baru bisa di panggil ke ruangan Presdir, sedangkan mereka yang sudah lama bekerja saja belum tentu ada yang bisa masuk ke ruangan pemimpin tertinggi perusahaan.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Permisi...selamat siang.'' sapa Selin pada seorang wanita yang di yakininya adalah sekretaris Ardi.
''Selamat siang...ada yang bisa saya bantu?'' tanyanya dengan ramah.
''Saya mau bertemu dengan presdir.'' jawab Selin. '' Tadi asisten Boby yang meminta saya ke sini.'' jelasnya.
Cklek
''Nyonya muda.'' sapa Boby yang baru keluar dari ruangan Ardi. ''Presdir sudah menunggu anda di dalam.'' ucapnya sambil mempersilahkan Selin untuk masuk keruangan Ardi.
Heni menatap ke arah Boby seolah meminta penjelasan pada pria tersebut.
''Itu nyonya muda...istrinya Presdir.'' kata Boby yang seolah tau arti tatapan itu.
''Ja...jadi itu tadi...'' kata Heni sambil menunjuk ke arah ruangan Ardi yang tertutup.
''Iya, tapi kamu jangan bilang siapa-siapa...hanya kita saja yang tau karena istrinya Presdir adalah salah satu karyawan di sini di divisi keuangan.'' papar Boby. ''Awas kalau ember.'' peringatnya lalu melenggang pergi ke arah di mana ruangannya berada.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Duduk.'' perintah Ardi sebelum Selin mengucapkan sepatah katapun.
Selin pun menurut duduk di hadapan Ardi yang hanya terhalang oleh meja kerja sang Presdir saja.
''Kenapa gak bilang kalau kerja di sini?'' tanya Ardi.