NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Kasih, perempuan muda berusia dua puluh tahun terpaksa menggantikan Mia anak sang kepala desa lebih tepatnya tetangga Kasih sendiri untuk menikah dengan Rangga. Karena pada saat hari H, Mia kabur untuk menghindari pernikahannya.

Mia menolak menikah dengan Rangga meskipun Rangga kaya raya bahkan satu-satunya pewaris dari semua kekayaan keluarganya. Penolakan Mia di karenakan ia tidak suka melihat penampilan Rangga yang cupu dan terlihat seperti orang dungu.

Kasih yang di ancam oleh kepala desanya mau tak mau harus menggantikan Mia. Semua Kasih lakukan demi ketentraman hidup ia dan ibunya yang sudah sepuluh tahun menjanda. Lalu, apakah Kasih dan Rangga akan jatuh cinta? Apakah pernikahan Kasih dan Rangga akan bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Pak Rahman yang tidak sopan menggebrak meja ruang tamu bu Erni. Hampir setiap hari pak Rahman menekan bu Erni untuk menyuruh Kasih menggugat cerai Rangga.

Nada yang sejak tadi berdiam diri di kamar sudah tak tahan lagi melihat ibunya di perlakukan demikian. Gadis ini hanya bisa menangis lalu menghubungi kakaknya yang sedang pergi liburan.

Kasih yang mendapatkan kabar jika pak Rahman membentak ibunya, Kasih langsung meminta pulang pada Rangga. Rangga mengiyakan, ia juga tak rela jika ibu mertuanya di perlakukan kasar.

Keesokan harinya Rangga dan Kasih sudah pulang. Mereka langsung pulang ke rumah yang di desa. Kasih yang benar-benar geram pada pak Rahman langsung mendatangi rumah ibunya.

"Bapak ini apa tidak bosan mengganggu ibu ku hah?" Tanya Kasih yang kebetulan saat itu bu Wiwin dan pak Rahman sedang beradu mulut dengan bu Erni hanya karena sampah.

"Jangan memanggil ku bapak karena aku bukan bapak mu. Bapak mu sudah mati, noh di lagi duduk di neraka." Ucap pak Rahman kasar.

"Wah...wah,...baru nemu kepala desa tapi mulutnya sampah seperti ini." Sahut Kasih.

"Heh Kasih, cepat ceraikan Rangga. Dia tidak pantas untuk mu," ucap bu Wiwin.

"Heh bu, kalian sendiri yang meminta Kasih menikah dengan Rangga tapi kenapa sekarang kalian sibuk mengatur hidup anak ku hah?" Sahut bu Erni. "Aku atau kalian orang tua Kasih?"

"Heh Janda....sadar diri dong kalau kalian itu orang miskin dan tidak pantas bersanding dengan keluarga Raharja. Rangga itu sudah di jodohkan dengan Mia." Hina bu Wiwin benar-benar membuat Kasih geram.

"Heh bu Wiwin, ibu ku memang janda dan kami memang orang miskin. Tapi kami punya rasa sopan santun, tidak seperti ibu dan suami ibu itu. Kepala desa tapi tidak bisa di jadikan panutan!"

"Heh Kasih. Lihat aja nanti kalau kamu dan ibu dan adik mu ini akan ku persulit kalian jika mengurus surat menyurat," ancam pak Rahman. "Jika kau masih tidak mau menggugat Rangga, aku tidak segan mencelakai mu dan keluarga mu." Imbuhnya lagi.

"Berani sekali anda mengancam istri ku," ucap Rangga yang tiba-tiba ada di belakang pak Rahman dan bu Wiwin.

Pak Rahman dan bu Wiwin menoleh ke belakang, mereka terkejut saat melihat Rangga.

"Nak Rangga, ingin bertemu dengan bapak ya?, ayo masuk ke rumah bapak!"

Tanpa memiliki rasa malu pak Rahman mengajak Rangga masuk ke dalam rumahnya tapi di tolak oleh Rangga.

"Aku bisa saja membuat anda di tendang dari jabatan anda. Jadi, jangan coba-coba mengancam istri ku apalagi ibu mertua ku."

"Kau salah paham Rangga. Kasih bukan pasangan yang cocok untuk mu. Mia dan kau sudah di jodohkan sejak kalian kecil." Ujar bu Wiwin tanpa malu.

"Keluarga raja sekali pun akan membatalkan perjodohan jika tahu keluarga calon besannya seperti kalian," ucap Rangga.

"Janji adalah hutang, papah mu harus menepati janji kami dulu." Ujar pak Rahman.

"Kalau begitu anak mu bisa jadi istri kedua papah ku!" Kata Rangga yang benar-benar kesal. "Aku memperingatkan kalian untuk tidak mengganggu ibu mertua ku. Jika tidak, akan ku buat kalian hancur." Rangga mengancam balik.

Rangga mengajak Kasih dan bu Erni masuk ke dalam rumah. Begitu juga dengan pak Rahman dan bu Wiwin, mereka masuk ke dalam rumah mereka.

"Kita harus menyingkirkan Kasih. Mereka hanyalah orang miskin yang keras kepala. Lihat saja, bapak akan membuat perhitungan pada si janda itu."

"Ibu setuju pak. Ibu geram melihat keluarga mereka yang tidak mau mengalah."

Pak Rahman dan bu Wiwin mulai mengatur rencana untuk menghancurkan keluarga Kasih.

Sedangkan Kasih, ia terus mengomel sendiri atas sikap pak Rahman dan bu Wiwin.

"Mbak, Nada usah gak sanggup lagi bertetangga sama mereka. Pagi siang malam mereka selalu saja mengganggu aku dan ibu." Adu Nada kesal.

"Maka dari itu mas sengaja membangun rumah besar bahkan rumah ini akan mas buatkan pagar setinggi mungkin," ujar Rangga memberitahu tujuannya.

"Tapi Rangga, ibu tidak enak jika kamu membangunkan rumah dan pagar yang tinggi. Apa kata orang?, ibu dan Kasih akan di bilang memanfaatkan kamu." Kata bu Erni yang merasa tidak enak hati.

"Jika ibu tidak mau, ibu dan Nada bisa ikut pindah ke kota bersama kami. Ibu dan Nada bisa tinggal di salah satu rumah milik ku."

"Ibu tidak mau pindah dari rumah ini. Rumah ini banyak kenangan dengan almarhum bapak. Lagian, ibu tidak mau jauh dari makam bapak. Jika ibu dan Nada ikut kalian ke kota, bapak pasti sedih di tinggal sendirian." Ucap bu Erni sedih.

Kasih menghembuskan nafas pelan, ia tahu betul jika ibunya ini dua hari sekali akan berziarah ke makam bapaknya.

"Kalau begitu, ibu harus menurut dengan ku. Lagian, orang-orang juga udah tahu kelakuan pak Rahman dan bu Wiwin," ujar Rangga.

"Bisa gak sih, pak Rahman itu di tendang dari jabatannya? Dia semana-mena banget sama warga." Nada benar-benar kesal dengan pak Rahman.

"Udah sabar aja, nanti mas cari solusinya."

Untuk hari ini Kasih dan Rangga menginap di rumah bu Erni. Rangga senang karena tempat tidur Kasih yang kecil bisa membuat ia bebas memeluk istrinya.

"Sepertinya mas harus memperkecil ranjang kita. Enakan seperti ini, bebas meluk kamu." Ujar Rangga sambil meremas pepaya gantung Kasih.

"Bebas apanya, Kasur ini hanya muat untuk satu orang. Kalau tidur berdua gak bebas!"

"Kamu ini, gitu amat sama suami sendiri."

Plak,....

Kasih memukul tangan suaminya yang nakal.

"Kenapa sih?" Tanya Rangga.

"Mas, kenapa sih suka banget meremas. Geli tahu...!"

Kasih bergantian meremas jagung milik Rangga yang berambut tebal.

"Tuh kan, bangun...!!" Ujar Rangga yang langsung menindih Kasih.

"Kunci pintu dulu mas," bisik Kasih.

Sambil bergelantungan, Rangga turun dari atas tempat tidur untuk mengunci pintu kamar.

"Saatnya makan malam," ucap Rangga yang langsung menggarap ladang istrinya yang tak seberapa besar itu.

Drap...drap....drap.....

Bunyi berisik muncul dari ranjang menghantam dinding kamar Nada. Nada yang merasa terganggu langsung keluar mengetuk pintu kamar Kasih.

Tok,...tok,....

Rangga dan Kasih yang sedang menikmati genjotan mereka mendadak berhenti.

"Mbak, lagi apa sih?, kok berisik banget?" Tanya Nada dengan polosnya.

"Aaah,...ini....anu...benerin pintu lemari mbak, kuncinya copot." Jawab Kasih dari dalam kamar.

"Oh,...udah selesai belum. Aku mau tidur loh. Berisik banget."

"Udah kok!" Bohong Kasih, Nada pun kembali ke kamarnya.

Rangga mencabut pedangnya yang masih tegak berdiri. Ia mencari ide agar tidak menimbulkan suara.

Rangga mengambil bantal lalu mengganjal antara dinding dan ranjang.

"Biar apa mas?" Tanya Kasih heran.

"Biar gak ada suara. Ayo lanjut,...!" Ujar Rangga yang kembali memasukan pedangnya ke dalam sarung.

Benar kata Rangga, bantal yang menjadi ganjalan bisa menghilangkan suara gesekan dinding dan Ranjang. Mereka kembali melanjutkan permainan.

1
Azlin Hamid
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
Taris
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Insyirah qalbi Johan
bacakan
Ana Akhwat
ceritanya kocak bikin ketawa sendiri
Ana Akhwat
Awal yang bikin senyum
bhunshin
OMG
Tia Iia
bagus ceritanya
Tia Iia
terimakasih Thor /Kiss/
Majotiku
Lumayan
Majotiku
Kecewa
Dyah Oktina
wah..untung dah d nikain sm d perawanin ya daffa... tp masih aja takut
Dyah Oktina
iya baik banget mertuamu(bi erni) cariin jodoh dong 🤭
Dyah Oktina
besok pagi pertama aja sih daffa... gitu aja kok repot...🤭🤭😆
Dyah Oktina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun...teriak kayak ada kebakaran aja.. lagian calon ponakan kayaknya merestui tantenya u segera nikah.. 😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun.... kalian tuh emang ada....ada aja...😂😂😂😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dyah Oktina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!