Dibenci keluarga karna di anggap pembawa sial, Azeeyra Briliant aksara di usia 17 tahun harus hidup menderita dalam caci maki keluarganya.
zee adalah pangilan gadis berpenampilan cupu itu dengan rambut kuncir dua, kaca mata bulat nan tebal serta baju dan rok kebesaran dari tubuhnya, zee kerap kali di bully oleh teman sekolahnya, meski memiliki otak yang pintar tak membuat ayah dan kakak kandung zee bangga atas prestasi yang didapatkan, ia di benci karna dianggap sebagai pembunuh mamanya yang meninggal sewaktu melahirkan zee karna pendarahan, sejak saat itu ayah zee tak pernah menggangap gadis kecil itu sebagai putrinya, ia di rawat oleh seorang pengasuh bernama bi jum, hanya dari pengasuh itulah zee mendapat kasih sayang, pun dengan kakak kandung zee daniel aksara juga membencinya, daniel kecil mengira zee sudah menyedot darah sang mama sehingga mengakibatkan mamanya meninggal, rasa benci terus berlanjut hingga mereka dewasa.
lantas apa zee akan bertahan di keluarga itu,?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5.PINDAH KELAS
Brukk
Zee membuka pintu kelas Xll ips c, seketika perhatian semua orang di dalam kelas itu teralih kepadanya, mereka bertanya tanya siapa gadis yang memasuki kelasnya dengan angkuh berwajah datar itu, ia melangkah dengan santai menuju meja di pojok bagian belakang.
Zee mengabaikan teman teman sekelasnya yang terus menatapnya bingung, ia meletak kan tas nya di atas meja.
"hei anak baru jangan duduk disitu, itu tempat duduknya azeeyra, dia sekarang dirumah sakit karena koma. " ucap seorang gadis berkaca mata kepada zee yang di anggap anak baru.
Zee tersenyum miring mendengar kalimat yang di ucapkan gadis di depannya itu. "kayaknya kalian buta, makanya kalian nggak kenal gue lagi."cetus zee masih dengan wajah datarnya.
Sontak saja semua teman sekelas nya terkejut mendengar suara yang baru mereka dengar, suara itu... Tentu mereka sangat mengenalnya, itu suara azeeyra si cupu dan kutu buku yang slalu jadi bulan bulanan adel, tapi kenapa penampilan nya berbeda, gadis di depan mereka sangat cantik, kulit putih bersih, rambut indah berkilau, serta tubuh ramping impian para gadis, perubahan ini, terlihat seperti 'kepompong yang berubah jadi kupu kupu'.sangat cantik.
"wah... jadi lo azeeyra, kok lo bisa cantik gini, mulus banget lagi," celetuk kaisar si pembuat onar di kelas ips c. ia menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit di artikan, zee memutar bola matanya malas mendengar ucapan kaisar.
"azeeyra, beneran ini lo, azeeyra si cupu itu, " tanya alena, gadis yang duduk didepan zee itu bertanya seolah tak percaya dengan apa yang di lihat. b*ngke emang.
Zee merasa kesal dengan sikap teman sekelasnya ini, ia sangat ingat bagaimana perlakuan mereka selama ini, mereka terkadang merebut buku pr zee, dan jika ada kerja kelompok, mereka akan menyuruh zee mengerjakan nya sendiri, zee juga akan piket setiap hari membersihkan kelas, menggantikan mereka, jika mengingat hal itu saat ini, entah kenapa zee merutuki dirinya yang bodoh itu, hanya menerima saja tanpa berani melawan.
Zee berdiri dari duduk nya lalu berjalan ke luar kelas, ia membiarkan teman sekelasnya itu membicarakan perubahan dirinya.
Zee terus berjalan dilorong kelas menuju ruang kepala sekolah, sepanjang jalan, para siswa siswi terus saja membicarakannya, zee cuek saja tidak peduli dengan omongan mereka.
Sampai di depan ruang kepala sekolah zee mengetuk pintu beberapa kali, setelah di persilahkan untuk masuk, zee membuka pintu.
Ceklek
terlihat seorang pria matang duduk di kursi kebesaran nya bak raja di singgasana ia menatapa zee dengan tatapan tajam. Zee membalas tatapan itu dengan datar, tak ada ketakutan di matanya gadis itu seolah terbiasa.
"ada apa,?" suara bariton itu terdengar mengerikan. Tapi tidak dengan zee, ia tidak terpengaruh sedikit pun.
Zee duduk di depan kepala sekolah tanpa disuruh, 'lancang sekali kan. "aku mau pindah kelas" ucap nya singkat, dengan tangan berlipat di dada.
Pria itu mengerinyit bingung dengan ucapan zee. " kenapa...? Sudah menyerah! Bukan nya ini yang kau inginkan, " cetus pria itu, banyak sekali yang dia tanyakan.
"bukan menyerah, cuma udah nggak butuh lagi." balas zee dengan wajah serius.
Hening,
Zee menatap pria yang ada di depannya, begitu pun sebaliknya, mereka saling bertatapan selama beberapa detik.
Zee menghela nafas panjang lalu berdiri dari duduk nya berjalan menghampiri pria di depannya, lalu gadis itu memegang tangan si pria dan menggoyangkannya kiri kanan.
"kaak.. Ayolah, aku benar benar ingin pindah, " zee merengek dengan suara manja, ia terus menggoyang kan tangan pria yang di panggil kak itu.
Terdengar suara helaan nafas panjang keluar dari mulut si pria. "Azeeyra briliant aksara. " panggil pria itu dengan suara tegas dan tatapan menusuk.
zee melepaskan tangannya lalu kembali duduk di kursi. " ya, tuan muda Rafael abdi aksara. "balas zee dengan wajah datar.
" kau yakin "tanya rafael memastikan ucapan zee.
Zee hanya berdehem membalas ucapan sepupunya itu, ya laki laki yang di depannya itu adalah anak dari kakaknya papa zee, yang berarti adalah keponakan papa daren, sekolah ini milik kakek zee orang tua papanya, yang saat ini di kelola oleh sepupunya rafael.
Sementara daniel membangun bisnis nya sendiri, zee dan rafael meski tak terlalu dekat, tapi mereka pernah beberapa kali terlibat obrolan jika bertemu di acara keluarga, di saat yang lain mengabaikannya, hanya rafael yang mengajak zee bicara, zee tau kalau sepupunya ini tidak ikut membencinya seperti keluarganya yang lain.
"oke, kau tak boleh menyesali keputusan mu ini, tidak boleh pindah lagi, mengerti?" rafael dengan tegas memperingati adik sepupunya itu, meski sekolah milik keluarga mereka, ia tak ingin membedakan sepupunya itu dengan murid yang lain, tidak ada hak istimewah yang akan diberikan.
"iyaa, "
Setelah mengucapkan itu zee melangkah keluar, sebelum mencapai pintu zee menoleh kebelakang, "kelas yang mana" tanya zee , ia tak tau ke kelas mana ia di pindahkan.
rafael melirik sebentar sepupunya itu. "terserah, nilai mu cukup untuk masuk kelas mana pun, " balas rafael yang sedang membaca kertas berisi nilai dan poin zee, di SMA AKSARA pembagian kelas tergantung nilai dan poin, dikelas Xll , kelas ipa A adalah kelas unggul yang berisi, murid murid jenius. Dan ips c berisi kebanyakan siswa nakal dan nilai rendah.
Zee melangkah keluar ia berjalan kembali ke kelas ips c guna mengambil tas nya.
Sesampai di kelas zee masuk dan berjalan ke mejanya, terlihat teman teman nya memperhatikan zee.
Teet teet teetttt
Bel berbunyi semua murid berhambur masuk kelas, berbeda dengan zee ia mengambil tas nya lalu melangkah keluar, teman temannya saling pandang dan menatap bingung kearah zee yang keluar membawa tas.
"azeeyra mau kemana kau, nggak denger bunyi bel,? " teriak ragil ketua kelas ips c saat melihat zee membawa tas nya.
Zee berhenti sejenak lalu mengedarkan pandangan keseluruh murid, tidak ada kenangan baik yang membuat nya berat meninggalkan kelas ini.
"gue pindah kelas," balas zee, seketika kelas menjadi hening. Mereka bertanya tanya, kenapa zee tiba tiba pindah.
Sebelum ada yang bertanya lagi, zee mempercepat langkah nya menuju kelas barunya. Rasanya malas menjawab pertanyaan mereka yang tak kan ada habisnya.ribet pikirnya
Zee melangkahkan kaki menuju kelas barunya, zee sudah memutuskan ke kelas mana ia akan pindah.
Tok tok tok
Zee mengetuk pintu kelas, sepertinya sudah ada guru di dalam. Zee menarik handel pintu dan membukanya, benar saja, pak iwan guru matematika sudah berdiri di depan kelas siap memulai pelajaran.
"permisi pak,,, " ucap zee menghampiri pak iwan di depan kelas.
"ada apa azeeyra,,,? balas pak iwan ketika zee sudah ada didepan nya.
zee melihat seluruh murid Xll ipa A, mereka semua adalah para jeniusnya nya SMA AKSARA." saya akan pindah ke kelas ini pak, sudah di konfirmasi kepala sekolah. " jawab gadis itu kembali menatap pak iwan.
Seketika suara riuh terdengar dari semua murid mereka berbisik-bisik, ada yang senang karna akan ada anggota baru yang cantik, ada yang diam saja seolah tak peduli sekitarnya, ada juga yang iri karna merasa punya saingan baru.
"alhamdullilah, akhirnya ada juga cewek cantik di kelas ini, tambah semangat nih belajarnya. " celetuk saka sambil mengusap wajah dengan kedua tangan nya, seperti bersyukur.
huuuuuuh.....
Ucapan saka itu sukses membuat para murid perempuan merasa kesal.
"heh saka emang nya kita para cewek cewek di sini ngak cantik apa."
"tau ni, udah dandan segini cetarnya kau pikir kita bayangan." timpal murid cewek lainnya yang kesal dengan omongan saka.
"heh, gimana mau di bilang cantik liat aja muka kalian yang kayak topeng itu. " saka makin semangat adu mulut dengan anak cewek.
"entah berapa lapis bedak yang kalian pakai, emang ngak berat tu muka, haha haha, " denis yang duduk sebangku dengan saka pun ikut memanasi, ia tertawa sambil memegang perutnya.
"mana itu bibir kayak pisang goreng yang baru di angkat lagi, hahahaha," tambah saka yang beradu tos ria dengan denis.
Sementara murid laki laki yang lain hanya cekikan mendengar ke absurd-an dua biang rusuh itu. Pak iwan hanya menggeleng kepala melihat kelakuan murid yang katanya jenius.
"wah, sak lo kelewatan sih, masa kayak goreng pisang, yang elit dikit dong. " dengan sisa tawanya denis menyela saka. "lelehan mentega misalnya, hahahaha" lanjutnya dengan tawanya serempak.
"becek ngak tuh" ucap saka dan denis kompak, sehingga membuat para murid cewek makin geram mendengar ucapan mereka.
Merasa tak terima dengan ejekan saka dan denis semua anak anak cewek berdiri berkacak pinggang siap membalas mereka.
Bruk....
Pak iwan memukul meja dengan keras, semua murid terkejut tak terkecuali zee yang masih berdiri di depan kelas, gebrak kan meja itu mengalih kan perhatian mereka ke depan kelas.
Pak iwan berdehem, matanya melotot memandangi semua murid yang sudah seperti akan tawuran itu. Mereka akhirnya kembali duduk di kursinya masing masing dengan perasaan yang jengkel.
"sudah bisa tenang,? Bisa kita mulai pelajaran hari ini? Tanya pak iwan sambil menggosok gosok sebilah papan panjang di tangannya. Para murid menelan ludah nya susah payah saat melihat pak iwan memegang senjata andalannya.
" siap pak"jawab mereka serempak.
"azeeyra, kamu bisa duduk disana bersama reynard, " tunjuk pak iwan ke sudut bangku yang paling belakang. Sebab hanya kursi sebelah rey saja yang kosong, karena rey memang lebih suka duduk sendiri, lagi pula murid dikelas ini juga berjumlah ganjil.
"jackpot ini mah bos jackpot. " bisik saka pada denis yang senyum senyum mengoda rey, sementara yang di goda hanya diam saja menatap tajam ke arah zee yang melangkah menuju bangkunya.
Zee meletakkan tas nya di atas meja, lalu menarik kursi pelan dan mendudukan pantat nya, tanpa melirik teman sebangkunya itu zee membuka tas mengeluarkan buku pelajaran, lalu matanya fokus ke depan saat pak iwan mulai menerangkan pelajaran.
***