Tidak mudah hamil di usia muda, apalagi jika itu kembar lima. itu lah yang dirasakan oleh Alya, setelah orang tua nya meninggal, mahkota Alya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal sehingga ia hamil.
Bagaimana Alya menjalani kehidupan nya itu?
Silahkan pada mampir siapa tau suka kan,
jangan lupa like komen dan vote nya yaa makasih
Follow Instagram author
@mawarjk_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Hi, Assalamualaikum semua
Mari kita budidaya Like sebelum membaca
Warning taypo bertebaran....
...Happy reading...
.......
.......
.......
Semingu lebih lama nya Arkan di rawat di rumah sakit, hari ini Arkan di bolehkah pulang oleh dokter karena keadaan sudah sangat sehat
Alya sekarang sedang merapikan pakaian Arkan sedangkan sang anak sedang bermain dengan main yang di kasih oleh Diana dan Fahmi
Sebagai sulung yang baik Argan membantu membawakan tas adik nya itu agar Alya tidak berat membawa tas Arkan
"Sekarang ayo pulang" ajak Alya
Mereka bertiga berjalan sampai keluar dari dari rumah sakit dan menaiki taksi yang sudah Alya pesan sebelum nya dan mengantar mereka pulang sampai ke rumah
***
"Selamat datang kembali di rumah Arkan" Seru Tina dan lain nya yang menyambut kedatangan Arkan
"Wahh" Arkan terpukau di sana ada banya balon yang tertulis nama nya
"Sehat selalu cucu Oma" ujar Diana dan memberi kecupan di pipi Arkan
"Makasih Oma" ucap Arkan tersenyum manis
"Lihat Opa bawa apa..." ujar Fahmi memperlihatkan sebuah kado yang cukup besar
"Wahh apa itu Opa" tanya Arkan penuh dengan semangat
"Buka dong" jawab Fahmi
Arkan membuka nya dengan semangat sekaligus penasaran dan
"Wah ini kan mainan keluaran terbaru" seru Alfan melihat isi dari pemberian Fahmi dan Diana
"Wah benarkan" tanya Arkan, Alfan mengangguk dengan cepat
"Sekarang ambil satu orang satu" ujar Fahmi
"Kita juga dapat" tanya Alfan
"Iya dong kan kalian berlima cucu Opa" jawab Fahmi
Mereka mengambil mainan itu "Kalian buka mainan nya di kamar ya" perintah Alya
"Iya ma"
Lima berjalan memasuki kamar mereka meninggalkan Tina, Alya, Diana, dan Fahmi
"Seharusnya kalian tidak perlu repot-repot memberikan mereka mainan" sahut Alya memecah keheningan
"Tidak apa-apa nak kami hanya ingin membuat cucu kami senang" ujar Fahmi
"Yaa saya mengerti tapi kalian jangan terlalu sering memberikan mereka mainan yang ada mereka akan menjadi pembangkak" ucap Alya
"Bukan nya saya melarang anda tau apa tapi hanya jangan sering-sering" lanjut Alya
"Iya kami mengerti" ujar Fahmi seraya dan tersenyum lembut
Bukan nya Alya melarang Diana dan Fahmi untuk membelikan anak-anak nya mainan. Cuman Alya tidak mau nanti anak-anak nya menjadi pembangkak karena selalu di kasih yang mewah mewah oleh Diana dan Fahmi
"Oh iya maaf saya sampai lupa, saya ambil makanan dulu ya" ucap Alya
"Eh gak papa nak kebetulan kamu juga sebenarnya mah pamit, kami mau pulang ke Jakarta" ujar Diana
"Kalian sudah mau pulang" tanya Alya
"Iya kami sudah mau pulang, nanti kita kapan kapan berkunjung ya" ucap Diana
"Kalau begitu tunggu sebentar ya" ucap Alya sedikit berlari kedalam ingin mengambil sesuatu
"Ini ada ada sedikit kue yang tadi saya buat sama anak anak" ujar Alya memberikan bingkisan di tangan nya
"Oh makasih ya Al, kalau begitu kita pamit Assalamualaikum" pamit Diana dan Fahmi
"Waalaikumsalam" jawab Alya dan Tina yang sendari tadi diam saja
"Al ibu sama bapak minta maaf karena tidak datang menyambut Arkan, mereka tiba-tiba di panggil sama pak RT kata nya penting banget" ujar Tina
"Iya gak papa ko mbak" ucap Alya
"Mama Arkan nakal" teriak si bungsu Alfan
"Astaga anak-anak itu baru pulang ke rumah udah rusuh" ucap Alya menggelengkan kepalanya pelan sedang kan Tina hany terkekeh
***
Disisi lain
"Pah pokoknya Mama nggak mau tau, sesampainya kita di rumah mama mau kasih tau soal Alya dan anak-anak kepada Gara. Mama gak mau menunggu lama lagi" ujar Diana yang tampak tidak mau di bantah
"Iya Mah terserah mama aja" ucap Fahmi pasrah
Setelah menempuh perjalanan beberapa jam akhirnya Diana dan Fahmi sudah sampai di Jakarta dengan Gara yang menjemput mereka berdua
"Cepat jalankan mobilnya ke rumah Mama mau bicara sama kamu, ini sangat penting cepat" desak Diana tak sabaran
"Iya Mah penting apa sih sampai mamah marah-marah seperti itu" ujar Gara santai
"Ini penting banget untuk masa depan kamu Gara pria bodoh yang sayang nya anak mama" sindir Diana, Fahmi hanya diam tampa ikut campur perdebatan ibu dan anak itu
Bersambung~
Sampai jumpa di chap selanjutnya 🤗
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini
^^^see u^^^
^^^Mawar Jk^^^
kata ada bodyguard bayang
tapi tolong tulis San yg byk typo secara sadar dan tdk di bagusin, apalagi yg salah tulisan tolong byk cari recommend buku2 utk nambah Ilham.....mu GKI. sekedar hiburan tp jgn bikin salah penulisan nya... Villa bukan Fila, itu sangat berbeda..dll lahh..ttp smgt utk berkarya 👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻🌹🌹🌹