NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Setalah hujan petir semalam akhirnya pagi hari pun tiba tanpa di sadari Aditya tertidur di ruangan kedap suara dari semalam dengan Rani yang berada di sampingnya.

"De bangun udah pagi." Kata Aditya sambil menepuk lembut pundak Rani.

Rani terbangun dengan mengucek matanya yang masih setengah tertutup.

"Mas." Panggil Rani.

"Iya, Kenapa?." Tanya Aditya.

"Kamu tidak ada niat mau cerita soal trauma yang kamu derita." Kata Rani mulai membuka topik.

Seketika Aditya terdiam dan seolah tetohok dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Rani.

"Maaf de, mas belum bisa cerita soal masalah ini." Kata Aditya sambil menatap mata Rani.

"Iya mas." Kata Rani.

...----------------...

Setelah seluruh anggota rumah mempersiapkan diri untuk memulai aktifitas pagi ini, mereka turun untuk menyantap sarapan yang sudah di siapkan Rani yaitu roti panggang.

"Ayah es cream coklat Vania gimana?." Tanya Vania.

Mendengar pertanyaan dari Vania Aditya dan Rani tampak panik, dikarenakan es cream cokelat milik Vania sudah mencair.

"Ayah lupa beli es creamnya hehe." Kata Aditya dengan tersenyum.

"Ayah kan udah janji kemarin." Kata Vania tampak murung.

"Hari ini deh, ayah janji baka beliin Vania 3 es cream coklat." Kata Aditya sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

"Okee Ayah, janji yaa." Kata Vania dengan wajah cerahnya.

Akhirnya mereka bertiga pun berangkat seperti biasanya, hari ini jadwal Aditya mengantar Vania ke sekolah

"Mas aku berangkat dulu ya." Kata Rani sambil mencium tangan suaminya.

"Kamu hati -hati dijalan ya." Tambah Rani.

"Iya siap aku berangkat dulu." Kata Aditya sambil membuka pintu mobil.

Rani merasa ada yang berubah dari sikap suaminya, biasanya sebelum berangkat kerja Aditya selalu mencium keningnya tapi entah kenapa dia bulan terakhir ini sikap Aditya berubah.

...----------------...

Hari berjalan seperti biasa, Rani pulang pukul 4 sore sedangkan Aditya jam 3 sore, Ketika Rani pulang ke rumah Aditya sudah berada di rumah.

Rani memasuki kamarnya dan Aditya , Rani melihat Aditya sudah berada di atas kasur sedang asik memainkan ponselnya.

"Eh mas sudah pulang?." Tanya Rani pada Aditya yang tak melihatnya masuk kamar sama sekali.

"Iya sayang, udah ini dari tadi." Jawab Aditya.

"Sini sayangg! Aku mau pelukk." Kata Aditya pada Rani.

"Ih tapi aku belum mandii." Kata Rani sambil menenteng handuk di tangannya.

"Iya gapapa kan peluk aja buat nge cas energi aku yang udah abiss, sini cepettt!." Kata Aditya sambil meregangkan kedua tangannya.

Keduanya berpelukan erat dengan tangan Aditya yang terus mengelus kepala Rani.

"Adee , mas sayang banget sama Ade." Kata Aditya.

"Iyaa aku juga sayang banget sama mas." Jawa Rani sambil mengelus elus punggung Aditya.

"Aku mandi dulu ya, ini bau keringet bangett." Kata Rani pada Aditya sambil melepaskan pelukan Aditya.

Aditya tak menjawab dan hanya mengangguk diikuti senyuman manis yang terukir di wajah tampannya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Rani keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit rambutnya, Rani melihat suaminya yang tampak tertidur lelap dengan tangan nya sendiri digunakan sebagai bantal, suaminya tampak menawan saat memejamkan mata.

Tok tok tok

Pintu Kamar Rani diketuk dari luar.

"Non Rani permisi, ini tadi siang ada paket." Kata Bibi dari luar pintu.

"Wah paket aku dateng." Kata Rani tampak bahagia paket pesanannya datang.

Ceklek

Rani membuka pintu kamarnya.

"Makasih bi." Kata Rani sambil tersenyum.

"Iya non sama-sama, bibi mau sekalian pamit pulang ya non." Kata Bibi.

"Iya bi hati-hati ya, terima kasih buat hari ini bi." Kata Rani.

"Iya non sama-sama, bibi duluan ya." Kata bibi.

Bibi membawa kunci rumah Rani, ada tiga kunci utama yang dipegang oleh Rani, Aditya dan Bibi. Bibi bukan orang sembarangan Bibi merupakan orang yang dulu membantu ibunya tetapi dikarenakan Rani menikah, Bibi diminta untuk pindah membantu Rani di rumah kecilnya dengan kata lain Bibi merupakan orang kepercayaan di keluarga Rani.

Rani tak menjawab tetapi menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah.

Setelah bibi tampak menjauh dari kamar Rani, dan Rani memutuskan untuk keluar dari kamar dan menuju kamar Vania untuk mengecek keadaan Vania, karena seharian ini dia belum melihat buah hatinya sam sekali.

Rani masuk ke kamar Vania dan mendapati bahwa Vania sudah tertidur pulas, seketika itu juga muncul rasa bersalah dalam hati Rani karena kesibukan Rani di belum bisa mendampingi Vania secara maksimal, bahkan belajar pun Vania harus les dan tidak di dampingi ibunya.

"Vania bunda minta maaf karena mungkin selama kamu lahir, bunda belum bisa memberikan banyak kasih sayang yang umumnya diterima anak dari ibunya." Kata Rani sambil mengelus rambut hitam legam milik Vania sambil di iringi tangisan dari kedua matanya.

Rani pun segera berdiri dari duduknya dan menyelimuti tubuh mungil Vania.

Rani berkeliling kamar Vania dan melihat gambar keluarga yang digambar Vania, gambar keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak kecil dengan senyum di wajah mereka.

Keluarga bahagia Vania

Bagitulah kira-kira tulisan di gambar tersebut.

Rani tersenyum lebar melihat gambar Vania dan memotret gambar tersebut dengan handphone nya.

Setelah berkeliling Rani keluar dari kamar Vania dan masuk ke kamarnya hendak beristirahat.

Namun saat hendak menyelimuti dirinya dengan selimut, Vania melihat paket yang belum di bukanya di atas meja rias.

"Oh iya paket aku." Kata Rani sambil mengambil peket tersebut.

"Loh ini bukan paket aku." Kata Rani tampak terkejut.

"Kok nggak ada resinya sih, kosong gini." Kata Rani sambil membolak-balikan paket yang diterimanya.

"Apa ya kira-kira isinya." Kata Rani sambil sesekali menekan-nekan paket tersebut.

"Gunting aku perlu gunting." Kata Rani sambil mencari gunting di rak.

Dubrakkk

Sebuah kotak tak sengaja jatuh dan menimbulkan suara yang keras, Aditya yang mendengar suara tersebut tampak menggerakkan kakinya.

Rani yang menyadari suaminya terganggu dengan suara tersebut kemudian segera membereskan secara pelan-pelan membereskan kotak-kotak yang berserakan.

"Wah ini struk cafe dan restoran, sering juga ya mas Aditya makan di luar." Kata Rani sambil membereskan puluhan struck yang terjatuh.

Dalam struck tersebut Rani melihat ada keanehan.

"Bukannya mas Aditya alergi stroberi ya?." Kata Rani tampak bingung melihat menu berbahan dasar stroberi dalam struck cafe tersebut.

"Ohh mungkin mas Aditya makan bareng temannya kali." Kata Rani sambil terus membereskan kotak-kotak tadi dan menaruhnya kembali ke atas lemari.

Rani akhirnya dapat dengan tenang membuka paket di depannya.

"Mari kita buka, apa sebenarnya isi dari paket ini." Kata Rani tampak excited.

Rani mulai menggunting paket tersebut, setelah Rani membuka paket tersebut wajah Rani tampak langsung pucat pasi.

"Mas?."

"Ini Mas Ditya?." Kata Rani tampak terkejut.

Seketika itu Rani menengok ke arah suaminya yang sedang tertidur lelap.

bersambung......

1
thalexy
Siap ngeselin tapi lucu.
Akbar Cahya Putra
Penulis mengambil risiko dengan plot yang kompleks dan berhasil.
Lady_senpai
Cerita yang mampu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!