Langit Dan Samudra

"sam, terima kasih kamu telah menjaga putri selama ini. Sebagai ucapan terima kasih ku, aku akan memberikan hadiah untuk kamu."

Aku melihat tuan alex membuka laci kerjanya, jantungku rasanya berdegup dengan kencang. Entah apa yang akan tuan alex berikan sebagai rasa terima kasihnya.

"terima ini sam, hadiah ini tidak seberapa di banding dengan kamu yang sudah menganggap putri sebagai adik kamu sendiri."

Aku melihat sebuah kunci dan beberapa dokumen di atas meja, aku termanggu menatap kunci dan dokumen tersebut.

"apa ini tuan, saya.. Saya..."

"aku harap kamu mau menerimanya sam, ini sebagai rasa terima kasihku. Karena kamu telah menjaga putri selama hidup di panti, saya harap kamu mau menerima itikad baik saya."

Mendengar ucapan tuan alex aku menjadi tidak enak hati dan dengan terpaksa menerima pemberian tuan alex, rasanya seperti mimpi setelah mengetahui nama merk dari kunci mobil yang tuan alex beri beserta bukti pembelian dan surat surat mobil tersebut.

Tok... Tok... Tok..

Terdengar suara ketukan di depan pintu, terdengar suara wanita yang sangat aku kenal.

"pa... papa..."

Ucap nona angel sambil menggetuk pintu ruang kerja tuan alex, tuan alex segera menghentikan ucapannya dan melihat ke arah pintu tersebut.

"masuk angel..."

Seru tuan alex menyuruh nona angel masuk ke dalam, aku melihat pintu tersebut terbuka perlahan. Tampak wajah cantik nona angel yang melonggok setelah pintu terbuka, aku melihat dia perlahan masuk ke dalam dengan senyum menggembang di wajahnya.

"ada apa angel, apa ada sesuatu yang penting...?"

"pa, ada seorang laki laki yang mencari papa di depan. Tadi angel suruh masuk dan saat ini menunggu papa di ruang tamu."

Tatapan ku dan nona angel saling bertemu, aku segera mengalihkan pandangan mataku. Nona angel pun melakukan hal yang sama sepertiku, aku rasa mulai sekarang aku harus bersikap layaknya seorang pengawal ke majikan. Agar nona angel tidak memperlakukan ku dengan sesuka hati.

"baik, suruh tunggu. Papa akan segera menemuinya, dan untuk niat kamu yang ingin berganti pengawal. Akan papa kabulkan, mulai hari ini samudra akan di gantikan dengan baron."

Aku hanya bisa diam mendengar ucapan tuan alex, aku tahu jika tuan alex akan serius dengan perkataannya. terdengar nona angel terkejut dengan ucapan tuan alex yang tiba tiba.

"kenapa mendadak sekali pa, apa tidak menunggu di temukan pengganti yang baru."

aku tahu jika nona angel mengucapkan tersebut dengan alasan ingin membuat aku tetap menjadi pengawalnya.

"angel, apa yang kamu minta maka papa akan kabulkan. apalagi masalah pengawal yang kamu minta, papa akan tugaskan samudra menjaga kediaman oma kamu."

"deg.." jantungku rasanya berdetak dengan kencang, serta hatiku yang merasa girang mendengar ucapan tuan alex. menjadi pengawas di rumah oma, menjadikan aku bisa dekat dengan adik kesayanganku langit.

"mana bisa pa, aku nggak mau. aku masih ingin samudra tetap menajdi pengawalku. aku tidak ingin baron mengantikan posisi samudra."

aku melihat tuan alex menghela nafasnya, perkataan nona angel yang tiba tiba berubah ubah, menjadikan tuan alex tampak geram. tuan alex menatap nona angel dengan pandangan mata yang terlihat dingin, aku juga merasakan hal yang sama saat mendengar ucapan nona angel yang plin plan.

"angel bisa tidak kamu sedikit dewasa, perintah papa tidak bisa di rubah. mulai sekarang kamu baron akan menjadi pengawal kamu, dan kamu samudra." tuan alex menatapku dengan tajam.

"kamu ke rumah mama, awasi rumah mama selama 24 jam. kamu juga tidak sendiri di sana, akan aku perintahkan dua anak buah baron menemani kamu."

dengan mantap aku mengangukan kepala setelah mendengar mandat yang diberikan tuan alex, tapi sebenarnya aku penasaran dengan tuan alex yang tiba tiba menyuruhku mengawasi kediaman oma. padahal jika di lihat lihat, kediaman oma terlihat sangat aman dan baik baik saja.

"angel kamu keluar...? papa masih ingin berbicara dengan samudra."

aku lihat nona angel keluar dengan menghentakkan kakinya kasar, dia seperti sangat marah dengan keputusan tuan alex.

"maaf kan angel sam, dia sebenarnya anaknya baik. tapi sejak kehilanagn puti dia menjadi sosok yang sangat manja, dan semua keinginannya harus di turuti."

"tidak apa apa tuan, saya sudah paham dengan karakter nona angel."

Aku lihat tuan alex segera berdiri dari kursi kebesarannya, sepertinya dia akan keluar untuk menemui tamu yang sudah menunggunya di luar. dengan segera aku mengikuti langkahnya keluar dari ruang kerjanya sambil membawa beberapa berkas dan surat surat mobil yang tadi diserahkan tuan alex tadi.

Aku melihat seorang laki laki yang berumur seusia tuan alex, dia manatap tajam ke arah tuan alex yang berjalan mendekati laki laki tersebut. sepertinya tuan alex tidak menyukai laki laki yang ada di depannya, terlihat dari wajahnya yang tidak tersenyum sama sekali.

"mau apa kamu ke sini roy, apa tidak cukup kamu membuat kekacauan selama ini. aku sudah memberikan apa yang kamu mau, apa masih kurang semua pemberianku selama ini." terdengar ucapan tuan alex sedikit kesal, aku masih setia berdiri di belakang tuan alex yang sudah duduk di depan laki laki tersebut dengan menyilangkan satu kakinya.

"alex... alex... apa kamu tidak penasaran dengan apa yang terjadi dengan senja selama ini...? aku sudah tahu diamana putri berada, dan aku tahu jika laki laki yang ada di belakangmu itu yang telah membawa puti ke kediaman tante eli."

Aku dan tuan alex sama sama terkejut mendengar ucapan pria yang aku ketahui bernama roy, tuan alex tiba tiba memajukan tubuhnya dengan posisi kedua kakinya yang dia sejajarkan.

"apa mau kamu roy, jangan macam macam kamu. atau nyawamu menjadi taruhannya, atau apa perlu aku buat perusahaanmu bangkrut seperti dulu."

"eits... tenang alex, tenang dulu. santai bro,.. jangan kawatir aku tidak akan berbuat macam macam dengan putri. kedatanganku kesini hanya ingin memberikan informasi tentang senja, apa kamu tidak tertarik mendengar kabar senja."

Tuan alex terlihat sedikit tenang, mengetahui jika roy datang untuk memberikan informasi penting tentang senja. dan yang aku ketahui jika senja adalah ibu kandung dari langit.

"katakan... dan aku akan menyiapkan imbalan untuk kamu." ucap tuan alex yang tiba tiba menggambil handphone nya dari dalam saku celananya, sepertinya dia menghubungi seseorang entah itu siapa. terlihat tuan laex mengetikan sesuatu di handphonenya, aku menatap  roy yang tiba tiba tersnyum menyeringgai meliaht ke arah tuan alex.

"katakan....!!? dimana senja,aku tidak punya banyak waktu meladeni omong kosong kamu."

"oke, aku seminggu yang lalu sempat melihat senja berada di salah satu kota di jawa tengah. aku melihat dia berjalan bersama seorang remaja, hmm... usianya sekitar empat belas tahunan mungkin."

"dimana tepatnya kamu melihat dia...? katakan dengan jelas...!!!?" aku dengar tuan alex sangat penasaran dengan ucapan roy yang terdengar menggantung, aku sendiri juga ikut geram mendengar ucapan roy yang kurang jelas.

"aku akan katakan jika permintaanku kamu penuhi." ucap roy dengan menyeringgai melihat tuan alex yang tampak kesal.

"br*ngs*k kamu roy\, KATAKAN DIMANA KAMU MELIHAT SENJA\, ATAU PERLU KAMU MERASAKAN PUKULAN INI BARU KAMU MAU MENGATAKANNYA...!!!"

Terlihat tuan alex sudah tidak mampu membendung kemarahannya, saat tuan alex akan berdiri dia kemudian mengurungkan niatnya saat melihat pak arnold yang tiba tiba datang.